Operator Alat Berat: Tugas, Skill, dan Tips Karir
Operator alat berat bukan profesi sembarangan. Profesi ini membutuhkan keahlian dan keterampilan khusus, sehingga alat-alat berat dapat dioperasikan dengan benar. Misalnya, alat berat excavator, crane, truk, bulldozer, dan alat berat loader.
Jika alat-alatnya tidak digunakan dengan baik, maka berpotensi menyebabkan kerugian. Entah itu dalam bentuk harta maupun jiwa. Agar hal ini tidak terjadi, berbagai tindakan pencegahan sangat diperlukan guna mencegah kerugian yang tak diinginkan.
Kualifikasi Menjadi Operator Alat Berat

Dibutuhkan kualifikasi khusus untuk bisa menjadi seorang operator alat berat. Kualifikasi ini telah ditentukan sesuai standar dan dapat dilihat di dalam tiga peraturan berikut ini, di antaranya:
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 05/MEN/1985 tentang pesawat angkat dan angkut
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 01/MEN/1985 tentang syarat operator mesin keran angkat
- Surat Keputusan Dirjen Pengawasan Ketenagakerjaan Republik Indonesia No. 003/DJPPK/PJK3-LAT/2009 tentang penunjukan perusahaan K3 jasa yang menyediakan jasa pelatihan sertifikasi Depnakertrans
Tugas Operator Alat Berat
Sama seperti profesi pada umumnya, seorang operator alat berat memiliki tugas tertentu. Selain memeriksa atau mengecek alat berat yang akan digunakan untuk aktivitas konstruksi, ia pun memiliki tugas untuk:
- Memberikan laporan kepada pengawas lapangan atau atasan terkait permasalahan yang terdapat pada operator alat berat yang ingin digunakan
- Memastikan alat berat digunakan dengan teknik yang benar agar alat-alatnya awet.
- Memastikan alat-alat berat diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan.
- Mematikan alat-alat berat setelah penggunaannya selesai.
- Memeriksa peralatan berat secara berkala untuk memastikan kinerjanya masih dalam keadaan baik.
- Menjaga kebersihan alat-alat berat yang digunakan untuk bekerja.
Skill yang Harus Dimiliki Operator Alat Berat
Terdapat skill atau kemampuan khusus yang wajib dimiliki oleh operator alat berat, khususnya yang bekerja di industri pertambangan. Skill yang dibutuhkan, antara lain:
- Mampu mengoperasikan alat-alat berat dengan baik yang dibuktikan dengan memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) klasifikasi B II. SIM ini akan didapatkan dalam waktu kurang dari 1 tahun, yaitu setelah operator memiliki SIM A. Selain SIM, operator harus memiliki sertifikat Surat Izin Operator (SIO) juga.
- Mempunyai kemampuan dasar di bidang elektronik alat-alat berat, yaitu teknik analitik dan diagnostik.
- Mampu mengikuti arahan atau bimbingan yang diberikan di lapangan.
- Memiliki pemahaman tentang area kerja untuk mengetahui risiko dan bahaya yang dapat terjadi suatu hari nanti, seperti area pertambangan.
Baca Juga: Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja
Pedoman Dasar yang Wajib Dimiliki
Menjadi seorang yang ahli di bidangnya bukan hal yang mudah. Hal yang sama berlaku untuk profesi operator alat berat. Ada beberapa pedoman dasar yang dimiliki, yaitu ketahanan fisik, mental, dan juga teknik operasional.
1. Ketahanan Fisik
- Mengonsumsi makanan bergizi yang dapat meningkatkan stamina, sehingga operator mampu bekerja maksimal.
- Makan yang teratur dan tidur yang cukup agar tidak gampang terjangkit penyakit.
- Berolahraga secara teratur untuk melatih fisik, jadi tidak gampang lelah saat bekerja
2. Ketahanan Mental
- Berani dan percaya diri bahwa ia mampu mengoperasikan alat-alat berat. Tanpa ini, maka skill yang dimiliki tidak dapat ditunjukkan secara maksimal.
- Terus belajar untuk menjadi seorang operator yang handal, sehingga kemampuan dan pengalamannya meningkat.
- Memiliki sifat seperti ilmu padi, yaitu semakin pintar, semakin merunduk. Artinya tidak boleh sombong dan merendahkan kemampuan orang lain.
3. Teknik Operasional
- Safety first, yaitu operator perlu mengutamakan keselamatan terlebih dahulu saat bekerja.
- Team work, yaitu mampu bekerja dalam suatu tim dan menjauhkan sikap individualistis sehingga target kerja dapat tercapai dengan maksimal.
- Fokus selama bekerja, mengikuti instruksi yang disampaikan dengan baik dan benar agar hasil kerja menjadi maksimal.
Kriteria Kelayakan Operator Alat Berat

Tertarik menjadi seorang operator alat berat? Terdapat beberapa kriteria khusus yang harus disiapkan sejak awal, sehingga kamu dianggap layak untuk mengemban profesi ini. Kriteria tersebut, antara lain:
- Mempunyai standar pendidikan sesuai yang ditentukan oleh perusahaan tempatmu melamar.
- Mempunyai sertifikasi K3 atau Surat Izin Operasi (SIO) alat berat
- Mampu bekerja sama dalam tim
- Mempunyai pengalaman kerja adalah nilai tambahan
- Mengenal alat-alat berat dengan baik
- Mampu mengidentifikasi kerusakan yang terjadi pada alat-alat berat
- Bekerja secara efisien
- Bersedia ditugaskan ke seluruh anak perusahaan di seluruh Indonesia
- Komunikatif
- Memiliki integritas yang tinggi
5 Tips Mengoperasikan Alat-alat Berat
Berbagai kecelakaan di tempat konstruksi sering kali terjadi. Penyebabnya beragam, salah satunya adalah karena kelalaian operator saat mengoperasikan alat berat. Agar hal ini tidak merugikan dirimu maupun orang lain, sebaiknya ikuti tips-tips mengoperasikan alat berat berikut ini.
1. Melakukan Survei Tempat Kerja
Sebelum mulai bekerja, lakukanlah survei ke tempat kerja untuk pertama kalinya. Mintalah izin kepada atasan untuk memastikan tingkat keamanan area tersebut. Jika tidak aman, kamu bisa melaporkannya kepada atasan guna meminimalisir risiko yang mungkin terjadi saat bekerja di sana.
Setelah itu, jangan lupa untuk membicarakan rencana kerja kepada rekan satu tim. Jika kamu tidak memahami tugas yang diberikan, mintalah bantuan spotter untuk memandumu dalam bekerja. Spotter tersebut harus berpengalaman dan sudah memiliki jam terbang yang tinggi.
2. Melakukan Persiapan Sebelum Bekerja
Melakukan sejumlah persiapan sebelum mulai bekerja adalah hal yang tak kalah penting. Persiapan ini akan menentukan tingkat kesuksesan dan keberhasilan kerja. Tanpa persiapan yang baik, hasil kerja yang maksimal tentu sulit didapatkan.
Beragam persiapan kerja yang bisa dilakukan, antara lain:
- Memeriksa kondisi dan kelayakan alat-alat berat sebelum digunakan.
- Memastikan bahwa tanda-tanda komunikasi (klakson) dipahami oleh operator lain yang satu tim denganmu. Misalnya, klakson satu kali berarti perintah untuk menghidupkan alat-alat berat, klakson dua kali berarti perintah untuk maju, dan klakson tiga kali berarti perintah untuk mundur.
- Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan selama bekerja, seperti helm keselamatan, rompi, sepatu, masker, sarung tangan, alat penyumbat telinga, dan kacamata keselamatan.
3. Teliti Saat Mengoperasikan Alat Berat
Salah mengoperasikan alat berat menimbulkan hal fatal, baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Cobalah untuk teliti selama bekerja. Jangan lupa untuk memperhatikan petunjuk agar kamu dapat mengoperasikan alat berat dengan benar.
Selain itu, pastikan bahwa radio untuk komunikasi dengan operator lain berfungsi dengan baik. Jika radio tidak tersedia, kamu bisa gunakan sinyal tangan yang dikirimkan oleh spotter. Selalu periksa kondisi lingkungan kerja di sekitar, siapa tahu ada sinyal atau bunyi klakson yang diberikan sebagai pemberitahuan bahwa alat berat akan bergerak.
4. Memeriksa Alat-alat Berat Setelah Digunakan
Setelah selesai digunakan, sebaiknya periksa alat-alat berat. Tujuannya untuk mengetahui apakah alat berat masih dalam keadaan baik atau tidak. Jika ternyata terdapat kerusakan, kamu bisa segera laporkan kepada atasan agar alat tersebut segera diperbaiki sebelum dioperasikan pada keesokan harinya.
Jika tidak ada tanda-tanda kerusakan, kamu bisa menyimpan alat berat di tempat yang aman dengan permukaan yang datar. Kunci tempat penyimpanan alat berat. Kemudian, serahkan kunci tersebut kepada pengawas sebagai tanda bahwa tugas operator pada hari itu telah selesai.
5. Mengenali Situasi Darurat
Mengoperasikan alat berat bukanlah hal mudah. Operator alat berat, seperti operator excavator seringkali dihadapkan pada situasi darurat yang dapat menimbulkan kepanikan. Misalnya, terjadi kebakaran, kecelakaan kerja, bencana alam, atau gangguan dari binatang buas.
Jika terjadi hal-hal darurat, segera hubungi pengawas untuk mendapatkan bantuan. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk menyelamatkan diri sendiri, tapi juga untuk keselamatan operator lain. Sebab tanpa operator, pekerjaan konstruksi tidak dapat bekerja sesuai yang diharapkan.
Baca Juga: Tower Crane: Pengertian, Jenis, Cara Pemasangan, dan Asuransi Terbaik
Gaji Operator Alat Berat
Semakin tinggi tingkat risiko yang dihadapi saat bekerja, maka semakin besar pula gaji yang didapatkan. Gaji operator alat berat di Indonesia ada di kisaran Rp5.000.000 sampai Rp15.000.000. Jumlah gajinya mungkin lebih besar apabila seorang operator memiliki pengalaman dan jabatan yang tinggi.
Perlu diketahui bahwa standar kerja seorang operator alat berat adalah 40 jam per minggu. Waktu kerja per harinya adalah 8 jam. Di luar dari jam ini, biasanya masuk kategori lembur.
Kerahkan Kemampuan Maksimal untuk Menjadi Operator Handal
Menjadi seorang operator yang handal adalah keinginan semua operator. Untuk itu, kerahkanlah seluruh kemampuan yang dimiliki untuk menjadi orang yang handal di bidangnya. Dengan demikian, peluang karir menjadi seorang operator alat berat pun akan semakin terbuka lebar untukmu.
Menjadi Operator Alat Berat merupakan pekerjaan yang memiliki risiko kecelakaan kerja yang cukup tinggi. Lindungi karyawan Anda dari risiko kecelakaan dan kesehatan kerja dengan asuransi karyawan terabik dengan mengisi form dibawah ini!
1 comment
Comments are closed.