Alat Berat Beko: Cara Mengoperasikan dan Perawatannya!

yellow excavator
Photo by Aidan Roof on Pexels.com

Alat Berat Beko: Cara Mengoperasikan dan Perawatannya!

Pernah mendengar  istilah backhoe loader? Backhoe loader atau sering disebut beko merupakan salah satu alat berat yang digunakan untuk menggali saluran, terowongan, maupun basement. Beko biasa digunakan pada permukaan penggalian yang relatif keras. 

Hasil galian yang didapatkan dari alat berat beko cukup rata. Hal ini tak lepas karena landasan yang dimilikinya pun lebih rata, kokoh, dan kering jika dibandingkan dengan alat berat lain seperti wheel loader. Dilengkapi dengan bagian utama yang mampu berputar dengan baik, yaitu arm,bucket, slewing ring, dan boom.

Perbedaan Backhoe dan Excavator

Tidak sedikit orang yang berasumsi bahwa backhoe dan excavator adalah alat berat yang sama. Padahal, keduanya memiliki perbedaan yang mudah dikenali. Mulai dari spesifikasi, cara kerja, dan kegunaannya. 
Agar lebih jelas, berikut ini perbedaan antara excavator dan backhoe yang perlu diketahui.

1. Fleksibilitas

Meskipun sama-sama memiliki berbagai varian attachment, ternyata varian backhoe atau beko lebih banyak. Cakupan tugas yang dapat dilakukan beko jauh lebih luas dengan mesin yang lebih mudah dikendarai. Tak heran apabila beko sering dijumpai dalam proyek-proyek yang ada di perkotaan.

2. Ukuran

Perbedaan selanjutnya adalah dari segi ukuran. Excavator memiliki ukuran yang lebih besar daripada beko, begitu pula dengan bobotnya. Hanya saja, ukuran sepatu belakang dari excavator sedikit lebih kecil daripada beko.
Dengan ukuran yang lebih kecil, beko cocok digunakan untuk proyek konstruksi skala menengah, pertanian, dan pemuatan. Sedangkan excavator lebih cocok untuk proyek skala besar. Sebut saja pertambangan, pengeboran poros untuk peledakan batu, dan penghancuran.

3. Rotasi

Perbedaan terakhir ada pada rotasinya. Pergerakan pada beko hanya dapat dilakukan di bagian arm atau lengan saja dengan sudut putaran 200 derajat, sedangkan cab atau ruang operator tidak dapat diputar-putar. Berbeda dengan excavator yang dapat berputar 360 derajat.

Baca Juga: Mengenal Alat Berat Grader dan Fungsinya untuk Konstruksi

Fungsi Backhoe Loader

Dalam pekerjaan konstruksi, beko alat berat memiliki berbagai fungsi, di antaranya:

  • Menggali utilitas, seperti pipa, parit, saluran air, dan lain sebagainya
  • Memelihara saluran yang ada di jalan-jalan raya
  • Membongkar aspal
  • Mencabut tanggul
  • Memecahkan material yang keras
  • Mengangkat tumpukan material ke truk dengan jarak yang cukup tinggi
  • Menghancurkan tanaman

Gerakan yang Dapat Dilakukan Backhoe

Setidaknya ada empat gerakan yang biasa dilakukan oleh backhoe atau beko saat menjalankan siklus pemuatan material menuju sebuah truk. Adapun keempat gerakan tersebut, antara lain:

  • Mengisi bucket
  • Mengayun
  • Membongkar material yang dibawa di awal
  • Mengayun lagi

Keempat gerakan ini diulangi secara terus-menerus. Cepat atau lambatnya gerakan pada siklus ini sangat bergantung pada ukuran beko yang digunakan saat memindahkan sebuah material. Beko dengan ukuran yang lebih kecil biasanya mampu menyelesaikan siklus dengan cepat, sedangkan beko berukuran besar membutuhkan waktu pemindahan yang lebih lama.

Besar atau kecilnya ukuran beko yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing pekerjaan konstruksi. Juga tidak lepas dari kondisi dan lingkungan pekerjaan.

Metode Kerja Backhoe Loader

Terdapat tiga jenis metode kerja alat berat beko. Meski metode kerjanya berbeda, tujuan yang ingin dicapai tetap sama, yaitu untuk mengisi muatan ke dalam sebuah truk. Ketiga metode kerja beko yang dapat dipilih, antara lain:

1. Metode Kerja V Shaped Loading

Merupakan metode kerja pertama, dimana truk hanya diam atau tidak bergerak padahal sedang beroperasi. Pergerakan baru akan terjadi saat proses pengisian dimulai sampai penuh dengan gerakan maju mundur yang terlihat seperti pola V. Nantinya beko akan mengambil material tersebut sampai pada truk, lalu mengantarkannya kembali dengan aman.

2. Metode Kerja Shaping Loading

Metode ini memiliki ciri, yaitu truk akan bergerak maju saat beko mengangkat material. Lalu, truk akan bergerak mundur dari stock pile dan melakukan pengisian material yang akan diangkut oleh truk. Begitu seterusnya.

3. Metode Kerja Pass Loading

Metode kerja ini biasanya digunakan jika terdapat dua atau lebih alat berat beko. Ciri utamanya adalah pergerakan truk dari bloader ke loader. Dengan demikian, loader dapat diisi dengan material sampai penuh.

Baca Juga: Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

Cara Mengoperasikan Backhoe Loader

Adapun cara mengoperasikan alat berat beko agar hasilnya maksimal, di antaranya:

1. Menyesuaikan Pengaturan Kabin

Pertama-tama, aturlah kenyamanan posisi duduk. Lakukan penyesuaian yang diperlukan, seperti mengatur ketinggian kursi, kemiringan kemudi, hingga sudut petal. 

2. Melakukan Uji Peralatan

Selanjutnya adalah melakukan uji peralatan. Nyalakan mesin untuk mengetahui performanya saat dipakai untuk bekerja nanti. Bila perlu angkat dan turunkan lengan dan front loader backhoe agar operator bisa merasakan tenaganya. 

3. Bergerak Secara Perlahan

Gerakkan backhoe loader secara perlahan untuk memulai pekerjaan. Berhati-hatilah jiika tanah galian terlalu bergelombang. 

4. Mengaktifkan Penstabil Kaki

Turunkan alat penstabil kaki hingga roda bagian belakang terangkat dari tanah. Lalu, angkatlah roda bagian depan sepenuhnya. Aturlah penstabil kaki sesuai kebutuhan kerja, sehingga bagian belakang alat berat beko tidak miring.

5. Uji Boom Beko

Sebelumnya putarlah dudukan kabin, sehingga posisi operator menghadap ke belakang. Lalu, buka kunci tuas dan doronglah tuas kontrol untuk menurunkan boom. Untuk menaikkan boom, sebaiknya tarik tuas kontrolnya.

6. Uji Lengan Beko

Gunakan tuas kontrol sebelah kanan untuk menguji lengan dan keranjang beko. Tarik tuas kontrol agar lengan dan keranjang beko bergerak ke arah kabin. Dorong tuas kontrol jika ingin mengembalikan lengan dan keranjang ke luar.

7. Uji Loader

Angkat dan kunci arm dan boom beko, lalu putar ke bagian depan kabin. Lepaskan kaki penstabil, lalu balikkan kabin hingga posisi operator menghadap tanah yang ingin digali. Gerakkan bucket beko ke arah depan, belakang, menaikkan bucket, dan menurunkannya. 
Lakukan cara kerja ini secara berulang-ulang untuk memahami cara menggunakan backhoe loader dengan benar. 

Baca Juga: Operator Alat Berat: Tugas, Skill, dan Tips Karir

Komponen Penggerak yang Terdapat di Backhoe

Seperti semua alat berat yang sering ditemui di kawasan konstruksi, beko sendiri memiliki beberapa komponen penggerak penting. Komponen ini akan membantu fungsi dari bagian lain, sehingga hasil kerjanya menjadi efektif dan efisien. Adapun komponen penggerak yang terdapat di dalamnya, antara lain:

  • Bucket atau ember penggali, digunakan sebagai alat untuk menggali material. Ember ini hanya akan digunakan saat proses penggalian dimulai.
  • Boom, adalah gerakan yang akan mengarahkan ember penggali menuju material yang hendak digali oleh alat berat beko.
  • Ember pembongkar, adalah ember yang memiliki gerakan berlawanan dengan ember penggali selama aktivitas penggalian dilakukan.
  • Arm atau lengan penggerak, adalah komponen untuk mengangkat bucket agar bergerak lebih terarah dengan sudut putaran 200 derajat.
  • Gerakan slewing ring, adalah gerakan yang terjadi pada komponen AS agar alat berat beko dapat berputar hingga 360 derajat.
  • Gerakan struktur bawah, berfungsi untuk memindahkan tempat jika seandainya suatu area telah selesai digali, lalu alat berat beko ingin menggali area lain yang ada di sekitar.

Cara Merawat Alat Berat Beko

  • Melakukan pemeriksaan secara berkala untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada alat berat
  • Memanaskannya terlebih dahulu sebelum digunakan, sehingga kinerja mesin menjadi lebih awet
  • Pantau kinerja alat berat beko selama digunakan. Dengarkan suara-suara mesin yang dikeluarkan untuk mengetahui perubahan yang terjadi
  • Jangan lupa untuk mematikan mesin selesai digunakan. Parkirkan di tempat yang sudah disediakan 

Harga Backhoe Loader di Indonesia

Harga alat berat beko termasuk salah satu yang mahal jika dibandingkan dengan alat berat lainnya. Untuk harga bekasnya saja masih ada di kisaran Rp200 jutaan, sedangkan barunya ada yang mencapai Rp1 miliar. Untuk lebih jelasnya, berikut rincian harga beko alat berat dari berbagai macam brand.

  • Caterpillar 428B bekas: Rp225.000.000
  • Terex 820 2010 bekas: Rp395.000.000
  • Case 580 2010 bekas: Rp475.000.000
  • Jl-932 baru: Rp436.000.000
  • New Holland B80B baru: Rp1.175.000.000
  • JCB 3CX baru: Rp1.300.000.000

Periksa Kondisi Alat Berat Sebelum Membelinya

Itu dia informasi seputar alat berat beko yang perlu diketahui. Satu hal yang tak kalah penting adalah pastikan kondisi alat berat beko dalam keadaan baik dengan performa yang gesit jika Anda berencana membelinya untuk kebutuhan bisnis konstruksi. Periksa semua bagian dengan teliti untuk mengetahui kekurangan alat berat beko jika yang dibeli adalah alat bekas.

Bila perlu, ajaklah teman yang paham tentang alat berat yang satu ini, jadi ada orang yang membantu untuk menilai performa atau kinerjanya. Sementara untuk alat berat beko baru, sejumlah pemeriksaan tidak diperlukan karena mesinnya masih baru. Tugas Anda hanya mencari tahu brand beko dengan kualitas terbaik, lalu membandingkan harganya untuk mengetahui mana yang sesuai budget.

Karena fungsinya yang sangat penting untuk pembangunan konstruksi dan harganya yang mahal, tentu penting untuk melindungi alat berat ini sebagai aset bisnis Anda yang berharga dengan produk asuransi yang tepat. Dapatkan asuransi terbaik yang bisa melindungi dari risiko kerusakan dan kehilangan aset binsis dengan mengisi formulir dibawah ini!