Kode Etik Perusahaan: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menyusunnya
Selain Standar Operasional Prosedur (SOP), kode etik merupakan hal yang penting di suatu perusahaan. Kode etik digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan suatu bisnis. Tujuannya untuk menghindari adanya penyimpangan yang dapat merugikan perusahaan, karyawan, dan pihak lain yang terlibat dalam kegiatan operasional.
Kode etik merupakan salah satu hal yang wajib ditaati oleh seluruh personil dalam perusahaan. Dengan demikian, perusahaan bisa mendapatkan reputasi yang baik di mata masyarakat. Hal ini secara otomatis akan melancarkan bisnis yang dilakukan perusahaan.
Pengertian Kode Etik Perusahaan

Kode etik atau ethic codes adalah dokumen yang berisi tentang prinsip dan pedoman yang wajib ditaati oleh seluruh karyawan, termasuk pemimpin perusahaan. Kode etik dapat digunakan untuk membatasi tindakan yang akan dilakukan oleh karyawan maupun pemimpin, sehingga hal ini tidak menimbulkan kerugian pihak mana pun.
Kode etik perusahaan biasanya akan ditempelkan di pintu masuk perusahaan atau dicantumkan di dalam website resmi yang dapat diakses kapan saja. Akses tidak hanya diberikan kepada karyawan, tapi juga kepada masyarakat luas yang ingin mengetahui informasi tentang suatu perusahaan.
Fungsi Kode Etik Perusahaan
Kode etik memiliki beberapa fungsi yang akan membantu perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu. Adapun fungsi kode etik, di antaranya.
1. Memperkuat Identitas Perusahaan
Kode etik dapat dijadikan suatu branding yang secara tidak langsung akan memperkuat identitas perusahaan. Identitas dibangun agar bisnis menjadi mudah dikenali oleh masyarakat tanpa harus mengetahui jenis produk yang dibuat oleh perusahaan yang bersangkutan.
Di sisi lain, kode etik juga memudahkan perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan. Tidak hanya masyarakat secara luas, tapi juga para pemegang modal untuk menanamkan saham.
2. Membangun Minat Kerja Karyawan
Fungsi kode etik selanjutnya adalah membangun minat kerja karyawan. Ketika perusahaan memiliki kode etik yang baik, maka akan semakin banyak kandidat yang tertarik untuk melamar saat perusahaan membuka lowongan kerja. Sebab, perusahaan memiliki budaya kerja yang baik, nyaman, dan membuat para karyawan betah untuk bekerja.
Begitu pula dengan karyawan yang sudah bergabung dengan perusahaan. Karyawan akan menjadi loyal, karena merasa dirinya dianggap. Terjadinya “bola salju” atau rotasi karyawan karena resign pun dapat diminimalisir sebaik mungkin.
3. Menghindari Masalah Hukum
Fungsi kode etik karyawan dalam perusahaan yang terakhir adalah menghindari permasalahan hukum yang kerap kali terjadi dewasa ini. Misalnya, adanya aktivitas ilegal yang secara otomatis merugikan perusahaan.
Dengan kode etik yang baik, maka permasalahan seperti ini dapat diantisipasi. Mulai dari kasus pembajakan, pencemaran nama baik, manipulasi pajak, dan kasus suap akan jarang terdengar dari perusahaan yang bersangkutan.
Baca Juga: Kerja Shift? Terapkan Tips Berikut Agar Tetap Sehat
Manfaat Mematuhi Kode Etik Perusahaan
Memahami kode etik karyawan dalam perusahaan adalah hal yang wajib dilakukan. Sebab, hal ini memiliki sejumlah manfaat bagi perusahaan maupun karyawan. Manfaat mematuhi kode etik perusahaan, antara lain.
1. Tercipta Lingkungan Kerja yang Sehat
Tidak ada satu orang karyawan pun yang menolak untuk bekerja di perusahaan yang memiliki lingkungan yang sehat. Justru perusahaan seperti ini yang paling banyak dicari, karena dapat menciptakan rasa nyaman dan aman selama bekerja. Karyawan tidak perlu takut dengan adanya senioritas atau kebiasaan sikut-menyikut yang sering terjadi di dunia kerja.
Lingkungan kerja yang sehat akan memberikan energi positif yang membuat karyawan semangat untuk bekerja. Selain itu, karyawan menjadi lebih open atau terbuka untuk mengenal satu sama lain. Hal ini akan membantu masing-masing karyawan untuk membangun proses kerja sama tim guna mencapai tujuan bersama.
2. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Semua pelanggan akan senantiasa melihat kinerja dan pelayanan yang diberikan oleh suatu perusahaan. Dengan memiliki kode etik yang baik, maka perusahaan akan mendapatkan impresi baik pula di mata para pelanggan. Alhasil, perusahaan mampu menjaga loyalitas pelanggan untuk terus menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan.
Etika dalam melayani pelanggan yang dimaksud adalah dengan memberikan informasi yang detail terkait suatu produk, menjawab pertanyaan pelanggan dengan cepat, dan memperhatikan kritik maupun saran. Dengan demikian, berbagai tindakan kurang profesional yang terjadi dalam dunia bisnis dapat dibatasi karena perusahaan senantiasa mengedepankan nilai moral dalam menjalankan bisnis.
3. Membina Hubungan Baik dengan Pemegang Saham
Manfaat lain yang didapatkan oleh perusahaan yang memiliki etika adalah dapat membangun hubungan baik dengan para stakeholder. Dengan menjunjung nilai moral, perusahaan sudah berhasil menunjukkan kualitasnya.
Prinsip moral yang diterapkan adalah dengan menjaga integritas yang sudah diterapkan oleh perusahaan sejak awal berdiri. Juga menjaga kultur perusahaan akan tetap baik. Dengan begini, perusahaan menjadi mudah dipercaya oleh rekan bisnis untuk membina hubungan kerja dalam jangka pendek maupun panjang.
4. Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Selain ketiga manfaat di atas, kode etik juga membantu meningkatkan produktivitas kerja. Prinsip nilai moral yang ditetapkan membuat karyawan merasa sama, tidak ada dibedakan satu sama lain meskipun berasal dari latar belakang yang berbeda. Karyawan diperbolehkan untuk mengungkapkan pendapat dengan cara yang baik dan benar.
Perilaku yang sesuai dengan pedoman etika akan meningkatkan sistem kerja yang dinamis dan harmonis. Karyawan menjadi termotivasi untuk bekerja, meskipun berada dalam tekanan. Sebab, tenaga dan pengorbanan yang dikeluarkan untuk bekerja terbayarkan dengan apa yang didapatkan dari perusahaan.
Baca Juga: 10 Tips Efektif Meningkatkan Produktivitas Karyawan
Cara Menyusun Kode Etik Perusahaan yang Benar

Menyusun kode etik karyawan dalam perusahaan bukan hal yang mudah. Ada banyak pihak yang harus dilibatkan untuk mendapatkan kode etik yang pas dan sesuai dengan prinsip di perusahaan. Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyusun kode etik.
1. Langkah Menyusun Kode Etik di Perusahaan
- Pertama-tama, tentukan batasan normatif yang dapat ditoleransi oleh perusahaan
- Identifikasi budaya kerja yang sesuai dengan perilaku di lingkungan kerja
- Diskusikan dengan pihak-pihak yang terlibat. Jika perlu, mintalah pendapat untuk memudahkan penyusunan kode etik yang baik dan benar
- Cantumkan efek dari pelanggaran kode etik, seperti hukuman penjara dan denda yang harus dibayarkan ketika ada seseorang yang melanggarnya
- Cantumkan nama pengawas dalam menjalankan kode etik untuk menciptakan rasa tanggung jawab saat bertugas
Informasikan kode etik perusahaan kepada seluruh pihak internal. Cantumkan poin-poinnya dalam website resmi atau print out, lalu pajang di tempat tertentu agar karyawan selalu mengingat isi kode etik yang dibuat oleh perusahaan.
2. Penerapan Kode Etik Karyawan dalam Perusahaan
Setelah kode etik berhasil disusun, tahap selanjutnya adalah menerapkan kode etik di lingkungan kerja. Penerapannya dikelola oleh divisi human resource. Divisi ini yang senantiasa menginformasikan dan mengawasi jalannya kode etika.
Jika terjadi suatu pelanggaran di kemudian hari, maka divisi human resource yang akan turun tangan terlebih dahulu. Divisi ini yang akan mengambil keputusan yang tepat untuk menindaklanjuti pelanggaran. Apakah itu dengan memberikan sanksi berupa surat peringatan, memberikan skorsing karyawan, atau denda tertentu berdasarkan dampak pelanggaran yang dilakukan.
3. Pengawasan dan Evaluasi Kode Etik
Pengawasan dibutuhkan untuk mengendalikan penerapan kode etik. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa kode etik diterapkan dengan baik, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan. Selain itu, pengawasan juga baik untuk membangun budaya kerja yang positif, profesional, dan nyaman bagi seluruh karyawan.
Setelah diterapkan dalam kurun waktu tertentu, kode etik perlu dievaluasi. Evaluasi dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi sejumlah pertanyaan kepada karyawan. Jawaban yang diterima dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki isi dari kode etik atau menambahkan poin-poin tertentu, sehingga etika di perusahaan menjadi lebih baik lagi kedepannya.
Baca Juga: Pentingnya Asuransi Pensiun dan Manfaatnya
Pedoman Dibutuhkan dalam Semua Perjalanan Bisnis
Etika bisnis akan mempengaruhi proses perjalanan bisnis secara menyeluruh, mulai cara kerja karyawan hingga pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan. Kode etik akan membatasi perilaku masing-masing pihak internal di dalam perusahaan, sehingga tidak dapat bertindak seenaknya atau menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya di perusahaan.
Alhasil, budaya kerja yang sehat pun senantiasa tercipta di lingkungan kerja.
Jika kamu ingin membangun kultur positif di dalam perusahaan, sekarang adalah saat yang tepat untuk melakukan sejumlah perubahan.
Libatkan beberapa pihak, mulai dari menilai kode etik yang berlaku saat ini, proses pengambilan keputusan sampai penerapan kode etik yang baru. Dengan demikian, bisnis dapat berjalan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan.
Miliki perlindungan dari Asuransi Nama Baik untuk menjaga reputasi dan nama baik perusahaan termasuk mereka yang menjabat sebagai Direktur dan pejabat lainnya demi menjaga citra perusahaan dengan mengajukannya di Cermati Protect melalui form dibawah ini.
1 comment
Comments are closed.