Tips Jitu Merawat Alat Berat Agar Awet
Kerusakan mesin alat-alat berat merupakan hal yang wajar, terutama jika alat tersebut sering digunakan untuk pekerjaan konstruksi. Penyebabnya bisa karena kesalahan teknis saat penggunaan maupun adanya komponen yang sudah tidak layak pakai.
Perawatan secara berkala dibutuhkan agar mesin alat berat menjadi awet. Dengan awetnya mesin, maka cost atau biaya yang dikeluarkan selama proses konstruksi berlangsung menjadi lebih sedikit.
Gejala Kerusakan pada Alat Berat
Kerusakan pada mesin tidak terjadi begitu saja. Biasanya akan ada gejala-gejala khusus yang ditunjukkan sebelum mesin mengalami kerusakan. Gejala kerusakan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Sistem Mesin Berhenti
Mesin yang berhenti bekerja secara tiba-tiba merupakan gejala awal kerusakan yang perlu diwaspadai. Jika hal ini terjadi berulang kali, sebaiknya segera periksa mesin untuk mengetahui jenis dan letak kerusakannya. Alhasil, pekerjaan menggunakan mesin tersebut tidak sempat berhenti dalam kurun waktu yang cukup lama.
2. Getaran Mesin Berlebihan
Getaran yang timbul pada mesin merupakan hal yang wajar selama mesin bekerja. Namun, kamu perlu waspada apabila getaran tersebut berlebihan. Hal ini adalah pertanda bahwa salah satu bagian atau sparepart di dalam mesin membutuhkan penanganan lebih lanjut.
3. Ada Suara yang Asing
Suara asing yang muncul saat mesin beroperasi bukan hal yang boleh diabaikan begitu saja. Ini adalah hal yang perlu dicurigai untuk mencegah kerusakan mesin secara berkelanjutan. Jika rusaknya sudah parah, maka perlu waktu yang lama untuk memperbaiki yang mengakibatkan beberapa pekerjaan konstruksi menjadi tertunda.
4. Mesin Menimbulkan Bau
Dalam beberapa kasus, muncul pula gejala mesin yang menimbulkan bau seperti bauk terbakar. Jika ini terjadi, sebaiknya matikan mesin pada alat berat yang digunakan untuk sementara waktu. Jika dipaksakan, takutnya muncul kerusakan yang tidak diinginkan.
5. Suhu Mesin Meningkat
Suhu pada mesin meningkat secara signifikan saat digunakan? Sebelum suhunya semakin panas, sebaiknya matikan mesin terlebih dahulu. Deteksi bagian yang terlalu panas, lalu segera tangani untuk mencegah kerusakan lebih parah.
Baca Juga: Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Saat Beli Asuransi Konstruksi?
Faktor Penyebab Kerusakan Alat Berat
Kerusakan yang terjadi pada alat berat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya.
1. Faktor Cuaca
Cuaca merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan pada spare part mesin alat-alat berat. Faktor cuaca ini berkaitan dengan empat poin berikut, yaitu:
- Air, dapat menyebabkan permukaan atau bagian dalam mesin yang terbuat dari besi berkarat
- Cahaya matahari, menyebabkan bahan karet, kertas, dan plastik menjadi cepat kering dan mudah retak
- Debu, yang jika sudah menumpuk dapat menyebabkan bercak-bercak karat pada sparepart mesin
- Tingkat kelembapan udara, dapat menimbulkan bercak karat apabila tingkatannya terlalu tinggi
2. Terkena Cairan
Selain cuaca, kerusakan pada mesin alat berat juga disebabkan karena cairan, seperti minyak dan zat kimia. Minyak dapat menyebabkan kerusakan pada spare part yang terbuat dari karet, kertas, dan plastik. Sedangkan zat kimia menyebabkan kerusakan pada bagian mesin yang terbuat dari besi, karet, plastik, dan kertas.
3. Cara Pengoperasian
Cara pengoperasian yang salah dapat menyebabkan sejumlah kerusakan. Penting agar pekerjaan konstruksi dikerjakan oleh operator yang handal. Tidak hanya dari segi pengalaman, tapi juga punya pengetahuan lebih tentang bagian-bagian mesin.
4. Guncangan pada Mesin
Medan kerja yang terjal merupakan hal yang tidak bisa dihindari dalam pekerjaan konstruksi. Kondisi ini sering kali menimbulkan guncangan tidak diinginkan yang berpotensi menyebabkan kerusakan pada mesin. Bagian yang rentan rusak, seperti shockbreaker, part peredam guncangan, dan sparepart elektrik lainnya.
Baca Juga: Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya
6 Tips Jitu Merawat Alat Berat Agar Awet
Awet atau tidaknya mesin alat-alat berat sangat dipengaruhi oleh tingkat perawatannya. Jika ingin alat berat awet, maka lakukan tips jitu berikut ini.
1. Melakukan Perawatan Harian
Sebelum menggunakan alat berat di lapangan, penting untuk mengecek kondisinya terlebih dahulu. Tujuannya untuk menghindari terjadinya kerusakan teknis pada saat alat berat sedang dioperasikan. Beberapa perawatan harian yang perlu dilakukan, antara lain:
- Memeriksa seluruh level oli sebelum mesin dihidupkan
- Memeriksa baterai dan kabel
- Memeriksan radiator
- Memeriksa fungsi pedal, joystick, bagian kelistrikan, ketegangan tali kipas, tekanan hidrolik pada roda, dan sistem hidrolik
- Memeriksa kelayakan suku cadang yang digunakan
- Memastikan oli tidak bocor
- Memeriksa atau mengisi bahan bakar agar tangki tidak kosong
- Membersihkan alat berat setelah dioperasikan agar debu dan kotoran tidak menempel pada bagian mesin
Jika ternyata terdapat kerusakan, sebaiknya segera perbaiki sebelum tingkat kerusakannya bertambah parah. Selain mengganggu pekerjaan lapangan, kerusakan ini dapat menimbulkan kecelakaan dan meningkatkan biaya operasional karena membutuhkan perbaikan yang lebih intens.
2. Perawatan Berkala
Alat berat yang digunakan secara terus-menerus kemungkinan besar akan kotor. Penting untuk membersihkan kotoran yang menempel secara berkala agar pekerjaan konstruksi menjadi lancar.
Beberapa perawatan berkala yang dibutuhkan, seperti:
- Memeriksa kondisi mesin secara berkala
- Mengganti pelumas atau oli yang digunakan pada mesin
- Mengganti suku cadang atau sparepart
Gunakan waktu kinerja mesin berdasarkan hour meter sebagai tolak ukur untuk mengetahui kapan perawatan berkala harus dilakukan. Cara ini juga akan memudahkan kamu untuk mengetahui kapan spare part harus diganti.
3. Jadwal Overhaul
Jadwal overhaul perlu dilakukan sebelum salah satu mesin alat berat mengalami kerusakan. Overhaul sendiri adalah proses pengembalian mesin seperti kondisi semula, sehingga kinerjanya menjadi optimal. Informasi tentang perawatan overhaul dan rentang interval yang dianjurkan dapat dibaca pada buku manual.
Beberapa perawatan yang termasuk dalam jadwal overhaul, antara lain:
- Top overhaul, adalah perawatan pada bagian atas, meliputi boom, arm, dan cylinder
- Engine overhaul, adalah perawatan pada bagian mesin diesel, motor listrik, dan sistem hidrolik pada mesin
- Undercarriage overhaul, adalah perawatan pada bagian bawah mesin, meliputi roda, rantai, bucket, dan blade
- Transmission overhaul, adalah perawatan yang dikhususkan untuk bagian transmisi
- Final drive overhaul, adalah perawatan pada bagian final drive
- General overhaul, adalah perawatan secara menyeluruh jika terjadi kerusakan atau turun mesin
Perlu diingat bahwa perawatan overhaul baik dilakukan saat terjadi kerusakan kecil. Jika kerusakan mesin pada alat berat sudah parah, maka perawatan overhaul tidak lagi berlaku.
4. Perawatan CBM atau Kondisi Mesin
Condition Base Maintenance atau CBM merupakan salah satu tips merawat mesin alat berat agar mesinnya awet. CBM dilakukan pada semua jenis kerusakan, baik kerusakan ringan maupun berat.
Perawatan CBM membantu mengembalikan kondisi mesin seperti sedia kala atau sesuai standar pabrik. Caranya dengan melakukan servis PPM dan PPU yang hasilnya dapat disesuaikan dengan standar terbaru.
Selain CBM, mengurangi downtime pada sebuah unit juga perlu dilakukan untuk menjaga stabilitas kinerja mesin alat-alat berat. Meskipun usia mesin sudah tua, kinerjanya tetap optimal.
5. Melakukan Flushing
Oli hidrolik menjadi salah satu komponen yang sering kotor. Penggunaan mesin yang terlalu sering dapat memicu munculnya kontaminasi pada oli hidrolik. Ketika oli bercampur dengan kotoran atau debu, maka sistem pembakaran mesin menjadi terhambat.
Hal di atas akan menyebabkan kinerja mesin menjadi kurang optimal dan waktu pengerjaan yang dibutuhkan lebih lama. Untuk mengatasinya, lakukan flushing di berbagai gerai yang menyediakan jasa sistem hidrolik. Sebab, flushing membutuhkan alat-alat canggih dengan sistem perhitungan yang akurat.
6. Menggunakan Suku Cadang Resmi
Tips terakhir adalah menggunakan suku cadang resmi yang dibeli langsung dari supplier atau distributor alat-alat berat. Hindari menggunakan suku cadang abal-abal, karena hal ini akan mempengaruhi kinerja dan tingkat keawetan mesin alat berat.
Setiap kali mesin pada alat berat rusak, gantilah dengan sparepart asli. Harganya memang lebih mahal, tapi kualitasnya terjamin. Hal ini otomatis akan membantu mengurangi pengeluaran dalam jangka panjang, karena suku cadang tidak perlu diganti secara terus-menerus.
Baca Juga: Apa Itu K3? Pengertian, Tujuan, Prinsip, dan Ruang Lingkup
Perbaiki di Distributor Resmi dan Terpercaya
Semakin sering digunakan dan semakin tua usia mesin pada alat-alat berat, maka semakin rentan alat tersebut mengalami kerusakan. Jika alat berat menunjukkan tanda-tanda kerusakan, lakukan pengecekan pada bagian yang rusak dan perbaiki. Alhasil, pekerjaan konstruksi tidak terganggu dalam kurun waktu yang cukup lama.
Lakukan perbaikan di distributor resmi dan terpercaya yang ada di Indonesia mengingat harga satu unit alat berat sangatlah mahal. Pilihlah distributor yang sudah melayani jasa perbaikan selama bertahun-tahun. Distributor yang memiliki teknisi mesin handal dengan diagnosa yang tepat, sehingga mesin alat berat kembali bertenaga seperti sedia kala.
Selain memberikan perawatan yang tepat, berikan juga perlindungan tambahan dari asuransi teknis untuk melindungi Anda dari risko finansial akibat kerusakan yang erjadi pada alat berat yang dimiliki. Dapatkan produk asuransi teknis yang tepat untuk melindungi aset bisnis Anda dengan mengisi formulir dibawah ini!
1 comment
Comments are closed.