Alat Berat Clamshell: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

Alat Berat Clamshell: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

Alat berat konstruksi, seperti excavator, dump truck, dan crane pasti sudah tidak asing lagi di telinga. Bagaimana dengan alat berat clamshell? Alat ini mungkin masih sedikit asing di telinga, tapi clamshell sendiri merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk proses penggalian.

Alat ini sering ditemui pada lokasi pertambangan yang digunakan bersamaan dengan alat-alat berat lainnya. Clamshell memiliki dua buah rahang yang sejatinya dapat membuka atau menutup. Pergerakan ini dapat terjadi dengan bantuan sistem mekanik atau hidrolik.

Pengertian Alat Berat Clamshell

Alat berat clamshell adalah alat berat sejenis derek yang digunakan untuk mengangkut material dan mengerjakan material lepas. Mulai dari kerikil, batu, pasir, lumpur, dan lain sebagainya. Material yang berhasil diangkat nantinya akan dipindahkan ke alat angkut untuk pekerjaan konstruksi. 

Bucket clamshell sendiri terdiri dari berbagai ukuran, tergantung dari berat material yang ingin diangkut. Ada bucket ringan yang digunakan untuk mengangkat material ringan, jadi jenis ini tidak memiliki gigi-gigi. Ada bucket berat yang digunakan untuk menggali, jadi jenis ini memiliki gigi yang dapat dilepas.

Kapasitas bucket pada clamshell dibagi menjadi 3 ukuran, di antaranya:

  • Water level capacity, yaitu bucket yang dapat digantung setinggi permukaan air
  • Plate line capacity, yaitu bucket yang dapat diisi rata setinggi garis puncak clamshell
  • Headed capacity, yaitu bucket yang memiliki volume atau kapasitas yang besar

Proses penggalian dan pengangkutan pada clamshell tidak hanya tergantung pada kapasitas bucket yang digunakan, tapi juga panjang boom-nya. Semakin pendek boom, maka semakin maksimal pula daya angkat clamshell, dan sebaliknya. Jadi, panjang dan pendek boom yang digunakan sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan konstruksi.

Panjang boom maksimal yang diperbolehkan untuk clamshell adalah 50ft. Tentu, dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Single part hoist line untuk mengangkat beban dengan berat maksimal 8.000 lbs
  • Two part hoist line untuk mengangkat beban dengan berat maksimal 16.000 lbs
  • Three part hoist line untuk mengangkat beban dengan berat maksimal 24.000 lbs
  • Four part hoist line untuk mengangkat beban dengan berat maksimal 32.000 lbs
  • Five part hoist line untuk mengangkat beban dengan berat maksimal 40.000 lbs

Fungsi Alat Berat Clamshell

Beberapa fungsi alat berat clamshell dalam pekerjaan konstruksi, di antaranya:

  • Untuk mengangkut material, termasuk material curah seperti pasir, lumpur, kerikil, batu-batuan, dan lain-lain
  • Meningkatkan produktivitas pekerjaan, karena alat ini dapat mengangkat material berat dengan cepat
  • Meningkatkan efisiensi, karena waktu yang dibutuhkan untuk proses 

Baca Juga: Alat Berat Beko: Cara Mengoperasikan dan Perawatannya!

Tipe dan Jenis Alat Berat Clamshell

Clamshell yang digunakan untuk pekerjaan konstruksi berbeda-beda, tergantung tipe dan jenisnya. Hal ini biasanya akan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan konstruksi. Adapun tipe dan jenis clamshell yang perlu diketahui, di antaranya:

  • Clamshell bucket, adalah jenis clamshell yang paling umum dan sering ditemui. Fungsinya adalah untuk memindahkan material dari satu lokasi menuju lokasi lainnya, dan untuk membongkar material dari kapal
  • Orange peel grab, adalah jenis clamshell yang digunakan untuk memindahkan material-material berat, seperti besi tua atau limbah konstruksi
  • Timber grab, adalah jenis clamshell yang digunakan untuk mengangkat kayu atau bahan-bahan bangunan
  • Rock grab, adalah jenis clamshell yang digunakan untuk mengangkat material berat, seperti batu dan kerikil

Bagian Utama pada Clamshell

Sama seperti alat berat lainnya, clamshell memiliki bagian-bagian utama. Bagian ini melengkapi bagian lainnya, sehingga clamshell dapat bekerja secara maksimal. Adapun bagian utama pada clamshell adalah sebagai berikut:

  • Rahang, adalah bagian yang bentuknya menyerupai kepiting. Bagian ini berguna untuk membuka dan menutup clamshell
  • Silinder, adalah bagian yang berguna untuk menggerakkan rahang pada clamshell
  • Frame, adalah bagian yang berguna untuk menopang rahang dan silinder
  • Wire rope, adalah tali yang berguna untuk mengangkat dan menurunkan material pada clamshell
  • Hook, adalah bagian yang berguna untuk mengaitkan wire rope dengan material yang akan diangkat

Cara Kerja Alat Berat Clamshell

industrial agricultural machinery
Photo by Mark Stebnicki on Pexels.com

Alat berat yang satu ini bekerja dengan cara membuka dan menutup kedua rahang yang bentuknya mirip kepiting. Rahang ini berguna untuk mengangkat material, seperti kerikil, batu, pasir, dan tanah. Rahang digerakkan menggunakan sistem hidrolik maupun mekanik. 

Untuk lebih jelasnya, berikut ini uraian mengenai cara kerja alat berat clamshell:

  • Ketika hendak digunakan, operator akan memposisikan clamshell pada material yang akan diangkat dan mengatur posisinya sesuai kebutuhan
  • Sistem hidrolik atau mekanik akan diaktifkan untuk membuka kedua rahang pada clamshell
  • Clamshell mengangkut material yang akan diangkat
  • Operator akan menggerakkan clamshell ke tempat atau lokasi yang diinginkan
  • Setelah clamshell sampai pada lokasi tersebut, rahang clamshell akan ditutup menggunakan sistem hidrolik atau mekanik guna mengamankan material yang berhasil diangkat
  • Clamshell kemudian diangkat menggunakan tali wire rope yang telah dihubungkan dengan hook yang terdapat pada bagian atas clamshell
  • Material yang diangkat clamshell selanjutnya akan diangkut ke lokasi yang diinginkan. Dalam hal ini, operator perlu memastikan bahwa clamshell bergerak secara stabil agar material yang sudah diangkat tidak terjatuh atau terjebak pada bagian lain
  • Setelah itu, operator akan melepaskan material yang berhasil diangkat dengan cara membuka rahang clamshell menggunakan sistem hidrolik atau mekanik
  • Operator akan mengulangi cara kerja dari awal untuk mengangkat material lain yang masih tersisa

Baca Juga: Mengenal Alat Berat Grader dan Fungsinya untuk Konstruksi

Kelebihan dan Kekurangan Alat Berat Clamshell

Alat berat clamshell memiliki sejumlah kelebihan dalam bidang konstruksi. Tapi di sisi lain, alat ini juga memiliki sejumlah kekurangan. Berikut ini kelebihan dan kekurangan clamshell yang perlu diketahui.

1. Kelebihan Clamshell

  • Meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas kerja
  • Pemakaian alat berat clamshell secara tidak langsung mengurangi jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi
  • Mampu mengangkat barang-barang berat secara cepat dan efisien, jadi tidak perlu menggunakan tenaga manusia
  • Memudahkan proses pemindahan material dari satu lokasi menuju lokasi lain
  • Dapat digunakan untuk membongkar material

2. Kekurangan Clamshell

  • Harga clamshell sangat mahal
  • Biaya operasional yang diperlukan sangat tinggi, terutama biaya bahan bakar dan perawatan
  • Meskipun mengandalkan tenaga mesin, pengoperasian clamshell tetap membutuhkan bantuan operator
  • Memerlukan perawatan dan perbaikan rutin agar alat beratnya tetap awet

Cara Merawat Alat Berat Clamshell

Selain memaksimalkan kerja clamshell, perawatan secara rutin dipercaya akan memperpanjang umur pakai clamshell. Cara merawat clamshell sendiri sangat mudah. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa Kondisi Secara Berkala

Cara perawatan yang pertama adalah dengan memeriksa kondisi clamshell secara berkala. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui bagian-bagian yang rusak sebelum kerusakannya semakin parah. Alhasil, perbaikannya menjadi lebih mudah dan waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan lebih singkat.

2. Membersihkan Alat-alatnya

Membersihkan alat-alat yang terdapat pada clamshell dapat membantu mencegah kerusakan yang disebabkan oleh korosi atau kotoran yang menempel saat clamshell digunakan. Selain itu, membersihkan clamshell juga dipercaya dapat memperpanjang umur pakainya.

3. Memeriksa Sistem Hidrolik atau Mekanik

Selain membersihkan clamshell, jangan lupa untuk memeriksa sistem hidrolik atau mekanik yang terdapat pada clamshell. Jika salah satu dari sistem ini rusak, maka clamshell tidak dapat berfungsi dengan baik sewaktu digunakan untuk pekerjaan konstruksi.

4. Mengganti Suku Cadang yang Rusak

Seiring bertambahnya umur, bagian-bagian pada clamshell akan mengalami aus, berkarat, dan berbagai kerusakan lainnya. Jika ini terjadi, segera ganti suku cadang dengan yang baru. Tujuannya untuk mencegah kerusakan baru yang lebih serius akibat bagian-bagian yang sebelumnya sudah rusak.

5. Menyimpan Clamshell dengan Benar

Selesai dipakai, sebaiknya simpan clamshell di tempat yang aman. Tempat yang kering dan terhindar dari paparan sinar matahari. Pastikan tempat penyimpanan clamshell tidak digabungkan dengan tempat penyimpanan barang-barang yang mudah jatuh, guna mencegah terjadinya benturan kuat.

Baca Juga: Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

Perawatan yang Baik dapat Memperpanjang Umur Alat Berat

Penggunaan alat berat untuk kebutuhan konstruksi memang sangat dianjurkan. Selain untuk memudahkan pekerjaan manusia, penggunaan alat-alat berat sejatinya akan menghemat banyak waktu dan biaya. Pekerjaan yang jika dikerjakan secara manual tadinya menghabiskan waktu 3 hari, sekarang dapat dikerjakan dalam hitungan jam dengan bantuan alat-alat berat.

Satu hal yang perlu diperhatikan adalah perawatan. Rawatlah clamshell sebaik mungkin setelah digunakan untuk menghindari kerusakan serius yang sejatinya menghabiskan biaya yang cukup besar. Perawatan yang baik dan rutin membuat clamshell dapat bekerja maksimal, efisien, dan efektif dalam proyek konstruksi nanti.

Selain memberikan perawatan, penting juga untuk memberikan perlindungan asuransi teknis kepada alat berat clamshell untuk melindungi Anda dari risiko finansial ketika aset bisnis Anda megnalami kerusakan. Dapatkan asuransi perlindungan terbaik untuk aset bisnis degnan mengisi formulir dibawah ini!

Alat Berat Beko: Cara Mengoperasikan dan Perawatannya!

Alat Berat Beko: Cara Mengoperasikan dan Perawatannya!

Pernah mendengar  istilah backhoe loader? Backhoe loader atau sering disebut beko merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk menggali saluran, terowongan, maupun basement. Beko biasa digunakan pada permukaan penggalian yang relatif keras. 

Hasil galian yang didapatkan dari alat berat beko cukup rata. Hal ini tak lepas karena landasan yang dimilikinya pun lebih rata, kokoh, dan kering jika dibandingkan dengan alat berat lain seperti wheel loader. Dilengkapi dengan bagian utama yang mampu berputar dengan baik, yaitu arm,bucket, slewing ring, dan boom.

Perbedaan Backhoe dan Excavator

Tidak sedikit orang yang berasumsi bahwa backhoe dan excavator adalah alat berat yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang mudah dikenali. Mulai dari spesifikasi, cara kerja, dan kegunaannya. 
Agar lebih jelas, berikut ini perbedaan antara excavator dan backhoe yang perlu diketahui.

1. Fleksibilitas

Meskipun sama-sama memiliki berbagai varian attachment, ternyata varian backhoe atau beko lebih banyak. Cakupan tugas yang dapat dilakukan beko jauh lebih luas dengan mesin yang lebih mudah dikendarai. Tak heran apabila beko sering dijumpai dalam proyek-proyek yang ada di perkotaan.

2. Ukuran

Perbedaan selanjutnya adalah dari segi ukuran. Excavator memiliki ukuran yang lebih besar daripada beko, begitu pula dengan bobotnya. Hanya saja, ukuran sepatu belakang dari excavator sedikit lebih kecil daripada beko.
Dengan ukuran yang lebih kecil, beko cocok digunakan untuk proyek konstruksi skala menengah, pertanian, dan pemuatan. Sedangkan excavator lebih cocok untuk proyek skala besar. Sebut saja pertambangan, pengeboran poros untuk peledakan batu, dan penghancuran.

3. Rotasi

Perbedaan terakhir ada pada rotasinya. Pergerakan pada beko hanya dapat dilakukan di bagian arm atau lengan saja dengan sudut putaran 200 derajat, sedangkan cab atau ruang operator tidak dapat diputar-putar. Berbeda dengan excavator yang dapat berputar 360 derajat.

Baca Juga: Mengenal Alat Berat Grader dan Fungsinya untuk Konstruksi

Fungsi Backhoe Loader

Dalam pekerjaan konstruksi, beko alat berat memiliki berbagai fungsi, di antaranya:

  • Menggali utilitas, seperti pipa, parit, saluran air, dan lain sebagainya
  • Memelihara saluran yang ada di jalan-jalan raya
  • Membongkar aspal
  • Mencabut tanggul
  • Memecahkan material yang keras
  • Mengangkat tumpukan material ke truk dengan jarak yang cukup tinggi
  • Menghancurkan tanaman

Gerakan yang Dapat Dilakukan Backhoe

Setidaknya ada empat gerakan yang biasa dilakukan oleh backhoe atau beko saat menjalankan siklus pemuatan material menuju sebuah truk. Adapun keempat gerakan tersebut, antara lain:

  • Mengisi bucket
  • Mengayun
  • Membongkar material yang dibawa di awal
  • Mengayun lagi

Keempat gerakan ini diulangi secara terus-menerus. Cepat atau lambatnya gerakan pada siklus ini sangat bergantung pada ukuran beko yang digunakan saat memindahkan sebuah material. Beko dengan ukuran yang lebih kecil biasanya mampu menyelesaikan siklus dengan cepat, sedangkan beko berukuran besar membutuhkan waktu pemindahan yang lebih lama.

Besar atau kecilnya ukuran beko yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pekerjaan konstruksi. Juga tidak lepas dari kondisi dan lingkungan pekerjaan.

Metode Kerja Backhoe Loader

Terdapat tiga jenis metode kerja alat berat beko. Meski metode kerjanya berbeda, tujuan yang ingin dicapai tetap sama, yaitu untuk mengisi muatan ke dalam sebuah truk. Ketiga metode kerja beko yang dapat dipilih, antara lain:

1. Metode Kerja V Shaped Loading

Merupakan metode kerja pertama, dimana truk hanya diam atau tidak bergerak padahal sedang beroperasi. Pergerakan baru akan terjadi saat proses pengisian dimulai sampai penuh dengan gerakan maju mundur yang terlihat seperti pola V. Nantinya beko akan mengambil material tersebut sampai pada truk, lalu mengantarkannya kembali dengan aman.

2. Metode Kerja Shaping Loading

Metode ini memiliki ciri, yaitu truk akan bergerak maju saat beko mengangkat material. Lalu, truk akan bergerak mundur dari stock pile dan melakukan pengisian material yang akan diangkut oleh truk. Begitu seterusnya.

3. Metode Kerja Pass Loading

Metode kerja ini biasanya digunakan jika terdapat dua atau lebih alat berat beko. Ciri utamanya adalah pergerakan truk dari bloader ke loader. Dengan demikian, loader dapat diisi dengan material sampai penuh.

Baca Juga: Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

Cara Mengoperasikan Backhoe Loader

Adapun cara mengoperasikan alat berat beko agar hasilnya maksimal, di antaranya:

1. Menyesuaikan Pengaturan Kabin

Pertama-tama, aturlah kenyamanan posisi duduk. Lakukan penyesuaian yang diperlukan, seperti mengatur ketinggian kursi, kemiringan kemudi, hingga sudut petal. 

2. Melakukan Uji Peralatan

Selanjutnya adalah melakukan uji peralatan. Nyalakan mesin untuk mengetahui performanya saat dipakai untuk bekerja nanti. Bila perlu angkat dan turunkan lengan dan front loader backhoe agar operator bisa merasakan tenaganya. 

3. Bergerak Secara Perlahan

Gerakkan backhoe loader secara perlahan untuk memulai pekerjaan. Berhati-hatilah jiika tanah galian terlalu bergelombang. 

4. Mengaktifkan Penstabil Kaki

Turunkan alat penstabil kaki hingga roda bagian belakang terangkat dari tanah. Lalu, angkatlah roda bagian depan sepenuhnya. Aturlah penstabil kaki sesuai kebutuhan kerja, sehingga bagian belakang alat berat beko tidak miring.

5. Uji Boom Beko

Sebelumnya putarlah dudukan kabin, sehingga posisi operator menghadap ke belakang. Lalu, buka kunci tuas dan doronglah tuas kontrol untuk menurunkan boom. Untuk menaikkan boom, sebaiknya tarik tuas kontrolnya.

6. Uji Lengan Beko

Gunakan tuas kontrol sebelah kanan untuk menguji lengan dan keranjang beko. Tarik tuas kontrol agar lengan dan keranjang beko bergerak ke arah kabin. Dorong tuas kontrol jika ingin mengembalikan lengan dan keranjang ke luar.

7. Uji Loader

Angkat dan kunci arm dan boom beko, lalu putar ke bagian depan kabin. Lepaskan kaki penstabil, lalu balikkan kabin hingga posisi operator menghadap tanah yang ingin digali. Gerakkan bucket beko ke arah depan, belakang, menaikkan bucket, dan menurunkannya. 
Lakukan cara kerja ini secara berulang-ulang untuk memahami cara menggunakan backhoe loader dengan benar. 

Baca Juga: Operator Alat Berat: Tugas, Skill, dan Tips Karir

Komponen Penggerak yang Terdapat di Backhoe

Seperti semua alat berat yang sering ditemui di kawasan konstruksi, beko sendiri memiliki beberapa komponen penggerak penting. Komponen ini akan membantu fungsi dari bagian lain, sehingga hasil kerjanya menjadi efektif dan efisien. Adapun komponen penggerak yang terdapat di dalamnya, antara lain:

  • Bucket atau ember penggali, digunakan sebagai alat untuk menggali material. Ember ini hanya akan digunakan saat proses penggalian dimulai.
  • Boom, adalah gerakan yang akan mengarahkan ember penggali menuju material yang hendak digali oleh alat berat beko.
  • Ember pembongkar, adalah ember yang memiliki gerakan berlawanan dengan ember penggali selama aktivitas penggalian dilakukan.
  • Arm atau lengan penggerak, adalah komponen untuk mengangkat bucket agar bergerak lebih terarah dengan sudut putaran 200 derajat.
  • Gerakan slewing ring, adalah gerakan yang terjadi pada komponen AS agar alat berat beko dapat berputar hingga 360 derajat.
  • Gerakan struktur bawah, berfungsi untuk memindahkan tempat jika seandainya suatu area telah selesai digali, lalu alat berat beko ingin menggali area lain yang ada di sekitar.

Cara Merawat Alat Berat Beko

  • Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada alat berat
  • Memanaskannya terlebih dahulu sebelum digunakan, sehingga kinerja mesin menjadi lebih awet
  • Pantau kinerja alat berat beko selama digunakan. Dengarkan suara-suara mesin yang dikeluarkan untuk mengetahui perubahan yang terjadi
  • Jangan lupa untuk mematikan mesin selesai digunakan. Parkirkan di tempat yang sudah disediakan 

Harga Backhoe Loader di Indonesia

Harga alat berat beko termasuk salah satu yang mahal jika dibandingkan dengan alat berat lainnya. Untuk harga bekasnya saja masih ada di kisaran Rp200 jutaan, sedangkan barunya ada yang mencapai Rp1 miliar. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian harga beko alat berat dari berbagai macam brand.

  • Caterpillar 428B bekas: Rp225.000.000
  • Terex 820 2010 bekas: Rp395.000.000
  • Case 580 2010 bekas: Rp475.000.000
  • Jl-932 baru: Rp436.000.000
  • New Holland B80B baru: Rp1.175.000.000
  • JCB 3CX baru: Rp1.300.000.000

Periksa Kondisi Alat Berat Sebelum Membelinya

Itu dia informasi seputar alat berat beko yang perlu diketahui. Satu hal yang tak kalah penting adalah pastikan kondisi alat berat beko dalam keadaan baik dengan performa yang gesit jika Anda berencana membelinya untuk kebutuhan bisnis konstruksi. Periksa semua bagian dengan teliti untuk mengetahui kekurangan alat berat beko jika yang dibeli adalah alat bekas.

Bila perlu, ajaklah teman yang paham tentang alat berat yang satu ini, jadi ada orang yang membantu untuk menilai performa atau kinerjanya. Sementara untuk alat berat beko baru, sejumlah pemeriksaan tidak diperlukan karena mesinnya masih baru. Tugas Anda hanya mencari tahu brand beko dengan kualitas terbaik, lalu membandingkan harganya untuk mengetahui mana yang sesuai budget.

Karena fungsinya yang sangat penting untuk pembangunan konstruksi dan harganya yang mahal, tentu penting untuk melindungi alat berat ini sebagai aset bisnis Anda yang berharga dengan produk asuransi yang tepat. Dapatkan asuransi terbaik yang bisa melindungi dari risiko kerusakan dan kehilangan aset binsis dengan mengisi formulir dibawah ini!

Mengenal Alat Berat Grader dan Fungsinya untuk Konstruksi

Mengenal Alat Berat Grader dan Fungsinya untuk Konstruksi

Motor grader merupakan salah satu alat berat yang sering ditemui di lokasi konstruksi yang berfungsi untuk meratakan jalan. Alat ini memiliki pisau panjang atau blade yang berguna untuk meratakan permukaan tanah, mengelupas tanah, menyebarkan material di atas permukaan tanah, dan merawat jalan. Terdapat juga tiga roda yang terletak di ujung depan, tengah, dan di belakang. 

Penggunaan motor grader biasanya dilengkapi dengan alat-alat tambahan guna memudahkan dan mempersingkat pekerjaan konstruksi. Ingin tahu lebih banyak tentang alat berat motor grader? Kamu bisa simak informasi di bawah ini.

Mengenal Alat Berat Motor Grader

a motor grader on the field
Photo by Ankit Patel on Pexels.com

Grader pertama ditemukan oleh Russel Grader Manufacturing Company yang kemudian bernama Russel Hi-Way Patrol pada tahun 1920. Grader pertama sudah dilengkapi dengan pisau atau blade perata yang sering digunakan pada mesin traktor biasa. Setelah diakuisisi oleh Perusahaan Caterpillar pada tahun 1928, mesin dan pisau perata didesain menjadi satu alat berat.

Pada waktu yang bersamaan, kombinasi mesin dan pisau perata berhasil menggeser crawler. Kemudian muncullah sebuah alat berat grader otomatis yang memiliki roda. Alat ini untuk pertama kalinya dirilis tahun 1931 dengan nama Caterpillar Auto Patrol.

Fungsi Alat Berat Grader

Motor grader sering digunakan untuk pemeliharaan jalan. Mulai dari jalanan kerikil, tanah, maupun aspal. Tidak hanya itu, karena terdapat fungsi alat berat grader lainnya yang perlu diketahui, di antaranya:

  • Menyiapkan landasan untuk proses pembuatan jalan beraspal
  • Meratakan jalan yang berkerikil
  • Meratakan permukaan jalan yang miring
  • Membuat parit

Komponen dalam Alat Berat Grader

Komponen yang ada di dalam motor grader beranekaragam. Ada blade list cylinder, rear wheel, drawbar lift cylinder, articulate cylinder, head lamp, cab, dan front wheel. Namun, komponen yang sering dipakai dalam grader alat berat, di antaranya:

1. Front Blade

Merupakan komponen yang selalu dibutuhkan. Komponen ini sering digunakan untuk pekerjaan spreading atau proses menaburkan. Pisaunya terletak di bagian depan motor grader itu sendiri.

2. Front Pull Hook

Berfungsi untuk melakukan penarikan saat pengerjaan konstruksi. Komponen ini terdiri dari dua jenis, yaitu front weight with nails dan U shaped bracket welded on front axle. Letaknya sama dengan front blade, yaitu di bagian depan.

3. Push Plate

Fungsi utamanya adalah untuk merobohkan atau mendorong pohon yang terjebak di lumpur. Selain itu, push plate juga digunakan sebagai alat pemberat. Dengan demikian, roda bagian depannya tidak ikut terangkat saat motor grader digunakan untuk pekerjaan konstruksi.

4. Moldboard

Merupakan komponen yang digunakan untuk menggeser blade ke kanan atau kiri menggunakan kontrol hidrolik. Moldboard memiliki peran untuk mempertahankan gerak blade agar tetap stabil saat motor grader digunakan. Untuk menjalankan peran ini, moldboard dilengkapi dengan dua silinder double action single rod di bagian kanan dan kiri, juga single tilt cylinder.

5. Kabin

Fungsi motor grader semakin optimal dengan adanya kabin yang merupakan tempat operator menggerakkan dan mengendalikan tuas. Kabin dibuat sedemikian rupa agar operator nyaman selama mengoperasikan grader. Dengan demikian, pengerjaan dengan grader berjalan optimal dan hasilnya maksimal.

6. Circle

Adalah komponen yang berfungsi untuk mengatur perputaran blade sesuai kebutuhan konstruksi. Pergerakan blade dikendalikan oleh motor hidrolik yang tenaganya dialirkan melalui level yang terdapat pada kabin operator. Circle merupakan komponen penting, jadi kerusakan di dalamnya dapat menghambat dan merusak pekerjaan konstruksi.

7. Ripper

Ripper bisa ditemukan di bagian belakang motor grader. Grader yang dilengkapi dengan komponen ini biasanya melakukan pekerjaan pada kondisi tanah yang keras. Agar hasil kerjanya maksimal, ripper akan dilengkapi dengan komponen scarifier.

8. Scarifier

Komponen ini berfungsi untuk menggali material yang keras, seperti aspal, es, dan material lain yang sulit digali oleh komponen grader lainnya. Scarifier memiliki jumlah gigi yang dapat disesuaikan dengan bidang pengerjaan. Semakin keras material yang ingin digali, biasanya semakin banyak pula gigi yang digunakan.

9. Extension Blade

Seperti namanya, blade pada komponen ini dapat  diperpanjang di satu atau kedua sisi grader agar hasil pekerjaan menjadi sempurna. Perlu diingat bahwa extension blade tidak ditujukan untuk pekerjaan berat, melainkan untuk pekerjaan ringan. Sebab, hal ini hanya akan membebani extension blade yang membuat hasil kerjanya kurang maksimal.

10. Hydraulic Blade Tip Control

Komponen terakhir dinamakan hydraulic blade tip control. Dengan komponen ini, maka sudut potong yang ada pada blade dapat diatur secara hidrolik. Cara pemotongan biasanya akan diatur oleh operator di kabin grader. 

Baca Juga: Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

Cara Kerja Alat Berat Grader

Motor grader merupakan alat berat yang memiliki kecepatan kurang lebih 2800 rpm. Pengaturan kecepatan biasanya dilakukan oleh operator sesuai dengan kebutuhan konstruksi. Dalam menjalankan tugasnya, motor grader bergerak maju dan mundur secara berulang kali sampai kondisi tanah rata sesuai yang diinginkan.

Grader bekerja menggunakan blade atau pisau berukuran tajam untuk mendorong bidang. Jika grader ingin digerakkan maju, maka posisi pisau diturunkan. Jika grader ingin dimundurkan, maka posisi pisau diangkat. 

Cara kerjanya kelihatan sederhana. Tapi, seorang operator perlu memahami cara kerja grader dengan baik untuk meminimalisir kesalahan pengerjaan. Sebab, kesalahan sedikit akan mempengaruhi hasil perataan tanah yang sedang dikerjakan.

Baca Juga: Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik

Jenis-jenis Motor Grader

Pada umumnya, terdapat dua jenis motor grader yang sering digunakan. Ada motor grader rangka kaku dan artikulasi. Keduanya memiliki perbedaan yang akan dijelaskan pada poin berikut.

1. Motor Grader Rangka Kaku

Motor grader yang hanya memiliki satu poros yang bersifat kaku. Artinya tidak dapat bergeser ke kanan maupun ke kiri. Grader ini memiliki radius putar yang lebih besar, sehingga sulit jika digunakan pada medan yang sempit.

2. Motor Grader Rangka Artikulasi

Grader yang satu ini memiliki engsel pada poros-porosnya. Grader ini menjadi salah satu jenis yang paling sering digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Fungsinya dapat membuat permukaan menjadi rata, lebar, dan rapi.

Harga Alat Berat Grader

Seperti yang diketahui, harga satu alat berat sangatlah mahal. Motor grader sendiri dibanderol dengan harga miliaran rupiah untuk satu grader baru. Sedangkan grader bekas dibanderol antara Rp400.000.000 sampai miliaran. 

Harga alat berat grader yang dijual di pasaran tentu berbeda. Hal ini tergantung brand, tahun pembuatan, dan tipe grader itu sendiri. Semakin baru dan populer brand-nya, biasanya akan semakin mahal harganya.

Salah satu brand motor grader yang populer adalah Komatsu. Terdapat tiga jenis grader Komatsu yang terbukti memiliki kualitas terbaik. Apa saja?

1. Motor Grader GD755-5R

Merupakan tipe grader terbaik. Dilengkapi dengan spesifikasi komponen yang canggih dengan adanya kombinasi antara mesin manual dan otomatis. Alhasil, alat ini dapat disesuaikan kinerjanya dengan medan atau area konstruksi yang sedang dikerjakan.

Kapasitas produksi yang dihasilkan 45% lebih besar dari kapasitas normal, sehingga proses pengerjaan menjadi lebih cepat. Operating weight grader ini sendiri mencapai 21,65 ton. Sementara panjang blade-nya mencapai 4,32 meter.

2. Motor Grader GD825A-2

Dibandingkan tipe di atas, grader GD825A-2 ini memiliki kapasitas operating weight yang lebih besar, yaitu 26,42 ton. Sementara mesin yang digunakan adalah tipe S6D140E yang menghasilkan torsi terkuat di jajarannya, yaitu 280 HP atau 209 kW. Kabin pada grader ini didesain secara ergonomis agar operator lebih nyaman saat mengoperasikan grader. 

Keunggulan lainnya adalah penggunaan double-walled gooseneck, kopling circle drive slip, dan heavy duty differential. Mesin diesel 4 tak, turbocharged, direct injection, water cooled diesel 6 silinder in-line juga ikut disematkan pada grader ini. Dengan semua keunggulan ini, maka tak heran apabila grader sering digunakan untuk pemerataan jalan di daerah pertambangan. 

3. Motor Grader GD705-5

Merupakan salah satu tipe andalan dari brand Komatsu, karena sering digunakan di wilayah pertambangan. Kapasitas operating weight pada grader ini mencapai 19 ton dengan blade length mencapai 4,32 m. Tipe ini dilengkapi dengan kontrol elektronik canggih yang mampu membuat grader bekerja produktif, meskipun kapasitasnya tergolong kecil.

Baca Juga: Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Kirimkan Menggunakan Armada Pengiriman yang Sesuai

Mengingat berat dan volume grader besar, pastikan alat ini dikirimkan menggunakan jasa pengiriman yang sesuai. Pengiriman yang menjangkau seluruh area di Indonesia sampai ke area pelosok. Demikianlah informasi seputar motor grader.

Tidak hanya itu, karena harganya yang juga cukup mahal dan merupakan aset bisnis yang berharga. Pastikan lindungi alat berat grade dengan asuransi yang bisa melindungi dari berbagai risiko kerusakan dan finansial. Dapatkan produk asuransi teknis terbaik dengan mengisi form dibawah ini!

Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

Pekerjaan berat tidak dapat dilakukan hanya dengan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat menjadi salah satu alternatif terbaik untuk memudahkan pekerjaan berat, misalnya proyek. Alat yang digunakan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang ingin dilakukan. 

Adapun proyek konstruksi yang membutuhkan bantuan alat-alat berat, seperti pembangunan jalan, gedung, maupun pertambangan. Semakin besar ukuran alat berat, biasanya semakin maksimal pula tenaganya untuk mengerjakan suatu proyek. Alhasil, para pekerja dapat bekerja secara produktif dan proyek berjalan lancar. 

Jenis-jenis Alat Berat

low angle photography of orange excavator under white clouds
Photo by Anamul Rezwan on Pexels.com

Bukan hanya satu, tapi ada beberapa jenis alat berat yang sering digunakan dalam suatu proyek. Alat berat tersebut biasanya diproduksi oleh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, Swedia, Korea Selatan, dan lainnya. Berikut ini jenis-jenis alat berat yang wajib kamu ketahui.

1. Excavator

Excavator adalah alat berat yang paling tidak asing di telinga masyarakat. Orang Indonesia sering  menyebutnya sebagai bego, karena memiliki fungsi yang beragam. Alat  ini dapat digunakan untuk mengeruk dan memindahkan tanah, menancapkan batang fondasi, hingga memindahkan material-material berat. 

Komponen utama dari excavator adalah stick, bucket, boom, dan crab. Salah satu jenis excavator yang paling besar dan masih sering digunakan dalam suatu proyek adalah hydraulic shovel excavator. Total muatan yang dapat diangkat oleh bucket pada excavator jenis ini mencapai 61 ton untuk sekali pengerukan.

Baca Juga: Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

2. Asphalt Paver

Asphalt paver atau asphalt finisher adalah alat berat untuk meratakan campuran aspal. Hasil akhir dari alat ini adalah pengaspalan menjadi seragam dengan ketebalan yang sama dan permukaan yang rata. Salah satu kelemahan alat ini adalah perputaran roda pada mesin manuvernya terlalu lama, karena daya ambang pada roda karet yang digunakan lebih kasar.

3. Bored Pile

Berfungsi untuk mengebor tanah dan membuat lubang untuk menancapkan suatu pondasi. Komponen utama pada bored pile, seperti sasis. Sementara untuk pengeborannya memiliki bentuk menyerupai crane. 

Standar bored pile untuk menggali lubang memiliki diameter 30-80 cm. Untuk kedalaman penggalian dapat diatur sesuai kebutuhan proyek. Beberapa jenis bored pile, seperti:

  • Bore pile gawangan, adalah alat bor yang mampu membuat lubang dengan diameter yang lebih besar daripada mini crane. Metode pengeboran menggunakan alat berupa gawangan.
  • Bore pile mini crane, biasa digunakan di daerah perumahan untuk mengebor permukaan menggunakan bor basah.
  • Strauss pile, adalah bor manual yang biasanya menggunakan metode bor kering dengan bantuan tenaga manusia.

4. Diesel Hammer

Merupakan alat berat yang berfungsi untuk memukul tiang pancang ke dalam tanah. Alat ini biasa digunakan untuk pemasangan pondasi bangunan bertingkat, jembatan, dan dermaga. Jenis hammer yang digunakan untuk memukul tiang pancang cukup bervariasi, yaitu model gantung, tetap, dan berputar pada bidang vertikal.

Beberapa bagian yang terdapat dalam diesel hammer, di antaranya:

  • Mesin uap
  • Leader
  • Pemukul (hammer)

5. Bulldozer

Bulldozer merupakan jenis alat berat yang digunakan untuk mengolah lahan. Umumnya seperti meratakan tanah dan mendorong tanah ke tempat tertentu, menggali tanah, menyebarkan material, membabat dan merintis lahan. Alat ini memiliki roda berantai yang sebaiknya digunakan untuk perjalanan jarak dekat. 

Jenis bulldozer yang digunakan dalam kegiatan proyek cukup beragam. Tiga di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Swamp bulldozer, digunakan untuk pekerjaan rawa
  • Wheel tractor dozer, adalah bulldozer yang memakai roda karet
  • Crawler tractor dozer, adalah bulldozer yang bentuk rodanya menyerupai kelabang

6. Crane

Crane adalah alat berat yang mudah dikenali, karena sering ditemukan pada proses pembangunan suatu gedung. Fungsi crane adalah untuk memindahkan dan mengangkat material dari bawah ke atas, dan sebaliknya. Alat ini dapat bergerak secara vertikal maupun horizontal sesuai dengan kebutuhan.

Berikut beberapa jenis crane yang sering digunakan, antara lain:

  • Tower crane, memiliki tinggi 70-80 cm dengan daya angkut 20 ton.
  • Truk crane, adalah crane yang memiliki fleksibilitas tinggi karena dapat bergerak maju pada material yang akan diangkut.
  • Hydraulic crane, merupakan crane yang umum digunakan pada skala gudang atau bengkel karena strukturnya yang sederhana.
  • Crawler crane, adalah crane yang digunakan untuk memindahkan material dengan jangkauan wilayah yang dekat.
  • Hoist crane, memiliki komponen berupa rel yang tujuannya agar crane dapat bergerak maju secara horizontal.
  • Crane kereta api, digunakan untuk mengangkut material pada proses pembangunan atau perbaikan kereta api.
  • Crane terapung, digunakan untuk memindahkan material pada pembangunan jembatan atau pelabuhan.
  • Crane pelabuhan, digunakan untuk membongkar muatan pada kapal yang sampai di pelabuhan.
  • Crane udara, digunakan untuk mengangkut beban ke wilayah yang sulit dijangkau.
  • Telescopic handler crane, digunakan pada proyek batu bara untuk memasang rangkaian baja di bagian atas.
  • Level luffing crane, digunakan untuk menurunkan muatan yang terdapat pada kapal.

Baca Juga: Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik

7. Loader

Loader alat berat biasa digunakan untuk memindahkan hasil galian dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak dekat. Selain itu, alat ini dapat digunakan untuk menghaluskan bidang yang dikerjakan, membersihkan tanah, menggusur tanah, meratakan material, dan mengelupas permukaan tanah.

Hasil kerja dari loader sendiri sangat dipengaruhi oleh jenis alat berat loader yang digunakan, kondisi material, tipe bucket, kapasitas, dan wilayah yang dijangkau pergerakan loader.

Terdapat dua jenis alat berat loader, yaitu crawler loader dan wheel loader. Keduanya memiliki perbedaan, di mana crawler loader memiliki roda yang bentuknya hampir sama dengan dozer, tapi dipasang maju untuk menjaga kestabilan saat mengangkut material. Sedangkan wheel loader memiliki 4 roda untuk membawa buket yang telah diisi muatan, dan terdapat rear wheel drive untuk menggali.

8. Truck

Truck adalah jenis kendaraan alat berat yang digunakan untuk mengangkut material konstruksi, seperti bebatuan besar, pasir, batu belah, tanah, dan lain sebagainya.

Kelebihan truk adalah memiliki kapasitas pengangkutan yang besar, dapat digunakan untuk perjalanan jarak jauh dengan biaya yang relatif murah. Sedangkan kekurangannya adalah pemuatan dalam proses pengangkutan masih membutuhkan bantuan alat-alat lain.

Baca Juga: Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

9. Grader

Grader atau motor grader merupakan alat berat yang memiliki bentuk pisau panjang. Blade atau pisau ini dapat diatur oleh operator sesuai kebutuhan proyek. Grader biasa digunakan untuk meratakan tanah, memotong, mendorong tanah, membuat kemiringan tanah atau slope, dan membuat parit-parit kecil. 

Pada umumnya, grader digunakan untuk pengerjaan akhir atau finishing. Misalnya, untuk mengatur, memperbaiki, dan memelihara kondisi jalan yang berkerikil atau jalan tanah. Ada pula yang digunakan untuk menyiapkan landasan dasar dalam proses pembangunan jalan raya sebelum menyebarkan material aspal. 

10. Compactor

Pemadatan tanah adalah upaya untuk menyusun butir-butir material untuk menghilangkan atau membatasi masuknya udara atau air ke dalamnya. Alat yang digunakan untuk membantu pemadatan tanah disebut compactor. Berikut ini jenis-jenis compactor yang biasa digunakan, di antaranya:

  • Tandem rollers, biasa digunakan untuk alat yang sering ditemui di jalan saat proses perbaikan atau pemadatan aspal.
  • Mesh grid rollers, digunakan untuk memadatkan tanah yang bentuknya kasar, seperti tanah yang telah bercampur dengan bebatuan besar atau kerikil.
  • Segment rollers, digunakan untuk memadatkan tanah yang mengandung tanah liat dan basah. Roda pada compactor ini terbuat dari lempengan baja.
  • Vibratory plate compactor, digunakan untuk memadatkan jalanan dan paving blok. 
  • Pneumatic tired rollers, digunakan untuk memadatkan tanah yang jenisnya granular dengan jumlah roda antara 9-19 roda.
  • Three wheel rollers, adalah compactor yang digunakan untuk memadatkan tanah dengan butir-butiran kasar.
  • Vibration rollers, digunakan untuk memadatkan tanah maupun kerikil yang awalnya berongga menjadi padat menggunakan getaran tertentu.
  • Sheep foot type rollers, digunakan untuk menarik kaki domba yang akan dimasukkan ke lapisan tanah agar dinding drum pada permukaan tanah mampet untuk sementara waktu.
  • Three axle tandem rollers, merupakan compactor tiga poros yang digunakan untuk memadatkan tanah yang materialnya tergolong halus.

Rawat Alat Berat dengan Baik dan Telaten

Itu dia jenis alat berat beserta dengan fungsinya yang dapat disesuaikan langsung dengan kebutuhan proyek atau konstruksi. Mengingat harganya cukup mahal, alangkah baiknya apabila alat-alat berat tersebut dirawat dengan baik dan telaten.

Bila perlu diasuransikan menggunakan asuransi khusus alat berat untuk meminimalisir biaya yang mungkin timbul saat salah satu alat berat rusak.

Dapatkan produk asuransi terbaik untuk melindungi aset bisnis Anda dengan mengisi form dibawah ini!

Operator Alat Berat: Tugas, Skill, dan Tips Karir

Operator Alat Berat: Tugas, Skill, dan Tips Karir

Operator alat berat bukan profesi sembarangan. Profesi ini membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus, sehingga alat-alat berat dapat dioperasikan dengan benar. Misalnya, alat berat excavator, crane,  truk, bulldozer, dan  alat berat loader. 

Jika alat-alatnya tidak digunakan dengan baik, maka berpotensi menyebabkan kerugian. Entah itu dalam bentuk harta maupun jiwa. Agar hal ini tidak terjadi, berbagai tindakan pencegahan sangat diperlukan guna mencegah kerugian yang tak diinginkan.

Kualifikasi Menjadi Operator Alat Berat

Dibutuhkan kualifikasi khusus untuk bisa menjadi seorang operator alat berat. Kualifikasi ini telah ditentukan sesuai standar dan dapat dilihat di dalam tiga peraturan berikut ini, di antaranya:

  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 05/MEN/1985 tentang pesawat angkat dan angkut
  • Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 01/MEN/1985 tentang syarat operator mesin keran angkat
  • Surat Keputusan Dirjen Pengawasan Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 003/DJPPK/PJK3-LAT/2009 tentang penunjukan perusahaan K3 jasa yang menyediakan jasa pelatihan sertifikasi Depnakertrans 

Tugas Operator Alat Berat

Sama seperti profesi pada umumnya, seorang operator alat berat memiliki tugas tertentu. Selain memeriksa atau mengecek alat berat yang akan digunakan untuk aktivitas konstruksi, ia pun memiliki tugas untuk:

  • Memberikan laporan kepada pengawas lapangan atau atasan terkait permasalahan yang terdapat pada operator alat berat yang ingin digunakan
  • Memastikan alat berat digunakan dengan teknik yang benar agar alat-alatnya awet.
  • Memastikan alat-alat berat diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan.
  • Mematikan alat-alat berat setelah penggunaannya selesai.
  • Memeriksa peralatan berat secara berkala untuk memastikan kinerjanya masih dalam keadaan baik.
  • Menjaga kebersihan alat-alat berat yang digunakan untuk bekerja.

Skill yang Harus Dimiliki Operator Alat Berat

Terdapat skill atau kemampuan khusus yang wajib dimiliki oleh operator alat berat, khususnya yang bekerja di industri pertambangan. Skill yang dibutuhkan, antara lain:

  • Mampu mengoperasikan alat-alat berat dengan baik yang dibuktikan dengan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) klasifikasi B II. SIM ini akan didapatkan dalam waktu kurang dari 1 tahun, yaitu setelah operator memiliki SIM A. Selain SIM, operator harus memiliki sertifikat Surat Izin Operator (SIO) juga.
  • Mempunyai kemampuan dasar di bidang elektronik alat-alat berat, yaitu teknik analitik dan diagnostik.
  • Mampu mengikuti arahan atau bimbingan yang diberikan di lapangan.
  • Memiliki pemahaman tentang area kerja untuk mengetahui risiko dan bahaya yang dapat terjadi suatu hari nanti, seperti area pertambangan.

Baca Juga: Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

Pedoman Dasar yang Wajib Dimiliki

Menjadi seorang yang ahli di bidangnya bukan hal yang mudah. Hal yang sama berlaku untuk profesi operator alat berat. Ada beberapa pedoman dasar yang dimiliki, yaitu ketahanan fisik, mental, dan juga teknik operasional. 

1. Ketahanan Fisik

  • Mengonsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan stamina, sehingga operator mampu bekerja maksimal.
  • Makan yang teratur dan tidur yang cukup agar tidak gampang terjangkit penyakit.
  • Berolahraga secara teratur untuk melatih fisik, jadi tidak gampang lelah saat bekerja

2. Ketahanan Mental

  • Berani dan percaya diri bahwa ia mampu mengoperasikan alat-alat berat. Tanpa ini, maka skill yang dimiliki tidak dapat ditunjukkan secara maksimal.
  • Terus belajar untuk menjadi seorang operator yang handal, sehingga kemampuan dan pengalamannya meningkat.
  • Memiliki sifat seperti ilmu padi, yaitu semakin pintar, semakin merunduk. Artinya tidak boleh sombong dan merendahkan kemampuan orang lain.

3. Teknik Operasional

  • Safety first, yaitu operator perlu mengutamakan keselamatan terlebih dahulu saat bekerja.
  • Team work, yaitu mampu bekerja dalam suatu tim dan menjauhkan sikap individualistis sehingga target kerja dapat tercapai dengan maksimal.
  • Fokus selama bekerja, mengikuti instruksi yang disampaikan dengan baik dan benar agar hasil kerja menjadi maksimal.

Kriteria Kelayakan Operator Alat Berat

Tertarik menjadi seorang operator alat berat? Terdapat beberapa kriteria khusus yang harus disiapkan sejak awal, sehingga kamu dianggap layak untuk mengemban profesi ini. Kriteria tersebut, antara lain:

  • Mempunyai standar pendidikan sesuai yang ditentukan oleh perusahaan tempatmu melamar.
  • Mempunyai sertifikasi K3 atau Surat Izin Operasi (SIO) alat berat
  • Mampu bekerja sama dalam tim
  • Mempunyai pengalaman kerja adalah nilai tambahan
  • Mengenal alat-alat berat dengan baik
  • Mampu mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada alat-alat berat
  • Bekerja secara efisien
  • Bersedia ditugaskan ke seluruh anak perusahaan di seluruh Indonesia
  • Komunikatif
  • Memiliki integritas yang tinggi

5 Tips Mengoperasikan Alat-alat Berat

Berbagai kecelakaan di tempat konstruksi sering kali terjadi. Penyebabnya beragam, salah satunya adalah karena kelalaian operator saat mengoperasikan alat berat. Agar hal ini tidak merugikan dirimu maupun orang lain, sebaiknya ikuti tips-tips mengoperasikan alat berat berikut ini.

1. Melakukan Survei Tempat Kerja

Sebelum mulai bekerja, lakukanlah survei ke tempat kerja untuk pertama kalinya. Mintalah izin kepada atasan untuk memastikan tingkat keamanan area tersebut. Jika tidak aman, kamu bisa melaporkannya kepada atasan guna meminimalisir risiko yang mungkin terjadi saat bekerja di sana. 

Setelah itu, jangan lupa untuk membicarakan rencana kerja kepada rekan satu tim. Jika kamu tidak memahami tugas yang diberikan, mintalah bantuan spotter untuk memandumu dalam bekerja. Spotter tersebut harus berpengalaman dan sudah memiliki jam terbang yang tinggi.

2. Melakukan Persiapan Sebelum Bekerja

Melakukan sejumlah persiapan sebelum mulai bekerja adalah hal yang tak kalah penting. Persiapan ini akan menentukan tingkat kesuksesan dan keberhasilan kerja. Tanpa persiapan yang baik, hasil kerja yang maksimal tentu sulit didapatkan.

Beragam persiapan kerja yang bisa dilakukan, antara lain:

  • Memeriksa kondisi dan kelayakan alat-alat berat sebelum digunakan.
  • Memastikan bahwa tanda-tanda komunikasi (klakson) dipahami oleh operator lain yang satu tim denganmu. Misalnya, klakson satu kali berarti perintah untuk menghidupkan alat-alat berat, klakson dua kali berarti perintah untuk maju, dan klakson tiga kali berarti perintah untuk mundur.
  • Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan selama bekerja, seperti helm keselamatan, rompi, sepatu, masker, sarung tangan, alat penyumbat telinga, dan kacamata keselamatan.

3. Teliti Saat Mengoperasikan Alat Berat

Salah mengoperasikan alat berat menimbulkan hal fatal, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Cobalah untuk teliti selama bekerja. Jangan lupa untuk memperhatikan petunjuk agar kamu dapat mengoperasikan alat berat dengan benar.

Selain itu, pastikan bahwa radio untuk komunikasi dengan operator lain berfungsi dengan baik. Jika radio tidak tersedia, kamu bisa gunakan sinyal tangan yang dikirimkan oleh spotter. Selalu periksa kondisi lingkungan kerja di sekitar, siapa tahu ada sinyal atau bunyi klakson yang diberikan sebagai pemberitahuan bahwa alat berat akan bergerak.

4. Memeriksa Alat-alat Berat Setelah Digunakan

Setelah selesai digunakan, sebaiknya periksa alat-alat berat. Tujuannya untuk mengetahui apakah alat berat masih dalam keadaan baik atau tidak. Jika ternyata terdapat kerusakan, kamu bisa segera laporkan kepada atasan agar alat tersebut segera diperbaiki sebelum dioperasikan pada keesokan harinya.

Jika tidak ada tanda-tanda kerusakan, kamu bisa menyimpan alat berat di tempat yang aman dengan permukaan yang datar. Kunci tempat penyimpanan alat berat. Kemudian, serahkan kunci tersebut kepada pengawas sebagai tanda bahwa tugas operator pada hari itu telah selesai.

5. Mengenali Situasi Darurat

Mengoperasikan alat berat bukanlah hal mudah. Operator alat berat, seperti operator excavator seringkali dihadapkan pada situasi darurat yang dapat menimbulkan kepanikan. Misalnya, terjadi kebakaran, kecelakaan kerja, bencana alam, atau gangguan dari binatang buas.

Jika terjadi hal-hal darurat, segera hubungi pengawas untuk mendapatkan bantuan. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk menyelamatkan diri sendiri, tapi juga untuk keselamatan operator lain. Sebab tanpa operator, pekerjaan konstruksi tidak dapat bekerja sesuai yang diharapkan.

Baca Juga: Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik

Gaji Operator Alat Berat

Semakin tinggi tingkat risiko yang dihadapi saat bekerja, maka semakin besar pula gaji yang didapatkan. Gaji operator alat berat di Indonesia ada di kisaran Rp5.000.000 sampai Rp15.000.000. Jumlah gajinya mungkin lebih besar apabila seorang operator memiliki pengalaman dan jabatan yang tinggi.

Perlu diketahui bahwa standar kerja seorang operator alat berat adalah 40 jam per minggu. Waktu kerja per harinya adalah 8 jam. Di luar dari jam ini, biasanya masuk kategori lembur.

Kerahkan Kemampuan Maksimal untuk Menjadi Operator Handal

Menjadi seorang operator yang handal adalah keinginan semua operator. Untuk itu, kerahkanlah seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menjadi orang yang handal di bidangnya. Dengan demikian, peluang karir menjadi seorang operator alat berat pun akan semakin terbuka lebar untukmu.

Menjadi Operator Alat Berat merupakan pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Lindungi karyawan Anda dari risiko kecelakaan dan kesehatan kerja dengan asuransi karyawan terabik dengan mengisi form dibawah ini!

Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik

Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik

Penggunaan alat berat adalah hal yang sangat umum dalam dunia konstruksi. Alasannya karena luasnya medan pekerjaan di bidang konstruksi. Dengan bantuan alat-alat berat tersebut, pekerjaan diharapkan menjadi lebih mudah dan cepat selesai.

Salah satu alat berat yang sering digunakan adalah crane tower. Crane yang dipakai saat ini awalnya terbuat dari kayu sebelum akhirnya dibuat dari besi dan baja. Apa itu tower crane, bagaimana cara pemasangan tower crane, dan informasi lengkapnya akan dibahas pada artikel berikut ini.

Pengertian Tower Crane

Tower crane adalah salah satu alat berat yang digunakan untuk memindahkan maupun mengangkat material, baik secara vertikal dan horizontal. Alat ini bentuknya menyerupai huruf L terbalik. Sering kali ditemukan di dalam proyek konstruksi, khususnya pembangunan gedung-gedung tinggi.

Tinggi crane tower bisa mencapai 80 meter. Tingginya dapat diatur sesuai kebutuhan pembangunan. Semakin tinggi suatu gedung yang ingin dibangun, maka semakin tinggi pula crane tower yang digunakan.

Daya angkat maksimumnya adalah 18 ton. Tapi, perlu diketahui bahwa beban seberat ini tidak boleh diposisikan di ujung jib. Justru semakin berat beban yang ingin diangkat, harus semakin dekat pula posisinya dengan tiang tower agar pengangkatan beban menjadi aman. 

Pembebanan dalam tower crane menggunakan prinsip 300 tonne-meter. Artinya adalah apabila beban yang ingin diangkat letaknya 30 meter dari tiang, maka berat beban yang boleh diangkat adalah 10 ton. Apabila letak beban 50 meter dari tiang, maka berat beban yang boleh diangkat sebesar 6 ton saja. 

Fungsi Tower Crane 

Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, fungsi tower crane adalah untuk mengangkat dan memindahkan material ke gedung-gedung tinggi. Material tersebut dapat berupa multiplek, besi, beton, pelat lantai, kolam, atau pengecoran balok. Proses pemindahan perlu dilakukan secara hati-hati, khususnya dalam pengecoran, sehingga penuangan adonan semen dapat dilakukan tepat sasaran.

Jenis-jenis Tower Crane

Penggunaan tower crane dipercaya akan memudahkan pekerjaan konstruksi. Adapun jenis-jenis tower crane yang sering digunakan, antara lain.

1. Rail Mounted Tower Crane

Jenis yang pertama adalah rail mounted tower crane. Bagian bawah pada tower ini dipasang pada rel dan dapat berjalan pada bagian yang sudah disusun sesuai jalur. Cara kerjanya lebih praktis dibandingkan tower crane statis, tapi penggunaannya kurang direkomendasikan karena terlalu tinggi. 

2. Tied-in Tower Crane

Tinggi tower crane yang satu ini adalah 200 meter, dan sering digunakan pada bangunan yang ketinggiannya kurang dari 100 meter. Tower ini memiliki ciri khas pada bagian mast section-nya. Pengait pada tower terbuat dari besi baja yang kemudian diikatkan pada struktur bangunan untuk mengurangi goncangan akibat terpaan angin pada tower crane. 

3. Free Standing Tower Crane

Merupakan jenis crane yang paling sering digunakan dalam dunia konstruksi. Kelebihan tower ini adalah membuat waktu pembongkaran dan pemasangan menjadi lebih cepat. Sayangnya, penggunaan tower hanya diperbolehkan sampai ketinggian 100 meter saja.

Baca Juga: Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Bagian-bagian Tower Crane

Tower crane memiliki bagian tertentu dengan fungsinya masing-masing. Adapun bagian tower crane yang perlu diketahui, di antaranya.

1. Base Station

Merupakan bagian dasar crane yang dibuat dengan 4 kaki penopang yang ditanam atau di cor di tanah. Pondasi berfungsi sebagai penahan beban agar tower crane tidak jatuh. Maka, material pembuatnya harus kuat agar tidak mengganggu pekerjaan konstruksi.

2. Mast Section

Merupakan rangkaian dari beberapa bagian yang menjadi tiang tower crane itu sendiri. Bagian ini bentuknya vertikal yang tingginya dapat diatur sesuai ketinggian bangunan. Pada bagian vertikal terdapat tangga yang biasa digunakan oleh operator crane untuk naik ke atas dan mengoperasikan crane sesuai kebutuhan.

3. Slewing

Letaknya ada di bagian atas mast section. Fungsinya adalah untuk memutar bagian atas tower crane hingga 360 derajat. Tombol kendali slewing bisa ditemukan pada bagian handle di kabin kontrol.

4. Counter Jib

Disebut juga sebagai counter balance, karena fungsinya untuk menyeimbangkan antara tower crane dan tie bar. Di dalamnya terdapat imbangan berat (counter weight) yang diisi beban agar bagian jib (boom) bergerak seimbang. Massa atau beban yang dipasang telah melalui proses perencanaan dan perhitungan terlebih dahulu.

5. Jib

Jib crane merupakan bagian yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan motor trolley dan hoist. Bagian ini adalah rel yang dilengkapi dengan kaitan hoist crane untuk mengangkat beban. Terdapat dua jenis bagian jib, yaitu:

  • Saddle jib, yaitu jib yang memiliki instalasi 90 derajat pada tiang crane.
  • Luffing jib, yaitu jib yang dirangkai dengan sudut lebih dari 90 derajat saat proses instalasi dilakukan.

6. Tower Top

Bagian ini terdiri dari kepala cad dan kabin kontrol yang menjadi tempat bagi operator crane untuk mengoperasikan tower crane. Semua pergerakan pada tower crane ada pada bagian ini. Di dalam kabin kontrol biasanya terdapat kursi, tombol, dan dua buah handle yang memiliki fungsi berbeda, yaitu:

  • Menurunkan dan mengangkat hoist
  • Memutar motor slewing
  • Menggeser motor trolley, baik maju maupun mundur

Cara Pemasangan Tower Crane

Cara pemasangan tower crane dimulai dengan melakukan penanaman base station dan pengecoran. Setelah kering, mast section dipasang hingga mencapai ketinggian tertentu. Diikuti dengan pemasangan bagian lainnya, seperti counter jib, kabiin kontrol, trolley, dan lain sebagainya.

Sementara untuk cara kerja tower crane dibagi ke dalam beberapa pergerakan, di antaranya:

  • Lifting, yaitu mengangkat beban dari bagian dasar ke atas
  • Trolleying, yaitu perpindahan trolley secara horizontal
  • Slewing, yaitu rotasi yang terjadi pada poros mesin slewing

Risiko Operasional Tower Crane

Pengoperasiaon tower crane tidak sembarangan. Tak heran apabila perusahaan sering membuka lowongan kerja operator tower crane untuk memastikan alat ini digunakan dengan baik dan benar. Dengan demikian, risiko operasional yang sifatnya fatal dapat diminimalisir. 

Berbicara mengenai risiko, terdapat tiga risiko utama operasional tower crane, di antaranya.

1. Risiko Listrik

Hampir 50 persen dari kecelakaan tower crane yang terjadi bersumber dari kontak listrik yang memenuhi crane tower. Kontak listrik terjadi saat crane ingin memindahkan material yang ada di dekatnya, di bagian bawah saluran listrik, atau garis hoist yang menyentuh salah satunya. Bahayanya tidak hanya menimpa operator saja, tapi juga karyawan lain di sekitar.

Penting bagi operator untuk mempertimbangkan saluran listrik yang terhubung sebelum mulai mengoperasikan crane. Operator juga perlu menjaga kecepatan kerja saat berada di zona listrik. Dengan demikian, tidak ada pihak manapun yang dirugikan saat pengorasian crane.

2. Overloading

Sekitar 80 persen dari kegagalan struktural operasional crane terjadi karena overload. Ketika beban yang diangkat lebih berat, crane akan mengalami kerusakan ireversibel. Kelebihan berat tidak hanya terjadi saat material yang diangkat di luar kapasitas seharusnya, tapi juga saat komponen yang digunakan rusak dan kebiasaan menyeret beban.

Penting agar operator crane mengetahui kapasitas masing-masing crane yang ingin digunakan. Dibutuhkan pelatihan khusus untuk hal ini. Jika tidak memenuhi syarat, maka operator sebaiknya tidak diperbolehkan untuk mengoperasikan crane guna mengurangi bahaya yang mungkin terjadi.

3. Material Jatuh

Operator yang memiliki gangguan penglihatan, terjadinya dua-blocking, tergelincir, dan kegagalan mekanis dapat menyebabkan material jatuh. Fatalnya adalah menyebabkan cedera serius hingga kematian. Risiko material jatuh terjadi hampir 20 persen saat pengoperasian crane.

Selain melatih operator dalam mengoperasikan crane, risiko yang satu ini dapat dicegah dengan cara melakukan perawatan hoist secara teratur. Operator perlu memeriksa seluruh komponen dan bagian crane sebelum dioperasikan. Jika ada bagian yang rusak, maka perlu diperbaiki untuk menghindari bahaya serius.

Asuransi Perlindungan Tower Crane Terbaik

Selain berisiko tinggi, alat-alat berat seperti tower crane dibanderol dengan harga yang mahal. Perusahaan memerlukan asuransi untuk melindungi alat-alat berat. Jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, maka perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi yang maksimal. 

Salah satu asuransi yang direkomendasikan adalah Contractor’s Plant and Equipment (CPE). Asuransi ini menjamin semua risiko kerusakan atau kerugian fisik yang muncul akibat pengoperasian crane. Polis CPE memberikan jaminan saat alat-alat berat sedang bekerja, sedang diam, maupun saat dibongkar saat perawatan dilakukan. 

Manfaat dalam asuransi jenis CPE, di antaranya:

  • Jaminan kebakaran, disambar petir, akibat ledakan, kejatuhan pesawat, dan asap
  • Jaminan kerusuhan, pemogokan, dan huru-hara
  • Jaminan angin topan, banjir, badai, dan kerusakan akibat air
  • Jaminan bencana alam, seperti tanah longsor, tsunami, gempa bumi, dan letusan gunung berapi
  • Jaminan atas perampokan atau pencurian
  • Jaminan akibat kelalaian atau kesalahan dalam pengoperasian

Sementara pengecualian dari manfaat asuransi CPE, antara lain:

  • Kerusakan elektrik, ledakan boiler
  • Penggantian bagian-bagian crane
  • Kerusakan akibat aus atau korosi
  • Perang, terorisme, atau ledakan nuklir
  • Kerusakan yang masih dalam garansi
  • Kerusakan yang disengaja

Tempatkan Tower Crane di Tempat yang Efektif

Bahaya operasional crane sering terjadi di dunia konstruksi. Maka dari itu, crane perlu ditempatkan pada tempat yang efektif untuk mengurangi sejumlah bahaya maupun risiko yang mungkin terjadi saat pengoperasian. Misalnya, di tempat yang menjangkau seluruh area bangunan dengan minimal luas sebesar 10 meter. 

Dapatkan produk asuransi yang menawarkan perlindungan terbaik untuk alat-alat berat sebagai aset bisnis yang berharga dengan mengisi form dibawah ini.

Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Dalam dunia konstruksi, mengangkat alat-alat berat adalah hal yang wajib dilakukan. Alat-alat ini digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi, sehingga proses pembangunan berjalan dengan lancar. Mulai dari konstruksi kecil, sedang, hingga besar.

Salah satu alat yang pasti ada dalam kegiatan konstruksi adalah dump truck. Seperti namanya, dump truck merupakan salah satu jenis kendaraan berupa truk yang dapat digunakan untuk mengangkat berbagai bahan-bahan dasar bangunan. Mulai dari pasir, batu, kerikil, dan lain sebagainya.

Apakah Itu Dump Truck?

Dump truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkat material kecil maupun besar dalam jumlah banyak. Tipe dump truck yang digunakan untuk mengangkat biasanya disesuaikan dengan ukuran material dan bentuk penambangan. Semakin berat muatan, tentu semakin besar jenis dump truck yang digunakan. 

Satu dump truck memiliki daya tampung sebesar 400 ton. Hal ini membuat dump truck menjadi kendaraan yang sangat baik untuk dioperasikan pada permukaan tambang maupun lereng yang curam. Menariknya lagi, dump truck dapat bekerja dalam semua jenis iklim yang ada di Indonesia. 

Sama seperti truk lainnya, dump truck memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya sering kali menjadi alternatif dalam kegiatan konstruksi. Adapun kelebihan tersebut, di antaranya:

  • Dump truck adalah kendaraan truk yang mudah dioperasikan, sehingga proses pengangkutan berbagai jenis material mudah dilakukan oleh supir
  • Sparepart truk dapat dipakai dalam kurun waktu yang lama. Hal ini tidak lepas karena jarak penggunaannya yang relatif pendek.
  • Biaya akomodasi menggunakan dump truck jauh lebih murah, sehingga kemungkinan terkena razia atau pungli sangatlah kecil
  • Membuka bisnis penyewaan dump truck menjadi aktivitas yang menguntungkan, karena waktu untuk balik modal relatif lebih singkat

Di balik kelebihan di atas, terdapat pula sejumlah kelemahan dump truck. Kekurangan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum membelinya. Adapun kekurangan tersebut antara lain:

  • Aktivitas operasional dump truk sangat bergantung pada kondisi cuaca di suatu tempat
  • Trayek truk senantiasa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan ini pun membutuhkan biaya yang lumayan besar
  • Dalam beberapa kasus, truk dump biasanya digunakan untuk mengangkut beban yang lebih besar dari muatan seharusnya. Hal ini menyebabkan pemakaian spare part menjadi membengkak
  • Dump truck dipercaya menjadi salah satu alasan rusaknya jalan yang dilalui mengingat jumlah muatan yang diangkut
  • Jam operasional dump truck dibatasi, yaitu di malam hari untuk menghindari kemacetan karena lajunya yang relatif lambat
  • Membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit, jadi pemilik dump truck harus menyiapkan budget lebih untuk merawat mesin agar tetap berfungsi dengan baik

Cara Kerja Dump Truck yang Perlu Diketahui

Terdapat dua prinsip kerja dari truk yang satu ini, yaitu gerakan traveling dan dumping. Gerakan traveling dimanfaatkan untuk mengangkut muatan dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan dumping dimanfaatkan untuk menumpahkan muatan yang sudah diangkut. 

Cara Mengoperasikan Dump Truck

Terdapat tiga jenis tuas yang umumnya akan dilihat pada dump truk. Setiap tuas memiliki fungsi tersendiri, di antaranya:

  • Tuas transmisi, berguna untuk menetralkan gigi dan menggerakkan maju mundur pada truk
  • Tuas Power Take Off (PTO), berguna untuk menyambungkan gigi PTO ke transmisi truk agar pompa hidroliknya dapat berputar
  • Tuas pompa hidrolik, berguna untuk membuka maupun menutup katup aliran oli hidrolik yang terdapat pada tabung hidrolik dump

Sementara pengangkutan material dump truck biasanya menggunakan bak yang akan dimiringkan untuk menumpahkan material ke tempat yang diinginkan. Agar dump truck bekerja dengan baik, penting untuk mengetahui cara mengoperasikannya mengingat alat yang satu ini umum dipakai dalam kegiatan konstruksi di tanah air. Lantas, bagaimana cara mengoperasikannya?

1. Menghidupkan Mesin

Untuk menghidupkan mesin truk dump, pastikan jarum rpm berada pada posisi idle atau diam. Kemudian, atur tuas transmisi untuk berada pada posisi netral. Angkat rem tangan untuk mengunci posisi truk. 

2. Mulailah untuk Mengoperasikan

Jangan lupa untuk menyalakan lampu hazard yang alarm PO yang tersedia. Tujuannya untuk memberikan sinyal bahwa truk akan mengoperasikan hidrolik dump. Kemudian, injak penuh pedal yang ada pada kopling A.

3. Persiapan Menaikkan Bak

Selanjutnya adalah menaikkan bak. Caranya dengan menarik tuas PTO ke arah belakang. Tunggu sebentar sampai jarum rpm naik dan lebih tinggi daripada jarum idle.

4. Mulai Menaikkan Bak

Tariklah tuas pada pompa hidrolik untuk menaikkan bak. Lepaskanlah injakan pada pedal kopling secara perlahan. Jika menaikkan baknya membutuhkan tenaga yang lebih besar, sebaiknya injak pedal gas secara perlahan sampai tenaga hidroliknya meningkat.

5. Pertahankan Posisi

Jika baknya sudah terangkat secara penuh, tekanlah pedal kopling secara penuh. Dorong tuas PTO kembali ke posisi netral, sehingga bak masih dalam posisi terangkat dan tidak turun. 

6. Menurunkan Bak

Sementara untuk menurunkan bak, yang perlu dilakukan adalah mengembalikan tuas hidrolik menuju keadaan netral. Jangan menginjak pedal gas, karena hal ini menyebabkan bak ikut turun. Lakukan secara perlahan dan hati-hati, sehingga bak dump truk turun ke posisi semula.

Baca Juga: JNE Cargo: Ketentuan, Cara Cek Resi, dan Cek Ongkir

Jenis-jenis Dump Truck

Bukan hanya satu, karena ternyata terdapat beberapa jenis dump truk yang umumnya digunakan untuk menunjang kegiatan pembangunan. Setiap jenisnya memiliki fungsi masing-masing, begitu pula dengan harganya yang pasti berbeda satu sama lain. Untuk lebih mengetahuinya, simak jenis-jenis dump truck berikut ini.

1. Rear Dump

Tipe ini dibagi menjadi dua tipe lagi, yaitu rear dan tractor wagon. Tipe rear lebih banyak digunakan, karena memiliki tenaga yang lebih kuat daripada tipe wagon. Hanya saja, tingkat penggunaannya masih jarang karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Jenis material yang diangkut oleh rear dump berupa tanah dan pasir kering. Sementara untuk mengangkat bahan yang cenderung merusak, seperti batu, rear dump biasanya akan dilapisi alas yang cukup kuat. Berat yang dapat diangkut oleh truk jenis ini adalah 25 sampai 250 ton.

2. Side Dump

Seperti namanya, metode pengangkutan yang digunakan adalah konsep menyamping lewat sisi samping bak. Desain pengangkutan melalui sisi kiri membuat truk dapat bekerja secara efisien. Hanya saja, cara kerjanya membutuhkan ketelitian ekstra terutama saat membongkar muatan.

Ketika pembongkaran dilakukan, penting untuk memperhatikan material yang ada di dalam bak. Jika truk mengangkut material yang lebih banyak di satu sisi, maka truk bisa terguling. Meski demikian, truk ini dipercaya menjadi truk yang cara kerjanya fleksibel karena dapat digunakan pada lahan yang terbatas. 

3. Bottom Dump

Jenis truk dump yang satu ini didesain dengan akses pengangkutan dari sisi bawah bak. Bagian bawah memiliki akses yang dapat dibuka maupun ditutup. Pintunya digerakkan menggunakan mesin hidrolik dan menjadi satu-satunya akses untuk mengangkut material.

Material yang diangkut oleh truk jenis ini biasanya material lepas. Sebut saja tanah, kerikil, pasir, dan lain sebagainya. Pembongkaran muatan pada truk ini dilakukan pada saat truk dalam posisi bergerak.

4. On Highway

Selanjutnya adalah tipe dump truck on highway. Truk ini memiliki roda penggerak pada bagian depan atau disebut four wheel drive. Namun, beberapa truk jenis on highway juga memiliki penggerak di bagian belakang atau disebut rear wheel drive.

5. Off Highway

Jenis truk dump yang terakhir adalah off highway. Truk yang satu ini memiliki manuver yang sangat baik dengan tingkat kekokohan yang lebih tinggi daripada truk jenis on highway. Sayangnya, jenis ini memiliki loading height lebih tinggi yang mengakibatkan pemuatan menjadi sulit dilakukan. 

Tips Merawat Dump Truck dengan Mudah

Perawatan menjadi hal yang krusial untuk setiap jenis kendaraan. Sebab, perawatan yang baik dapat memperpanjang umur pemakaian suatu barang dan dapat menekan pengeluaran. Adapun tips merawat dump truck yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Lakukan pemanasan mesin terlebih dahulu sebelum menggunakan dump truck
  • Gunakan solar yang berkualitas untuk menjaga mesinnya
  • Pilihlah oli yang direkomendasikan oleh pabrik
  • Ganti filter solar dan udara secara rutin
  • Jangan lupa untuk membersihkan komponen hidrolik
  • Batasi berat muatan yang akan diangkut
  • Lakukan pengecekan elektrikal, mulai dari aki, busi, hingga baterai
  • Matikan mesin truk dump apabila suhunya sudah normal

Harga Dump Truck di Indonesia

Dump truck bukanlah alat transportasi murahan mengingat harganya yang cukup mahal. Harga dump truck pada umumnya ada di kisaran Rp200 jutaan hingga Rp800 jutaan. Hal ini sangat bergantung pada jenis, merek, dan ukurannya. 

Tak heran apabila dump truck hanya digunakan untuk aktivitas komersial yang pasalnya mendatangkan pundi-pundi uang. Misalnya, aktivitas konstruksi atau kegiatan ekspor impor. 

Pilih Dump Truck yang Sesuai dengan Kebutuhan

Tertarik memiliki dump truck untuk kepentingan usaha? Pastikan jenisnya sesuai dengan kebutuhan usaha, sehingga manfaat yang dapatkan menjadi maksimal. Apalagi penggunaan dump truck ini bukan hanya dalam jangka pendek, melainkan juga jangka panjang.

Dapatkan perlindungan menyeluruh untuk properti, konstruksi, mesin, dan risiko industri pada bisnis Anda dengan mengisi form dibawah ini