Tips Menerapkan Kode Etik Karyawan Untuk Kemajuan Karir
Kode etik adalah suatu pedoman dalam hal berperilaku, bertindak, dan mengambil keputusan dalam suatu organisasi. Penerapan kode etik karyawan dalam perusahaan akan membatasi hal-hal tertentu, tentang mana yang masih dapat diterima dan yang tidak. Menyusun kode etik membutuhkan sejumlah pertimbangan agar tidak merugikan pihak mana pun.
Semua perusahaan pada dasarnya memiliki kode etik yang isinya berbeda-beda, sesuai dengan jenis, skala, visi, dan misi bisnis. Karyawan yang mampu menerapkan kode etik dengan baik dan benar dipercaya memiliki peluang untuk berkarir di suatu perusahaan.
Contoh Kode Etik dalam Berbagai Profesi

Setiap perusahaan wajib memiliki kode etik untuk melindungi konsumen dan masyarakat. Di dalamnya memuat prinsip-prinsip yang berkaitan dengan visi, misi, dan nilai suatu organisasi, serta aturan tentang bagaimana para profesional menyikapi suatu masalah.
Berikut ini beberapa contoh penerapan kode etik untuk berbagai profesi.
1. Kode Etik Penasehat Keuangan
- Selalu bertindak sebaik mungkin demi kepentingan klien
- Mengikuti standar etika yang menjunjung tinggi nilai objektivitas, kebenaran, dan integritas sesuai dengan Certified Public Accountant (CPA)
2. Kode Etik Karyawan dalam Perusahaan
- Wajib melaksanakan tugas pokok sesuai dengan detail pekerjaan yang sudah ditetapkan oleh perusahaan
- Mencurahkan seluruh kemampuan untuk kemajuan dan kebaikan perusahaan
- Bertindak demi kepentingan perusahaan
- Bersikap profesional, sehingga tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan perusahaan
- Berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai dan prinsip konsumen
- Menjunjung tinggi nilai kesusilaan dan menjauhkan diri dari skandar di antara sesama karyawan
- Hadir dan menyelesaikan tugas tepat waktu
- Mengenakan kartu tanda pengenal yang diberikan selama berada di lingkungan perusahaan
- Mengenakan busana sesuai kriteria yang diharapkan, yaitu sopan, bersih, dan rapi
- Menyimpan semua dokumen penting perusahaan dengan baik
- Mematuhi peraturan dan perundang-undangan dalam bidang ketenagakerjaan
- Mematuhi prosedur operasional dan administrasi yang ditetapkan oleh perusahaan
- Menjunjung tinggi dan menerapkan budaya baik di perusahaan
3. Kode Etik Guru
- Bertanggung jawab untuk mengajari siswa selama proses mengajar
- Menunjukkan ketidakberpihakan kepada siswa tertentu
- Menjunjung tinggi integritas dan perilaku etis saat mengajar di dalam kelas
4. Kode Etik Pelaku Bisnis
- Bertindak dengan jujur dalam aktivitas operasional sehari-hari
- Terlibat dalam tindakan mempromosikan manfaat barang atau jasa kepada masyarakat
- Memberikan apa yang menjadi hak seluruh karyawan
- Menjaga komunikasi yang baik dengan klien dan pihak internal yang terlibat dalam aktivitas bisnis
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Bagi Para Buruh Rokok
Tiga Dampak Melanggar Kode Etik Bagi Karyawan
Kode etik adalah aturan yang wajib dipatuhi oleh semua karyawan, termasuk pimpinan yang ada di perusahaan. Penerapan kode etik yang baik dipercaya akan mempengaruhi kesejahteraan seluruh karyawan. Jika dilanggar, maka ini tiga dampak yang akan dirasakan oleh seseorang yang melanggarnya.
1. Merasa Terkucilkan di Lingkungan Perusahaan
Berita tentang pelanggaran kode etik biasanya cepat menyebar di lingkungan internal perusahaan. Setiap orang yang diketahui melanggar kode etik dipastikan merasa terkucilkan, karena sesama karyawan akan menjaga jarak dengan pelaku.
Dengan alasan agar karyawan lain tidak terkena imbasnya. Pelaku akan merasa seperti orang lain di lingkungan perusahaan. Hubungan mungkin akan terasa baik-baik saja selama jam kerja berlangsung, tapi kesenjangan akan terlihat saat jam istirahat atau jam pulang kerja.
2. Perjalanan Karir Terhambat
Kebanyakan karyawan yang melanggar kode etik akan dikenakan sanksi tertentu. Sanksi terparah adalah di-PHK oleh perusahaan yang bersangkutan. Jika karyawan hanya dikenakan skorsing atau surat peringatan, maka dapat dipastikan perjalanan karirnya akan terhambat.
Perkembangan karir mungkin akan terjadi jika karyawan benar-benar menunjukkan kemampuan terbaiknya di perusahaan. Hal ini sekaligus bukti bahwa karyawan benar-benar menyesali perbuatan yang pernah dilakukan. Jika tidak demikian, maka karir akan berjalan di tempat meskipun karyawan telah bekerja selama bertahun-tahun.
3. Sulit Mendapatkan Pekerjaan Baru
Berita tentang pelanggaran kode etik mudah menyebar di era serba canggih seperti sekarang. Jika seorang karyawan ketahuan melakukannya, ia akan kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan baru saat resign dari perusahaan lama. Hal ini otomatis akan menghambat kelangsungan hidup karyawan yang melakukan pelanggaran.
Ada alasan kenapa sebagian besar perusahaan tidak mau menerima karyawan yang bermasalah. Alasan utamanya adalah takut hal tersebut terulang kembali, sehingga menimbulkan dampak negatif bagi aktivitas operasional perusahaan.
Baca Juga: 7 Cara Menjaga Nama Baik Perusahaan
7 Tips Menerapkan Etika untuk Meningkatkan Karir

Karyawan yang memiliki etika yang baik dipercaya akan lebih dilancarkan karirnya di suatu perusahaan. Untuk mewujudkannya, berikut tips menerapkan etika yang bisa dilakukan untuk meningkatkan karir.
1. Menjaga Penampilan di Kantor
Salah satu bentuk penerapan etika di kantor adalah dengan menjaga penampilan. Setiap perusahaan memiliki aturan berpakaian masing-masing. Ada aturan pakaian formal, semi-formal, smart casual, dan casual.
Untuk pakaian formal, kamu bisa kenakan celana bahan, kemeja, dan sepatu loafers atau flat shoes. Untuk pakaian smart casual, kamu bisa memakai celana jeans, kemeja, dan sneakers. Penampilan yang sesuai akan meningkatkan citra profesional di kantor.
2. Menghormati Seluruh Karyawan
Setiap orang pasti ingin dihormati terlepas dari status dan jabatan yang disandangnya. Maka dari itu, cobalah untuk menghormati seluruh karyawan. Caranya dengan menegur jika sedang berpapasan, tersenyum, dan berbicara secara sopan.
Bentuk penghormatan ini akan menjauhkanmu dari berbagai penilaian negatif. Kamu menjadi dikenal sebagai karyawan yang sopan. Hal ini sangat bagus untuk peningkatan karir.
3. Bersikap Profesional
Profesionalitas di tempat kerja adalah hal yang sangat wajib. Selain menghormati sesama karyawan, kamu pun harus bisa memisahkan antara urusan pribadi dan pekerjaan. Misalnya, ketika kamu sedang bertengkar dengan rekan di dalam satu tim, kamu tidak boleh menunjukkan ini sewaktu bekerja.
Di lingkungan kerja, sesama rekan kerja harus saling berkomunikasi. Terlebih lagi jika ada proyek penting yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Jangan karena urusan pribadi, urusan profesional menjadi terganggu dan menurunkan produktivitas di kantor.
4. Bekerja dengan Penuh Tanggung Jawab
Bertanggung jawab merupakan sikap positif yang harus dimiliki oleh semua karyawan. Tanggung jawab bisa dengan menyelesaikan tugas tepat waktu, aktif berpartisipasi dalam proyek yang sedang dikerjakan, dan lain sebagainya. Terlepas dari hasil yang akan dicapai nantinya.
Jika rasa tanggung jawab masih kurang, kamu bisa belajar dari sekarang. Mulailah dari hal-hal kecil sebelum akhirnya ke hal-hal yang lebih besar. Dengan demikian, kamu akan semakin terbiasa ke depannya.
5. Menjadi Karyawan yang Peduli
Etika dalam bekerja tidak hanya ditunjukkan kepada sesama rekan kerja, tapi juga kepada atasan. Caranya sederhana, yaitu dengan mematikan peralatan kantor jika sudah tidak dibutuhkan. Misalnya, kamu bisa mematikan lampu, komputer, dan AC yang sudah tidak digunakan di ruangan rapat.
Hal-hal kecil akan membuat orang lain respect. Tidak hanya peduli, kamu juga dianggap sebagai salah satu karyawan yang dapat diandalkan.
6. Menjaga Sopan Santun
Sopan santun juga harus dijaga selama bekerja. Bukan hanya dengan memilih kata-kata yang sopan saat berbicara, tapi juga dengan tidak memotong pembicaraan orang lain. Sebaiknya tunggulah orang lain selesai berbicara, baru kamu berbicara.
Memotong pembicaraan memberi kesan bahwa opinimu jauh lebih baik daripada orang lain. Jika memang kamu tidak setuju dengan opini orang lain, kamu bisa mencatat poin-poin yang ingin dikoreksi. Setelah orang tersebut selesai berbicara, kamu bisa bahas poin-poin tersebut untuk menemukan jalan tengah terbaik.
7. Datang Tepat Waktu
Datang tepat waktu adalah hal yang sering dianggap sepele oleh kebanyakan orang. Padahal ini sangat mempengaruhi perkembangan karir, lho! Datang tepat waktu adalah bentuk kedisiplinan kerja.
Jika sering terlambat, kamu dianggap sebagai seseorang yang kurang peduli dan kurang menghormati peraturan yang ada. Jika alasanmu terlambat adalah karena macet, kamu bisa berangkat lebih awal. Cara ini akan menjauhkanmu dari macet yang tidak diinginkan.
Baca Juga: 7 Tips Menghadapi Karyawan yang Mencemarkan Nama Baik Perusahaan
Penerapan Etika yang Baik Memberi Dampak Positif
Tidak semua karyawan mampu menerapkan kode etik atau etika yang baik di tempat kerja, tapi kamu harus mampu. Kamu bisa belajar secara perlahan agar menjadi terbiasa di kemudian hari. Sebab, penerapan etika ini sejatinya memberi sejumlah dampak positif bagi kehidupan profesionalitas di tempat kerja.
Jika ingin lebih profesional lagi, kamu bisa mengikuti sejumlah seminar atau pelatihan tentang cara membangun profesionalitas di tempat kerja. Terapkan tips-tips yang diajarkan, sehingga dirimu menjadi profesional maksimal.
Agar karyawan menjadi lebih disiplin dalam menjalankan kode etik dalam perusahaan, salah satu yang harus dilakukan perusahaan adalah dengan memberikan mereka benefit yang sepantasnya. Dengan memberikan asuransi kesehatan kepada karyawan, artinya perusahaan telah menjalankan kode etik perusahaan dengan baik yaitu menjamin kesehatan karyawan selama bekerja di perusahaan tersebut.
Dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik dengan mengisi formulir dibawah ini!
1 comment
Comments are closed.