Ini Dia Warna Helm Proyek dan Kegunaannya

Ini Dia Warna Helm Proyek dan Kegunaannya

Helm proyek adalah salah satu perlengkapan proyek yang berfungsi untuk melindungi kepala dari potensi cedera. Misalnya, dari reruntuhan material maupun dari benturan benda keras yang ada di lokasi proyek. Helm ini terdiri dari berbagai warna dengan arti yang berbeda-beda.

Mau tahu lebih banyak informasi tentang helm proyek? Berikut akan dijelaskan tentang manfaat helm proyek, warna-warnanya, standarisasi, masa berlaku, dan harga masing-masing helm berdasarkan warna. 

Manfaat Menggunakan Helm Proyek

Setiap atribut keamanan memiliki manfaat masing-masing yang membedakannya dengan atribut lain. Sama halnya seperti atribut helm yang digunakan di lokasi proyek. Beberapa manfaat helm proyek, di antaranya:

  • Melindungi kepala pekerja dari benturan apa pun selama berada di lokasi proyek
  • Melindungi kepala dari debu atau kotoran yang beterbangan di lokasi proyek
  • Melindungi kepala dari panas atau terik matahari
  • Melindungi kepala dari hujan atau cipratan air

Baca Juga: Apa Itu K3? Pengertian, Tujuan, Prinsip, dan Ruang Lingkup

8 Warna Helm Proyek dan Artinya

Helm proyek atau safety helmet terdiri dari berbagai jenis warna. Setiap warna memiliki arti masing-masing yang jarang

Warna KuningArti warna helm proyek ini menunjukkan bahwa pemakainya adalah pekerja umum, operator, dan sub kontraktor. Warnanya yang mencolok membuat pemakainya mudah terlihat. Helm ini sering dipakai untuk proyek besar di lokasi yang luas dengan jumlah pekerja yang banyak.
Warna OranyeJika kamu melihat seseorang memakai helm proyek berwarna oranye, maka dapat dipastikan pemakainya adalah tamu. Bisa saja investor, kerabat pemilik proyek, atau orang lain yang ingin melihat perkembangan proyek yang sedang berlangsung. Singkatnya, helm oranye ditujukan untuk pihak eksternal.
Warna BiruHelm proyek berwarna biru biasanya dipakai oleh supervisor lapangan, elektrikal kontraktor, pengawas sementara, dan operator teknis proyek. Operator teknis di sini seperti operator kelistrikan yang bertugas untuk mengecek bagian kelistrikan di lokasi proyek. Jika ada masalah, maka si pemakai helm ini yang akan mengurusnya.
Warna PutihWarna putih juga sering kali ditemui di lokasi proyek. Pemakai helm ini biasanya menjabat sebagai petinggi di perusahaan, seperti pengawas, mandor, manajer, dan insinyur. Pemakai helm ini memiliki tanggung jawab yang tinggi di dalam suatu proyek, sehingga membutuhkan pengetahuan yang luas agar proyek bisa berjalan dengan lancar.
Warna HijauSesuai dengan warnanya, helm berwarna hijau ditujukan untuk orang-orang yang tugasnya berhubungan dengan lingkungan. Pemakainya adalah pengawas atau pelindung lingkungan di kawasan proyek. Pemakai helm ini bisa dikatakan menjadi orang yang paling tahu tentang kondisi lingkungan di sekitar dan masalah lingkungan yang sedang terjadi.
Warna CokelatHelm berwarna coklat biasanya dipakai oleh pekerja las atau pekerja yang berhubungan dengan suhu tinggi. Mereka ini ditugaskan di bagian peleburan dan pertambangan.
Warna MerahBukan petugas kebakaran, ya! Helm berwarna merah ini dipakai oleh safety officer, yaitu orang yang bekerja untuk mengawasi keamanan proyek. Mereka ini juga bertugas untuk menjalankan fungsi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Warna Merah MudaWarna helm yang terakhir adalah warna merah muda. Helm ini sangat jarang ditemui di lokasi proyek karena biasanya dikhususkan bagi anak-anak magang yang berasal dari universitas tertentu. Tugas mereka adalah untuk melihat dan mencatat proses pembangunan guna menambah pengetahuan di bidang konstruksi.

Standar Safety Helmet untuk Kebutuhan Proyek

Setiap negara memiliki aturan dan standarisasi safety helmet masing-masing. Adapun standarisasi helm proyek di Indonesia dan yang berlaku secara internasional adalah sebagai berikut. 

1. Standar Internasional

Salah satu standarisasi internasional yang paling terkenal adalah ANSI/ISEA Z89.1-2014 tentang Industrial Head Protection. Standar ini dibagi lagi menjadi dua kategori, yaitu:

  • ANSI tipe I / CSA Tipe 1, yaitu helm proyek yang mampu melindungi kepala dari benturan maupun penetrasi vertikal
  • ANSI tipe II / CSA Tipe 2, yaitu helm proyek yang mampu melindungi kepala dari benturan, penetrasi vertikal, lateral atau samping, dan memiliki lapisan dalam yang terbuat dari busa EPS

Helm proyek pada poin dua di atas memiliki persyaratan, di antaranya:

  • Memiliki redaman energi benturan dari depan, samping, belakang, dan atas
  • Memiliki resistensi penetrasi di luar pusat
  • Memiliki retensi tali dagu

Selain itu, terdapat juga standarisasi helm proyek di Eropa atau yang dikenal dengan EN 397. Semua helm yang dipakai di Eropa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

  • Tahan terhadap redaman energi benturan secara vertikal
  • Memiliki ketahanan terhadap penetrasi atau benda runcing dan tajam
  • Tahan terhadap api
  • Adanya lampiran tali dagu, dimana tali dagu akan terbuka pada posisi 150 N minimum dan 250 N maksimum

Negara Kanada juga memiliki standarisasi helm proyek edisi CSA Z94.1 yang merupakan perpaduan antara rangkaian alat pelindung diri dan kepala. Entah itu untuk pekerja di industri pertambangan, konstruksi, utilitas, maupun kehutanan.

Adapun persyaratan CSA Z94.1, yaitu:

  • Berlaku untuk pekerja di industri pertambangan, konstruksi, utilitas, dan kehutanan
  • Area kepala yang harus dilindungi harus ditentukan
  • Menyertakan persyaratan kinerja dasar, baik untuk kekuatan elektrik, redaman benturan, retensi pasif, ketahanan penetrasi, ketahanan pengapian linear, dan tingkat mudah terbakar
  • Sesuai dengan panduan tentang pemilihan, perawatan, dan penggunaan helm proyek yang sudah ditentukan

2. Standar Indonesia

Helm proyek yang berlaku di Indonesia harus memenuhi standarisasi secara nasional atau sering disebut SNI. Standar SNI yang berlaku, yaitu SNI ISO 3873:2012 yang berisi tentang perlindungan kepala dari benturan, kejatuhan benda-benda, dan lainnya.

Baca Juga: Seputar K3 Konstruksi, Mulai dari Pengertian Hingga Penerapannya

Masa Berlaku Helm Proyek 

Perlu diketahui bahwa helm proyek memiliki masa berlaku masing-masing. Jika masanya sudah habis atau kadaluarsa, maka material pembuat helm akan keras dan mudah rapuh. Akibatnya, helm proyek menjadi mudah pecah saat terkena reruntuhan benda dari atas.

Untuk menjaga keselamatan para pekerja, badan standar dunia atau OSHA menetapkan masa berlaku helm proyek yang diatur dalam standarisasi ANSI/ISEA Z89.1-2014. Standarisasi ini menyebutkan bahwa masa berlaku helm maksimal adalah 4-5 tahun. 

Untuk mengetahui masa berlaku masing-masing helm proyek, maka pekerja dapat mengeceknya di sekitar helm. Kode tersebut berisi tahun produksi yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk menentukan masa berlaku atau tanggal kadaluarsa helm. 

Adapun cara membaca kode tahun produksi di helm proyek, yaitu:

  • Angka yang ada di helm menunjukkan tahun pembuatan. Jika angkanya adalah 19, maka helm itu diproduksi tahun 2019
  • Ikon panah yang mengarah pada angka tertentu di helm menunjukkan bulan produksi. Jadi, jika panahnya menunjukkan angka 9, artinya helm diproduksi pada Bulan September

Anggaplah helm diproduksi pada Bulan September 2019 dengan masa berlaku 5 tahun, maka helm akan kadaluarsa pada September 2024 nanti. Setelah itu, jangan lupa lakukan pengecekan untuk nama produsen helm, nomor standarisasi yang digunakan, dan klasifikasi kelas helm proyek. 

Harga Helm Proyek Berbagai Merek

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan adalah berapa harga helm proyek? Harganya sendiri bervariasi, sesuai dengan tempat di mana helm dibeli, kualitas, dan warna helm. 

Berikut ini estimasi harga helm proyek yang diperjualbelikan di e-commerce di Indonesia:

  • Helm proyek dengan mig tebal warna kuning: Rp37.000
  • Helm proyek SNI SNA ventilasi warna merah: Rp54.900
  • Helm proyek Venitex delta plus warna putih: Rp184.000
  • Helm proyek delta plus warna oranye: Rp185.000
  • Helm proyek Uvex Pheos B-WR warna putih: Rp278.000
  • Helm proyek Foldable IZANO 2 warna biru: Rp850.000

Baca Juga: Pengertian Kecelakaan Kerja dan Cara Meminimalisirnya

Jaga Kebersihan Helm yang Digunakan di Proyek

Itu dia informasi mengenai helm proyek yang penting untuk diketahui. Sebagai pengguna, kamu perlu menyesuaikan tingkat kenyamanan penggunaan, keamanan, dan warna sesuai kebutuhan proyek. Pastikan helm proyek digunakan sesuai dengan aturan dan standarisasi yang berlaku untuk memaksimalkan perlindungan terhadap diri sendiri selama berada di lokasi proyek. 

Selain itu, jangan lupa untuk senantiasa menjaga kebersihan helm proyek. Hal ini dilakukan untuk mencegah kotoran dan debu yang menempel pada helm proyek, serta menjaga daya tahan helm. Jika ternyata kotoran tersebut adalah bahan kimia aktif, solvent, atau minyak tertentu, maka hal ini akan memicu dan mempercepat kerusakan material pembuat safety helmet

Selain memberikan alat pelindung diri yang terbaik untuk para pekerja lapangan yang memiliki tingkat risiko kecelakaan kerja lebih tinggi, jenis perlindungan lain yang bisa diberikan dari pihak perusahaan adalah dengan memberika mereka asuransi kesehatan karyawan terbaik.

Dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!