Jenis-jenis Pondasi Rumah Tahan Gempa

Jenis-jenis Pondasi Rumah Tahan Gempa

Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang dapat merobohkan semua bangunan tanpa terkecuali. Mengingat banyaknya gunung yang masih aktif di Indonesia, kontraktor di negeri ini perlu belajar membuat bangunan tahan gempa, seperti di Jepang. Sehingga gedung-gedung pencakar langit di pusat kota tidak gampang roboh saat terjadi gempa. 

Selain karena pemakaian material yang ringan, kunci lain dari bangunan tahan gempa di Jepang adalah pondasi bangunan yang digunakan. Komponen penyusunnya wajib terikat dengan baik, sehingga struktur bangunan semakin kokoh. 

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis pondasi yang digunakan untuk kebutuhan konstruksi. Kira-kira apa saja jenis pondasi yang digunakan untuk konstruksi bangunan tahan gempa di Indonesia?

Jenis-jenis Pondasi Rumah Tahan Gempa

Pondasi yang tepat untuk bangunan rumah adalah pondasi yang sesuai dengan kondisi permukaan tahan, desain bangunan, jenis tanah, dan aspek geografis lainnya. Secara garis besar, terdapat dua jenis pondasi yang sering digunakan yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. 

1. Jenis Pondasi Dangkal

Jenis pondasi yang pertama adalah pondasi dangkal. Kondisi ini dibuat pada tanah dengan kedalaman yang rendah, yaitu kurang dari 3 meter atau sepertiga dari lebar alas pada pondasi. Pondasi jenis ini banyak ditemukan pada kondisi permukaan tanah yang keras atau stabil.

Jika kondisi tanahnya adalah tanah gambut atau bekas rawa, maka kondisi tanahnya perlu diperbaiki terlebih dahulu. Caranya dengan menanam tiang pancang di bawah pondasi. 

Terdapat 10 jenis pondasi dangkal yang umum digunakan, di antaranya:

Pondasi TapakDisebut juga pad foundation adalah pondasi yang menggunakan material beton bertulang dengan ketebalan yang beragam. Pada umumnya dipakai untuk mendukung titik beban tunggal pada bangunan. Bangunan yang dibangun biasanya berbentuk persegi maupun bulat.
Pondasi JalurBentuk pondasi yang digunakan untuk mendukung bangunan yang memanjang dinamakan pondasi jalur. Pondasi ini dibuat dari campuran bahan pecahan batu, batu kali, dan cor beton tanpa tulang. Pondasinya berbentuk kolom persegi atau trapesium
Pondasi RakitDisebut juga sebagai pondasi raft atau raft foundation, yaitu pondasi yang digunakan di daerah yang cukup luas. Fungsinya adalah untuk menyebarkan beban pada kondisi tanah yang lebih lunak atau longgar, dan tingkat ketahanan yang rendah. Detail pada pondasi bangunan terbuat dari plat beton besar dengan kolom bergaris. 
Pondasi UmpakSalah satu kelebihan dari pondasi umpak adalah tingkat ketahanannya terhadap guncangan. Hal ini dapat terjadi karena pondasi umpak memiliki mekanisme khusus yang dapat menyeimbangkan bangunan saat terjadi guncangan. Pemasangan pondasi dilakukan pada permukaan tanah yang padat, diikat dengan sloof, dan biasanya ditambah dengan batu kali.
Pondasi Strauss PilePondasi yang satu ini dibuat dengan menggali atau mengebor tanah menggunakan tenaga manusia. Prosesnya yang manual membuat tingkat kedalaman pondasi strauss pile terbatas, yaitu 4-10 meter dengan diameter 20-30 cm.
Pondasi Plat Beton JalurPondasi yang satu ini terbuat dari beton bertulang yang memiliki kepadatan tinggi. Pondasi ini mampu menahan beban dengan baik karena memiliki model berlajur. Selain karena tahan gempa, kelebihan lain dari pondasi ini adalah harganya relatif terjangkau. 
Pondasi SumuranPondasi sumuran merupakan pondasi kombinasi antara pondasi dangkal dan tiang pancang. Pondasi ini memiliki bentuk bulat dengan diameter 60-80 cm dengan tingkat kedalaman 1-2 meter. Setelah ditanam pada tanah, pondasi sumur biasanya akan diisi dengan batu kali yang telah ditambah dengan elemen pembesian dan campuran cor beton.
Pondasi Sarang Laba-labaPondasi ini merupakan salah satu jenis pondasi konvensional, yaitu gabungan antara sistem pondasi plat beton pipih menerus dan sistem perbaikan tanah. Struktur utama dari pondasi ini adalah tanah. 
Pondasi Batu kaliPondasi batu kali sering digunakan untuk bangunan tahan gempa yang memiliki struktur rendah, seperti rumah. Pondasi ini terdiri dari berbagai jenis batu alam  dengan ukuran yang berbeda-beda. Agar lebih kuat, pondasi ini sering kali direkatkan dengan semen dan beton. 
Pondasi SetempatPemilihan pondasi ini biasanya untuk mendukung beban pada titik-titik yang berat, seperti kolom praktis atau tiang kayu pada rumah sederhana. Pondasi setempat terdiri dari beberapa jenis, seperti pondasi umpak batu kali, umpak beton, dan plat setempat.

2. Jenis Pondasi Dalam

Pondasi dalam sering kali digunakan untuk bangunan bertingkat yang kondisi permukaan tanahnya tidak terlalu kokoh. Tingkat kedalaman pondasi ini lebih dalam dibandingkan pondasi dangkal, sehingga beban bangunan tidak terlalu memengaruhi daya dukung pondasinya.

Terdapat 5 jenis pondasi dalam yang umum digunakan, di antaranya.

Pondasi Tiang PancangPenggunaan pondasi tiang pancang bisa ditemukan pada lapisan tanah yang daya dukungnya rendah dengan tingkat kandungan air yang tinggi, seperti tanah rawa. Material yang digunakan untuk pondasi ini adalah baja, besi, kayu, dan beton bertulang. Fungsi dari beton-beton ini adalah untuk memindahkan beban dari bangunan yang ada di atasnya ke lapisan tanah yang letaknya lebih dalam daripada permukaan tanah pondasi. 
Pondasi Caissons atau Bore PilePembuatan pondasi ini membutuhkan pengeboran tanah, baik secara manual maupun hidrolis. Setelah itu, pondasi beton akan dipasang dengan cara dicor pada galian tanah. Terdapat dua kelebihan dari pondasi caissons atau bore pile, yaitu:
– Pemasangan pondasi tidak bising
– Penggunaannya kokoh atau tidak mengala
Pondasi BasementSeperti namanya, pondasi ini dibuat untuk membangun basement. Pemasangan dilakukan dengan penggalian terbuka. Bagian-bagian pada pondasi ini memiliki fungsi yang berbeda, sehingga pendistribusian beban menjadi sempurna.
Pondasi Cakar AyamPondasi ini merupakan salah satu pondasi kebanggan orang Indonesia karena dibuat oleh profesor asal Indonesia. Pondasi ini memiliki struktur kaki yang menyerupai cakar ayam. Pondasi cakar ayam dapat digunakan untuk membangun rumah dua lantai atau rumah megah lainnya. 
Pondasi PiersPondasi yang memiliki fungsi untuk meneruskan beban berat struktural pada suatu bangunan dinamakan pondasi piers. Pemasangan pondasi dilakukan dengan menggali tanah sampai pada kedalaman tertentu, lalu pasanglah pondasi bertulang precast. Balok beton yang digunakan sejatinya harus mengikuti tingkat ketinggian pondasi.

Baca Juga: Asuransi Pengangkutan Barang: Manfaat, Jenis, dan Cara Klaim

Jenis Pondasi Lainnya

Kebanyakan pondasi yang digunakan untuk struktur bangunan tahan gempa adalah dua pondasi di atas. Tapi, perlu diketahui bahwa ada jenis pondasi lainnya yang digunakan sebagai acuan untuk membangun rumah. Ada pondasi rumah dengan rubanah, crawlspace, pelat beton, dan rumah kayu.

1. Pondasi Rumah dengan Rubanah

Pondasi rubanah terdiri dari dua jenis, yaitu jenis full dan daylight. Pondasi full adalah ruangan yang berada di bawah tanah atau tanpa jendela. Sedangkan pondasi daylight adalah ruangan di bawah tanah yang terdiri dari beberapa dinding di bawah atau di atas tanah, serta mendapatkan sinar matahari langsung.

Pondasi jenis rubanah sering ditemukan di daerah lereng dengan kontur tanah yang berbukit-bukit. Bahan bangunan yang digunakan untuk membangun pondasi ini adalah besi dan plat beton.

2. Pondasi Rumah Crawlspace

Pembangunan dinding pada pondasi ini menggunakan beton. Dengan pondasi rumah, akan terbentuk ruang yang memisahkan bangunan rumah dan tanah sehingga rumah terlindungi dari banjir dan bencana alam lainnya. Ruang kosong di antara rumah dan tanah dapat digunakan sebagai gudang, ruang tungku, saluran listrik maupun air.

3. Pondasi Rumah Pelat Beton 

Salah satu kelebihan dari pondasi rumah pelat beton adalah proses pembangunannya cepat dan murah. Tapi di balik itu, proses pembuangan limbah atau pipa ledeng sangat merepotkan jika terjadi permasalahan pada pipa drainase. Instalasi pada pondasi cukup sederhana, yaitu dengan memasang beton pada kedalaman sekitar dua kaki di sekeliling pelat, jaring kawat, dan batang penguat baja. 

4. Pondasi Rumah Kayu

Pondasi rumah kayu banyak ditemukan pada pembangunan rumah-rumah tradisional. Sebelum dibangun, bahan kayu diawetkan terlebih dahulu menggunakan campuran bahan alami atau kimia. Tujuannya untuk menguatkan dan memperpanjang usia kayu yang digunakan untuk membangun pondasi.

Baca Juga: Apa Itu Asuransi Properti? Ini Manfaat, Jenis, dan Cara Klaimnya

Penggunaan Material Sangat Mempengaruhi Tingkat Ketahanan Bangunan

Setiap pondasi digunakan untuk kondisi bangunan yang berbeda-beda, jadi tidak dapat disamaratakan. Hal ini bergantung pada jenis batu, situasi dan kondisi bangunan. Yang pasti, pemilihan dan penggunaan material untuk pondasi rumah sangat mempengaruhi tingkat ketahanan bangunan. 

Jika ingin dapatkan bangunan tahan gempa, maka gunakan material yang berkualitas. Material ini bisa dibeli di toko bangunan terlengkap dan terpercaya yang ada di dekat lokasi tempat tinggal. Semoga informasi di atas bermanfaat!

Selain itu, apapun aset properti yang Anda miliki saat ini baik itu aset pribadi ataupun aset bisnis, akan lebih baik jika Anda memiliki asuransi properti yang bisa melindungi keuangan Anda dari ancaman risiko aset properti yang bisa mengganggu finansial mu.

Ajukan asuransi properti terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!