5 Tips Mudah Merawat Excavator Agar Awet

low angle photography of orange excavator under white clouds
Photo by Anamul Rezwan on Pexels.com

5 Tips Mudah Merawat Excavator Agar Awet

Excavator atau eskavator adalah salah satu alat berat yang sering digunakan untuk pekerjaan penggalian. Alat ini memiliki lengan yang panjang dan pendeknya dapat diatur sesuai kebutuhan konstruksi, sehingga semua pekerjaan berjalan lancar. 

Excavator juga memiliki kabin yang dapat berputar sampai 360 derajat. Sudut putaran ini membantu operator untuk mengoperasikan excavator secara optimal, karena dapat menjangkau wilayah yang diinginkan dengan mudah.

Fungsi Excavator

Excavator merupakan alat berat yang serbaguna karena memiliki banyak fungsi yang sangat bermanfaat untuk pekerjaan konstruksi. Beberapa fungsi excavator, antara lain:

  • Menggali tanah dengan berbagai kondisi, membangun pondasi, membuat parit atau saluran air, dan membuat jalan
  • Memuat dan membongkar material, lalu memasukkannya ke dalam dump truck
  • Membantu membuat kemiringan pada permukaan tanah, sehingga memudahkan proses pembuatan saluran air
  • Memudahkan proses pembongkaran atau penghancuran gedung dan jembatan
  • Mengangkut material berat dalam pekerjaan konstruksi
  • Membuat drainase atau sistem pembuangan
  • Sebagai alat penggali untuk membuat lubang maupun sumur

Jenis-jenis Excavator

Excavator terdiri dari berbagai jenis yang dapat disesuaikan dengan tujuan pekerjaan konstruksi. Setiap jenisnya dibekali dengan teknologi yang canggih untuk memaksimalkan hasil kerja. Adapun jenis-jenis excavator, antara lain:

1. Excavator Standar

Disebut juga sebagai crawler excavator. Alat ini memiliki roda penggerak yang dilengkapi dengan alat pengeruk (backhoe), keranjang (bucket), dan kabin tempat operator mengoperasikan excavator. 

Excavator standar sering dioperasikan pada permukaan tanah yang tidak rata. Alat ini cocok untuk proyek pertambangan dan penataan jalan. 

2. Hydraulic Shovel Excavator

Excavator yang satu ini adalah salah satu andalan untuk proyek besar. Alat ini memiliki ukuran bucket yang besar, sehingga mampu menampung lebih banyak material di dalamnya. Begitu pula dengan ukuran mesinnya, sehingga dapat bekerja lebih cepat dan optimal dibandingkan jenis excavator sebelumnya. 

3. Excavator Mini

Seperti namanya, excavator mini memiliki ukuran yang lebih kecil daripada excavator pada umumnya. Alat ini sering digunakan untuk area proyek konstruksi yang sulit dijangkau oleh excavator biasa. Mengingat ukurannya yang mini, excavator jenis ini memiliki bobot yang lebih ringan dan cocok digunakan untuk kondisi tanah yang agak sensitif. 

4. Wheeled Excavator

Excavator pada umumnya identik dengan undercarriage, tapi tidak dengan jenis yang satu ini. Wheeled excavator atau eskavator roda menggunakan roda berbahan dasar karet. Alhasil, area yang dapat dijangkau alat ini adalah area yang datar dan keras. 

Ekskavator roda tidak digunakan untuk pekerjaan pertambangan, melainkan untuk pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan jalan. Bisa juga untuk pembangunan lain yang kondisi tanahnya keras dan padat. 

5. Dragline Excavator 

Dragline excavator merupakan jenis excavator yang cocok digunakan untuk proyek besar, seperti pertambangan, pelabuhan, penggalian bawah air, dan pembuatan jalan raya. Ukurannya cukup besar dengan tingkat kedalaman galian mencapai 65 meter.

Dragline excavator memiliki ukuran lengan yang pipih dan kecil, jadi dapat menjangkau area yang sulit dijangkau. Sayangnya, ukurannya yang terlalu besar membuat excavator ini kurang fleksibel untuk pekerjaan di area yang relatif sempit.

6. Long Reach Excavator

Excavator ini memiliki lengan dan boom yang panjangnya mencapai 30 meter. Cocok untuk pekerjaan pembuatan normalisasi sungai, mengeruk pasir di pesisir pantai, mengeruk danau, dan membersihkan saluran air. Namun, tidak cocok untuk pekerjaan di area yang relatif sempit.

7. Skid Steer Excavator

Jenis excavator yang terakhir adalah skid steer excavator yang digunakan untuk membersihkan lokasi yang kotor akibat puing-puing material maupun sampah. Excavator ini mampu bergerak secara fleksibel, baik di area yang luas dan sempit sekalipun. Sayangnya, excavator ini menggunakan roda penggerak yang tidak cocok untuk area pekerjaan yang berbatu-batu, bersalju, berlumpur, dan tidak rata. 

Baca Juga: 9 Jenis Alat Berat yang Sering Digunakan di Pertambangan

Komponen yang Terdapat pada Excavator

Excavator menjadi alat berat yang mudah dikenali. Alat ini terdiri dari sejumlah komponen yang saling membantu komponen lainnya untuk menyelesaikan pekerjaan konstruksi. Adapun komponen-komponen excavator, antara lain:

  • Bucket merupakan keranjang tempat memuat material yang berhasil dikeruk atau digali, seperti batu, kerikil, dan pasir
  • Bucket cylinder merupakan silinder penggerak sistem hidrolik yang letaknya ada pada lengan excavator
  • Arm atau lengan merupakan bagian untuk menggerakkan atau mengayunkan excavator
  • Arm cylinder merupakan bagian yang terdapat pada boom excavator, dan berfungsi untuk menggerakkan arm
  • Boom berfungsi untuk membantu mengayunkan arm excavator, sehingga posisinya lebih tinggi atau jauh
  • Boom cylinder berfungsi untuk menggerakkan boom agar bisa naik dan turun
  • Track adalah kaki excavator yang berfungsi untuk menggerakkan excavator ke mana pun
  • Swing drive adalah engsel yang membantu excavator berputar hingga 360 derajat
  • Engine atau hydraulic pump adalah bagian yang terdapat di belakang excavator dan berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan mesin atau alat pompa setelah excavator digunakan
  • Kabin adalah ruang tempat operator duduk sambil mengoperasikan excavator

5 Tips Mudah Merawat Excavator

Beberapa orang berasumsi bahwa excavator menjadi salah satu alat berat yang sulit dirawat, padahal tidak. Excavator hanya membutuhkan perawatan rutin yang sederhana agar dapat berfungsi dengan baik setiap kali digunakan. 

Berikut ini beberapa tips merawat excavator yang dapat dilakukan.

1. Memperhatikan Kualitas dan Level Oli

Selain kendaraan, alat-alat berat juga membutuhkan oli sebagai pelumas agar mesin dapat berfungsi dengan baik. Mesin yang telah dilumasi membuat gesekan antara mesin berjalan sempurna. Agar hasilnya lebih maksimal, gunakan oli yang bersih dan berkualitas sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh mesin alat berat.

Selain itu, perhatikan pula level oli yang digunakan pada sebuah excavator. Pastikan olinya cukup agar hal ini tidak mengganggu pekerjaan konstruksi. Jika sisa olinya tinggal sedikit, lakukan pengisian ulang sesuai level maksimal yang telah ditentukan dari pabrikasi.

2. Mengganti Saringan Air Cleaner

Mesin excavator sama seperti mobil, karena sama-sama memiliki filter udara. Komponen ini bertujuan untuk menyaring udara yang masuk ke dalam mesin agar tidak terkontaminasi dengan debu atau kotoran. Jika terlanjur terkontaminasi, maka kinerja mesin menjadi kurang maksimal dan mesin rentan mengalami kerusakan.

Jika saringan air cleaner atau saringan udara rusak, maka excavator akan mengonsumsi lebih banyak solar saat beroperasi. Sebab, proses pembakaran tidak lagi sempurna. Di sisi lain, kerusakan ini dapat meningkatkan cost bertambah karena pemakaian solar melebihi batas yang seharusnya. 

3. Memastikan Filter Bahan Bakar Tertutup Rapat

Tips merawat excavator selanjutnya adalah dengan memastikan kalau filter bahan bakar tertutup rapat atau kencang. Bukan tanpa alasan, hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan yang dapat terjadi pada mesin alat berat.

Selain itu, pastikan kalau air kotor yang berasal dari endapan solar dibuang secara rutin setelah excavator selesai digunakan. Jika filter terlanjur penuh, maka hal ini dapat menghambat kinerja mesin excavator.

4. Memastikan Seluruh Komponen Berfungsi dengan Baik

Sebelum digunakan untuk pekerjaan konstruksi, sebaiknya periksa komponen mesin terlebih dahulu. Pastikan semua komponen berfungsi dengan baik agar konstruksi berjalan lancar. Mulai dari ketinggian sistem pendingin, oli mesin, oli hidrolik, sabuk pengaman, dan undercarriage.

Lakukan juga pengujian indikator, meteran, dan alarm travel. Jika terdapat kerusakan, segera perbaiki guna mendapatkan performa mesin yang optimal.

5. Menjadwalkan Perawatan Secara Berkala

Tips terakhir adalah melakukan perawatan secara berkala. Beberapa perawatan yang perlu dilakukan, di antaranya.

Perawatan Setiap 250 Jam Sekali

  • Memeriksa celah katup pada mesin
  • Mengganti oli final drive, sistem hidrolik, oli swing drive, elemen filter primer (case drain, pilot, dan balik), bahan bakar, hingga filter untuk bahan bakar

Perawatan Setiap 500 Jam Sekali

  • Membersihkan mesin breather, penutup tangki bahan bakar, dan saringan
  • Mengganti oli mesin, elemen filter primer (water separator), sistem bahan bakar, filter kedua dan ketiga bahan bakar

Baca Juga: 10 Alat Berat Paling Canggih dan Kelebihannya

Perawatan Berkala Memperpanjang Usia Excavator

Menjaga alat berat bukanlah hal yang sulit, karena perawatannya sendiri cukup basic. Yang diperlukan hanyalah perawatan secara berkala, yaitu dengan membersihkan mesin atau komponen excavator. Dengan demikian, mesinnya menjadi awet dan excavator dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan konstruksi.

Selain itu, perawatan secara berkala akan membantu mengindikasi tanda-tanda kerusakan pada mesin excavator. Jika terbukti ada kerusakan, maka perbaikan pun bisa segera dilakukan sebelum kerusakannya bertambah parah dan merembes ke komponen yang lain.

Selain memberikan perawatan yang rutin, jangan lupa berikan juga excavator perlindungan tambahan dari risiko kerusakan, kehilangan hingga pencurian dengan asuransi alat berat terbaik yang bisa didapatkan di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!