7 Cara Menjaga Nama Baik Perusahaan
Resign bukan kata yang asing lagi di telinga, terutama di dunia kerja. Beberapa alasan karyawan resign biasanya karena tidak ada kenaikan gaji, promosi jabatan, ilmunya stuck, dan merasa bosan dengan lingkungan pekerjaan yang begitu-begitu saja.
Resign adalah hal yang wajar, tapi jangan sampai kamu ketahuan menjelek-jelekkan nama perusahaan setelah keluar. Pasalnya, tindakan ini membuat citra perusahaan menjadi buruk di mata masyarakat luas.
Pentingnya Menjaga Nama Baik Perusahaan

Baik atau buruknya kinerja suatu perusahaan sebenarnya dapat tercermin dari laporan keuangan tahunannya. Namun, ini saja tidak cukup karena bagi masyarakat awam yang tidak mengerti laporan keuangan pasti tidak tahu cara menilai dan membaca laporan tersebut.
Penilaian biasanya diberikan dari postingan perusahaan di sosial media dan review karyawan yang pernah bekerja di sana. Jika review buruk, citra perusahaan otomatis berkurang. Apalagi jika perusahaan pernah memiliki kasus serius, misalnya melakukan PHK massal atau menjual produk yang sudah expired.
Nama baik perusahaan yang sudah dibangun dari dulu bisa hilang dalam sekejap. Jadi, penting agar perusahaan selalu memperhatikan kinerjanya setiap hari. Hal ini biasanya diurus oleh divisi personalia.
Jika nama perusahaan mulai jelek di masyarakat, divisi personalia harus sigap membuat klarifikasi agar masalahnya tidak bertambah runyam.
Dengan demikian, citra perusahaan dapat terbangun kembali sedikit demi sedikit hingga akhirnya bisa mendapatkan kepercayaan penuh dari masyarakat.
Manfaat Nama Baik Bagi Perusahaan

Menjaga nama baik atau reputasi adalah suatu keharusan bagi perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan dari masyarakat. Sebab, lancar atau tidaknya kegiatan bisnis sangat dipengaruhi oleh reputasi perusahaan.
Tidak hanya itu, reputasi yang dimiliki suatu perusahaan juga memiliki sejumlah manfaat. Adapun manfaatnya adalah sebagai berikut.
1. Perusahaan Mendapatkan Sumber Daya yang Berkualitas
Faktanya, perusahaan yang memiliki reputasi bagus biasanya banyak diincar oleh pelamar kerja. Mereka berlomba-lomba melamar dan menunjukkan potensi maksimal agar bisa diterima bekerja di perusahaan. Sebab, perusahaan menawarkan apa yang dicari oleh pelamar, yaitu jenjang karir yang jelas, upah yang menggiurkan, dan suasana kerja yang nyaman.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tentu akan membantu perusahaan untuk meningkatkan kinerja bisnis. Jadi, perusahaan dapat bersaing secara sehat dengan para kompetitor di luar sana.
Bandingkan jika reputasi perusahaan buruk, mana ada pelamar yang mau melamar. Mereka pasti akan mencari perusahaan yang jauh lebih baik dan settle untuk perkembangan karirnya.
2. Promosi Menjadi Mudah
Perusahaan yang punya nama biasanya lebih cepat dilirik oleh wartawan atau media untuk bekerjasama, berupa promosi di sosial online atau elektronik. Kerjasama ini tidak selamanya gratis. Tapi jika perusahaan beruntung, biaya promosi bisa digratiskan atau dikorting sesuai dengan negosiasi kedua belah pihak.
Promosi ini membuat perusahaan semakin dikenal oleh masyarakat. Nama yang sudah harum menjadi lebih harum, sehingga tingkat kepercayaan masyarakat meningkat.
Jika reputasi perusahaan buruk, tidak ada satu media pun yang mau bekerjasama. Sekalipun ada, tujuannya sudah pasti untuk mencari viewers atau meningkatkan traffic di sosial media.
3. Adanya Respons Positif dari Masyarakat
Perusahaan yang memiliki image bagus sering mendapatkan respons positif dari masyarakat. Salah satunya adalah saat mengeluarkan produk terbaru. Produk tersebut mudah diterima, bahkan masyarakat sangat antusias untuk mencobanya.
Manfaat ini tentu tidak akan didapatkan perusahaan yang memiliki citra buruk. Yang ada justru kebalikannya, di mana antusiasme masyarakat sudah hilang sebelum berita tentang launching produk baru disebarluaskan.
Mirisnya lagi adalah masyarakat tidak mau tahu tentang perusahaan. Jika ini terus-menerus terjadi, ada kemungkinan perusahaan akan gulung tikar dalam waktu dekat.
4. Menarik Minat Investor
Investor mana pun akan memprioritaskan perusahaan yang punya nama saat ingin berinvestasi, karena potensi cuannya besar. Berbanding terbalik dengan perusahaan yang citranya sudah rusak dari dulu.
Berinvestasi di perusahaan demikian merupakan mimpi buruk. Peluang untuk untung malah berubah menjadi buntung.
Selain kehilangan investor, harga saham perusahaan pun ikut menurun. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan sudah listing di bursa efek.
Baca Juga: Tips Perusahaan Menjamin Kesehatan Karyawan di Kantor
7 Cara Menjaga Nama Baik Perusahaan

Menjaga nama baik bukan hal yang mudah, tapi hal ini mungkin jika perusahaan mau berusaha. Berikut beberapa cara menjaga nama baik perusahaan.
1. Mengikuti Aturan Pemerintah
Pemerintah memiliki aturan yang cukup jelas terkait kegiatan usaha yang ada di Indonesia. Mulai dari cara perusahaan melakukan kegiatan operasional hingga bagaimana cara perusahaan mensejahterakan karyawan.
Para pengusaha perlu mengikuti aturan ini untuk menjaga citra baiknya.
Sederhananya dengan mengikuti aturan libur bersama dari pemerintah, tidak melakukan korupsi atau suap kepada oknum tertentu.
2. Peka Terhadap Situasi
Peribahasa “sedia payung sebelum hujan” berlaku untuk setiap perusahaan. Maksudnya adalah perusahaan wajib membuat rencana atau solusi terhadap risiko yang terjadi di kemudian hari. Jika risiko tersebut mengancam reputasi, perusahaan dapat mengatasinya dengan cepat.
Misalnya, jika perusahaan melakukan hal-hal yang kurang manusiawi terhadap karyawan, maka perusahaan bisa segera minta maaf kepada karyawan tersebut. Bukti permintaan maaf bisa dimuat dalam berita atau diposting di sosial media, sehingga masyarakat dapat melihat itikad baik dari perusahaan.
3. Tidak Mengabaikan Masalah Kecil
Masalah kecil yang dibiarkan berlarut-larut bisa menjadi masalah besar. Hal ini akan mempengaruhi kinerja dan menurunkan citra perusahaan di mata masyarakat.
Jika masalah mulai tercium, segera selesaikan. Gunakan bahasa yang baik dan enak didengar saat membuat klarifikasi kepada publik. Selesaikan masalah dengan kepala dingin untuk menghindari timbulnya masalah baru.
Baca Juga: Plus Minus Kerja Remote yang Perlu Diketahui
4. Menentukan SOP dalam Menangani Sosial Media
Media sosial adalah media yang ampuh untuk promosi, berjualan, dan meningkatkan relasi antara perusahaan dan masyarakat. Namun, media sosial juga menjadi salah satu pemicu menurunnya citra perusahaan jika tidak digunakan dengan baik dan bijak.
Penting agar perusahaan membuat SOP tentang tata cara menggunakan sosial media dengan baik. Mulai dari konten yang perlu dibagikan di sosial media, cara merespons konsumen, dan lain sebagainya.
SOP ini adalah pedoman tentang cara kerja perusahaan. Jika ada karyawan yang terbukti melanggar SOP, ia patut ditegur atau diberi surat peringatan agar tidak mengulangi kesalahan yang sama untuk kedua kalinya.
5. Memilih Pemimpin yang Bagus
Perombakan direksi adalah hal yang wajar dilakukan. Pemicunya bermacam-macam. Bisa karena pemimpin yang sekarang kurang kompeten atau punya skandal tertentu yang mengancam citra perusahaan di mata masyarakat.
Perusahaan pasti tahu siapa yang berhak menjadi pemimpin dan menggantikan posisi sebelumnya. Jadi, pilihlah yang terbaik dengan penilaian yang objektif, bukan subjektif.
Pilihlah pemimpin yang memiliki citra bagus, baik di lingkungan internal maupun eksternal. Hal ini akan mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap perusahaan, begitu pula investor.
6. Melakukan Kegiatan untuk Mensejahterakan Karyawan
Mempromosikan karyawan yang berprestasi, mengadakan pelatihan atau gathering, dan memberikan bonus setiap tahun merupakan cara mensejahterakan karyawan yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Ketika karyawan sejahtera, citra perusahaan otomatis semakin bagus di masyarakat.
Karyawan yang disejahterakan biasanya akan menceritakan hal-hal baik yang dilakukan oleh perusahaan kepadanya selama ini. Tidak hanya kepada keluarga dan orang-orang terdekat, tapi juga ke semua pengikutnya di sosial media.
7. Membangun Relasi yang Baik
Pembangunan relasi tidak selamanya harus dengan investor atau para pemimpin, tapi juga kepada semua masyarakat. Relasi yang baik dipercaya dapat menumbuhkan rasa memiliki dan meningkatkan rasa hormat masyarakat kepada perusahaan.
Membangun relasi bisa dilakukan dengan menampilkan visi dan misi perusahaan lewat sosial media atau website resmi, hingga mengadakan sesi tanya jawab dengan konsumen. Jika konsumen memberi masukan, terimalah dengan lapang dada dan jadikan sebagai bahan evaluasi agar kedepannya semakin baik lagi.
Baca Juga: Pengertian Kecelakaan Kerja dan Cara Meminimalisirnya
Jadilah Perusahaan yang Berpengaruh di Masyarakat
Mencari keuntungan merupakan tujuan utama berbisnis, tapi jangan lupa kalau reputasi perusahaan mempunyai peran yang cukup tinggi dalam mewujudkan hal ini. Jalin dan jagalah interaksi yang baik dengan konsumen agar perusahaan dapat menjadi pihak yang berpengaruh di tengah-tengah masyarakat.
Sebagai yang berpengaruh, perusahaan akan mendapatkan bargaining position dalam menjalankan kegiatan bisnis. Hal ini adalah suatu keuntungan karena dapat mendongkrak power perusahaan dan meningkatkan nilai jual di masyarakat.
Nama baik perusahaan merupakan aset bisnis yang tidak ternilai harganya. Lindungi nama baik perusahaan Anda dengan mengajuakan Asuransi Nama Baik dengan mengisi formulir dibawah ini.