6 Alat Berat Andalan Volvo yang Perlu Diketahui

6 Alat Berat Andalan Volvo yang Perlu Diketahui

Salah satu produsen alat berat kenamaan dunia yang sudah tidak asing lagi ditelinga adalah Volvo Construction Equipment. Perusahaan yang berasal dari Swedia ini mengembangkan, memproduksi, sekaligus memasarkan berbagai alat berat untuk kebutuhan konstruksi. Beberapa produk yang dibuatnya, seperti excavator, grader, asphalt paver, backhoe, dan grader

Volvo Construction Equipment merupakan anak perusahaan dari Volvo Group. Kini sudah memiliki beberapa pabrik di dunia, seperti Amerika Serikat, Brazil, Jerman, Polandia, Prancis, Rusia, Tiongkok, Korea, Swedia, Skotlandia, dan India. 

Sejarah Singkat Volvo

Volvo Construction Equipment atau yang disingkat Volvo CE didirikan oleh tiga orang pria, yaitu Johan Theofron Munktell, Jean Bolinder, dan Carl Gerhard Bolinder. Perjalanan ketiganya sehingga bisa bergabung di dalam perusahaan Volvo cukup panjang. Uraiannya adalah sebagai berikut.

  • Tepat pada tahun 1832, Johan Theofron Munktell yang kala itu berusia 27 tahun berinisiatif untuk mendirikan perusahaan alat berat di Eskilstuna, Swedia. 
  • Pada tahun 1844, Jean dan Carl berhasil memproduksi mesin uap dan minyak mesin mentah di Stockholm. Sementara Johan baru berhasil memproduksi traktor pertama di Swedia pada tahun 1913. 
  • Tepat saat 100 tahun setelah Johan mendirikan perusahaan Eskilstuna, tepatnya di tahun 1932, dua Bolinder pindah ke Eskilstuna dan menggabungkan kedua perusahaan milik mereka dengan nama AB Bolinder-Munktell. 
  • Pada tahun 1950, perusahaan Volvo berhasil membeli perusahaan AB Bolinder-Munktell. Empat tahun kemudian, perusahaan Volvo berhasil memproduksi pemuat roda pertama yang dilengkapi dengan sistem lengan angkat panel dan bracket pengait. 
  • Pada tahun 1966, perusahaan Volvo berhasil memproduksi articulated hauler pertama  di dunia dinamakan Volvo  DR 631 Gravel Charlie
  • Pada tahun 1973, perusahaan berganti nama menjadi Volvo BM AB
  • Tahun 1985, Volvo BM menjalin kerjasama dengan anak perusahaan Euclid Trucks dari Amerika, bernama Clark Equipment. Kerjasama ini membuahkan produksi alat berat bernama Michigan. Ketiga perusahaan besar, yaitu Volvo BM, Euclid, dan Michigan kemudian digabung menjadi satu perusahaan yaitu VME Group.
  • Pada tahun 1995, VME Group dibeli oleh Volvo dan namanya pun diubah menjadi Volvo Construction Equipment.
  • Tahun 1988, Volvo CE menjadi perusahaan pertama yang berinvestasi di Korea. Perusahaan ini kemudian mengakuisisi perusahaan alat berat milik Samsung Heavy Industries, sehingga eksistensi usahanya di Asia semakin kuat.
  • Pada Bulan Januari 2007, Volvo berhasil membeli 70% saham perusahaan Shandong Lingong Construction Machinery Co. Ltd. 
  • Pada April 2007, Volvo pun berhasil mengakuisisi perusahaan yang memproduksi mesin konstruksi jalan milik Ingersoll Rand.
  • Pada Bulan Juli 2020, Volvo CE menjual alat berat pengaspal Blaw-Knox ke perusahaan Gencor Industries Inc yang ada di Orlando, Amerika Serikat.
  • Pada Desember 2020, Volvo mulai mengirimkan excavator seri ECR25 kepada konsumen.
  • Pada September 2021, Volvo Construction Equipment memperkenalkan Terex dan rebranding perusahaan Rokbak.

Volvo bukanlah “pemain” baru lagi dalam industri alat berat di dunia. Perusahaan ini sudah exist sejak 200 tahun lalu dan kini namanya semakin dikenal di seluruh dunia. Tepat pada Juni 2023, Volvo CE berhasil meluncurkan alat berat konstruksi dengan tenaga listrik pertamanya dalam sebuah acara yang digelar di Asia Tenggara, tepatnya di Singapura. 

Baca Juga: Beragam Suku Cadang Alat Berat yang Perlu Diketahui

6 Alat Berat Andalan Volvo

Sebagai salah satu perusahaan alat berat terkemuka di dunia, Volvo telah berhasil meluncurkan berbagai alat berat canggih untuk memudahkan pekerjaan proyek konstruksi. Dari sekian banyak alat berat yang diproduksi, berikut ini 6 jenis alat berat andalan Volvo. 

Excavator EC200D

Salah satu produk andalan Volvo yang pertama adalah Excavator EC200D. Tipe ini memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya, yaitu mesin yang berkualitas. Mesin yang disematkan mampu menghemat konsumsi bahan bakar saat digunakan untuk pekerjaan tata lahan dan konstruksi jalan.

Excavator EC200D dilengkapi dengan komponen arm 2,9 mm, boom 5,7 mm, dan boom 0,8 mm. Kekuatan breakout yang dapat dihasilkan mencapai 116 kN. Sementara mesin tier 3 pada excavator EC200D mampu menghasilkan tenaga sebesar 115 kW pada torsi 2.000 rpm.

Excavator EC200D dilengkapi dengan ukuran kabin yang ergonomis. Hal ini memberikan kenyamanan ekstra bagi operator saat mengoperasikan excavator, baik dalam jangka waktu singkat maupun panjang. 
Excavator EC55DCSelain tipe EC200D, excavator tipe lain yang tidak kalah berkualitas adalah tipe EC55DC. Alat berat ini dilengkapi dengan mesin tier 3 dan boom offset yang cocok untuk pekerjaan konstruksi. Alat ini disertai dengan kombinasi antara kabin, undercarriage, counterweight, pompa hidrolik, travel motor, mesin, dan peralatan gali yang sudah teruji.

Jika dibandingkan dengan tipe Excavator tipe EC55B, mesin pada EC55DC dipercaya memiliki tingkat kebisingan yang rendah. Ditambah adanya turbo charger yang membuat alat ini memiliki performa yang optimal sesuai kebutuhan konstruksi. 

Sistem pendinginan pada EC55DC dirancang dengan sempurna, sehingga lebih awet, mampu menyempurnakan temperatur ruang mesin saat dioperasikan, dan lebih mudah dirawat. Posisi cooler pada tipe ini dibuat sejajar dan dilengkapi dengan exhaust fan guna memaksimalkan pendinginan.
Wheel Loader L90GzKenyamanan merupakan salah satu faktor penting yang perlu diperhatikan saat memproduksi alat berat. Hal ini berhasil diwujudkan pada wheel loader seri L90Gz. Alat ini memiliki kabin yang nyaman, sehingga operator menjadi nyaman saat mengoperasikan wheel loader.

Mesin yang digunakan pada tipe ini adalah mesin tier 3. Daya yang dapat dihasilkan mencapai 770 Nm pada torsi 1.600 rpm. 
Wheel Loader L350HWheel loader selanjutnya adalah tipe L350H. Alat berat yang memiliki bobot 56 ton ini mengalami beberapa peningkatan dari tipe sebelumnya. L350H dilengkapi dengan drivetrain, transmisi, dan axle terbaru untuk dapatkan hasil kerja yang efektif dan efisien. 

Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan konektivitas telematika dan fitur-fitur canggih. Salah satunya adalah aplikasi load assist yang dapat diakses dari layar Volvo co-pilot di dalam kabin. Hal ini akan memudahkan operator untuk mengontrol kinerja wheel loader saat penggunaan reguler. 

Kekuatan breakout yang dapat dihasilkan mencapai 457kN dengan torsi maksimal 1.800 rpm. Meski tergolong tinggi, penggunaan bahan bakar pada tipe ini dipastikan lebih hemat, jadi dapat menghemat pengeluaran proyek konstruksi.
Articulated Hauler A60HPada tahun 2017 lalu, Volvo Construction Equipment berhasil menjual articulated hauler A60H di pasar Indonesia. Alat yang memiliki berat 60 ton ini memiliki daya muat yang lebih besar dibandingkan versi terdahulunya. Dengan desain yang kokoh, alat ini dapat digunakan secara terus-menerus untuk memenuhi kebutuhan konstruksi.

Tipe ini dirancang untuk operasi medan berat. Selain konstruksi, juga pada pekerjaan tambang dan kegiatan pengangkutan material dalam jumlah yang besar. Kehadiran alat ini membuat pekerjaan pengangkutan menjadi lebih mudah, cepat, dan efisien.

Kekuatan breakout yang dapat dihasilkan sebesar 3.200 Nm dengan kapasitas torsi 1.800 rpm. Sementara untuk kecepatan kerjanya, alat ini mampu bekerja sejauh 55 km per jam.
Electric Compact Excavator ECR25Produk andalan terakhir dari Volvo Construction Equipment adalah excavator elektrik ECR25. Alat ini menggunakan zero emission tanpa mengurangi tingkat produktivitas. Tingkat penggalian dan pengangkatan beban dapat berjalan secara optimal, sama seperti tipe excavator lainnya.

Sebagai salah satu terobosan terbaru, ECR25 memanfaatkan tenaga listrik dari penggunaan batu baterai. Salah satu tantangan dari terobosan terbaru ini adalah daya pengisian baterai yang masih harus ditingkatkan. Baterai ECR25 memerlukan waktu 1 hari untuk pengisian daya selama 8 jam penggunaan untuk pekerjaan berat.

Namun untuk pekerjaan penggalian ringan, baterainya dapat bertahan hingga 10 jam. Hadirnya ECR25 diharapkan dapat membantu mempercepat pekerjaan proyek dan menghemat pengeluaran.

Baca Juga: Tandem Roller: Pengertian, Keunggulan, Fungsi, Jenis, Struktur dan Cara Kerjanya

Mesin Adalah Kunci Keberhasilan Kerja Alat Berat

Keberhasilan suatu perusahaan alat berat tidak lepas dari berbagai terobosan yang dilakukan. Hal ini berhasil dibuktikan oleh Volvo Construction Equipment yang terus-menerus memperbaharui kinerja alat berat yang diproduksi, sehingga alat berat dapat bekerja secara maksimal. Mesin merupakan salah satu bagian yang sangat diperhatikan mengingat bagian ini memiliki peranan yang sangat vital saat alat berat dioperasikan.

Dengan terdapat banyaknya risiko di operasional alat berat, perlindungan yang memadai sangat penting. Asuransi alat berat menjadi solusi penting untuk menjaga investasi Anda dari berbagai risiko. Cermati menyediakan produk asuransi umum yang luas dan dapat diandalkan untuk melindungi alat berat Anda. Pelajari selengkapnya dengan mengisi formulir dibawah ini!

Mengenal Vibratory Roller dan Cara Kerjanya

Mengenal Vibratory Roller dan Cara Kerjanya

Vibratory roller merupakan salah satu alat berat yang banyak digunakan dalam proyek konstruksi. Sebagaimana alat berat lainnya, vibratory roller tentu diharapkan bisa membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah, terutama pekerjaan berat yang berkaitan dengan konstruksi. 

Pada dasarnya, pekerjaan konstruksi menggunakan berbagai alat berat di dalam pengerjaannya. Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pengerjaan, sehingga setiap proyek bisa dikerjakan dan diselesaikan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. 

Apa itu Vibratory Roller?

Vibratory roller juga dikenal dengan nama vibro roller, ini merupakan alat berat yang biasa dipakai dalam pekerjaan yang berhubungan dengan pemadatan tanah. Sama dengan tandem roller, alat ini juga akan biasanya dipakai untuk menggilas serta memadatkan hasil timbunan. 

Jika melihat namanya, jelas peralatan yang satu ini memang dilengkapi dengan sebuah vibrator khusus. Penggunaan alat ini sendiri bertujuan untuk membuat kondisi tanah menjadi lebih padat, sehingga bagian permukaan tanah yang rata bisa didapatkan. 

Vibratory roller sendiri bisa ditemukan dalam dua jenis yang berbeda, antara lain: 

  • Vibratory Roller Single Drum: ini merupakan vibratory roller dengan satu silinder saja. 
  • Vibratory Roller Double Drum: ini adalah vibrator roller yang menggunakan dua silinde dan memiliki tekanan yang lebih besar dari single drum. 

Vibratory roller akan berfungsi menciptakan kondisi tanah yang padat dengan permukaan yang rata, di mana tanah lebih jadi solid. Kondisi ini akan membuat butiran tanah saling mengisi dengan baik dan mencegah adanya ruang yang kosong dan bisa menimbulkan celah atau rongga. 

Proses pemadatan tanah akan berjalan dengan cepat jika menggunakan vibratory roller. Bukan hanya digunakan dalam konstruksi yang berukuran kecil atau sedang saja, namun alat berat ini juga bisa digunakan pada konstruksi berskala besar sekalipun. 

Fungsinya yang penting dalam pembangunan konstruksi membuat vibratory roller mudah sekali ditemukan dalam berbagai proyek. Penggunaan alat berat yang satu ini terbilang tinggi, sebab kinerjanya bisa membantu pembangunan konstruksi berjalan dengan lebih mudah dan cepat. 

Baca Juga: Mengenal Alat Berat Dragline Excavator dan Cara Kerjanya

Apa saja Fungsi Vibratory Roller? 

Vibratory roller merupakan sejenis tandem roller yang berfungsi untuk memadatkan dan meratakan permukaan tanah maupun aspal. Alat ini bisa bekerja dengan baik untuk menggilas serta memadatkan berbagai hasil timbunan, sehingga permukaan timbunan menjadi rata. 

Proses kerjanya sendiri dilakukan dengan cara memampatkan hingga dengan penerapan metode getaran. Hal ini membuat vibratory roller ini sangat cocok untuk dipakai pada kondisi tanah yang berpasir ataupun tanah dengan kondisi berkerikil dan berpasir. 

Vibratory roller ini bisa memberikan gambaran tentang hasil pemampatan yang akan didapatkan, sehingga alat berat ini cocok digunakan dalam pembuatan jalan raya. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa alat berat yang satu ini banyak digunakan dalam pembangunan proyek konstruksi. 

Berikut ini adalah beberapa fungsi vibratory roller yang perlu dipahami dengan baik: 

  • Vibratory roller berfungsi untuk memadatkan serta meratakan struktur permukaan tanah, sehingga tanah tersebut akan lebih kokoh dan mampu menyangga beban yang terdapat di permukaannya.  
  • Alat berat ini juga berfungsi untuk mencegah terjadinya penumpukan kotoran-kotoran yang bersumber dari kerikil serta debu yang terdapat pada permukaan tanah.
  • Dilengkapi dengan tangki air berkapasitas 25 liter, vibratory roller bisa berfungsi sebagai alat untuk membasahi area-area yang diperlukan, sehingga debu tidak beterbangan ke mana-mana. 
  • Alat berat yang satu ini juga bisa berfungsi menjadi media penggilas permukaan aspal beton dalam pembangunan konstruksi jalan. Vibratory roller akan membuat permukaan jalan menjadi lebih rata dan kokoh, sehingga aman untuk dilalui berbagai macam kendaraan, termasuk kendaraan berukuran besar sekalipun. 

Cara Mengecek Kondisi Mesin Vibratory Roller

Sebagaimana alat berat lainnya, vibratory roller juga harus digunakan dalam kondisi yang tepat. Penting untuk memastikan alat berat ini dalam kondisi baik, sehingga bisa bekerja secara maksimal. Hal ini juga akan sekaligus meminimalisir risiko kerusakan pada vibratory roller itu sendiri. 

Berikut ini adalah beberapa langkah mudah untuk mengecek kondisi vibratory roller sebelum digunakan: 

  • Pastikan vibratory roller ada di permukaan tanah yang datar saat melakukan pengecekan ini. 
  • Lakukan pengecekan bahan bakar dan pastikan bahan bakar dalam kondisi memadai/ penuh. 
  • Periksa tangki bahan bakar dan pastikan tidak ada kebocoran pada area tersebut.
  • Periksa kondisi mesin vibratory roller dengan seksama. 
  • Periksa semua sambungan kabel pada mesin dan pastikan semua kabel tersebut sudah dalam posisi tepat dan sudah terpasang dengan baik.
  • Periksa ketersediaan oli mesin vibratory roller dan pastikan oli dalam kondisi layak untuk penggunaan alat ini. 
  • Periksa tangki air dan pastikan dalam kondisi penuh.
  • Aturlah batang kemudi dengan cara mengencangkan baut yang terdapat pada batang tiang. 

Baca Juga: Mengenal Bor Tanah: Pengertian, Jenis, Sistem Kerja, dan Tips Memilihnya

Bagaimana Cara Kerja Vibratory Roller? 

Vibratory roller merupakan alat berat yang biasa digunakan dalam pengerjaan proyek konstruksi. Seperti alat berat pada umumnya, vibratory roller tentu harus dikendalikan oleh orang yang sudah ahli dan memahami sistem kerja alat berat yang satu ini dengan baik. 

Hal ini penting, untuk memastikan vibratory roller bisa bekerja dengan baik dan memberikan hasil pemadatan yang sempurna. Selain itu, penggunaan vibratory roller yang benar tentu akan meminimalisir terjadinya masalah maupun kerusakan pada mesin atau bagian lainnya. 

Berikut ini adalah cara kerja vibratory roller yang perlu dipahami dengan baik sebelum menggunakan alat berat ini: 

  • Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengatur posisi tuas gas ke posisi minimum. Hal ini bertujuan untuk menghindari tarikan gas yang terlalu kencang saat mesin vibratory roller dinyalakan. 
  • Bukalah katup yang terdapat di tangki bahan bakar, sehingga bahan bakar alat berat tersebut bisa turun ke area mesinnya. 
  • Nyalakan mesin vibratory roller dengan cara memutar kunci kontak ke posisi “on”, dan jangan lupa untuk menarik tuas terlebih dahulu. 
  • Jika mesin vibratory roller sudah dalam kondisi menyala, maka panaskan mesin terlebih dahulu sebelum digunakan. Lakukan pemanasan mesin ini sekitar 5-10 menit, agar oli bisa mengalir dengan merata. 
  • Jika mesin telah dipanaskan dan siap untuk digunakan, maka pengaturan tuas gas sudah bisa dilakukan. Aturlah tuas ini sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak menimbulkan hentakan. 
  • Untuk mengarahkan alat berat ini, manfaatkan batang kemudi yang terdapat di mesin. Hal ini akan membantu mempermudah tahap pemadatan tanah yang dilakukan dengan menggunakan vibratory roller. 

Berapa Kapasitas Vibratory Roller?

Jika berbicara tentang alat berat, maka membahas tentang kapasitas peralatan tersebut tentu tak kalah pentingnya. Kapasitas vibratory roller sendiri tentu akan sangat tergantung pada kondisi area pemadatannya, di mana hal ini akan sangat dipengaruhi oleh tingkat ketebalan tanah dan juga jenis yang akan dipadatkan. 

Kapasitas terbaik alat berat ini ada pada ketebalan 20 cm hingga 122 cm. Namun hal ini akan berbeda lagi, jika alat berat ini dipergunakan dalam memadatkan lapisan yang terdiri dari material berjenis bebatuan. Pada material bebatuan seperti ini, vibratory roller bisa saja efektif hingga ketebalan 210 cm. Hal ini tentu jauh lebih besar, jika dibandingkan dengan material lainnya. 

Jika melihat kenyataan di atas, maka tentu saja kemampuan alat berat ini adalah memadatkan akan sangat tergantung pada jenis material yang akan dipadatkan itu sendiri. Selain hal tersebut, kapasitas alat ini juga akan sangat tergantung pada bobot vibratory roller itu sendiri. 

Semakin berat bobot vibratory roller, maka kapasitas pemadatannya juga tentu akan semakin baik. Hal sebaliknya juga berlaku, jika bobot alat berat ini terbilang ringan. Namun pada dasarnya, kapasitas vibratory roller tentu bisa disesuaikan dengan cara memilih jenis vibratory roller yang tepat.

Baca Juga: Genset Diesel: Fungsi, Jenis dan Cara Merawatnya

Vibratory Roller Banyak Digunakan di Proyek Konstruksi 

Vibratory roller merupakan alat berat yang bisa digunakan untuk memadatkan tanah. Kemampuannya yang baik untuk memadatkan berbagai timbunan membuat alat berat yang satu ini banyak digunakan dalam proyek konstruksi. Selain mempermudah pekerjaan, vibratory roller juga akan mempersingkat proses pengerjaan konstruksi menjadi lebih cepat dan memuaskan.

Dengan memilih produk asuransi umum dari Cermati Protect untuk melindungi Vibratory Roller, Anda tidak hanya mempertahankan keandalan dan kinerja mesin berat ini, tetapi juga melindungi aset penting untuk kelancaran proyek konstruksi. Jangan biarkan risiko mengganggu progres Anda.

Pelajari produk asuransi umum Cermati Protect dengan lebih lengkap, dengan mengisi formulir dibawah ini.

Mengenal Alat Berat Dragline Excavator dan Cara Kerjanya

Mengenal Alat Berat Dragline Excavator dan Cara Kerjanya

Dragline excavator merupakan salah satu alat berat yang kerap digunakan dalam proyek konstruksi. Meski tidak sepopuler alat berat lainnya, dragline termasuk salah satu peralatan yang paling dibutuhkan, terutama untuk proyek konstruksi yang berukuran besar. 

Pada dasarnya, penggunaan alat berat seperti dragline excavator ini diharapkan bisa mempermudah pekerjaan proyek. Alat ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih cepat dan hemat tenaga manusia, sehingga bisa selesai sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 

Apa Itu Alat Berat Dragline Excavator?

Dragline excavator merupakan alat berat yang dipakai untuk melakukan penggalian tanah dan proses pembuatannya ke peralatan/ kendaraan angkut, seperti truk dan yang lainnya. 

Peralatan berat ini akan sangat diperlukan pada proyek atau medan yang membutuhkan proses penggalian dan pemindahan material, di mana berbagai material ini biasanya akan dimuat ke dalam alat pengangkut dan dipindahkan ke area atau lokasi penimbunan. 

Biasanya dragline akan banyak digunakan pada area-area proyek yang memerlukan proses pengerukan dengan cakupan yang luas, seperti area pertambangan. Ukuran dragline ini sendiri biasanya disesuaikan dengan kebutuhan proyek penggalian tersebut.

Jangkauan dragline akan lebih jauh jika dibandingkan dengan alat berat lainnya seperti shovel. Hal ini membuat dragline bisa melakukan penggalian tanpa perlu memasuki area galian, sehingga alat berat ini bisa tetap berada pada permukaan tanah/ lantai datar yang cukup aman.

Jenis – Jenis Alat Berat Dragline Excavator 

Sama seperti jenis alat berat lainnya, dragline juga bisa ditemukan dalam beberapa jenis yang berbeda. Hal ini akan memudahkan pemilihan alat berat tersebut, sehingga peralatan ini bisa bekerja maksimal dan sesuai dengan kebutuhan penggalian yang sedang ditangani. 

Berikut ini adalah beberapa jenis dragline yang biasa digunakan dalam proyek penggalian: 

Crawler Mounted (Roda Kelabang atau Undercarriage)Jenis dragline yang satu ini biasanya digunakan pada tanah atau area yang memiliki daya dukung cukup rendah. Namun jika dibandingkan dengan jenis lainnya, dragline ini memiliki kecepatan yang terbilang rendah dan akan dibutuhkan alat/ kendaraan angkut untuk membawa peralatan yang satu ini ke lokasi kerjanya. 
Wheel Mounted (Roda Ban)Wheel mounted merupakan jenis dragline yang memiliki kinerja cukup baik di hampir semua area galian, sehingga menjadi salah satu yang paling sering digunakan. Alat berat yang satu ini juga memiliki kemampuan gerak yang terbilang baik, bahkan dapat mencapai 30 mph. Hal ini akan mempermudah peralatan gali ini melakukan penggalian material dalam berbagai medan. 
Truck Mounted (Dragline yang dipasang di atas truk)Sama seperti namanya, jenis dragline yang satu ini biasanya akan dipasang di atas truk. Alat berat ini memiliki jangkauan yang terbilang jauh, sehingga bisa lebih leluasa untuk melakukan penggalian material. Namun jika dibandingkan dengan jenis alat berat lainnya yang berkapasitas sama, truck mounted justru memiliki kapasitas produksi yang terbilang rendah. 

Bagaimana Cara Kerja Alat Berat Dragline Excavator?

Penggunaan dragline dalam proyek penggalian merupakan hal yang sudah lazim dilakukan, bahkan dalam proyek galian yang berskala cukup besar. Namun selain memilih jenis dragline yang tepat, memahami kinerja alat berat ini dengan baik tentu tak kalah pentingnya. 

Berikut ini adalah beberapa cara kerja dragline saat digunakan untuk melakukan penggalian: 

  • Proses penggalian menggunakan dragline akan diawali penggunaan swing dengan bucket kosong ke titik galian. 
  • Secara bersamaan drag cable dan hoist cable harus dikendorkan, sehingga bucket alat berat ini jatuh dengan posisi tegak lurus ke arah bagian bawah. 
  • Tarik drag cable dan gerak-gerakkan bagian hoist cable dragline, sehingga bucket bisa menyesuaikan area permukaan tebing yang akan digali.
  • Lapisan atau material yang terkikis akan masuk dan terkumpul di dalam bucket.
  • Saat proses penggalian ini berlangsung, biasanya hoist cable akan dalam posisi dikunci.  Sehingga saat kabel ini ditarik kembali, maka bucket akan mulai bergerak mengitari lingkaran. Lingkaran ini akan berpusat di ujung boom yang terdapat di bagian atas. 

Biasanya dragline bisa memakai beberapa bucket saat proses penggalian. Ukuran bucket yang digunakan pada dragline akan disesuaikan dengan panjang boom yang dipakai dan juga jenis material galian itu sendiri. 

Jika dragline harus melakukan pengangkutan material yang beratnya sama dengan kapasitas maksimalnya atau alat berat ini harus memakai boom berukuran sangat panjang, maka kapasitas/ukuran bucket ini harus dikurangi. 

Kapasitas alat berat ini harus disesuaikan dengan beban maksimal yang bisa menimbulkan kemiringan pada dragline itu sendiri. Jika dragline terlalu miring atau bergerak ke posisi yang tidak aman, maka alat ini bisa saja mengalami gangguan atau kerusakan yang membuatnya tidak bisa bekerja dengan baik. 

Baca Juga: 5 Tips Mudah Merawat Excavator Agar Awet

Ukuran Alat Berat Dragline Excavator 

Penggunaan alat berat biasanya harus disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan yang akan ditangani. Hal yang sama juga berlaku pada dragline, di mana sangat penting untuk memilih dan menggunakan alat berat ini sesuai dengan kapasitas penggalian yang akan dikerjakan. 

Ukuran dragline sendiri akan dilihat berdasarkan ukuran bucket yang digunakannya. Biasanya ukuran ini dinyatakan dalam cu-yd, sebagaimana ukuran yang digunakan dalam bucket power shovel

Alat berat ini bisa saja menggunakan lebih dari satu ukuran bucket, di mana ukuran ini akan disesuaikan dengan panjang boom maupun material galian yang akan dikerjakan. Perhitungan ukuran ini terbilang penting dan akan berpengaruh pada kinerja alat berat tersebut. 

Untuk mendapatkan kinerja yang maksimal dari dragline, idealnya posisi atau titik galian harus berada tepat di depan alat berat ini. Hal ini akan membuat dragline bisa bekerja dengan baik, sehingga proses penggalian dapat berjalan dengan lancar. 

Karakteristik mesin dragline excavator sendiri ada pada kisaran seperti berikut ini: 

  • Panjang boom sekitar 15 – 100 meter.
  • Kapasitas bucket utama sekitar 6,3 – 168 m3.
  • Radius maksimum penggalian sekitar 15,3 meter atau lebih.
  • Tekanan tanah sekitar 0,06 – 0,225 Mpa.

Jika ingin mendapatkan hasil penggalian yang maksimal, maka sangat penting untuk selalu memilih dragline excavator dengan kapasitas yang tepat sejak awal. Hal ini juga harus dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi tanah atau material galian yang akan dikerjakan alat berat tersebut. 

Selain itu, pemilihan jenis dragline yang tepat juga menjadi poin yang sangat penting. Jenis dragline yang bisa memiliki jangkauan yang panjang tentu akan sangat tepat untuk digunakan di lokasi galian yang luas atau bahkan dalam, sebab alat ini akan bekerja dengan leluasa. 

Hal sebaliknya juga berlaku ketika menangani pekerjaan pada area yang sempit atau terbatas. Dragline dengan jangkauan panjang justru akan menimbulkan kesulitan saat digunakan pada lokasi galian yang sempit seperti ini. 

Keuntungan dan Kerugian Menggunakan Dragline 

Sebagaimana alat berat lainnya, penggunaan dragline juga tentu akan memberikan keuntungan dan kerugian tersendiri. Berbagai hal ini patut dipahami dengan baik sejak awal, sehingga penggunaan alat berat ini bisa sesuai dengan rencana dan menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal. 

Keuntungan Menggunakan Dragline 

Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa didapatkan saat menggunakan dragline: 

  • Dragline bekerja dengan leluasa dan terhubung langsung pada mesin utama, sehingga alat berat ini bisa memberikan kinerja yang lebih maksimal. 
  • Dragline excavator bisa melakukan penggalian dengan jarak yang terbilang jauh dari titik galian, sebab alat ini dilengkapi dengan boom berukuran panjang dan ringan. Hal ini akan menghemat biaya operasional pada penggalian yang dilakukan. 
  • Dragline menggunakan mekanisme kontrol bucket yang terbilang sederhana, sehingga alat berat ini tidak akan membutuhkan biaya perawatan yang besar.

Kerugian Menggunakan Dragline 

Berikut ini adalah beberapa kerugian saat menggunakan dragline untuk proses penggalian: 

  • Suspensi bucketnya yang fleksibel membuat akurasi penggalian serta pembongkaran menggunakan dragline menjadi rendah.
  • Pengiriman material secara langsung ke alat angkut terbilang sulit dan membutuhkan waktu lama. 

Baca Juga: Alat Berat Scraper: Fungsi, Jenis, dan Komponennya

Gunakan Dragline yang Tepat dan Sesuai Kebutuhan 

Dragline merupakan alat berat yang biasa digunakan untuk menggali tanah atau material lainnya. Peralatan yang satu ini bisa ditemukan dalam beberapa jenis dan kapasitas yang berbeda. Pilih dan gunakan dragline yang tepat dalam proyek penggalian, sehingga setiap pekerjaan yang ditangani bisa selesai dengan baik.

Dengan memilih produk asuransi umum dari Cermati Protect untuk melindungi dragline excavator, Anda mengambil langkah penting dalam menjaga keandalan dan keberlanjutan operasi alat berat yang vital ini. Jangan biarkan risiko menghambat produktivitas Anda; lindungi investasi Anda dengan perlindungan yang kuat dan handal. Pelajari selengkapnya mengenai asuransi umum dari Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!

Motor Grader: Fungsi, Cara Kerja, dan Komponennya

Motor Grader: Fungsi, Cara Kerja, dan Komponennya

Motor grader merupakan salah satu alat berat yang kerap digunakan dalam proyek konstruksi. Alat berat yang satu ini biasanya akan dimanfaatkan untuk meratakan permukaan tanah maupun jalanan yang berada di lokasi konstruksi, sehingga aktivitas pembangunan bisa berjalan dengan lancar. 

Seperti kebanyakan alat berat lainnya, motor grader juga didesain secara khusus untuk mempermudah pekerjaan manusia. Alat berat ini akan membantu untuk menyelesaikan proses perataan tanah ataupun jalan dengan lebih mudah dan cepat, jika dibandingkan dengan proses perataan secara manual. 

Apa itu Motor Grader? 

Motor grader adalah sebuah alat berat yang didesain khusus memiliki sebuah pisau panjang dan bisa meratakan permukaan tanah maupun jalan yang terdapat di area konstruksi. Sebagaimana alat berat pada umumnya, motor grader juga harus dikendalikan oleh seorang operator yang handal dan ahli di bidangnya. 

Alat berat yang satu ini pada umumnya dilengkapi dengan tiga buah roda, di mana mesin dan juga kabinnya berada pada posisi bagian atas as roda belakangnya. Motor grader memiliki sebuah pisau/ blade yang terdapat di bagian belakang alat berat tersebut.  

Namun di sejumlah negara, motor grader juga ada yang didesain memiliki pisau yang posisinya berada di bagian depan as dari roda depan alat berat tersebut. Penggunaanya tentu bisa disesuaikan dengan kebiasaan di wilayah tersebut, sebab masing-masing operator tentu memiliki cara tersendiri saat mengendalikan alat ini. 

Motor grader memiliki kapasitas yang beragam, mulai dari 2,5 hingga 7,3 M. Hal ini akan memungkinkan para pengelola proyek leluasa untuk memilih dan menggunakan alat berat ini, sesuai dengan kebutuhan proyek konstruksi yang sedang mereka tangani. 

Sejumlah tipe motor grader juga memungkinkan penggunaan berbagai peralatan tambahan lainnya pada alat berat tersebut. Hal ini akan mempermudah penanganan proyek, terutama pada pengerjaan penambangan yang membutuhkan efisiensi waktu dan juga tenaga. 

Secara keseluruhan, penggunaan motor grader memang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan proyek konstruksi maupun pertambangan, terutama untuk meratakan permukaan tanah yang sedang ditangani. Hal ini akan membuat proses pengerjaan bisa berjalan cepat dengan biaya yang lebih hemat. 

Baca Juga: Mengenal Alat Berat Grader dan Fungsinya untuk Konstruksi

Apa saja Fungsi Motor Grader? 

Sebagai alat yang biasa digunakan pada proyek konstruksi dan juga pertambangan, motor grader tentu dilengkapi dengan berbagai fitur yang mumpuni. Beberapa alat berat ini bahkan terbilang canggih dan bisa dipadukan dengan tambahan alat berat lainnya, sehingga bisa memberikan fungsi yang lebih maksimal. 

Berikut ini adalah beberapa fungsi motor grader yang bisa dimanfaatkan dalam proyek konstruksi maupun pertambangan: 

  • Meratakan permukaan tanah yang bergelombang atau dalam kondisi tidak datar, sehingga kondisi tanah sesuai dengan yang dibutuhkan. Hal ini biasanya dikerjakan dengan cara memanfaatkan pisau yang terdapat pada alat berat yang satu ini. 
  • Menyiapkan permukaan tanah dengan tingkat kemiringan yang tepat dan dibutuhkan, sehingga pembangunan di atas permukaan tanah tersebut bisa dilakukan dengan baik. Hal ini akan banyak dilakukan ketika membangun drainase maupun saluran air yang dibutuhkan. 
  • Meratakan dan menyiapkan landasan khusus untuk proses pengaspalan atau pembangunan jalan beton. 
  • Menyiapkan landasan tanah yang akan digunakan dalam pemasangan pondasi-pondasi untuk pembangunan gedung yang berskala besar dan bertingkat. 
  • Membuat kondisi ketinggian tanah sesuai dengan kebutuhan, terutama untuk tanah atau area-area yang berkontur miring dan sulit untuk dibangun. 
  • Membantu membersihkan permukaan tanah dari berbagai vegetasi maupun material yang tidak diharapkan. 
  • Membantu menyelesaikan pengerjaan akhir proyek, seperti penataan atau perbaikan akhir yang membutuhkan perataan ulang tanah. 

Baca Juga: 10 Jenis Alat Berat untuk Pembangunan Gedung

Cara Kerja Motor Grader

Pada dasarnya, alat berat biasanya memiliki sistem kerja tersendiri yang memungkinkannya menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan mudah dan cepat. Cara kerja ini bisa saja sederhana atau bahkan terbilang rumit, tergantung pada fitur yang dimiliki alat berat dan kebutuhan pekerjaan itu sendiri. 

Motor grader sendiri memiliki sistem kerja yang terbilang sangat sederhana, yakni bergerak dengan posisi maju dan mundur secara berulang, sehingga akhirnya permukaan tanah yang berada di bawahnya menjadi rata dan sesuai dengan yang diharapkan. 

 Dalam proses perataan tanah tersebut, alat berat ini akan bekerja dengan cara mendorong bagian permukaan tanah atau material yang tidak rata dengan memanfaatkan pisaunya yang tajam dan terbilang besar. Pisau ini akan kembali diturunkan saat motor grader sudah mulai bergerak maju ke depan. 

Ketika motor grader dalam posisi mundur ke belakang, maka secara otomatis pisaunya akan diangkat, di mana hal ini bisa dilakukan secara berulang sampai akhirnya permukaan tanah yang rata bisa dihasilkan. Cara kerja alat ini memang terbilang sederhana, namun bisa menyelesaikan pekerjaan meratakan tanah atau jalan dengan waktu yang terbilang cepat. 

Di dalam praktiknya, penggunaan motor grader tentu harus dilakukan oleh operator yang sudah ahli dan profesional. Kemampuan operator ini sendiri akan memiliki peran yang besar dalam menentukan hasil akhir dari penggunaan motor grader tersebut. 

Selain dalam proyek konstruksi dan juga pertambangan, alat berat yang satu ini juga kerap digunakan untuk membersihkan semak maupun belukar yang sulit dibersihkan secara manual. Di sejumlah negara, motor grader juga sering dimanfaatkan untuk membersihkan tumpukan salju di jalan raya saat musim dingin. 

Komponen-Komponen pada Motor Grader

Pada umumnya, setiap alat berat akan memiliki sejumlah komponen yang membentuknya. Berbagai komponen ini akan bekerja dan menjalankan tugasnya masing-masing, sehingga alat berat tersebut bisa berfungsi dengan baik dan digunakan untuk berbagai pekerjaan. 

Sama seperti alat berat lainnya, motor grader juga memiliki sejumlah komponen tersebut. Komponen-komponen ini tentu memegang peranan yang penting dalam sistem kerja alat berat yang satu ini, sehingga penting untuk memastikan semua komponen ini bekerja dengan baik. 

Berikut ini adalah beberapa komponen penting yang terdapat pada motor grader:

1. Front Blade

Front blade merupakan komponen pertama yang terdapat pada motor grader, di mana komponen yang satu ini akan selalu diperlukan saat alat berat tersebut digunakan. Front blade sendiri biasanya akan digunakan untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan yang berkaitan dengan proses spreading/ penaburan. Sebagaimana namanya, front blade merupakan sebilah pisau berukuran besar yang terdapat pada bagian depan motor grader.

2. Front Pull Hook

Komponen berikutnya yang terdapat pada motor grader adalah front pull hook. Ini merupakan komponen yang posisinya terdapat di bagian depan motor grader, sebagaimana dengan front blade. Komponen yang satu ini berfungsi untuk melakukan penarikan. Ada 2 jenis front full hook yang lazim digunakan pada motor grader, yakni:

  • Front weight with nails.
  • U shaped bracket welded on front axle.

3. Push Plate

Push plate merupakan komponen berikutnya yang terdapat pada motor grader. Komponen yang satu ini berfungsi untuk mendorong ataupun merobohkan pohon dan benda lainnya. Push plate biasanya juga digunakan untuk mendorong sebuah material, terutama yang berukuran besar.

Kapasitas mesin motor grader yang besar akan memudahkan proses pendorongan material menggunakan push plate ini, bahkan untuk berbagai material yang terjebak/ berada dalam kubangan lumpur sekalipun. Selain itu, komponen ini juga memiliki fungsi sebagai counterweight/ alat pemberat yang menjaga roda bagian depan tidak terangkat saat motor grader sedang bekerja. 

4. Scarifier

Komponen motor grader yang satu ini berfungsi untuk menggali material-material yang keras dan sulit digali oleh blade, seperti:  aspal, batu, lapisan es, dan yang lainnya. Scarifier memiliki gigi dengan jumlah yang dapat disesuaikan dengan tingkat kekerasan berbagai material yang akan digali dengan alat berat ini. 

5. Extension Blade

Motor grader memiliki sistem extension yang memungkinkan pisaunya diperpanjang pada berbagai sisi, baik itu satu sisi atau keduanya sekaligus. Namun komponen yang satu ini biasanya hanya bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan yang terbilang ringan saja. 

6. Hydraulic Blade Tip Control

Ini merupakan komponen yang dapat mengatur sudut potong pada blade yang terdapat di motor grader, sehingga alat tersebut bisa bekerja dengan efisien dan sesuai kebutuhan. 

7. Rear Mounted Ripper

Komponen yang satu ini berfungsi untuk melakukan penggalian berbagai material yang bersifat keras, seperti mineral maupun bebatuan yang tidak dapat digali menggunakan scarifier atau blade. Rear mounted ripper juga bisa digunakan secara bergantian dengan scarifier untuk menggali material-material keras tersebut. 

8. Bagian Lainnya dari Motor Grader

Selain beberapa komponen di atas, motor grader juga memiliki sejumlah komponen lainnya, yakni: 

  • Blade lift cylinder
  • Riper
  • Cap
  • Drawbar lift cylinder
  • Rear wheel
  • Articulate cylinder
  • Blade
  • Front wheel
  • Head lamp

Baca Juga: Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

Motor Grader Mempermudah Proses Perataan Tanah 

Motor grader merupakan alat berat yang biasa digunakan pada proyek konstruksi. Dilengkapi dengan pisau panjang, alat berat yang satu ini akan mempermudah penggalian dan perataan tanah sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, motor grader juga memiliki sejumlah komponen yang memungkinkannya bekerja dengan lebih efisien dan maksimal. 

Dapatkan perlindungan finansial yang luas dan dapat diandalkan untuk motor grader dengan memilih Asuransi Umum terbaik dari Cermati Protect. Lindungi bisnis Anda dari risiko kerusakan finansial dan ambillah langkah bijak sekarang dengan mengisi formulir di bawah ini. Jangan biarkan kerusakan menghentikan kemajuan bisnis Anda!

Mengenal Power Shovel dan Alat Penggali Lainnya

Mengenal Power Shovel dan Alat Penggali Lainnya

Power shovel merupakan satu dari sejumlah alat berat yang biasa digunakan dalam pekerjaan penggalian. Proses penggalian sendiri kerap dibutuhkan dalam proyek konstruksi maupun pekerjaan-pekerjaan lainnya yang terbilang cukup berat dan sulit dilakukan secara manual dengan tenaga manusia. 

Sebagaimana alat berat pada umumnya, power shovel juga didesain untuk bisa mempermudah pekerjaan manusia. Penggunaan alat berat seperti ini penting, mengingat pekerjaan proyek biasanya akan terikat dengan waktu pengerjaan yang terbatas dan harus sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. 

Kenali Alat Berat dan Fungsinya dengan Tepat 

Pada dasarnya, ada banyak alat berat yang biasa digunakan dalam proyek konstruksi, salah satunya power shovel. Namun sangat penting untuk mengenali fungsi alat berat ini dengan baik, agar lebih mudah dalam memilih jenis alat berat yang tepat untuk proses penggalian. 

Pemilihan alat berat yang tepat akan membuat proses penggalian menjadi lebih mudah, sehingga pekerjaan tersebut bisa diselesaikan dengan baik. Hal ini akan memungkinkan setiap proyek bisa diselesaikan dengan tepat waktu, dan infrastruktur yang dibangun dapat segera digunakan sesuai dengan peruntukannya.

Berikut ini adalah beberapa jenis alat berat yang kerap digunakan dalam pekerjaan penggalian: 

1. Power Shovel

Power shovel merupakan alat berat yang juga dikenal dengan nama front shovel maupun hydraulic shovel. Peralatan yang satu ini berfungsi untuk menggali material-material yang terdapat pada permukaan tanah dan bersifat keras. Power shovel juga bisa dimanfaatkan untuk menimbun berbagai bahan persediaan. 

Alat berat ini sangat sesuai untuk dipakai dalam penggalian area pertambangan ataupun penggalian yang terbilang besar. Dilengkapi dengan bucket berukuran lumayan besar, power shovel tentu memiliki tenaga mesin yang juga besar. Hal ini membuat alat berat tersebut dikenal sebagai yang terkuat dalam kategori peralatan gali. 

Biasanya semakin keras material galian, maka ukuran sekop yang dipakai pada peralatan ini juga akan semakin kecil. Namun di lain sisi, gigi-gigi yang dipakai pada sekop idealnya yang terbuat dari bahan baja mangan, sehingga alat berat ini bisa bekerja dengan lebih produktif. 

4. poin yang akan mempengaruhi produktivitas power shovel: 

  • Keadaan sebuah material yang akan digali (keras atau lunak). 
  • Kondisi lapangan/ lingkungan penggalian, misalnya ketinggian lereng dan yang lainnya. 
  • Efisiensi pada alat muat dan alat angkut, termasuk tingkat keserasian kerja kedua bagian tersebut. 
  • Jam terbang atau pengalaman operator dalam pengoperasian power shovel. 

Keuntungan menggunakan power shovel dalam proses penggalian:  

  • Kinerja alat berat ini lebih baik jika dibandingkan dengan backhoe, sebab bucket yang terdapat pada power shovel memang berukuran lebih besar. 
  • Power shovel bisa dipakai untuk penggalian material-material berukuran besar, sebab ukuran power shovel ini bisa mencapai bolder yang besar.
  • Kapasitas power shovel sendiri lebih besar sekitar 10%-20% dari backhoe.  

Baca Juga: Fungsi Front Shovel Sebagai Alat Gali yang Perlu Diketahui

2. Backhoe

Backhoe merupakan salah satu alat berat yang secara khusus digunakan dalam penggalian material yang terdapat di bawah permukaan tanah. Alat berat yang juga dikenal dengan nama pull shovel ini biasa dipakai untuk menggali berbagai material-material keras, seperti: saluran air, selokan, pipa galian, dan yang lainnya. 

Backhoe bisa menghasilkan galian yang terbilang rapi dan sangat baik, sebab peralatan ini bisa mengatur tingkat kedalaman tanah yang akan digalinya. Jika melihat jangkauan konstruksinya yang terbilang pendek, maka alat berat ini akan cocok untuk digunakan pada area galian yang berjarak dekat. 

Jika proses penggalian sudah selesai dilakukan, backhoe juga bisa dimanfaatkan untuk memindahkan hasil galiannya tersebut ke dalam truk. Hal ini tentu akan mempermudah proses pengerjaan proyek, sehingga bisa selesai dengan lebih cepat dan sesuai dengan jadwal yang sudah ditetapkan. 

Alat berat yang satu ini memiliki gerakan yang berulang, di mana gerakan-gerakan tersebut tentu akan berpengaruh pada siklus atau waktu pengerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah galian. Pada umumnya, backhoe yang berukuran kecil akan memiliki waktu pengerjaan yang lebih cepat, jika dibandingkan dengan yang berukuran besar. 

Gerakan-gerakan backhoe saat alat berat ini sedang dioperasikan: 

  • Melakukan pengisian bucket. 
  • Mengayunkan bucket yang sudah terisi galian.
  • Melakukan pembongkaran muatan bucket. 
  • Melakukan pengayunan balik. 

Keuntungan melakukan penggalian dengan menggunakan backhoe:

  • Kedalaman galian bisa diatur dan dilakukan dengan lebih teliti.
  • Backhoe bisa digunakan menjadi alat pemuas untuk memindahkan hasil galian. 

3. Dragline

Dragline adalah alat berat yang biasa dipakai untuk melakukan penggalian berbagai material yang bersifat tidak begitu keras. Posisi material yang akan digali biasanya lebih rendah atau tingginya sama dengan dragline tersebut. Dragline sendiri terdiri dari beberapa bagian, antara lain:  excavator + boom crane, dan drag bucket.

Alat berat yang satu ini kerap digunakan pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang berada di area pelabuhan, pertambangan, dan berbagai penggalian besar lainnya. Jika dibandingkan dengan long reach excavator, dragline memang memiliki jangkauan yang lebih luas. Alat berat yang satu ini bisa melakukan penggalian dengan kedalaman sekitar 65 meter. 

Hal-hal yang mempengaruhi produktivitas dragline: 

  • Jenis material galian.
  • Tingkat kedalaman galiannya. 
  • Sudut swing pada boom.
  • Panjang boom
  • Jenis serta ukuran bucket yang dipakai dalam proses penggalian. 
  • Kondisi lingkungan di sekitar area konstruksi. 
  • Kondisi pengelolaan lingkungan di sekitar wilayah konstruksi. 
  • Cara memuat dan membuang material galian ke truk. 
  • Ukuran alat pengangkut yang akan digunakan (jika ada).
  • Kondisi alat berat (dragline) ketika dioperasikan. 
  • Pengalaman operator yang mengoperasikan alat berat (dragline).

3 Jenis dragline yang biasa digunakan dalam proyek konstruksi: 

  • Crawler mounted (tipe roda kelabang)
  • Wheel mounted (tipe roda ban) 
  • Truck mounted (tipe di atas truk)

Baca Juga: 6 Jenis Alat Berat untuk Penggalian dan Komponennya

4. Clamshell

Clamshell adalah alat berat yang kinerjanya sangat tergantung pada bucket yang digunakan. Hal ini disebabkan oleh bucket yang digunakan pada alat ini harus menggerakkan material sesuai dengan kebutuhan pekerjaan itu sendiri, misalnya: ke arah bawah, ke atas, atau bahkan memutar. 

Clamshell sendiri biasanya dipakai dalam penggalian material, seperti: batu, lumpur, pasir, batu bara, kerikil, dan yang lainnya.  Hal ini membuat alat berat yang satu ini membutuhkan bucket yang tepat dan bisa digunakan dengan leluasa untuk proses penggalian tersebut. 

Alat berat ini bisa ditemukan dalam 2 tipe dan ukuran yang berbeda: 

  • Heavy duty bucket: ini merupakan clamshell yang dipakai untuk melakukan penggalian, di mana alat berat ini memiliki sejumlah gigi-gigi yang bisa dibongkar pasang sesuai dengan kebutuhan penggunaannya. 
  • Light duty bucket: ini merupakan jenis clamshell yang bisa dipakai untuk mengangkat berbagai material-material yang terbilang ringan, sebab jenis clamshell yang satu ini tidak dilengkapi dengan gigi-gigi. 

3. Ukuran kapasitas bucket yang terdapat pada clamshell: 

  • Water level capacity: ini merupakan kapasitas bucket clamshell yang digantung sama tinggi dengan air ataupun berada pada posisi yang terendam dalam air. 
  • Plate line capacity: ini merupakan kapasitas bucket yang isinya rata dan sesuai dengan garis puncak alat berat itu sendiri. 
  • Heaped capacity: ini merupakan kapasitas bucket dalam posisi munjung.  

Kapasitas clamshell yang berbeda-beda ini akan memudahkan pemilihan jenis bucket yang tepat untuk proyek galian yang akan dikerjakan. Hal ini tentu akan sekaligus mempermudah proses pengerjaan, sehingga proyek tersebut bisa selesai dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. 

Namun selain itu, kemampuan operator dalam mengoperasikan alat berat ini juga akan sangat berpengaruh, terutama jika galian berada pada area-area yang terbilang sulit. Semakin panjang jam terbang operator, maka kemampuannya dalam mengoperasikan alat berat ini juga tentu akan semakin baik. 

Baca Juga: Perbedaan Alat Berat: Backhoe, Power Shovel, Clamshell, dan Dragline

Pilih dan Gunakan Alat Berat yang Tepat 

Power shovel merupakan alat berat yang biasa digunakan dalam penggalian proyek. Namun selain alat berat yang satu ini, ada sejumlah alat berat lainnya yang sejenis dan biasa digunakan dalam penggalian. Penting untuk mengenal dan memilih jenis alat berat yang tepat, sehingga proses penggalian bisa berjalan dengan baik dan lancar. 

Ambillah langkah bijak untuk melindungi alat berat Anda dengan memilih produk asuransi umum terbaik dari Cermati Protect. Jangan biarkan risiko merugikan bisnis Anda, pelajari lebih lengkap mengenai apa itu asuransi umum dengan mengisi formulir dibawah ini!

Mengenal Crawler Bulldozer dan Jenis Bulldozer Lainnya

Mengenal Crawler Bulldozer dan Jenis Bulldozer Lainnya

Crawler bulldozer merupakan salah satu jenis alat berat yang kerap digunakan dalam pembangunan proyek konstruksi maupun infrastruktur lainnya.

Bulldozer sendiri termasuk kendaraan yang bisa dikategorikan sejenis dengan traktor. Hanya saja alat berat yang satu ini dilengkapi dengan berbagai fitur yang bisa mendukung penggunaannya, sehingga alat berat tersebut bisa berfungsi secara maksimal saat digunakan.

Jenis – Jenis Bulldozer

Pada awalnya, bulldozer menggerakkan blade dengan bantuan kabel sebagai pengendali (cable controlled). Namun di dalam perkembangannya, alat berat ini sudah menggunakan sistem kendali hidrolik yang praktis dan tentu saja lebih mudah untuk digunakan. 

Bulldozer kini bisa ditemukan dalam beberapa jenis yang berbeda, antara lain: 

Crawler BulldozerCrawler bulldozer merupakan jenis bulldozer yang memiliki roda rantai dengan daya dorong yang terbilang besar, terutama saat bekerja di medan yang berkontur lunak. Alat berat yang satu ini juga memiliki daya apung yang besar, sebab kapasitas ground contact yang dimilikinya juga lebih besar. 

Selain pada medan yang berkontur lunak, crawler bulldozer juga cocok digunakan di area-area yang berlumpur, keras, kasar, bahkan yang berbatu sekalipun. Kemampuannya tersebut membuat penggunaan crawler bulldozer terbilang luas dan fleksibel untuk berbagai medan.
Wheel BulldozerWheel bulldozer merupakan jenis bulldozer yang dilengkapi dengan roda karet yang terbilang lunak, sehingga bisa digunakan tanpa menimbulkan kerusakan pada jalan (saat digunakan di jalan raya). Kecepatannya geraknya dari satu titik ke titik lainnya juga terbilang tinggi, sehingga penggunaannya bisa menghemat waktu. 

Pemindahan wheel bulldozer sendiri tidak membutuhkan alat angkut sama sekali, sebab roda alat berat yang satu ini aman saja untuk melintas di jalan raya. Output yang dihasilkan wheel bulldozer sendiri terbilang besar, terutama saat dipakai dengan kecepatan yang tinggi. 
Mini Bulldozerenis bulldozer yang terakhir adalah mini bulldozer. Seperti namanya, ukuran bulldozer yang satu ini memang mini, jika dibandingkan dengan jenis bulldozer lainnya yang kerap digunakan di dalam proyek maupun pembangunan infrastruktur. 

Namun meski berukuran kecil, mini bulldozer juga memiliki kemampuan yang tak kalah dari jenis bulldozer lainnya. Alat berat yang satu ini bisa digunakan untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan dalam proyek konstruksi maupun bidang lainnya.

Baca Juga: Excavator Mini: Fungsi, Kelebihan, Kekurangan, dan Gangguan yang Sering Muncul

Model – Model Blade pada Bulldozer

Sebagaimana alat berat lainnya, bulldozer juga dilengkapi dengan berbagai komponen yang akan mendukung kinerjanya, salah satunya blade. Blade merupakan pelat logam berat yang terdapat pada bagian depan bulldozer dan biasanya memiliki bentuk seperti scope. 

Blade akan berfungsi sebagai pendorong, penggali, dan pengangkut beragam material yang ada di area kerja bulldozer. Biasanya blade yang digunakan bulldozer akan berbeda antara satu dengan yang lainnya, tergantung kebutuhan pekerjaan yang akan ditangani alat berat tersebut. 

Berikut ini adalah beberapa model blade yang biasa digunakan pada bulldozer: 

Straight Blade (S-Blade)S-Blade merupakan jenis blade yang paling pendek diantara blade lainnya. Blade ini juga tidak dilengkapi dengan sayap samping, di mana posisinya akan melekat pada lengan yang terdapat di bagian sudut belakang blade itu sendiri. Bentuknya yang unik membuat blade ini bisa dipakai untuk berbagai kondisi medan yang berbeda. 

Modal blade yang satu ini bisa membongkar material yang berbulir halus, sedang, dan bahkan berat. Namun S-Blade hanya memiliki kemampuan terbatas untuk mengangkat dan mengangkut material, sebab material akan tumpah karena blade ini tidak memiliki sayap samping. Idealnya, blade yang satu ini dipakai dalam pekerjaan penimbunan serta perataan jalan.
Universal Blade (U-Blade)U-Blade merupakan jenis blade yang memiliki sayap samping berukuran besar dan sedikit melengkung. Model blade yang satu ini akan mendorong dan membawa material secara optimal, bahkan dalam jumlah besar dan waktu yang singkat saja. Kedua sayapnya akan menjaga material dengan baik, sehingga tidak sampai tumpah selama proses pengangkutan. 

Mirip dengan S-Blade, blade yang satu ini juga menempel di sudut belakang blade itu sendiri. Jika dibandingkan dengan model lainnya, U-Blade memiliki ukuran terbesar. Model ini cocok untuk dipakai di tanah yang lunak maupun memiliki kepadatan sedang, seperti: pengerjaan reklamasi tanah, pemindahan tumpukan batu, dan yang lainnya. 
Semi U-BladeModel blade yang satu ini juga sering disebut sebagai U-Blade for light material, sebab tampilannya seperti perpaduan antara U-Blade dan S-Blade. Blade ini tidak sependek model S-Blade, namun berukuran lebih kecil dari model U-Blade. Model ini juga dilengkapi dengan sayap samping, namun tidak melengkung model  U-Blade. 

Desainnya yang unik membuat model yang satu ini cocok untuk mendorong serta mengangkut material yang berjarak cukup jauh. Jika dibandingkan dengan model S-Blade, maka model blade yang satu ini memiliki tekanan yang lebih kuat, sehingga dapat mendorong serta membawa material pada medan lunak sampai dengan kepadatan sedang. 
Angle Blade (A-Blade)Blade yang satu ini didesain menempel pada bagian tengah panel bulldozer. Posisinya tersebut membuat blade ini bisa memindahkan material ke arah samping, bahkan dengan kemiringan sampai 30 derajat, baik itu ke arah kanan maupun ke arah kiri. Bukan hanya itu saja, A-Blade juga mampu bergerak dengan posisi lurus ke depan. 

Ada banyak manuver sulit yang bisa dilakukan bulldozer yang menggunakan model blade yang satu ini, seperti: membuka jalan, membuat saluran air/ parit, membuang material ke arah samping, dan yang lainnya. A-Blade bisa berfungsi dengan baik di area tanah yang lunak, sedang, dan bahkan keras.
Power-Angle-Tilt (PAT) BladeIni merupakan jenis blade yang paling sederhana, sebab bisa bermanuver dalam berbagai sudut. Operator bisa mengendalikannya dengan mudah melalui kabin, sehingga blade yang satu ini bekerja dengan baik sesuai dengan arah yang diinginkan.

Mirip dengan A-Blade, blade yang satu ini juga terpasang pada bagian tengah panel. Ada banyak jenis pekerjaan yang bisa dilakukan dengan menggunakan PAT-Blade, antara lain: mengais material, meratakan permukaan tanah, melakukan penimbunan, membersihkan lahan, dan yang lainnya. 
Cushion Blade (C-Blade)C-Blade merupakan salah satu jenis blade yang dilengkapi dengan kemampuan baik dalam bermanuver. Hal ini disebabkan oleh bantalan karet yang dimilikinya dan berfungsi untuk melakukan perendaman terhadap tumbukan material yang dikerjakannya. 

Blade yang satu ini biasanya digunakan untuk berbagai pekerjaan, termasuk pemeliharaan jalan dan yang lainnya. Kemampuan manuvernya yang bagus membuat C-Blade bisa digunakan untuk menangani berbagai medan, baik itu yang lunak maupun keras.
Bowl DozerIni merupakan jenis blade terakhir yang sering digunakan pada bulldozer. Bowl dozer memiliki kemampuan yang baik untuk mengangkat dan mendorong material, bahkan dengan jumlah kehilangan yang terbilang sedikit saja. Hal ini disebabkan oleh adanya dinding-dinding besi yang terdapat di bagian sampingnya.  

Blade yang satu ini bisa digunakan untuk pekerjaan dalam jarak yang terbilang jauh. Kemampuannya tersebut membuat bowl dozer banyak digunakan dalam industri kayu dan juga pertambangan yang pada umumnya terletak di medan-medan yang terbilang sulit. 

Baca Juga: Mobil Truk: Jenisnya, Kelebihan, dan Tips Merawat Truk

Apa saja Fungsi Bulldozer? 

Berikut ini adalah beberapa fungsi bulldozer yang perlu dipahami dengan baik: 

  1. Mengeruk Tanah: melakukan pengerukan tanah dalam ukuran yang dangkal merupakan salah satu fungsi utama dari alat berat ini. 
  2. Membersihkan Lahan: bulldozer juga kerap digunakan sebagai alat untuk membersihkan lahan, baik itu dari semak-semak, gundukan atau tumpukan material, dan yang lainnya. 
  3. Merintis Tanah: merintis atau meratakan tanah juga menjadi pekerjaan yang kerap dilakukan dengan menggunakan bulldozer. Hal ini biasanya dibutuhkan saat akan melakukan pembangunan perumahan/ perkantoran. 
  4. Pengangkutan dan Penyebaran Material Konstruksi: alat berat yang satu ini juga sering dimanfaatkan untuk mengangkut dan menyebarkan material konstruksi pada jarak dekat. 
  5. Penimbunan Material Konstruksi: bulldozer juga sering digunakan sebagai alat untuk menimbun berbagai material konstruksi, sehingga dihasilkan kontur tertentu sesuai dengan kebutuhan. 

Crawler Bulldozer Mempermudah Pekerjaan Proyek 

Crawler bulldozer merupakan salah satu alat berat yang sering digunakan dalam pekerjaan proyek konstruksi dan juga pertambangan. Kemampuannya bekerja di berbagai medan yang berbeda membuat alat berat yang satu ini banyak dimanfaatkan untuk berbagai pekerjaan, baik itu pada tanah yang lunak maupun medan yang keras.

Crawl Buldozer, sebagai alat/mesin berat dengan harga tinggi, memerlukan perlindungan ekstra untuk menjaga finansial Anda dari risiko kerusakan dan kehilangan. Cermati Protect menawarkan produk asuransi umum yang dapat memberikan perlindungan terhadap risiko-risiko tersebut. Pelajari lebih lanjut mengenai asuransi ini dengan mengisi formulir di bawah ini!

Mengenal Alat Berat Bucket Wheel Excavator

Mengenal Alat Berat Bucket Wheel Excavator

Bucket Wheel Excavator adalah salah satu jenis alat berat terbesar yang sering digunakan pada proyek konstruksi maupun industri pertambangan lainnya. Sebagaimana alat berat lainnya, penggunaan alat berat yang satu ini diharapkan bisa mempermudah pekerjaan manusia. 

Bucket wheel excavator termasuk alat berat yang memiliki peran penting dalam sebuah proyek maupun aktivitas penambangan. Alat berat ini akan berfungsi untuk melakukan pengerukan dan juga penggalian dengan lebih cepat, sehingga berbagai pekerjaan proyek bisa berjalan dengan efisien. 

Apa itu Bucket Wheel Excavator?

Bucket Wheel Excavator merupakan alat berat yang dipakai dalam penggalian material-material besar, seperti: batu bara, tanah, bijih besi, pasir, dan yang lainnya. Memiliki efisiensi yang tinggi, alat berat ini bisa mempermudah pekerjaan dan menghemat waktu penggalian. 

Alat berat yang satu ini dinamai “bucket wheel”, sebab terdapat roda menyerupai ember yang terpasang pada ujung lengan pendorongnya. Masing-masing ember ini dilengkapi dengan gigi cangkang yang memiliki fungsi untuk menggali serta mengangkut material-material galian. 

Pada umumnya, bucket wheel excavator sendiri dipakai pada operasi tambang terbuka, di mana alat ini bisa melakukan ekstraksi berbagai material dari lapisan bawah tanah dengan cara yang efisien. Proses kerjanya yang terbilang praktis akan membuat pekerjaan tambang menjadi lebih cepat selesai. 

Kinerja bucket wheel excavator dalam industri pertambangan termasuk salah satu yang paling dibutuhkan. Penggunaan alat berat yang satu ini dianggap bisa mempermudah pekerjaan dan sekaligus meningkatkan produktivitas tambang menjadi lebih maksimal. 

Sebagaimana penggunaan alat berat pada umumnya, bucket wheel excavator diharapkan bisa menyelesaikan berbagai pekerjaan yang tidak mungkin dikerjakan dengan tenaga manusia secara manual. Hal ini sekaligus menjadi alasan mengapa alat ini begitu sering digunakan di kawasan pertambangan. 

Bukan hanya sekedar untuk melakukan pekerjaan penggalian, namun ada banyak pekerjaan lainnya yang bisa diselesaikan dengan menggunakan bucket wheel excavator. Semua ini tentu harus dilakukan dengan bantuan seorang operator yang handal dan ahli di bidang tersebut. 

Seorang operator yang profesional akan dibutuhkan untuk memastikan alat berat ini bisa bekerja secara efisien, sesuai dengan kebutuhan proyek maupun tambang itu sendiri. Hal ini akan memungkinkan bucket wheel excavator bisa memberikan manfaat yang maksimal dalam penggunaannya. 

Baca Juga: Compactor: Pengertian, Klasifikasi, dan Jenis-Jenisnya

Apa Saja Fungsi Bucket Wheel Excavator?

Bucket wheel excavator termasuk jenis alat berat yang bisa digunakan untuk menangani beberapa pekerjaan yang berbeda. Hal ini membuat alat berat yang satu ini terbilang multifungsi dan bisa diandalkan untuk menangani pekerjaan-pekerjaan yang cukup beragam di kawasan pertambangan maupun konstruksi. 

Berikut ini adalah beberapa fungsi bucket wheel excavator yang bisa dimanfaatkan: 

1. Menggali Material

Fungsi utama dari bucket wheel excavator adalah menggali material-material yang berasal dari tambang maupun permukaan tanah. Kapasitas mesinnya yang terbilang besar mampu melakukan penggalian material dalam jumlah yang besar dengan waktu yang terbilang singkat. Hal ini menjadi alasan mengapa alat berat yang satu ini sangat efisien untuk digunakan pada proyek tambang terbuka. 

2. Memindahkan Material

Saat proses penggalian material sudah selesai dilakukan, bucket wheel excavator juga bisa dimanfaatkan untuk memindahkan berbagai material tersebut. Alat berat ini biasanya digunakan untuk memindahkan tanah dan berbagai material galian ke conveyor belt maupun kendaraan pengangkut lainnya yang digunakan untuk memuat berbagai material tersebut. 

Biasanya berbagai material ini akan diangkut ke tempat-tempat penyimpanan maupun fasilitas pengolahan lainnya. Penggunaan bucket wheel excavator akan membuat proses pengangkutan ini menjadi jauh lebih mudah dan cepat, sehingga aktivitas produksi di pertambangan berjalan dengan optimal. 

3. Membersihkan Tambang

Alat berat yang satu ini juga bisa berfungsi sebagai alat pembersih area tambang. Bucket Wheel Excavator bisa dimanfaatkan untuk membersihkan dan sekaligus meratakan kawasan tambang yang biasanya permukaannya bergelombang. Proses pembersihan ini sendiri terbilang penting demi menjaga keamanan serta efisiensi area tambang, sehingga kawasan tersebut aman bagi pekerja yang ada di sana. 

4. Menggali Terowongan

Bucket wheel excavator juga bisa dimanfaatkan untuk proses penggalian di terowongan. Alat ini mampu melakukan penggalian berskala besar, baik itu dalam industri tambang maupun konstruksi. Hal ini akan membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan bisa selesai dalam waktu yang tepat. 

Sistem Kerja Bucket Wheel Excavator

Sebagai salah satu alat berat yang banyak dibutuhkan dalam industri pertambangan dan konstruksi, bucket wheel excavator memang didesain untuk mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Alat berat ini memiliki kemampuan penggalian berkapasitas besar dan bisa diandalkan. 

Berikut ini adalah beberapa sistem kerja yang terdapat pada bucket wheel excavator: 

Terrace CutSistem kerja pertama yang terdapat pada bucket wheel excavator adalah terrace cut. Ini merupakan teknik penggalian dengan cara menggali area permukaan ke arah depan. Dalam sistem yang satu ini, bucket wheel excavator akan bergerak maju sambil melakukan penggalian material yang terdapat di depannya dengan cara bertahap. 

Rangkaian alat berat ini akan berputar secara perlahan dan melakukan penggalian material pada permukaan tanah dengan menggunakan cangkul-cangkul yang sudah terpasang. Material-material galian ini dipindahkan ke atas conveyer berjalan yang terdapat di mesin, sehingga bisa diangkut dan diproses lebih lanjut ataupun disimpan. 
Dropping CutSistem yang satu ini dilakukan dengan cara menggali permukaan tanah ke arah bawah. Bucket wheel excavator akan menurunkan bagian bucket yang dimilikinya dengan cara perlahan untuk melakukan penggalian pada lapisan tanah yang lebih dalam lagi.

Tahap ini dilakukan dengan cara menggerakkan mesin dengan arah vertikal dan melakukan penggalian material pada lapisan yang berada di bawah permukaan tanah. Berbagai material yang digali ini akan diangkut dengan menggunakan conveyor berjalan, agar kemudian bisa diproses lebih lanjut ataupun disimpan.  
Combination CutSistem kerja yang bucket wheel excavator yang terakhir adalah combination cut atau yang dikenal juga dengan istilah penggalian gabungan. Pada sistem yang satu ini, alat berat tersebut akan menggabungkan sistem kerja terrace cut dengan dropping cut dalam melakukan penggalian. 

Bucket wheel excavator akan melakukan penggalian material pada permukaan ke arah depan dengan menerapkan teknik terrace cut, namun selanjutnya alat berat ini juga menurunkan bucket wheel-nya untuk melakukan penggalian material pada lapisan yang lebih dalam dengan menerapkan teknik dropping cut. 

Perpaduan kedua teknik tersebut akan memungkinkan bucket wheel excavator melakukan penggalian material dengan cara efisien dari berbagai tingkat kedalaman dan kemiringan tanah. Teknik ini memberi keuntungan tersendiri, di mana proses penggalian material bisa berjalan dengan efisien dan maksimal. 

Kombinasi teknik ini bisa dimanfaatkan untuk operasi penambangan yang melibatkan struktur geologi yang berbeda, di mana mesin bucket wheel excavator bisa disesuaikan dengan kondisi tersebut. Cara ini akan membuat produktivitas tetap maksimal dan biaya operasional bisa ditekan. 

Baca Juga: Diesel Hammer: Pengertian, Struktur, Keunggulan dan Kekurangannya

Kelebihan dan Kelemahan Bucket Wheel Excavator

Penggunaan bucket wheel excavator menjadi pilihan utama dalam penggalian material tambang yang dilakukan secara modern. Alat ini dianggap bisa memberikan hasil tambang yang maksimal dengan biaya yang cukup ringan. Namun meski demikian, alat berat yang satu ini tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. 

Kelebihan Bucket Wheel Excavator 

  • Memiliki efisiensi tinggi dan bisa melakukan penggalian material dalam jumlah besar dengan waktu yang terbilang singkat. 
  • Memiliki ketepatan/ akurasi penggalian yang tinggi, sehingga bisa meminimalisir pemborosan serta kerugian dalam penambangan. 
  • Beberapa tipe bucket wheel excavator dilengkapi teknologi kontrol jarak jauh, sehingga bisa dikendalikan dari jauh oleh operator, tanpa membahayakan keselamatan jiwa operator tersebut di lokasi tambang yang berbahaya. 
  • Didesain memiliki penggunaan energi yang efisien dan hemat biaya. 
  • Memiliki usia pakai yang terbilang panjang. 

Kelemahan Bucket Wheel Excavator

  • Memiliki ukuran yang besar, sehingga seringkali membutuhkan transportasi yang cukup rumit untuk membawanya ke lokasi tambang. 
  • Memiliki sistem perakitan yang terbilang rumit dan membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi. 
  • Membutuhkan perawatan rutin dan berkala, agar mesin tetap terjaga dan bisa bekerja secara maksimal. 

Baca Juga: Asphalt Paver: Fungsi, Komponen dan Cara Kerjanya

Bucket Wheel Excavator jadi Alat Andalan di Pertambangan 

Bucket wheel excavator merupakan alat berat yang banyak digunakan di pertambangan. Mesin yang satu ini bisa melakukan penggalian dan pemindahan material galian dengan mudah dan cepat. Efisiensinya yang terbilang tinggi membuat bucket wheel excavator menjadi salah satu alat berat yang paling diandalkan dalam industri pertambangan. 

Dapatkan perlindungan finansial yang luas dan dapat diandalkan untuk alat berat bucket wheel excavator Anda dengan Asuransi Umum terbaik dari Cermati Protect. Lindungi bisnis Anda dari kerugian finansial akibat kerusakan, dan ambillah langkah bijak sekarang dengan mengisi formulir di bawah ini. Jangan biarkan kerusakan menghentikan perjalanan bisnis Anda!

10 Daftar Alat Berat Terbesar di Dunia

10 Daftar Alat Berat Terbesar di Dunia

Pekerjaan pembangunan tidak bisa hanya mengandalkan tenaga manusia. Dibutuhkan sejumlah alat berat untuk meringankan pekerjaan pembangunan, sehingga pembangunan berjalan dengan lancar. Waktu pembangunan pun menjadi singkat, sehingga biaya operasional menjadi lebih hemat.

Alat-alat berat yang digunakan biasanya memiliki ukuran yang besar. Sebab semakin besar ukurannya, maka semakin maksimal pula hasil kerjanya karena alat tersebut dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan yang sangat besar.

10 Daftar Alat Berat Terbesar di Dunia

Sebagian besar alat berat memiliki ukuran yang besar. Namun dari sekian banyak jenis alat berat, berikut ini 10 daftar alat berat terbesar yang ada di dunia. 

1. Truk Tambang Caterpillar 797F

Salah satu perusahaan alat berat ternama, Caterpillar, berhasil memproduksi alat berat terbesar di dunia bernama truk tambang tipe 797F. Alat berat ini sengaja diproduksi oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksi skala besar. Truk ini mampu mengangkut muatan sebesar 363 metrik ton untuk satu kali angkut. 

Truk ini memiliki ukuran panjang 14 meter, tinggi 7 meter (saat terisi muatan), dan penampang ban 9,5 meter. Mesin yang digunakan adalah mesin diesel raksasa 24 quad turbo V24 yang dapat menghasilkan tenaga 3.793 Tk. Dengan tenaga yang sangat besar, truk ini mampu menghabiskan 250 liter dalam satu jam saat beroperasi.

Fitur truk tambang Caterpillar 797F, antara lain:

  • Engine kinerja tinggi yang menawarkan keseimbangan ideal antara daya dan desain
  • Transmisi powershift dilengkapi dengan 7 kecepatan dengan pengalihan yang halus
  • Sistem pengereman tangguh
  • Bak truk cukup handal sehingga kinerja menjadi optimal
  • Kabin yang nyaman untuk operator  

2. Dump Truck Liebherr T 282B

Dump truck terbesar yang pernah digunakan di industri pertambangan adalah Liebherr T 282B. Alat ini memiliki berat 203 ton dengan daya tampung bahan bakar sebesar 4.732 liter.

Truk tambang ini dilengkapi dengan mesin V20 dan dapat menghasilkan tenaga hingga 3.650 Tk. Dengan tenaga yang besar, total muatan yang dapat diangkut bisa mencapai 365 ton. Meski sangat besar, kinerja dump truck ini sangat terbatas, yaitu 64 km per jam untuk mengangkut beban maksimum. 

Fitur dump truck liebherr T 282B, antara lain:

  • Berukuran panjang 14,5 meter, lebar 8,7 meter, dan tinggi 7,4 meter
  • Daya mencapai 3.650 Tk
  • Berat 203 ton, tapi mampu mengangkat beban hingga 365 ton

3. Bucket Wheel Excavator Bagger 293

Bucket wheel merupakan salah satu alat berat yang berfungsi untuk mengeruk dan memindahkan material yang dikeruk ke tempat yang diinginkan. Alat ini biasa digunakan di industri pertambangan, khususnya dalam proyek pertambangan skala besar. Sampai saat ini, bucket wheel masih digunakan untuk memaksimalkan hasil kerja pertambangan. 

Bucket wheel excavator Bagger 293 memiliki ukuran yang besar. Panjangnya mencapai 721 kaki, sedangkan tingginya 310 kaki. Alat berat buatan Jerman ini mampu memindahkan 100.000 yard kubik per hari menggunakan 20 bucket yang ada di dalamnya. 

Fitur bucket wheel excavator Bagger 293, antara lain:

  • Bobot truk 14.200 ton mampu memindahkan 100.000 yard kubik
  • Dilengkapi dengan konveyor berjalan dengan panjang 92 meter
  • Memiliki desain kabin yang nyaman

Baca Juga: 10 Alat Berat Paling Canggih dan Kelebihannya

4. Terex Truck TA400 ADT

Di kalangan terex truck, model TA400 ADT menjadi salah satu yang terbesar di dunia. Truk ini memiliki kapasitas muatan sebesar 38 ton dengan engine berkekuatan 331 kW. Sementara volume muatan yang dapat diangkut sebesar 23,3 meter kubik.

Torsi maksimum dari unit ini adalah 1.548 ft-lb pada 2.100 rpm. Terdapat enam persneling maju dan satu roda gigi untuk mundur. Truk ini dapat melaju hingga kecepatan 37,3 mph.

Fitur Terex Haulers Off Road, antara lain:

  • Mesin diesel untuk menghemat bahan bakar
  • Dilengkapi dengan rimpull untuk kerja maksimum
  • Kapasitas bodi yang besar, tapi dengan bobot rendah
  • Dilengkapi dengan oil cooled, wet disc pada keenam rodanya
  • Memiliki kabin ergonomik terbaru untuk meningkatkan kenyamanan operator

5. Truk Tambang Westech T282C

Salah satu perusahaan alat berat asal Amerika Serikat, Westech, berhasil memproduksi truk tambang terbesar tipe T282C. Truk ini baru dioperasikan pada Bulan Juli tahun 2011 silam. Alat ini dirancang khusus untuk proyek pertambangan batu bara. 

Daya muatnya mencapai 470,4 meter kubik. Sementara tingkat densitas truk tambang ini adalah 0,86 ton meter kubik dalam satu hari. 

Fitur truk tambang Westech T282C, antara lain:

  • Memiliki daya muat hingga 470,4 meter kubik
  • Dilengkapi dengan sistem kabin yang nyaman dan luas

6. Excavator Komatsu PC8000

Alat ini dijuluki sebagai the giant excavator karena ukurannya yang besar. Alat ini sering digunakan untuk proyek pertambangan untuk menggali material. Beratnya mencapai 800 ton.

Excavator tipe ini dilengkapi dengan sistem after treatment knalpot yang berguna untuk meminimalisir bahaya saat dioperasikan, juga untuk memudahkan servis komponen yang rusak. Dilengkapi dengan bucket yang dapat berputar hingga 360 derajat. Kapasitas tangki pada unit ini mencapai 13.500 liter. 

Fitur excavator Komatsu PC8000, antara lain:

  • Dilengkapi dengan mesin 4 tier untuk menghemat penggunaan bahan bakar
  • Menggunakan 16 silinder
  • Power engine berkekuatan 2.010 HP dengan kecepatan 1800 rpm
  • Sistem kabin yang canggih untuk melindungi operator saat mengoperasikan excavator

7. Komatsu Loader P&H L-2350

Unit yang telah diproduksi sejak tahun 1993 ini masih masuk dalam jejeran alat berat terbesar di dunia. Alat ini hadir dengan kekuatan 1.715 kW atau 2.300 hp. Tingkat kemampuan angkut mencapai 72,5 ton untuk penggunaan standar.

Kapasitas bucket mencapai 40,52 meter kubik. Sedangkan ukuran bannya menjadi salah satu yang terbesar di dunia, yaitu 70.70-57. Total berat unit ini mencapai 266,6 ton dalam kondisi siap dioperasikan. 

Fitur Komatsu Loader P&H L-2350, antara lain:

  • Hemat bahan bakar hingga 45%
  • Pengurangan emisi karbon dioksida hingga 35%
  • Dilengkapi dengan teknologi self-cleaning replaceable 
  • Perawatan tergolong mudah dan murah

8. Caterpillar Wheel Loader 994K

Wheel loader tipe 994K merupakan tipe terbaru yang diproduksi oleh perusahaan Caterpillar. Kehadirannya untuk menggantikan tipe sebelumnya, yaitu Caterpillar 994 yang diproduksi tahun 1990 silam. Unit ini memiliki panjang 17,86 meter, tinggi 7 meter, dan lebar bucket 6,2 meter.

Wheel loader ini memiliki berat sebesar 240 ton, dilengkapi dengan mesin berkekuatan 1.377 kW atau 1.847 hp. Daya angkutnya mencapai 40,8 ton dengan kapasitas bucket maksimal 19,1 – 24,5 meter kubik. 

Fitur Caterpillar wheel loader 994 K, antara lain:

  • Akses jalan keluar lebih baik dengan sistem terpadu
  • Ukuran permukaan lebih luas 25% untuk meningkatkan visibilitas
  • Dilengkapi dengan tampilan LED yang lebih besar, berwarna, dan mudah dibaca
  • Ukuran kabin lebih besar untuk meningkatkan kenyamanan operator
  • Didesain dengan 16 silinder untuk kinerja yang optimal

Baca Juga: Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

9. XCMG Crawler Crane XGC88000

XCMG, salah satu perusahaan asal China hadir dengan salah satu alat berat andalannya bernama Crawler Crane XGC88000. Alat ini sering digunakan untuk memudahkan pekerjaan konstruksi skala besar. Dilengkapi dengan teknologi yang mutakhir, sehingga konstruksi dapat diselesaikan dengan hasil maksimal.

Sebagai salah satu crawler crane terbesar di dunia, alat ini memiliki kapasitas angkut mencapai 4.000 ton. Unit ini ditenagai oleh tiga engine cummins berkekuatan 1.923 kW. 

Fitur XCMG crawler crane XGC88000, antara lain:

  • Dilengkapi dengan teknologi terdepan, eksplorasi berkelanjutan
  • Mampu mengangkat beban hingga 4.500 ton

10. Hydraulic Excavator Hitachi EX 8000-6

Alat berat terbesar di dunia terakhir adalah hydraulic excavator Hitachi EX 8000-6. Unit buatan Jepang ini hadie dengan dua engine cummies QSK60C, sehingga memiliki daya muatan yang cukup besar. Bahkan kabarnya alat ini mampu mengalahkan ketangguhan Liebherr 996. 

Hitachi EX 8000-6 memiliki berat 811.000 kg. Dilengkapi dengan load shovel sebesar 40 meter kubik atau backhoe bucket sebesar 43 meter kubik. Unit ini berkekuatan 1.450 kW dengan penggalian maksimum 13,8 meter.

Fitur hydraulic excavator Hitachi eX 8000-6, antara lain:

  • Dilengkapi dengan dua engine cummies QSK60C
  • Kekuatan gali mencapai 2.230 kN dengan kedalaman penggalian maksimum 13,8 meter
  • Kekuatan engine 1.450 kW

Baca Juga: 10 Macam Alat Berat Serta Harganya!

Efisiensi Kerja Meningkat dengan Bantuan Alat Berat

Itu dia deretan alat berat terbesar di dunia. Alat berat di atas pada umumnya digunakan untuk mengerjakan proyek konstruksi maupun pertambangan skala besar. Kehadiran alat berat terbesar berhasil menunjukkan seberapa besar pengaruh penggunaan alat berat untuk menciptakan efisiensi kerja, sehingga alat tersebut diciptakan oleh manusia.

Untuk perlindungan lebih lanjut terhadap alat berat, bisa mengajukan asuransi umum melalui layanan Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini. Jangan abaikan perlindungan yang diperlukan untuk mengamankan investasi Anda.

Pembangunan Infrastruktur: Pengertian, Jenis, Komponen, Fungsi dan Manfaatnya

Pembangunan Infrastruktur: Pengertian, Jenis, Komponen, Fungsi dan Manfaatnya

Pembangunan Infrastruktur merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mendukung kesuksesan sebuah bisnis. Infrastruktur yang memadai akan memungkinkan bisnis berkembang dengan lebih baik, sehingga berbagai tujuan di dalam bisnis tersebut juga bisa dicapai dengan baik. 

Hal yang sama juga berlaku pada kehidupan perekonomian yang terjadi di sebuah wilayah. Jika sebuah wilayah memiliki infrastruktur yang sangat memadai, maka pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut tentu akan bisa berkembang dengan cara yang baik. 

Apa itu Pengertian Infrastruktur? 

Pengertian infrastruktur adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik itu fisik maupun sosial, seperti bangunan, pasokan listrik, jalan, dan lainnya yang diperlukan untuk operasional kegiatan masyarakat atau perusahaan.

Infrastruktur juga bisa diartikan sebagai berbagai jenis fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat umum dalam mendukung berbagai aktivitas keseharian mereka. Artinya, infrastruktur adalah seluruh fasilitas (fisik maupun non fisik) yang dibangun oleh pemerintah maupun perorangan demi memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dalam lingkup ekonomi dan sosial.

Biasanya infrastruktur akan merujuk pada pembangunan fisik berbagai fasilitas umum, seperti: jalan raya, rumah sakit, air, bersih, listrik, pusat pengolahan limbah, sekolah, bandara, dan yang lainnya. Infrastruktur juga dapat merujuk pada berbagai hal yang bersifat teknis, seperti penyediaan moda transportasi dan yang lainnya. 

Berikut ini adalah beberapa pengertian infrastruktur menurut penuturan para ahli: 

  • N. Gregory Mankiw: infrastruktur adalah sebuah bentuk modal publik (public capital) yang terdiri dari jembatan, jalan umum, sistem saluran pembuangan, dan lainnya, di mana semua hal tersebut merupakan sebuah bentuk investasi yang dilakukan oleh pemerintah. 
  • Neil S. Grigg: infrastruktur merupakan sebuah sistem fisik yang menyediakan sarana pengairan, drainase, transportasi, bangunan gedung, dan fasilitas fisik yang dibutuhkan untuk memenuhi berbagai kebutuhan dasar manusia, baik itu kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial.
  • Robert J. Kodoatie: infrastruktur merupakan sebuah sistem yang mendukung sistem ekonomi dan sosial yang sekaligus menjadi perantara untuk sistem lingkungan, di mana sistem ini bisa dipakai menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan. 

Jika melihat pengertian di atas, maka jelas pembangunan infrastruktur merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Pembangunan infrastruktur ini akan mendukung keberlangsungan ekonomi dan berbagai aktivitas masyarakat lainnya, sehingga kehidupan ekonomi dan sosial berjalan normal.

Baca Juga: Mobil Truk: Jenisnya, Kelebihan, dan Tips Merawat Truk

Apa saja Jenis Infrastruktur? 

Berikut ini adalah beberapa jenis infrastruktur yang perlu dipahami dengan baik: 

Infrastruktur KerasIni merupakan jenis infrastruktur yang bisa dilihat bentuknya secara fisik atau dalam bentuk yang nyata. Ada beberapa infrastruktur keras yang biasa digunakan secara luas, antara lain: bandara, jalan raya, pelabuhan, saluran irigasi, sekolah, dan berbagai fasilitas umum lainnya. 
Infrastruktur Keras Non FisikIni merupakan jenis infrastruktur yang dilakukan dalam bentuk upaya untuk mendukung sarana dan prasarana secara umum, dimana berbagai sarana dan prasarana ini digunakan untuk mendukung berbagai kegiatan sosial serta ekonomi masyarakat umum, seperti: pengadaan air bersih, pembangunan jaringan telekomunikasi, dan penyediaan pasokan listrik, termasuk upaya yang berkaitan dengan pengadaan sumber pasokan energi.
Infrastruktur LunakInfrastruktur lunak adalah semua hal yang berperan untuk mendukung kelancaran berbagai aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat luas, di mana hal tersebut tidak memiliki bentuk fisik. Biasanya hal ini terkait dengan sebuah aturan, sistem dan norma-norma tertentu yang disediakan oleh pemerintah maupun pihak lainnya yang berkaitan. 

Ada beberapa contoh infrastruktur lunak, seperti: penerapan etika kerja yang baik dan benar, penggunaan layanan publik, peraturan dan undang-undang yang dibuat pemerintah terkait berbagai perdagangan, dan yang lainnya. 

Baca Juga: Alat Berat Clamshell: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

Komponen – Komponen Infrastruktur

Infrastruktur juga memiliki sejumlah komponen, di mana komponen-komponen ini merupakan bagian dari infrastruktur itu sendiri. Jika mengacu pada American Public Works Associations, maka komponen infrastruktur ini mencakup semua jenis fasilitas publik yang dibutuhkan masyarakat maju dalam kehidupan sehari-harinya. 

Misalnya, pengadaan fasilitas air bersih dan juga sistem pengelolaannya (water treatment), pengadaan sistem pengendalian banjir, pengadaan sistem pengaturan air limbah, penyediaan fasilitas navigasi lintas air maupun udara, dan yang lainnya. 

Selain komponen di atas, berbagai pembangunan fasilitas transportasi juga termasuk di dalamnya, yakni: transportasi air, laut, dan juga udara.  Terdapat juga sejumlah komponen pendukung lainnya untuk pendukung kemajuan kehidupan ekonomi serta sosial masyarakat umum. 

Berdasarkan peraturan kebijakan di atas, maka komponen infrastruktur bisa dibedakan menjadi 3 jenis berikut: 

Komponen Infrastruktur yang Memiliki InputKarakteristik komponen yang satu ini fokus pada jenis infrastruktur yang dapat memberikan hasil maupun masukan terkait dengan kondisi ekonomi serta sosial masyarakat. Misalnya, ketersediaan pasokan air bersih dan listrik dalam kehidupan sehari-hari masyarakat secara umum.
Komponen Karakteristik Infrastruktur yang Mengambil OutputKarakteristik dari komponen ini fokus dalam pengambilan output yang didapatkan dari aktivitas masyarakat umum. Misalnya, sistem pengolahan sampah dan limbah, sistem pendukung drainase maupun saluran air, dan yang lainnya. 
Komponen Infrastruktur Gabungan dari KeduanyaKarakteristik komponen yang satu ini fokus terhadap gabungan dari kedua jenis komponen di atas. Komponen ini akan fokus dalam proses pemberian dan pengambilan suatu hal dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Misalnya, penggunaan layanan telekomunikasi, dan yang lainnya. 

Dalam hal ini, masyarakat akan memberi sebuah input, agar bisa mengakses komponen infrastruktur yang dapat menopang aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat secara umum. Misalnya, masyarakat melakukan pembayaran tagihan telepon, sehingga masyarakat bisa menikmati layanan telekomunikasi yang lancar untuk mendukung aktivitas ekonomi dan sosial. 

Apa saja Fungsi Infrastruktur?

Infrastruktur memiliki fungsi menjadi penunjang aktivitas masyarakat umum, dimana berbagai infrastruktur ini akan memfasilitasi dan mendukung kelancaran aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat itu sendiri. Hal ini akan membuat aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat bisa berjalan normal secara keseluruhan.

Berikut ini adalah beberapa contoh infrastruktur dan juga fungsinya bagi masyarakat umum:  

  • Jembatan: infrastruktur yang satu ini berfungsi menjadi penghubung antara satu tempat dengan tempat lainnya, di mana tempat tersebut bisa saja sebuah kota atau daerah tertentu. 
  • Jalan raya: ini merupakan infrastruktur yang akan mempermudah masyarakat untuk bepergian dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Jalan raya juga akan mempermudah distribusi berbagai barang/ kebutuhan masyarakat secara umum, misalnya: bahan pangan, obat-obatan, bahan bangunan, dan yang lainnya. 
  • Sekolah: infrastruktur yang satu ini merupakan fasilitas umum yang bisa dimanfaatkan masyarakat untuk mengakses pendidikan. Sekolah akan menyediakan layanan pendidikan dalam bentuk proses belajar mengajar, sehingga setiap siswa bisa mendapatkan pelajaran yang mereka butuhkan. 
  • Rumah sakit: ini merupakan infrastruktur kesehatan, di mana masyarakat umum bisa mengakses layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Hal ini tentu akan mendukung terciptanya masyarakat yang sehat dan sejahtera. Selain rumah sakit, ada sejumlah fasilitas kesehatan lainnya yang biasanya disediakan oleh pemerintah, salah satunya adalah Puskesmas. 

Apa saja Manfaat Infrastruktur? 

Infrastruktur memiliki beberapa manfaat dalam kehidupan masyarakat, antara lain: 

Manfaat Ekonomi 

Infrastruktur akan mendukung terjadinya transaksi jual beli di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, infrastruktur juga akan menjadi sarana penghubung untuk aktivitas distribusi produk maupun jasa, sehingga kegiatan ekonomi masyarakat bisa berjalan dengan lancar. Hal ini akan meningkatkan taraf ekonomi dan kehidupan masyarakat umum tentu akan jadi lebih sejahtera. 

Manfaat Sosial 

Infrastruktur akan berperan menjadi sarana komunikasi bagi masyarakat umum. Hal ini akan memungkinkan masyarakat dari satu wilayah bisa berkomunikasi lancar dengan masyarakat dari wilayah lainnya. Komunikasi yang lancar seperti ini akan mendukung kehidupan masyarakat yang nyaman dan tenang. 

Manfaat Budaya 

Infrastruktur dalam bidang yang satu ini akan memberi manfaat untuk memelihara kebudayaan itu sendiri, sehingga budaya di sebuah wilayah tetap bisa dilestarikan. 

Baca Juga: Mengenal Manfaat Asuransi Proyek dan Jenis-Jenisnya

Pembangunan Infrastruktur Berdampak Baik bagi Masyarakat 

Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mendukung kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat umum. Hal ini bisa saja dilakukan oleh pemerintah maupun pihak terkait lainnya yang berkepentingan dengan hal tersebut. Secara umum, pembangunan infrastruktur ini akan memberi dampak baik dalam kehidupan masyarakat luas.  

Dalam sebuah proyek pembangunan infrastruktur, peran alat/mesin berat merupakan faktor utama bisa berlanjutnya proses pembangunan dengan lancar. Untuk itu perlindungan ekstra terhadap alat/mesin berat sangat lah penting.

Alat/mesin berat memiliki harga yang cukup tinggi sehingga memerlukan perlindungan ekstra yang bisa melindungi finansial Anda ketika terjadi risiko kerusakan dan kehilangan pada alat berat tersebut. Cermati Protect menyediakan produk asuransi umum yang bisa memberikan perlindungan dari risiko-risiko tersebut. Ketahui selengkapnya mengenai asuransi ini dengan mengisi formulir dibawah ini!

Diesel Hammer: Pengertian, Struktur, Keunggulan dan Kekurangannya

Diesel Hammer: Pengertian, Struktur, Keunggulan dan Kekurangannya

Diesel hammer merupakan salah satu alat berat yang banyak digunakan dalam proyek pembangunan, terutama yang berskala besar. Sebagaimana alat berat lainnya, penggunaan diesel hammer juga tentu harus dilakukan dengan cermat, sehingga alat ini bisa bekerja dengan baik dan sesuai kebutuhan. 

Alat berat yang satu ini juga dikenal dengan nama pancang paku bumi. Di dalam praktiknya, diesel hammer diharapkan bisa membantu mempermudah proses pengerjaan proyek, sehingga pembangunan yang dilakukan bisa berjalan sesuai harapan dan selesai dengan tepat waktu. 

Apa itu Diesel Hammer? 

Diesel hammer adalah jenis alat berat pemukul atau pemancang tiang (pile driver) ke dalam tanah. Biasanya tiang-tiang yang akan dipancang menggunakan peralatan yang satu ini tentu tiang yang kuat dan diharapkan bisa berdiri dengan kokoh seperti paku bumi. 

Diesel hammer ini banyak digunakan dalam proyek-proyek berskala besar, seperti: pembangunan jembatan, pembangunan jalan layang, pembangunan gedung bertingkat, dan yang lainnya. Berbagai proyek ini biasanya akan memerlukan pondasi yang kokoh dan terbuat dari bahan yang kuat, seperti: baja, komposit, beton, dan yang lainnya. 

Pondasi yang terbuat dari beton, baja maupun komposit ini kerap disebut dengan pondasi tiang pancang. Pondasi ini diharapkan bisa berdiri dengan kuat, sehingga proses pembangunan di atasnya bisa berjalan dengan baik. kondisi pondasi yang kuat seperti ini juga akan membuat bangunan di atasnya kelak awet dan bisa berumur panjang. 

Proses penancapan pondasi ke sebuah titik tertentu akan memerlukan alat pemancang yang kuat, dan diesel hammer ini adalah salah satunya. Alat berat yang berfungsi sebagai pemukul ini akan bekerja dengan baik dengan menggunakan bantuan dari mesin uap. 

Pada umumnya, diesel hammer sendiri memiliki bobot sekitar 1,5-2,5 ton. Bobot yang besar seperti ini akan memungkinkan alat berat tersebut untuk menancapkan tiang-tiang ke dalam tanah dengan baik, di mana tingkat kedalamannya bisa mencapai hingga 1 meter. 

Saat menilik bentuknya, diesel hammer merupakan alat pancang dengan desain yang paling sederhana, jika dibandingkan dengan peralatan sejenis lainnya, seperti: drop hammer, hydraulic hammer, atau vibratory pile driver. 

Bagian-bagian dari Diesel Hammer

Sebagaimana alat berat lainnya, diesel hammer tentu memiliki sejumlah bagian/ komponen yang membentuknya. Berbagai komponen ini akan memiliki fungsi masing-masing, sehingga alat berat tersebut bisa bekerja dengan baik sebagaimana fungsinya.

Berikut ini adalah beberapa bagian-bagian yang terdapat pada diesel hammer: 

Mesin uapDiesel hammer merupakan alat berat yang memiliki sebuah mesin satu silinder yang terdiri dari beberapa komponen: dua buah mesin diesel, tangki bahan bakar, pompa bahan bakar, tangki pelumas, mesin pelumas, injector, dan piston. Bobot piston yang terdapat pada alat berat ini akan mampu memberi tekanan udara/ uap pada silinder yang akan menjadi energi penggerak diesel hammer. 
Selain diesel hammer yang memiliki double mesin diesel, alat berat ini juga bisa ditemukan dalam single mesin diesel. Hal ini akan memudahkan para pengelola/ pekerja proyek untuk memilih jenis diesel hammer yang paling tepat dan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan mereka. 
Pemukul (hammer)Diesel hammer juga memiliki bagian pemukul atau yang kerap disebut hammer. Bagian ini akan berfungsi untuk memancangkan tiang ke dalam tanah. Pemukul pada alat ini terbuat dari baja berukuran besar dan panjang. Pemukul ini akan dijatuhkan tepat pada tiang pancang, sehingga tiang tersebut bisa tertanam ke dalam tanah, bahkan tanah yang dalam kondisi padat sekalipun. 
Leader Leader merupakan bagian dari diesel hammer yang memiliki fungsi sebagai jalur yang menggerakkan bagian pemukul. Leader sendiri berbentuk vertikal, sehingga hammer bisa bergerak naik turun dengan mudah, sesuai dengan kebutuhan kerja alat ini.  
Leader memiliki 2 tipe yang berbeda, yakni terbuka dan juga tertutup. Leader dengan bagian ujung terbuka mampu melakukan 50-50 blow per menitnya, sedangkan leader dengan ujung yang tertutup mampu melakukan 75-85 blow per menitnya. 

Baca Juga: Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Apa saja Keunggulan Diesel Hammer?

Sebagaimana alat berat lainnya, penggunaan diesel hammer memang banyak dibutuhkan dalam pengerjaan proyek. Alat berat yang menggunakan mesin ini akan bisa mempermudah dan mempercepat selesainya pekerjaan, sehingga proyek bisa diselesaikan sesuai dengan jadwal. 

Diesel hammer bahkan bisa menyelesaikan pekerjaan pemancangan yang tidak mampu dikerjakan oleh manusia secara manual. Berbagai manfaat dan kemudahan yang dimiliki alat berat ini tentu menjadi pertimbangan para pengelola/ pekerja proyek untuk selalu menggunakannya. 

Berikut ini adalah beberapa keunggulan yang bisa didapatkan dari penggunaan diesel hammer: 

  • Penggunaannya lebih ekonomis dan bisa menghemat biaya. 
  • Penggunaan alat ini tidak memerlukan tenaga dari luar. 
  • Diesel hammer mudah digunakan di berbagai medan, termasuk di lokasi-lokasi yang terpencil sekalipun. 
  • Alat ini tetap bisa berfungsi dengan baik, meskipun di lokasi proyek yang bercuaca dingin.
  • Diesel hammer hanya membutuhkan perawatan yang terbilang mudah dan tidak merepotkan sama sekali. 

Apa saja Kekurangan Diesel Hammer? 

Jika dibandingkan dengan alat pancang sejenis, diesel hammer memang memiliki banyak keunggulan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa alat berat ini banyak dipilih dan digunakan dalam proyek. Namun bukan berarti alat berat yang satu ini tidak memiliki kekurangan sama sekali. 

Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari penggunaan alat berat diesel hammer: 

  • Tidak mudah untuk menentukan energi per blow yang dikeluarkannya. 
  • Alat berat ini terbilang sulit untuk dipakai pada permukaan tanah yang lunak.

Baca Juga: Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik

Tips Memilih Alat Pancang 

Diesel hammer merupakan alat pancang yang terbilang populer dan sering digunakan dalam pengerjaan proyek. Namun diesel hammer bukanlah satu-satunya alat pancang yang bisa ditemukan. Selain alat berat ini, ada sejumlah alat pancang jenis lainnya yang bisa dijadikan sebagai pertimbangan. 

Penting untuk memilih jenis alat pancang yang tepat, sehingga alat berat tersebut bisa bekerja dengan baik. Hal ini juga akan sekaligus memungkinkan pengerjaan proyek berjalan dengan lancar, sehingga bisa diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. 

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa dipertimbangkan saat memilih alat pancang:  

1. Sesuaikan Spesifikasi Tiang Pancang

Sebelum memilih alat pancang, memahami spesifikasi dari tiang pancang itu sendiri merupakan hal yang sangat penting. Hal ini tentu mencakup detail tiang pancang dengan jelas, seperti: material tiang tersebut, beratnya, panjangnya, termasuk jumlahnya. 

Penting untuk memahami spesifikasi tiang pancang ini dengan baik, agar pemukul yang akan digunakan nantinya bisa dipilih yang paling tepat. Hal ini akan memungkinkan tiang terpancang dengan baik dan sesuai kebutuhan, sehingga tujuan pemancangan ini bisa tercapai secara maksimal.

2. Topografi Lokasi Proyek

Bukan hanya memperhitungkan jarak lokasinya saja, namun penting untuk memahami kondisi topografi proyek yang akan dijalankan. Perhatikan berbagai hal yang berkaitan dengan ini, seperti kondisi kemiringan tanah dan juga karakteristiknya. Hal ini akan memudahkan pemilihan hammer yang paling tepat dan bisa menyelesaikan pemasangan pancang dengan baik kedepannya. 

3. Dampak Lingkungan

Jangan lupa untuk selalu mencermati dampak lingkungan atas penggunaan alat berat ini. Sebagaimana alat berat pada umumnya, penggunaan hammer juga tentu memiliki dampak pada lingkungan sekitar, seperti: timbulnya getaran dan suara, terjadinya polusi udara, dan yang lainnya. Tingkat polusi udara wajib menjadi perhatian saat akan menggunakan alat ini, terutama jika lokasi proyek dekat dengan pemukiman

4. Biaya Pelaksanaan

Selain ketiga poin diatas, perhitungan biaya atas penggunaan alat ini tentu menjadi hal penting lainnya yang tidak bisa diabaikan. Hal ini akan berkaitan dengan jumlah tiang pancang yang perlu dipasang, termasuk tenaga ahli yang akan dibutuhkan untuk mengoperasikan alat berat yang satu ini. Lokasi proyek juga akan ikut mempengaruhi besaran biaya penggunaan hammer, terutama untuk lokasi proyek yang cukup jauh/ terpencil. 

Baca Juga: Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

Diesel Hammer Mempermudah Pemasangan Tiang Pancang 

Diesel hammer merupakan alat berat yang biasa digunakan untuk memasang tiang pancang ke dalam tanah. Penggunaan alat berat ini biasanya berkaitan dengan persiapan pondasi proyek atau yang lainnya. Bukan hanya mempermudah pengerjaan proyek, diesel hammer juga akan menghemat waktu pengerjaannya, termasuk proyek-proyek berskala besar sekalipun.

Diesel hammer adalah alat/mesin berat yang memiliki harga yang cukup tinggi sehingga memerlukan perlindungan ekstra yang bisa melindungi finansial Anda ketika terjadi risiko kerusakan dan kehilangan pada alat berat tersebut. Cermati Protect menyediakan produk asuransi umum yang bisa memberikan perlindungan dari risiko-risiko tersebut. Ketahui selengkapnya mengenai asuransi ini dengan mengisi formulir dibawah ini!