Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

low angle photography of orange excavator under white clouds
Photo by Anamul Rezwan on Pexels.com

Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

Alat berat merupakan sebuah mesin berukuran besar yang sengaja didesain untuk melakukan pekerjaan berat. Mulai dari pemindahan bahan bangunan, pengerjaan tanah, melakukan penggalian, dan lain sebagainya. Alat-alat berat biasa digunakan untuk pekerjaan konstruksi, seperti pembangunan gedung, jalan, atau pertambangan yang membutuhkan bantuan mesin untuk memudahkan pekerjaan.

Alat-alat berat diproduksi oleh negara-negara maju di seluruh dunia, seperti Jepang, Amerika, Swedia, Korea Selatan, dan lain-lain. Negara-negara yang tidak memproduksi biasanya akan mengimpor alat-alat berat untuk memudahkan pekerjaan pembangunan di negaranya. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila perusahaan alat berat memiliki satu kantor di suatu negara untuk menyuplai kebutuhan alat-alat berat.

Alat Berat Excavator

Salah satu alat berat yang mungkin masih asing di telinga adalah excavator. Excavator adalah alat berat dengan rangkaian lengan atau batang, tongkat atau bahu, dan keranjang. Masing-masing rangkaian ini berfungsi sebagai alat keruk dan tenaga untuk menggerakkan hidrolik.

Excavator digerakkan oleh mesin diesel yang terdapat pada bagian atas track shoe atau roda rantai. Alat ini biasa dikatakan sebagai alat serbaguna karena dapat digunakan untuk berbagai jenis pekerjaan. Namun, tujuan utama penggunaannya adalah untuk menggali, memuat material ke dalam dump truck atau loading, membuat kemiringan atau sloping, dan memecahkan batu. 

Alat ini pertama kali diciptakan tahun 1835 oleh seorang teknisi asal Amerika Serikat, bernama William Smiths Otis. Awalnya hanya ada 7 unit excavator di seluruh dunia. Alat ini merupakan perkembangan dari alat pengeruk tenaga uap yang bernama power shovel.

Mulanya excavator hanya digunakan di atas rel kereta. Alat ini dioperasikan menggunakan keranjang pengeruk yang ditarik menggunakan rantai. Seiring perkembangan teknologi, pembuatan excavator atau sering disebut beko menjadi lebih canggih, sehingga fungsinya di bidang konstruksi menjadi semakin meningkat.

Fungsi Alat Berat Excavator

Alat berat serbaguna ini memiliki peranan penting dalam sektor konstruksi, pertambangan, perkebunan, dan sektor lainnya. Seperti yang telah disebutkan di atas, fungsi utamanya adalah untuk menggali material. Di sisi lain, alat ini juga memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Mengangkut berbagai macam material, seperti batu-batuan, tanah, dan lumpur
  • Mengeruk sedimentasi lumpur yang ada di sungai, danau, dan tepi dermaga
  • Meratakan dan memadatkan tanah
  • Menghancurkan material
  • Membongkar material untuk menancapkan pondasi tiang pancang
  • Membantu pekerjaan yang masih berkaitan dengan pertambangan dan kehutanan

Jenis-jenis Excavator

Alat penggali ini terdiri dari beberapa jenis dengan spesifikasi pekerjaan yang berbeda-beda. Anda dapat memilih salah satunya sesuai kebutuhan pengerjaan. Adapun jenis-jenis excavator yang perlu diketahui adalah sebagai berikut.

1. Crawler

Disebut crawler karena dijalankan menggunakan roda berantai yang terdapat di sisi kiri dan kanan. Jika diperhatikan lagi, roda berantai yang ada pada alat ini mirip tank yang biasa digunakan oleh tentara. Fungsi roda berantai adalah untuk membuat alat ini dapat berjalan stabil pada permukaan yang berlumpur atau kasar.

Crawler digunakan untuk menata lanskap, penambangan, dan menggali parit. Keunggulan jenis ini adalah dapat digunakan di permukaan yang tidak rata. Sedangkan kelemahannya adalah gerakan yang cukup lambat, lebih lambat daripada wheeled.

2. Wheeled

Jenis selanjutnya adalah wheeled yang biasa digunakan untuk pekerjaan di permukaan keras, tapi lebih datar. Tak heran apabila roda pada alat ini berjalan lebih cepat. Cocok digunakan untuk medan beton atau aspal.

Sekilas, alat ini mirip dengan crawler. Perbedaannya terletak pada roda yang digunakan, karena terbuat dari bahan karet. Bukan tanpa alasan, penggunaan bahan karet bertujuan agar wheeled memiliki daya cengkam yang baik

3. Suction

Excavator yang satu ini sering digunakan untuk pekerjaan bawah tanah, sehingga dapat memperkecil tingkat kerusakan pada bagian yang mudah retak. Selain ini, suction juga sering digunakan untuk membersihkan puing-puing. Suction memiliki daya hisap tinggi yang dapat meminimalisir potensi kerusakan pada tempat pengerjaan.

Daya hisap ini memiliki pipa berdiameter 30 cm. Meski tergolong kecil, pipa ini dapat bekerja dengan water jet mencapai kecepatan 320 km per jam. Dengan kecepatan ini, pipa dapat menyedot puing maupun tanah dengan cepat.

4. Long reach

Merupakan jenis excavator yang cocok digunakan untuk area yang sulit dijangkau. Misalnya, untuk proyek pembongkaran yang ada di sungai atau di atas danau. Alat ini memiliki boom dan lengan yang panjangnya dapat diatur sesuai kebutuhan. 

Panjang lengannya dapat diatur hingga 30 meter. Kelebihan alat ini adalah dapat menjangkau wilayah galian dengan jarak yang jauh. Kelemahannya adalah tidak bisa digunakan pada area atau tempat yang sempit.

Baca Juga: Berbagai Bentuk Badan Usaha: Pengertian dan Jenisnya

Harga Alat Berat Excavator

Harga alat berat excavator tentu berbeda-beda, tergantung pada jenis yang ingin dibeli. Harga juga dipengaruhi oleh merek atau brand excavator itu sendiri. Anda perlu membandingkan harga dan kualitasnya terlebih dahulu sebelum membeli. 

Beberapa contoh harga alat berat excavator sesuai merek, di antaranya:

  • Caterpillar 320D tahun 2013 seharga Rp775.000.000
  • Kobelco SK200-8 tahun 2014 seharga Rp875.000.000
  • Komatsu PC200-8 tahun 2013 seharga Rp875.000.000
  • Hitachi Zaxis 200 tahun 2014 seharga Rp985.000.000

Cara Kerja Excavator 

Excavator bukanlah alat berat yang dioperasikan dengan gerakan maju atau mundur saja. Alat ini memiliki bucket yang dioperasikan menggunakan tuas kontrol. Sebelum mengoperasikannya, pekerja diwajibkan memenuhi syarat-syarat berikut ini:

  • Tenaga excavator yang bekerja di perusahaan wajib memiliki sim B2
  • Selalu menggunakan baju keselamatan dan topi selama bekerja
  • Mengecek kondisi excavator sebelum digunakan untuk mengatasi hambatan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pengoperasian

Adapun panduan cara kerja excavator adalah sebagai berikut:

A. Menjalankan bagian bucket dan boom: panel kontrol atau tuas bagian kanan

  • Menurunkan boom : mendorong tuas ke depan
  • Menaikkan boom : menarik tuas ke belakang
  • Menutup bucket : menggeser tuas ke kiri
  • Membuka bucket : menggeser tuas ke kanan

B. Mengontrol arah kabin dan bim: panel kontrol atau tuas bagian kiri

  • Menaikkan arm : menarik tuas ke belakang
  • Menurunkan arm : mendorong tuas ke depan
  • Menggeser kabin ke kiri : menggeser tuas ke kiri
  • Menggeser kabin ke kanan : menggeser tuas ke kanan

C. Mengunci tuas excavator: shut off atau locker pada bagian sebelah kiri

  • Menutup fungsi tuas excavator : menarik tuas ke atas
  • Membuka fungsi tuas excavator : mendorong tuas ke bawah

D. Menjalankan dan membelokkan excavator: tuas track kanan dan kiri di bagian depan

  • Menggerakkan excavator ke depan : menarik tuas bersamaan ke belakang
  • Menggerakkan excavator ke belakang : mendorong tuas bersamaan ke depan
  • Belok ke kiri : menarik tuas kanan ke belakang
  • Belok ke kanan : menarik tuas kiri ke belakang

Asuransi Alat Berat dan Manfaatnya

Mengingat harganya yang cukup mahal, alat-alat berat seperti excavator perlu diproteksi menggunakan asuransi alat berat. Dengan asuransi, perusahaan dapat meminimalisir kerugian apabila terjadi kerusakan pada alat-alat berat yang dioperasikan. Selain excavator, beberapa objek pertanggungan asuransi alat berat, di antaranya:

  • Excavator
  • Dozer
  • Dump truck
  • Crane
  • Motor grade
  • Tractor
  • Compactor
  • Backhoe
  • Compressor
  • Forklift
  • Wheel loader
  • Concrete mixer
  • Vibrating roller

Salah satu jenis polis asuransi yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi adalah Contractor’s Plant and Equipment (CPE). Polis CPE memberikan jaminan saat alat-alat berat sedang bekerja, sedang diam, maupun saat dibongkar saat perawatan dilakukan. Manfaat lainnya yang bisa didapatkan dari polis CPE, antara lain:

  • Jaminan kebakaran, disambar petir, akibat ledakan, kejatuhan pesawat, dan asap
  • Jaminan kerusuhan, pemogokan, dan huru-hara
  • Jaminan angin topan, banjir, badai, dan kerusakan akibat air
  • Jaminan bencana alam, seperti tanah longsor, tsunami, gempa bumi, dan letusan gunung berapi
  • Jaminan atas perampokan atau pencurian
  • Jaminan akibat kelalaian atau kesalahan dalam pengoperasian

Sementara hal-hal yang dikecualikan dalam asuransi alat berat, antara lain:

  • Kerusakan karena kesalahan sendiri sesuai yang tercantum dalam ikhtisar polis asuransi
  • Kerugian atau kerusakan akibat elektrikal atau mekanik, kegagalan, patah, maupun kekacauan mekanik. Namun apabila kerusakan tersebut menyebabkan kecelakaan tertentu, maka perusahaan asuransi akan memberikan ganti rugi
  • Kerugian atau kerusakan pada alat-alat pelengkap yang dapat diganti, seperti kepingan, bor, mata pisau gergaji, tuangan, pola, dan lain sebagainya
  • Kerugian atau kerusakan akibat ledakan boiler maupun bejana yang memiliki tekanan
  • Kerugian atau kerusakan yang timbul akibat penggunaan umum, kecuali untuk penggunaan konstruksi
  • Kerugian atau kerusakan karena sebagian atau seluruh bagian terbenam saat air pasang

Hati-hati Saat Mengoperasikan Alat Berat

Selain berisiko menambah pengeluaran perusahaan, penggunaan alat-alat berat secara ceroboh dapat merugikan orang di sekitarnya. Penting agar operator lebih hati-hati saat mengoperasikan alat-alat berat. Tidak hanya excavator, tapi juga alat-alat berat lain.

Alat berat untuk kebutuhan konstruksi/pembangunan merupakan aset bisnis yang penting. Lindungi aset bisnis Anda dengan produk asuransi terbaik, cukup dengan mengisi form dibawah ini!