Fungsi Front Shovel Sebagai Alat Gali yang Perlu Diketahui
Setiap alat berat yang diciptakan sejatinya digunakan untuk memudahkan pekerjaan konstruksi. Pekerjaan yang tadinya manual kini dapat diselesaikan menggunakan mesin, sehingga waktu pengerjaan menjadi lebih singkat. Manfaat ini bisa didapatkan dari front shovel.
Front shovel adalah alat berat yang digunakan untuk menggali material di atas permukaan tanah. Material yang digali sebaiknya keras, sehingga front shovel dapat bekerja maksimal.
Ingin tahu lebih banyak tentang front shovel? Simak informasi selengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Front Shovel?

Front shovel merupakan alat berat yang terdiri dari boom, arm, dan bucket yang digunakan untuk menggali tanah. Alat ini digerakkan oleh tenaga hidrolis dan dimotori oleh mesin diesel yang terdapat di atas roda rantai.
Front shovel cocok digunakan untuk kondisi tanah yang keras. Sebab di tanah yang lunak, front shovel justru tidak dapat bekerja maksimal. Jika dibiarkan terus-menerus, maka waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek menjadi lebih lama.
Dalam memilih front shovel, terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor tersebut, antara lain.
1. Biaya Penggalian
Besar kecilnya biaya penggalian tergantung pada besarnya proyek, biaya langsung, dan biaya transportasi untuk mengangkut shovel ke lokasi proyek. Semakin jauh lokasi shovel dari proyek, biasanya semakin mahal biaya angkut yang dikeluarkan.
2. Kondisi Pekerjaan
Kondisi pekerjaan di lapangan akan mempengaruhi jumlah dan kapasitas peralatan yang dibutuhkan. Sebaiknya gunakan front shovel dengan bucket berukuran besar untuk penggalian tanah yang keras. Jangan lupa untuk gunakan shovel berukuran kecil agar dapat menjangkau area yang sempit, sehingga waktu kerja yang dibutuhkan relatif singkat.
3. Kapasitas Alat Pengangkutan
Semakin besar kapasitas alat pengangkutan, maka semakin banyak peralatan yang dapat diangkut ke lokasi proyek. Hal ini memungkinkan kamu untuk mengangkut front shovel yang ukurannya lebih besar, karena kapasitas alat pengangkut memadai.
Baca Juga: Perhatikan Ini Sebelum Membeli Asuransi Alat Berat
Fungsi Alat Berat Front Shovel
Terdapat dua fungsi utama front shovel untuk kebutuhan konstruksi, yaitu sebagai alat gali dan alat muat.
1. Sebagai Alat Gali
Pekerjaan yang dapat dilakukan front shovel sebagai alat gali, di antaranya:
- Membuat tanggul
- Menggali pada permukaan yang datar
- Membuat lereng
- Menggali daerah yang lebih rendah
- Membuat parit atau drainase
2. Sebagai Alat Muat
Pekerjaan yang dapat dilakukan front shovel sebagai alat muat, di antaranya:
Pekerjaan yang dapat dilakukan front shovel sebagai alat muat, di antaranya:
- Memuat material ke alat angkut
- Membuang material ke samping
- Menimbun material ke atas
- Menimbun material ke dalam hopper
Cara Mengoperasikan Shovel yang Benar
Penggalian menggunakan front shovel melibatkan gerakan bucket, arm, dan boom. Dimana boom akan digerakkan naik dan turun, sementara bucket akan berputar pada slewing ring jika sudah terisi penuh.
Secara menyeluruh, cara mengoperasikan shovel adalah sebagai berikut
- Menggerakkan bucket ke depan sampai ujung bucket menyentuh material
- Menggerakkan bucket ke atas sampai bucket terisi untuk mengeruk tebing
- Menarik bucket ke arah shovel yang sudah terisi penuh
- Struktur atas akan berputar untuk membongkar material dengan membentuk timbunan
- Jika posisi tebing jauh dari jangkauan, maka shovel digerakkan lagi mendekati tebing untuk menggali material berikutnya
Guna mengimbangi gerak shovel, pastikan komponen alat berat digerakkan secara stabil. Beberapa gerakan shovel yang muncul saat beroperasi, di antaranya:
- Winch untuk mengangkat shovel
- Pengangkat tambahan untuk menggerakkan arm ke depan dan memberikan tenaga tambahan
- Gerakan maju dan mundur
- Retraksi merupakan gerakan mundur untuk memisahkan material
- Gerakan memutar dan melempar
Baca Juga: 9 Jenis Alat Berat yang Sering Digunakan di Pertambangan
Gangguan yang Terdapat pada Komponen Undercarriage
Secara garis besar, front shovel dapat dikategorikan sebagai excavator. Tapi dalam beberapa case, alat berat ini disebut sebagai alat gali tersendiri.
Shovel sendiri memiliki komponen undercarriage di dalamnya. Fungsi dari komponen ini dapat terganggu saat atau setelah shovel digunakan. Beberapa gangguan yang muncul, di antaranya.
1. Kerusakan pada Sprocket
Sprocket merupakan alat yang terbuat dari cast steel dengan tipe yang solid. Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran menjadi gulungan, sehingga alat dapat bergerak dan meneruskan gerakan tersebut menuju track melalui blushing.
Kerusakan yang terdapat pada teeth sprocket disebabkan karena alat ini bersentuhan langsung dengan pin blushing pada track line. Akibat kerusakan ini, teeth sprocket harus diganti. Caranya dengan memotong, lalu melas kembali.
Kerusakan pada teeth sprocket juga dapat disebabkan karena ujungnya pecah. Pecah akibat sprocket bersentuhan dengan pin blushing pada saat track tidak dipasang dengan benar, dan ukuran link pitch terlalu besar.
2. Kerusakan Track Link
Track link merupakan salah satu kunci keberhasilan saat menggali karena dapat menggali dalam jumlah yang besar. Komponen ini berfungsi untuk mengubah gerakan putar menjadi gulungan sekaligus tumpuan track roller. Alhasil, shovel dapat bekerja dengan baik.
Terdapat beberapa gangguan yang dapat menyebabkan track link menjadi rusak, di antaranya:
- Terdapat keretakan
- Kerusakan akibat track link bersentuhan dengan pin blushing
- Bagian atas aus
- Permukaan track link aus
- Terdapat kerusakan pada sisi luar dan sudut permukaan track link
3. Kerusakan pada Track Roller
Track roller berfungsi sebagai pembagi berat sekaligus pengarah untuk track link. Komponen ini dapat mengalami kerusakan apabila bersentuhan dengan permukaan track link. Penyebab lainnya adalah karena flange aus saat bersinggungan dengan track guard.
Terdapat dua jenis track roller yang perlu diketahui, yaitu single flange dan double flange. Keduanya dipasang pada masing-masing crawler dengan susunan tertentu, sehingga komponen ini dapat bekerja sesuai fungsinya.
4. Kerusakan pada Carrier Roller
Carrier roller memiliki bentuk yang hampir serupa dengan track roller. Fungsinya adalah untuk menahan berat gulungan agar tidak kendur dan menjaga gerakan track shoe agar tetap lurus.
Kinerja komponen ini menjadi terganggu jika bersentuhan dengan track link. Sementara kerusakannya dapat disebabkan karena adanya kotoran atau tanah yang menempel pada carrier roller. Hal ini membuatnya tidak dapat berputar saat sedang dioperasikan.
5. Kerusakan Front Idler
Komponen lain yang rentan mengalami gangguan adalah front idler. Komponen ini terletak di bagian depan. Berfungsi untuk mengarahkan kinerja track link agar dapat bekerja dengan baik.
Front idler memiliki sejumlah komponen di dalamnya. Ada bushing, shaft, dan oli yang berfungsi untuk melumasi front idler saat sedang beroperasi.
Baca Juga: Alat Berat Clamshell: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja
Tips Mengatasi Gangguan pada Shovel

Untuk mengatasi gangguan yang muncul, terdapat beberapa tips yang bisa dilakukan. Tips tersebut, di antaranya.
1. Menguasai Sistem Kerja Shovel
Teknisi maupun operator diharapkan dapat menguasai sistem kerja shovel dengan baik. Caranya dengan membaca buku panduan penggunaan, mengenal dan memahami kinerja komponen di dalamnya. Tujuannya untuk meminimalisir kerusakan atau gangguan yang terjadi saat alat dioperasikan.
2. Mencari Informasi tentang Mesin yang Digunakan
Beberapa daftar pertanyaan yang bisa dibuat untuk mencari informasi lengkap, seperti:
- Apakah kerusakan pada mesin terjadi saat mesin digunakan atau saat mesin mati?
- Apakah penyebab gangguan tersebut sama dengan kejadian-kejadian sebelumnya?
- Apakah operator sudah mematikan mesin dengan benar saat tidak digunakan?
- Bagaimana kondisi mesin saat dioperasikan kembali pada hari berikutnya?
3. Mengoperasikan dengan Benar
Sesuai standar operasi, sebaiknya panaskan mesin sebelum digunakan. Saat dipanaskan, biasanya akan tercium bau yang familiar dan tidak familiar. Segera periksa shovel jika baunya tidak familiar untuk mengecek tanda-tanda kerusakan yang terjadi.
4. Memeriksa Alat Sebelum Digunakan
Beberapa bagian yang perlu diperiksa sebelum shovel digunakan, seperti tangki hidrolik, level permukaan, dan kondisi oli. Apakah oli berbuih, kotor, atau berubah warna. Jangan lupa untuk memeriksa keretakan atau kebocoran pada bagian di dalam shovel.
5. Mengetes Kerusakan
Untuk mengecek tingkat kerusakan, sebaiknya tes shovel alat berat. Caranya dengan menghidupkan mesin hidrolik, menggerakkan bagian aktuator, lalu posisikan katup di posisi netral, dan matikan mesin. Tahan beban beberapa saat, lalu lepaskan dan tutup selang. Perhatikan bagian post untuk mengetahui ada atau tidaknya kebocoran.
Kenali Gejala Kerusakan pada Shovel dan Perbaiki
Semakin sering alat berat digunakan, maka semakin besar kemungkinan rusak. Maka dari itu, perawatan secara berkala sangat dibutuhkan agar setiap komponen di dalam alat berat menjadi awet.
Di sisi lain, kenali juga gejala-gejala kerusakan pada shovel sebelum kerusakannya bertambah parah. Jika sudah parah, maka waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki shovel semakin lama dan semakin besar pula biaya yang dikeluarkan.
Front shovel merupakan alat berat yang cukup mahal dan sebagai salah satu aset bisnis yang berharga tentu perlindungan asuransi sangatlah dibutuhkan.
Dapatkan perlindungan asuransi teknis terbaik dari Cermati Protect untuk melindungi alat berat dan aset bisnis lainnya dengan mengisi formulir dibawah ini!