10 Cara Aman Mengoperasikan Alat Berat

low angle photography of orange excavator under white clouds
Photo by Anamul Rezwan on Pexels.com

10 Cara Aman Mengoperasikan Alat Berat

Kecelakaan kerja akibat salah mengoperasikan alat berat dapat mengakibatkan cedera serius, bahkan memakan korban jiwa. Di Indonesia sendiri, beberapa pekerja pernah mengalami kecelakaan kerja di industri tertentu. Salah satunya karena pekerja kurang mampu mengoperasikan alat berat, sehingga terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Maka dari itu, pekerja sering kali diminta untuk menyertakan sertifikat atau lisensi operasi alat berat saat melamar kerja. Tujuannya untuk memastikan bahwa pekerja sudah memiliki pengalaman operasi, sehingga dalam pekerjaannya tidak membahayakan diri sendiri maupun orang di sekitar. Pasalnya, keselamatan kerja tidak lepas dari kontribusi pekerja, baik sebelum maupun sesudah menggunakan alat berat. 

5 Potensi Bahaya saat Mengoperasikan Alat Berat

Kesalahan dalam mengoperasikan alat berat dapat menimbulkan potensi bahaya yang tidak boleh disepelekan. Adapun lima potensi bahaya tersebut, antara lain.

  • Alat berat tumbang, terbalik, atau terjungkal ke depan saat dioperasikan
  • Operator tersengat listrik jika terkena langsung dengan aliran listrik yang ada di bagian atas alat berat
  • Pekerja tertimpa material yang diangkat oleh alat berat
  • Operator tertimpa atau terjepit alat berat
  • Operator terjatuh karena kabin alat berat licin
  • Tertabrak atau terlindas alat berat saat sedang beroperasi

Kebanyakan cedera atau bahaya timbul karena kesalahan manusianya sendiri atau human error. Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa ada kerusakan pada alat berat, sehingga alat tidak dapat berfungsi dengan baik. Maka dari itu, berbagai pelatihan perlu diadakan oleh perusahaan agar karyawan memiliki bekal ilmu yang cukup dalam mengoperasikan alat berat. 

Baca Juga: Profesi Kontraktor: Tugas, Tanggung Jawab, Keahlian, dan Jenjang Karirnya

10 Cara Aman Mengoperasikan Alat Berat

Jika dilihat secara sekilas, mengoperasikan alat berat adalah hal yang mudah. Padahal, kebenarannya tidak semudah kelihatannya karena ada beberapa cara mengoperasikan alat berat yang perlu diketahui guna menghindari kecelakaan kerja yang tidak diinginkan. Berikut ini 10 cara aman mengoperasikan alat berat.

1. Memeriksa Sekeliling Alat Berat

Pertama, periksa dahulu sekelilingmu sebelum mengoperasikan alat berat. Misalnya saat mengoperasikan excavator, sebaiknya hindari merusak jaringan kabel atau utilitas bawah tanah untuk menghindari cedera yang tidak diinginkan. Demi keselamatan diri sendiri dan orang-orang di sekitar.

Periksa hingga area yang kecil dan sulit dijangkau. Area ini justru menjadi salah satu pemicu terjadinya kecelakaan kerja.

2. Memeriksa Alat Berat sebelum Digunakan

Selanjutnya adalah memeriksa alat berat sebelum digunakan untuk kebutuhan konstruksi. Bagian yang berkaitan dengan mesin, seperti oli mesin, oli hidrolik, instalasi kabel, radiator, hingga ruangan mesin perlu dipastikan dalam keadaan baik. Jika semuanya dalam keadaan baik, coba hidupkan mesin untuk memaksimalkan proses pemeriksaan.

Jika terdapat bunyi atau getaran yang tidak biasa ditemukan, segera periksa sumbernya. Pastikan bunyi atau getaran ini tidak muncul kembali saat alat berat akan digunakan. Jika masih muncul, sebaiknya jangan gunakan alat berat karena potensi munculnya bahaya sangatlah tinggi. 

3. Melumasi Alat Berat

Sebelum digunakan secara menyeluruh, luangkan waktu untuk melumasi alat berat. Mulai dari bagian body hingga sendi-sendi gerak pada alat berat. Tujuannya untuk menghindari mesin yang aus atau keropos karena kondisi ini dapat menghambat performa mesin saat digunakan. 

Gunakan pelumas terbaik yang ada di pasaran. Misalnya, Hexindo Engine Oil CI-4, Oli SAE 40, dan Hitachi Engine Oil. Perhatikan takaran pelumas yang disarankan karena setiap mesin alat berat memiliki takaran oli masing-masing. 

4. Memberitahukan Area Blind Spot

Seperti yang diketahui, alat berat memerlukan space yang luas untuk dapat beroperasi dengan baik. Operator alat berat perlu memastikan bahwa space yang dibutuhkan cukup, lalu memastikan bahwa tidak ada satu orang pun yang berada di belakang mesin saat mesin sedang beroperasi. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kecelakaan saat mesin bergerak mundur. 

Jika visibilitas terbatas, operator dapat meminta seorang pengintai untuk berdiri di posisi tertentu. Lalu, memandu dan mengarahkan operasi alat berat. Tentukan area blind spot dan informasikan kepada pekerja lain agar mereka tidak datang ke area tersebut tanpa pengawasan dari operator. 

5. Mengenakan Sabuk Pengaman

Mengenakan sabuk pengaman adalah aturan keselamatan yang wajib dipatuhi. Hal ini berlaku ketika mengoperasikan alat berat, meskipun alat ini tidak dioperasikan di tempat yang ramai atau kondisi jalan yang menanjak. 

Perlengkapan keamanan dibutuhkan untuk menjaga keselamatan operator saat mengoperasikan alat berat. Jika mesin tiba-tiba macet dan terguling, maka operator tidak mengalami cedera yang serius karena sabuk pengaman menahan operator dari potensi jatuh atau terguling ke tanah. Alhasil, kamu dapat bekerja dengan nyaman meskipun harus mengoperasikan alat berat selama berjam-jam.

Baca Juga: 7 Potensi Penyakit yang Rentan Dialami Pekerja Tambang

6. Berhati-hati saat Naik atau Turun dari Alat Berat

Menurut catatan yang dikeluarkan oleh Occupational Safety and Health Administration (OSHA), naik atau turun dari alat berat termasuk salah satu bentuk kecelakaan kerja yang sering kali terjadi. Badan yang menangani risiko pekerjaan dari pemerintah Amerika Serikat dan departemen lainnya ini menyarankan untuk selalu memperhatikan tiga titik kontak saat menaiki atau menuruni alat berat. Yaitu, dua titik untuk posisi kedua tangan dan satu titik untuk kaki. 

Hindari kebiasaan untuk melompati alat berat. Hal ini dipercaya dapat membahayakan operator, khususnya jika permukaan atau medan konstruksi tidak rata dan terjal. Jika memang pegangan atau anak tangga alat berat rusak, segera lakukan perbaikan untuk mencegah terjadinya cedera yang lebih serius.

7. Pastikan Kondisi Tanah Datar

Alat berat dapat bekerja di berbagai medan, baik yang datar, berbukit, maupun terjal. Khusus saat ingin menaiki atau menuruni alat berat, pastikan alat berat berada di kondisi tanah yang datar. Tujuannya untuk memudahkan kamu saat menaiki atau menuruni alat berat tersebut. 

Jika kondisi tanah setelah kamu berada di kabin alat berat berubah, misalnya sedikit lebih terjal, sebaiknya berhati-hati. Operasikan alat berat dengan kecepatan rendah agar mesinnya tidak terjungkal ke depan. Hindari bebatuan yang ada di sekitar untuk meminimalisir potensi bahaya yang timbul. 

8. Perhatikan Muatan

Setiap alat berat memiliki kapasitas muatan yang berbeda-beda, tergantung ukuran alat berat dan bobotnya. Semakin besar ukurannya, maka semakin besar kapasitas muatan yang dapat diangkut dan sebaliknya. Maka dari itu, perhatikan kapasitas muatan alat berat yang sedang kamu gunakan untuk menghindari potensi mesin terbalik atau terjungkal. 

Sebanyak apapun muatan yang harus dipindahkan dalam satu hari, sebaiknya hindari mengangkut muatan yang melebihi kapasitas. Lebih baik bekerja sedikit lebih lama daripada membahayakan nyawa sendiri dan orang-orang di sekitar. Selagi pekerjaan masih memenuhi target, lebih baik bekerja perlahan tapi pasti. 

9. Kunci dan Pasang Label

Para operator atau mekanik alat berat perlu mengetahui prosedur yang tepat saat melakukan servis pada alat berat. Jangan sampai terjadi kesalahan kecil. Misalnya, salah menekan atau menyentuh sesuatu yang dapat mengakibatkan mesin bergerak sendiri dan insiden tertentu.

Untuk memastikan keselamatan saat melakukan servis, sebaiknya tempel peringatan tertentu. Misalnya, peringatan untuk menjaga jarak beberapa meter dari tempat alat berat berada. Peringatan ini dipercaya dapat menjauhkan operator, mekanik, atau pekerja lain dari hal-hal yang tidak diinginkan dan kecenderungan untuk menyentuh mesin alat berat secara sembarangan. 

10. Mengetahui Batasan

Mengoperasikan alat berat menghabiskan energi yang lumayan banyak, terutama jika target proyek yang harus diselesaikan dalam satu hari cukup banyak. Penting agar operator tidak memaksakan diri ketika merasa letih dan tidak nyaman saat bekerja. Lebih baik beristirahat sebentar sebelum kembali bekerja guna menghindari risiko kerja yang mungkin muncul akibat kurangnya konsentrasi. 

Ketahui pula batasan operasi alat berat. Jika alat berat tidak mampu bekerja di area yang sudah ditentukan, sebaiknya laporkan kepada pengawas. Dengan konsentrasi dan kewaspadaan kerja yang tinggi, maka tingkat produktivitas kerja menjadi meningkat dan keselamatan pekerja tetap terjaga. 

Baca Juga: 7 Tips Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja pada Karyawan

Masalah Keselamatan Kerja Penting Dibahas Secara Rutin

Itu dia cara mengoperasikan alat berat yang perlu diketahui. Sebagai operator alat berat, pengetahuan ini adalah dasar untuk bekerja karena hari-harimu akan dihabiskan untuk mengoperasikan alat berat. Sementara dari sisi perusahaan, membahas keselamatan kerja merupakan hal yang wajib setiap harinya. 

Jika ada prosedur keselamatan kerja yang terbaru, jangan lupa informasikan kepada seluruh pekerja. Jangan lupa adakan pelatihan demi pelatihan agar pekerja memiliki bekal yang cukup dalam mengoperasikan alat berat. Dengan demikian, kinerja menjadi efisien dan berbagai insiden di lapangan dapat diminimalisir sekecil mungkin.

Jangan lupa juga untuk menyediakan fasilitas asuransi karyawan untuk melindungi mereka dari risiko pekerjaan lapangan yang bisa mengganggu kesehatan dan mengancam keselamatan mereka. Dapatkan asuransi karyawan terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!