Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

red tower crane
Photo by Lars H Knudsen on Pexels.com

Ini Dia Jenis-jenis Alat Berat dan Fungsinya!

Pekerjaan berat tidak dapat dilakukan hanya dengan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat menjadi salah satu alternatif terbaik untuk memudahkan pekerjaan berat, misalnya proyek. Alat yang digunakan disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang ingin dilakukan. 

Adapun proyek konstruksi yang membutuhkan bantuan alat-alat berat, seperti pembangunan jalan, gedung, maupun pertambangan. Semakin besar ukuran alat berat, biasanya semakin maksimal pula tenaganya untuk mengerjakan suatu proyek. Alhasil, para pekerja dapat bekerja secara produktif dan proyek berjalan lancar. 

Jenis-jenis Alat Berat

low angle photography of orange excavator under white clouds
Photo by Anamul Rezwan on Pexels.com

Bukan hanya satu, tapi ada beberapa jenis alat berat yang sering digunakan dalam suatu proyek. Alat berat tersebut biasanya diproduksi oleh negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Jepang, Swedia, Korea Selatan, dan lainnya. Berikut ini jenis-jenis alat berat yang wajib kamu ketahui.

1. Excavator

Excavator adalah alat berat yang paling tidak asing di telinga masyarakat. Orang Indonesia sering  menyebutnya sebagai bego, karena memiliki fungsi yang beragam. Alat  ini dapat digunakan untuk mengeruk dan memindahkan tanah, menancapkan batang fondasi, hingga memindahkan material-material berat. 

Komponen utama dari excavator adalah stick, bucket, boom, dan crab. Salah satu jenis excavator yang paling besar dan masih sering digunakan dalam suatu proyek adalah hydraulic shovel excavator. Total muatan yang dapat diangkat oleh bucket pada excavator jenis ini mencapai 61 ton untuk sekali pengerukan.

Baca Juga: Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

2. Asphalt Paver

Asphalt paver atau asphalt finisher adalah alat berat untuk meratakan campuran aspal. Hasil akhir dari alat ini adalah pengaspalan menjadi seragam dengan ketebalan yang sama dan permukaan yang rata. Salah satu kelemahan alat ini adalah perputaran roda pada mesin manuvernya terlalu lama, karena daya ambang pada roda karet yang digunakan lebih kasar.

3. Bored Pile

Berfungsi untuk mengebor tanah dan membuat lubang untuk menancapkan suatu pondasi. Komponen utama pada bored pile, seperti sasis. Sementara untuk pengeborannya memiliki bentuk menyerupai crane. 

Standar bored pile untuk menggali lubang memiliki diameter 30-80 cm. Untuk kedalaman penggalian dapat diatur sesuai kebutuhan proyek. Beberapa jenis bored pile, seperti:

  • Bore pile gawangan, adalah alat bor yang mampu membuat lubang dengan diameter yang lebih besar daripada mini crane. Metode pengeboran menggunakan alat berupa gawangan.
  • Bore pile mini crane, biasa digunakan di daerah perumahan untuk mengebor permukaan menggunakan bor basah.
  • Strauss pile, adalah bor manual yang biasanya menggunakan metode bor kering dengan bantuan tenaga manusia.

4. Diesel Hammer

Merupakan alat berat yang berfungsi untuk memukul tiang pancang ke dalam tanah. Alat ini biasa digunakan untuk pemasangan pondasi bangunan bertingkat, jembatan, dan dermaga. Jenis hammer yang digunakan untuk memukul tiang pancang cukup bervariasi, yaitu model gantung, tetap, dan berputar pada bidang vertikal.

Beberapa bagian yang terdapat dalam diesel hammer, di antaranya:

  • Mesin uap
  • Leader
  • Pemukul (hammer)

5. Bulldozer

Bulldozer merupakan jenis alat berat yang digunakan untuk mengolah lahan. Umumnya seperti meratakan tanah dan mendorong tanah ke tempat tertentu, menggali tanah, menyebarkan material, membabat dan merintis lahan. Alat ini memiliki roda berantai yang sebaiknya digunakan untuk perjalanan jarak dekat. 

Jenis bulldozer yang digunakan dalam kegiatan proyek cukup beragam. Tiga di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Swamp bulldozer, digunakan untuk pekerjaan rawa
  • Wheel tractor dozer, adalah bulldozer yang memakai roda karet
  • Crawler tractor dozer, adalah bulldozer yang bentuk rodanya menyerupai kelabang

6. Crane

Crane adalah alat berat yang mudah dikenali, karena sering ditemukan pada proses pembangunan suatu gedung. Fungsi crane adalah untuk memindahkan dan mengangkat material dari bawah ke atas, dan sebaliknya. Alat ini dapat bergerak secara vertikal maupun horizontal sesuai dengan kebutuhan.

Berikut beberapa jenis crane yang sering digunakan, antara lain:

  • Tower crane, memiliki tinggi 70-80 cm dengan daya angkut 20 ton.
  • Truk crane, adalah crane yang memiliki fleksibilitas tinggi karena dapat bergerak maju pada material yang akan diangkut.
  • Hydraulic crane, merupakan crane yang umum digunakan pada skala gudang atau bengkel karena strukturnya yang sederhana.
  • Crawler crane, adalah crane yang digunakan untuk memindahkan material dengan jangkauan wilayah yang dekat.
  • Hoist crane, memiliki komponen berupa rel yang tujuannya agar crane dapat bergerak maju secara horizontal.
  • Crane kereta api, digunakan untuk mengangkut material pada proses pembangunan atau perbaikan kereta api.
  • Crane terapung, digunakan untuk memindahkan material pada pembangunan jembatan atau pelabuhan.
  • Crane pelabuhan, digunakan untuk membongkar muatan pada kapal yang sampai di pelabuhan.
  • Crane udara, digunakan untuk mengangkut beban ke wilayah yang sulit dijangkau.
  • Telescopic handler crane, digunakan pada proyek batu bara untuk memasang rangkaian baja di bagian atas.
  • Level luffing crane, digunakan untuk menurunkan muatan yang terdapat pada kapal.

Baca Juga: Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik

7. Loader

Loader alat berat biasa digunakan untuk memindahkan hasil galian dari satu tempat ke tempat lain dalam jarak dekat. Selain itu, alat ini dapat digunakan untuk menghaluskan bidang yang dikerjakan, membersihkan tanah, menggusur tanah, meratakan material, dan mengelupas permukaan tanah.

Hasil kerja dari loader sendiri sangat dipengaruhi oleh jenis alat berat loader yang digunakan, kondisi material, tipe bucket, kapasitas, dan wilayah yang dijangkau pergerakan loader.

Terdapat dua jenis alat berat loader, yaitu crawler loader dan wheel loader. Keduanya memiliki perbedaan, di mana crawler loader memiliki roda yang bentuknya hampir sama dengan dozer, tapi dipasang maju untuk menjaga kestabilan saat mengangkut material. Sedangkan wheel loader memiliki 4 roda untuk membawa buket yang telah diisi muatan, dan terdapat rear wheel drive untuk menggali.

8. Truck

Truck adalah jenis kendaraan alat berat yang digunakan untuk mengangkut material konstruksi, seperti bebatuan besar, pasir, batu belah, tanah, dan lain sebagainya.

Kelebihan truk adalah memiliki kapasitas pengangkutan yang besar, dapat digunakan untuk perjalanan jarak jauh dengan biaya yang relatif murah. Sedangkan kekurangannya adalah pemuatan dalam proses pengangkutan masih membutuhkan bantuan alat-alat lain.

Baca Juga: Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

9. Grader

Grader atau motor grader merupakan alat berat yang memiliki bentuk pisau panjang. Blade atau pisau ini dapat diatur oleh operator sesuai kebutuhan proyek. Grader biasa digunakan untuk meratakan tanah, memotong, mendorong tanah, membuat kemiringan tanah atau slope, dan membuat parit-parit kecil. 

Pada umumnya, grader digunakan untuk pengerjaan akhir atau finishing. Misalnya, untuk mengatur, memperbaiki, dan memelihara kondisi jalan yang berkerikil atau jalan tanah. Ada pula yang digunakan untuk menyiapkan landasan dasar dalam proses pembangunan jalan raya sebelum menyebarkan material aspal. 

10. Compactor

Pemadatan tanah adalah upaya untuk menyusun butir-butir material untuk menghilangkan atau membatasi masuknya udara atau air ke dalamnya. Alat yang digunakan untuk membantu pemadatan tanah disebut compactor. Berikut ini jenis-jenis compactor yang biasa digunakan, di antaranya:

  • Tandem rollers, biasa digunakan untuk alat yang sering ditemui di jalan saat proses perbaikan atau pemadatan aspal.
  • Mesh grid rollers, digunakan untuk memadatkan tanah yang bentuknya kasar, seperti tanah yang telah bercampur dengan bebatuan besar atau kerikil.
  • Segment rollers, digunakan untuk memadatkan tanah yang mengandung tanah liat dan basah. Roda pada compactor ini terbuat dari lempengan baja.
  • Vibratory plate compactor, digunakan untuk memadatkan jalanan dan paving blok. 
  • Pneumatic tired rollers, digunakan untuk memadatkan tanah yang jenisnya granular dengan jumlah roda antara 9-19 roda.
  • Three wheel rollers, adalah compactor yang digunakan untuk memadatkan tanah dengan butir-butiran kasar.
  • Vibration rollers, digunakan untuk memadatkan tanah maupun kerikil yang awalnya berongga menjadi padat menggunakan getaran tertentu.
  • Sheep foot type rollers, digunakan untuk menarik kaki domba yang akan dimasukkan ke lapisan tanah agar dinding drum pada permukaan tanah mampet untuk sementara waktu.
  • Three axle tandem rollers, merupakan compactor tiga poros yang digunakan untuk memadatkan tanah yang materialnya tergolong halus.

Rawat Alat Berat dengan Baik dan Telaten

Itu dia jenis alat berat beserta dengan fungsinya yang dapat disesuaikan langsung dengan kebutuhan proyek atau konstruksi. Mengingat harganya cukup mahal, alangkah baiknya apabila alat-alat berat tersebut dirawat dengan baik dan telaten.

Bila perlu diasuransikan menggunakan asuransi khusus alat berat untuk meminimalisir biaya yang mungkin timbul saat salah satu alat berat rusak.

Dapatkan produk asuransi terbaik untuk melindungi aset bisnis Anda dengan mengisi form dibawah ini!