6 Jenis Pelanggaran Etika Bisnis yang Wajib Dihindari

photo of people doing handshakes
Photo by fauxels on Pexels.com

6 Jenis Pelanggaran Etika Bisnis yang Wajib Dihindari

Implementasi mengenai etika bisnis memang tidak terlihat jelas di perusahaan, tapi pelanggaran atasnya biasanya dikenakan sanksi tegas secara hukum. Perusahaan bisa melaporkan dan menuntut pelaku atas hal-hal yang dirasa merugikan perusahaan. 

Adanya etika bisnis memiliki tujuan yang baik, yaitu untuk melindungi bisnis dari praktik yang tidak menguntungkan di luar sana. Dengan demikian, bisnis dapat berjalan lancar, kesejahteraan karyawan meningkat, dan ekspansi pun dapat dilakukan. 

Apa Pengertian Etika Bisnis?

Secara umum, etika bisnis adalah cara atau pedoman dalam melakukan kegiatan bisnis yang mencakup individu, perusahaan, dan masyarakat. Etika bisnis membentuk suatu norma, nilai, dan pola perilaku yang baik untuk mendapatkan kinerja yang berkesinambungan. Tentunya, sesuai dengan kaidah etika dan hukum yang berlaku.

Menurut para ahli, pengertian etika bisnis bisa berbeda-beda. Hal ini tergantung dari sudut pandang masing-masing dalam bisnis.

1. Menurut Bertens (2000)

Etika bisnis itu sendiri jauh lebih luas jika dibandingkan pengertian yang diatur dalam undang-undang. Etika bisnis menjadi standar tertinggi, karena seringnya ditemukan grey area yang tidak diatur dalam hukum.

2. Menurut Hill dan Jones

Etika bisnis adalah ajaran untuk membedakan yang benar dan salah sebagai bekal bagi setiap pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan. Sebab, ada banyak hal yang harus dipertimbangkan agar tidak menyalahi aturan dan merugikan banyak pihak.

3. Menurut Velasquez

Etika bisnis merupakan suatu kajian mengenai suatu akhlak tentang benar atau salah.

4. Menurut Sumarni

Etika bisnis adalah penilaian terhadap perilaku dan kegiatan bisnis sesuai dengan prinsip kebenaran dan kejujuran dalam berbisnis.

5. Menurut Yosephus

Etika bisnis merupakan etika terapan yang diterapkan pada tindakan manusia di bidang ekonomi, terutama industri bisnis. Sasaran dari etika bisnis ini adalah perilaku moral dari orang-orang yang melakukan kegiatan bisnis.

Baca Juga: Jenis Asuransi Perjalanan, Manfaat, dan Cara Klaim

Manfaat Etika dalam Bisnis

Penerapan etika bisnis yang tepat akan membawa banyak manfaat bagi perusahaan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut ini beberapa manfaat etika dalam bisnis:

  • Meningkatkan reputasi perusahaan di tengah-tengah masyarakat
  • Menciptakan kepercayaan konsumen
  • Pengelolaan manajemen menjadi lebih efektif
  • Meningkatkan omzet yang otomatis meningkatkan keuntungan bagi perusahaan
  • Menarik minat investor untuk menanamkan modal di perusahaan
  • Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
  • Memberikan kesejahteraan bagi karyawan
  • Lebih dihargai oleh kompetitor dalam bisnis

5 Prinsip Etika Bisnis

Untuk mencapai tujuan dalam bisnis, perusahaan wajib memiliki prinsip etika bisnis. Prinsip ini dijadikan pedoman dalam melakukan kegiatan bisnis, sehingga segala bentuk ketimpangan moral dapat dihindari. Berikut ini prinsip etika bisnis yang wajib diketahui.

1. Prinsip Otonomi

Sikap dan kemampuan untuk mengambil keputusan berdasarkan kesadaran akan baik buruknya sesuatu dinamakan prinsip otonomi. Perusahaan berhak untuk mengambil kebijakan mengenai bisnis yang dijalankan sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki. Implementasinya nanti ditujukan untuk mensejahterakan dan memakmurkan karyawan di perusahaan.

2. Prinsip Kejujuran

Kejujuran adalah hal yang paling mendasar dalam etika bisnis. Tidak hanya perusahaan, kejujuran juga harus dijunjung tinggi oleh karyawan dan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis. Alhasil, perusahaan mendapatkan kepercayaan lebih dari lingkungan di sekitarnya.

Tiga lingkup utama kejujuran dalam kegiatan bisnis, di antaranya:

  • Jujur dalam memenuhi persyaratan yang ada di dalam kontrak kerja
  • Jujur dalam menawar barang dan jasa sesuai dengan kualitas atau mutunya
  • Jujur dalam melaksanakan kegiatan di lingkungan internal perusahaan

3. Prinsip Keadilan

Perusahaan perlu memegang prinsip keadilan, baik kepada pihak internal maupun eksternal. Penerapan di lingkungan internal dapat berupa pemberian upah karyawan sesuai kontribusi dan jabatannya. Sedangkan di lingkungan eksternal berupa memberikan pelayanan yang sama kepada seluruh konsumen tanpa membeda-bedakan antara pelanggan dan pembeli baru.

4. Prinsip Hormat

Selain kepada perusahaan, prinsip hormat ini juga penting untuk diri sendiri. Caranya dengan tidak melakukan perbuatan jahat yang dapat menjatuhkan harga diri dan merugikan orang lain. Dengan demikian, kegiatan bisnis dapat berjalan lancar.

5. Prinsip Tidak Melakukan Kejahatan

Prinsip yang satu ini sangat berkaitan dengan prinsip kejujuran. Penerapan kejujuran yang baik dan benar sejatinya akan menjauhkan pihak-pihak yang terlibat dalam bisnis dari tindak kejahatan.

Baca Juga: Asuransi Pengangkutan Barang: Manfaat, Jenis, dan Cara Klaim

6 Jenis Pelanggaran Etika Bisnis

Pelanggaran etika bisnis merupakan awal mula kehancuran suatu perusahaan dan pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Mementingkan kepentingan pribadi tentu tidak cukup, karena perusahaan perlu memikirkan kepentingan orang lain. Caranya dengan menghindari jenis pelanggaran etika bisnis berikut ini.

1. Melakukan Tindakan Penipuan

Salah satu jenis pelanggaran etika bisnis yang paling sering ditemui adalah penipuan, khususnya bisnis online. Tindak penipuannya dapat berupa tidak mengirimkan barang kepada pembeli, mengirimkan barang yang salah dan tidak sesuai dengan kualitas yang disebutkan.

Padahal kejujuran sangat penting untuk menunjang perjalanan bisnis, khususnya dalam jangka panjang. Jika perusahaan terbukti melakukan penipuan, maka sulit sekali untuk mengembalikan citra perusahaan di mata konsumen.

2. Mengambil Foto Produk Orang Lain

Foto yang digunakan oleh penjual dalam bisnis online seringkali diambil dari penjual lain tanpa meminta izin. Hal ini tentu saja menyalahi etika bisnis. Jika dilaporkan kepada platform pengelola bisnis online, maka produk biasanya akan di-take down atau dihapus dari daftar produk penjual.

Hal yang tak kalah parah adalah saat foto produk yang dipajang tidak sesuai dengan foto asli produk. Untuk mendapatkan pelanggan, hindarilah hal-hal yang telah disebutkan. Lebih baik gunakan foto jepretan sendiri meski hasilnya kurang memuaskan.

3. Spamming ke Calon Pembeli

Bagi pebisnis yang berjualan di Instagram atau Whatsapp, pasti sering melakukan broadcasting. Tujuannya untuk mempromosikan daftar barang yang dijual, lengkap dengan harga-harganya ke semua kontak yang ada di smartphone. Sayangnya, hal ini justru membuat pebisnis kehilangan calon pembeli karena sebagian orang merasa  di-spam.

Jika ingin mempromosikan produk, lebih baik unggah lewat status di Whatsapp atau story di Instagram. Lakukan di waktu yang tepat agar unggahan banyak dilihat. Batasi banyak produk yang akan diunggah setiap hari untuk menghindari spamming.

4. Melakukan Tag Secara Acak

Selain membagikan foto produk secara massal, jenis pelanggaran etika bisnis lainnya adalah melakukan tag secara acak. Hal ini sering ditemukan di sosial media, seperti Instagram dan Facebook. Tujuannya untuk mendapatkan attention dari orang yang di-tag.

Tag sama sekali tidak dipermasalahkan, asal dilakukan kepada orang-orang yang dikenal. Jika tidak, yang ada akun bisnis akan diblokir oleh akun yang sudah di-tag. Alternatif terbaik untuk promosi adalah menggunakan Ads atau iklan berbayar untuk menjangkau calon pembeli yang lebih banyak.

5. Mencuri Ide Bisnis Orang Lain

Mencuri adalah tindakan pelanggaran yang tidak dibenarkan, termasuk dalam dunia bisnis. Tindakan ini sering dilakukan oleh pesaing ketika merasa bisnisnya terancam. 

Akibat dari pencurian ide bisnis sangatlah fatal karena dapat digugat menggunakan pasal 17 ayat 1 UU No. 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang. Sanksi yang diberikan berupa tindak pidana penjara selama 2 tahun atau denda maksimal Rp300.000.000.

6. Memanfaatkan Kreativitas Orang Lain

Kreativitas adalah sesuatu yang patut dihargai, karena hal ini menguras ide, pikiran, dan waktu. Seseorang yang terbukti mencuri kreativitas orang lain, seperti mencuri konten video, artikel, dan gambar akan dikenakan sanksi tegas. Apalagi kalau konten tersebut digunakan untuk tujuan komersial yang menguntungkan salah satu pihak. 

Hal ini tidak termasuk pelanggaran etika dalam bisnis apabila kreator atau pemilik konten mengizinkan konten miliknya dipakai untuk tujuan komersial. Sebelum dikenakan sanksi tegas, penting untuk meminta izin kepada kreator jika suatu saat ingin menggunakan hasil kreativitasnya.

Baca Juga: Operator Alat Berat: Tugas, Skill, dan Tips Karir

Menerapkan Cara Berbisnis yang Baik Adalah Kunci Utamanya

Siapa saja diperbolehkan untuk menjalankan bisnis, dimana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Dengan syarat, asal pemilik atau pelaku bisnis menerapkan cara berbisnis yang baik dan benar. Caranya dengan tidak melakukan pelanggaran etika dalam bisnis. 

Banyak cara yang bisa dilakukan agar bisnis yang dijalankan menjadi sukses, seperti meningkatkan kualitas produk, meningkatkan pelayanan, menetapkan harga yang sesuai, dan menerapkan teknik promosi yang tepat. Bersaing itu sudah pasti, tapi bangunlah persaingan yang sehat. Jangan sampai bisnis merugikan pihak mana pun, baik kompetitor, kreator, maupun masyarakat luas.

Sebagai pemilik bisnis atau perusahaan yang telah memiliki nama baik dimasyarakat atau para konsumen Anda, penting untuk memiliki asuransi nama baik sebagai jaminan perlindungan bisnis Anda yang sudah dibangun dengan susah payah dari ancaman pencemaran nama baik yang bisa sangat merugikan bisnis.

Dapatkan asuransi nama baik untuk melindungi citra bisnis atau perusahaan Anda dengan mengisi formulir di bawah ini!