Alat Berat Scraper: Fungsi, Jenis, dan Komponennya

green tractor plowing the fields on focus photography
Photo by Jannis Knorr on Pexels.com

Alat Berat Scraper: Fungsi, Jenis, dan Komponennya

Permintaan atas alat-alat berat semakin lama semakin banyak. Hal ini tidak lepas karena semakin banyak proyek pembangunan yang dilakukan di suatu negara. Mulai dari pembangunan sarana dan prasarana hingga pembangunan pabrik untuk kebutuhan komersial.

Salah satu alat berat yang cukup terkenal adalah scraper. Penggunaan alat ini dipercaya dapat mempercepat pekerjaan proyek, tentu dengan hasil yang efisien dan efektif. 

Ingin tahu lebih banyak tentang alat berat yang satu ini? Simak informasi lengkap mengenai scraper berikut, mulai dari fungsi, jenis, komponen-komponennya, dan cara mengoperasikan scraper.

Apa Itu Alat Berat Scraper?

Scraper adalah salah satu jenis alat berat yang digunakan untuk mengeruk, mengangkut, dan memindahkan material ke lokasi yang diinginkan. Pemindahan material dilakukan menggunakan ban (tire) yang ada pada scraper, jadi dapat dilakukan sendiri tanpa bantuan alat berat lain seperti bulldozer.

Alat berat ini cocok untuk pemindahan jarak dekat. Sementara untuk pemindahan jarak jauh, hasilnya menjadi kurang maksimal. Kondisi tanah yang dapat dikerjakan adalah tanah yang tidak terlalu keras atau lembek, dan tanah yang tidak memiliki banyak bebatuan. 

Tingkat produktivitas scraper ditentukan oleh beberapa faktor, di antaranya:

  • Kondisi material
  • Tenaga untuk memuat material
  • Rute pengangkutan, berupa keadaan lahan, tingkat kemiringan, dan traksi
  • Tingkat kecepatan yang digunakan di sepanjang rute
  • Efisiensi
  • Faktor-faktor lain yang timbul selama scraper digunakan

Fungsi Alat Berat Scraper

Alat berat scraper dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan proyek sekaligus, di antaranya:

  • Pengelupasan permukaan tanah
  • Perataan contour yang ada di sekeliling bangunan atau building site
  • Penggalian untuk membuat saluran irigasi
  • Penggalian dan pengurugan untuk badan jalan

Baca Juga: Perbedaan Alat Berat: Backhoe, Power Shovel, Clamshell, dan Dragline

Jenis Alat Berat Scraper

Jenis-jenis scraper berdasarkan tipenya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu.

1. Motor Scraper

Motor scraper dioperasikan menggunakan mesin tunggal (front) dengan bantuan bulldozer, dan mesin ganda (front and rear) tanpa bantuan bulldozer. Jarak angkut motor scraper cukup jauh, yaitu antara 500 sampai 2000 meter. Motor scraper cocok digunakan untuk mengangkut material yang diambil dari tanah yang lunak. 

Daya tampung motor scraper adalah 15 sampai 30 meter kubik. Kekuatan yang dimilikinya sebesar 50 HP dengan tingkat kecepatan mencapai 60 km per jam. 

Meski terlihat mengesankan, motor scraper memiliki kekurangan yaitu daya cengkramnya kurang maksimal. Jadi, butuh bantuan crawler traktor yang memiliki blade atau scraper lain saat dioperasikan.

Terdapat dua metode mengoperasikan motor scraper, yaitu:

A. Push-loaded

Alat bantu hanya dipakai pada saat pengerukan atau pengisian. Jika bak penampung atau bucket telah penuh, maka scraper dapat bekerja sendiri. Dengan alat bantu, maka scraper dapat menempuh jarak hingga 3 km. 

B. Puss-pull

Terdapat dua buah alat bantu yang digunakan untuk mengoperasikan scraper. Satu di depan yang digunakan untuk menarik scraper belakang saat mengeruk tanah. Satunya lagi ada di belakang untuk mendorong scraper depan saat mengeruk tanah. 

2. Towed Scraper

Towed scraper adalah scraper tanpa mesin, jadi hanya dapat dioperasikan dengan bantuan bulldozer. Jarak angkutnya tidak lebih dari 500 meter. 

Tingkat kecepatan towed scraper cukup lambat. Meski begitu, alat ini memiliki sejumlah kelebihan, di antaranya:

  • Dapat mengangkat alat-alat berat
  • Dapat berputar pada radius putaran kecil
  • Dapat menyebarkan material secara merata tanpa bantuan alat berat lain
  • Sangat ekonomis untuk menyelesaikan pekerjaan pembukaan lahan

3. Self-loading Scraper

Seperti namanya, scraper yang satu ini mampu melakukan pengisian secara otomatis. Terdapat mesin penggerak khusus yang dapat bergerak secara gesit dan lincah untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Baca Juga: Tips Jitu Merawat Alat Berat Agar Awet

Komponen Alat Berat Scraper

Scraper memiliki beberapa komponen yang bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Komponen tersebut adalah apron, tailgate, bowl, dan cutting edge. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai komponen di atas.

1. Apron

Apron merupakan dinding lengkung bowl yang terdapat di bagian depan. Apron dapat diangkat saat proses pengerukan dan pembongkaran material. Sistem angkut yang digunakan adalah hidrolis. Apron berfungsi untuk mengatur banyaknya material yang masuk dan keluar dari bowl. Dalam kondisi tertutup, posisi apron berada di atas cutting edge.

2. TailGate

Tailgate atau ejector adalah dinding belakang bowl yang digerakkan menggunakan sistem hidrolis. Selama proses pengangkutan atau pemuatan, dinding tidak bergerak. Namun pada saat pembongkaran, muatan pada ejector akan bergerak maju untuk mendorong material keluar dari bowl.

3. Bowl

Bowl adalah bak penampung yang terletak di antara ban depan dan belakang. Terdapat cutting edge pada bagian depan bowl, yang dapat digerakkan ke bawah saat pengerukan atau pembongkaran material. Muatan di dalam bowl adalah 3 sampai 38 meter kubik.

4. Cutting Edge

Cutting edge merupakan pisau yang terbuat dari baja. Pisau ini terdapat di bagian depan bowl. Pisau berfungsi untuk melakukan penetrasi ke dalam material atau tanah yang akan dikeruk.

Cutting edge merupakan komponen yang cepat rusak, terutama jika digunakan untuk tanah yang keras. Jika terjadi kerusakan, maka cutting edge sebaiknya segera diperbaiki atau diganti untuk mencegah kerusakan pada bowl.

Cara Mengoperasikan Scraper

Scraper alat berat akan bekerja maksimal jika dioperasikan dengan cara yang benar. Berikut ini beberapa cara mengoperasikan scraper yang bisa dilakukan.

1. Pusher Loading

Pusher loading adalah cara mengisi muatan pada scraper dengan bantuan bulldozer untuk menghemat waktu. Tanpa bulldozer, maka waktu yang dibutuhkan relatif lama. 

Pekerjaan pada pusher loading menggunakan kecepatan 10 ft per detik. Tujuannya agar laju power scraper tidak terhambat oleh susunan material yang sedang digali. Sinkronisasi kecepatan antara scraper dan bulldozer dibutuhkan setiap 90 sampai 120 detik, sehingga power scraper dapat didorong tanpa bantuan bulldozer.

2. Down Hill Loading

Cara mengoperasikan scraper selanjutnya adalah dengan downhill loading. Tujuannya agar pola kerja power scraper mengarah ke bagian yang paling rendah, sehingga waktu mengisi muatan menjadi lebih singkat.

3. Straddle Loading 

Cara pemuatan atau pengisian scraper yang bagian tengahnya disisakan sebesar 5 ft dalam dua kali pengisian dinamakan straddle loading. Bagian yang disisakan nantinya akan dipotong atau digali pada pengisian berikutnya.

4. Mengangkut

Kecepatan gerak merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan saat scraper sedang mengangkut material. Penggunaan roda karet sangat dianjurkan karena membuat scraper dapat bekerja lebih cepat saat mengangkut material.

Saat mengangkut, usahakan untuk menghindari belokan tajam atau melingkar karena hal ini dapat mengurangi tingkat kecepatan scraper. Waktu berbelok sebaiknya tidak lebih dari 15 detik, sehingga scraper dapat bekerja dengan kecepatan maksimum. 

5. Menyebarkan Material

Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menyebarkan material, di antaranya:

  • Bagian apron dibuka dan fail gate didorong ke depan secara hati-hati, sehingga material dapat keluar secara teratur
  • Pastikan posisi cutting edge tidak terlalu rendah agar proses menyebarkan material berjalan lancar
  • Hindari mendorong fail gate ke depan jika material belum keluar dari apron, karena tekanan yang ada membuat apron cepat rusak
  • Buka dan tutup apron beberapa kali saat material yang disebarkan bersifat lengket, lalu turunkan blade sesuai ketebalan yang diinginkan
  • Sesuaikan kecepatan antara power scraper dan material yang akan dikeluarkan dari bowl, sehingga material dapat disebarkan secara merata
  • Penyebaran material, seperti pasir sebaiknya menggunakan kecepatan tinggi

6. Menggali Tanah Penutup

Cara mengoperasikan scraper dalam poin ini harus menggunakan bulldozer. Sebaiknya kurangi tingkat kecuraman tanah yang akan digali, sehingga penggalian menjadi maksimal. Usahakan posisi scraper dengan tebing yang digalinya sejajar, dan hindarilah tebing yang curam.

Baca Juga: Alat Berat Clamshell: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

Jangan Lupa Untuk Mengasuransikan Alat berat Scraper

Sebagai salah satu alat berat yang sering digunakan, maka penting agar scraper dioperasikan menggunakan cara yang benar agar usia pakainya menjadi lebih panjang. Jika dioperasikan secara asal-asalan atau tidak benar, maka scraper rentan terhadap kerusakan. Hal ini akan mengakibatkan pekerjaan proyek menjadi terganggu, sehingga waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek menjadi lebih lama.

Itu dia informasi mengenai scraper, mulai dari pengertian, manfaat, jenis, komponen, dan cara mengoperasikan scraper yang perlu diketahui. Jangan lupa asuransikan alat berat scraper untuk meminimalisir potensi kerugian finansial yang dapat terjadi kapan saja saat proyek dikerjakan. Dengan produk asuransi alat berat yang tepat, maka scraper dapat dioperasikan dengan aman dan tenang.

Dapatkan penawaran produk asuransi alat berat terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!