7 Potensi Penyakit yang Rentan Dialami Pekerja Tambang

7 Potensi Penyakit yang Rentan Dialami Pekerja Tambang

Bekerja di pertambangan adalah mimpi bagi banyak orang. Konon kabarnya karena pekerja tambang memiliki gaji yang besar. Hal ini memang benar, tapi tidak dapat dipungkiri bahwa bahaya yang dihadapi pekerja tambang juga besar. 

Kecelakaan kerja kerap kali terjadi, mulai dari kecelakaan kecil hingga besar yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang di sekitar. Apa saja bahaya kerja di pertambangan? Berikut ini akan dijelaskan lengkap dengan potensi penyakit yang rentan dialami oleh pekerja tambang. 

5 Bahaya Kerja di Tambang yang Perlu Diketahui

Bekerja di industri pertambangan, seperti nikel, batu bara, emas, dan timah memiliki sejumlah bahaya. Terkadang dapat dihindari, tapi terkadang juga tidak. Berikut ini 5 bahaya kerja di tambang yang perlu diketahui.

1. Bahaya Kebakaran

Kebakaran merupakan salah satu peristiwa yang paling berbahaya di industri pertambangan. Selain menyebabkan luka-luka, kebakaran juga dapat menghilangkan nyawa pekerja tambang. Bahaya tambang ini biasanya bersumber dari beberapa hal, di antaranya:

  • Pemanasan batu bara pada limbah dengan lapisan berisiko tinggi yang terdapat pada limbah atau batu bara yang pecah di pinggir jalan
  • Korslet pada peralatan mekanik atau listrik
  • Panas dari bahan peledak atau detonator
  • Kebakaran akibat pekerjaan yang menimbulkan panas, seperti pengelasan, penggilingan, dan pembakaran

2. Terkena Banjir

Tidak hanya di atas permukaan, tapi banjir juga dapat terjadi di bawah tanah. Bahaya tambang yang satu ini disebabkan karena ledakan yang disengaja. Akibatnya, air masuk dan beberapa infrastruktur pertambangan mengalami kebocoran.

3. Terkena Runtuhan

Sudah bukan rahasia umum bahwa reruntuhan menjadi salah satu bahaya kerja di tambang batu bara. Reruntuhan dapat disebabkan karena tidak stabilnya badan bijih dan gempa yang diinduksi, sehingga lereng di daerah pertambangan menjadi tidak stabil. Bahaya reruntuhan ini pernah terjadi di pertambangan di Chili, tepatnya di dekat Kota Copiapo pada Oktober 2010 silam.

4. Bahaya Terjadinya Ledakan

Berbagai kegiatan peledakan yang dilakukan di daerah pertambangan dapat menimbulkan potensi bahaya. Sebut saja bebatuan yang beterbangan, terjadinya polusi, dan gas beracun. Bahaya ini dapat mengancam bagian pernapasan, terutama jika pekerja tambang tidak menggunakan seragam kerja yang sudah ditentukan.

5. Kontaminasi dengan Atmosfer yang Beracun

Terbatasnya ruangan di bawah tanah dapat menyebabkan terjadinya kontaminasi dari atmosfer yang beracun. Misalnya, aerosol, debu, asap diesel, dan partikel asap dari bahan yang diledakkan.

Baca Juga: 7 Tips Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja pada Karyawan

7 Potensi Penyakit yang Dialami Pekerja Tambang

Semua pekerja tambang diharuskan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) yang memadai. Tujuannya untuk mencegah berbagai risiko yang dapat membahayakan kesehatan maupun nyawa dari para pekerja tambang. Meski demikian, berbagai jenis penyakit tidak dapat dielakkan begitu saja. 

Berikut ini 7 potensi penyakit yang mungkin dialami pekerja tambang.

1. Penyakit PernapasanPernapasan merupakan salah satu penyakit yang identik dengan pekerja tambang. Hal ini disebabkan karena banyaknya debu yang bertebaran di udara, terhirup, dan mengendap di paru-paru. Jika tidak segera diobati, maka dapat menimbulkan penyakit radang, fibrosis, dan parahnya adalah necrosis. 
2. AsbestosisAsbestosis adalah penyakit yang berkaitan dengan asbes. Pekerja tambang yang terkena paparan asbes selama bekerja di pertambangan berisiko terkena penyakit ini. Menurut data dari WHO, setidaknya ada 125 juta pekerja yang terkena penyakit asbestosis di tempat kerja.
3. Hilangnya PendengaranBanyak dan kuatnya bunyi mesin yang terjadi di lokasi pertambangan berisiko merusak kualitas pendengaran pekerja tambang. Sebuah survei yang pernah dilakukan di India menyebutkan bahwa sekitar 75% dari pekerja di pertambangan metal mengalami gangguan pendengaran. Sementara sekitar 25% pekerja yang bekerja di pertambangan terbuka berisiko mengalami masalah kehilangan pendengaran.
4. PneumokoniosisDisebut juga penyakit paru-paru hitam yang disebabkan karena banyaknya partikel debu yang masuk ke dalam paru-paru- Jika debu ini mengendap dalam waktu yang cukup lama, maka dapat menimbulkan jaringan parut pada paru-paru dan membuat pekerja tambang kesulitan untuk bernapas. 

Penyakit ini tergolong penyakit yang sulit disembuhkan. Tapi, dapat dicegah dengan cara membatasi paparan debu batu bara selama bekerja di pertambangan.
5. SilikosisSilikosis merupakan penyakit yang muncul akibat terhirupnya partikel debu kecil, seperti silika. Debu silika dapat ditemukan di kuarsa, pasir, dan bentuk bebatuan lainnya. Silikosis dapat mengganggu fungsi pernapasan dan menyebabkan munculnya jaringan parut di paru-paru. 
6. KankerPaparan asbes dapat menyebabkan mesothelioma, yaitu penyakit kanker yang akan mempengaruhi sel mesotelial yang menutupi organ di dalam tubuh.

Mesothelioma tidak hanya mempengaruhi fungsi paru-paru, tapi juga lapisan di dalamnya. Seiring berjalannya waktu, pengidap penyakit ini berisiko tinggi terkena kanker paru-paru, khususnya jika tidak segera mendapat penanganan. 
7. Gangguan pada Otot dan TulangBeberapa pekerja tambang juga mengalami gangguan pada otot dan tulang. Misalnya, radang pada otot, sakit punggung, iritasi, dan lain sebagainya. Salah satu penyebabnya bisa karena bobot bahan galian yang diangkat terlalu berat.

5 Tips Menjaga Kesehatan dan Keselamatan di Pertambangan

Baca Juga: Perjalanan Dinas Pimpinan Kantor? Siapkan Ini!

Segala upaya pasti dilakukan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan selama bekerja di daerah pertambangan. Agar prakteknya menjadi mudah, silakan terapkan tips-tips berikut ini. 

1. Hindari Bersikap Ceroboh

Bekerja di tempat yang berisiko membutuhkan kehati-hatian ekstra. Sebisa mungkin telitilah selama bekerja dan hindari sikap ceroboh yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain. Usahakan untuk selalu mawas diri terhadap lingkungan di sekitar.

Jika tanda-tanda bahaya muncul, segera ambil tindakan untuk mencegahnya. Sebaiknya hindari perasaan panik karena ini dapat membuatmu ceroboh dan gegabah dalam bertindak. 

2. Gunakan Pakaian Keamanan

Selama di daerah pertambangan, usahakan untuk menggunakan pakaian keamanan. Mulai dari helm, pakaian pelindung, kacamata, dan perlengkapan keamanan lainnya yang sudah disediakan oleh perusahaan. Pakai dengan posisi senyaman mungkin agar tidak mengganggu kinerja.

Jangan lupa ingatkan rekan kerja untuk melakukan hal yang sama karena ini berkaitan erat dengan keselamatan bersama. Perihal pakaian keselamatan harus disikapi dengan tegas untuk meminimalisir risiko kecelakaan.

3. Awasi Tim Secara Intens

Meskipun masih berstatus anak baru atau junior, tidak ada salahnya untuk selalu keep an eye atau mengawasi sesama anggota tim. Mengawasi dalam arti positif untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan selama bekerja. 

Misalnya, jika ada anggota tim yang tidak fokus saat bekerja, maka kamu bisa mengingatkan atau menegurnya. Apalagi saat berurusan dengan bahan peledak. Sekali melakukan kesalahan kecil, maka dampaknya besar dan ditanggung bersama.

4. Buat Perencanaan yang Matang

Bekerja sesuai deadline dan mencapai target yang sudah ditentukan adalah pencapaian yang diinginkan oleh semua pekerja, termasuk pekerja tambang. Agar hal ini terwujud, sebaiknya buatlah perencanaan yang matang. Mulai dari jumlah sumber daya untuk bekerja, biaya operasional, dan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek.

Di sisi lain, jangan lupa untuk mempertimbangkan risiko pekerjaan yang muncul. Buatlah tindak lanjut dari risiko yang terjadi dengan rencana A, B, dan seterusnya. Jika rencana yang satu tidak berhasil, setidaknya masih ada rencana lain, sehingga kerjanya lebih efisien.

5. Adakan Pelatihan Profesional K3

Tips menghindari bahaya tambang terakhir adalah mengadakan pelatihan profesional, seperti K3 kepada seluruh pekerja tambang. Pelatihan dapat diadakan secara rutin untuk meningkatkan awareness terhadap keselamatan kerja. Jadi, bahaya-bahaya yang tidak diinginkan dapat dihindari secepat mungkin. 

Pelatihan tidak hanya ditujukan bagi karyawan baru saja, tapi juga karyawan lama. Khususnya karyawan yang memiliki jam terbang tinggi dan karyawan yang akan memimpin sebuah tim. Apalagi ilmu mengenai keselamatan kerja akan diperbaharui seiring berjalannya waktu. 

Baca Juga: 9 Jenis Alat Pelindung Diri dan Keselamatan Kerja

Risiko Pekerjaan dan Penyakit Jangan Dianggap Remeh

Setiap pekerjaan memang memiliki risiko tertentu, baik dari segi finansial, waktu, maupun kesehatan. Berbagai bentuk pencegahan perlu dilakukan untuk menghindari efek samping yang dapat merugikan dan membahayakan diri sendiri di kemudian hari. Salah satu caranya dengan membatasi paparan debu yang dihirup atau masuk ke dalam tubuh. 

Memang, hal ini telah diatur sedemikian rupa oleh pihak manajemen perusahaan. Namun, tidak ada salahnya agar kamu tetap waspada terhadap segala tindakan dan risiko yang muncul selama bekerja di daerah pertambangan. Alhasil, kondisi tubuh tetap terjaga dan kamu pun bisa ikut serta untuk membantu perusahaan dalam menyelesaikan proyek berikutnya. 

Selain itu, dengan risiko pekerjaan yang tinggi perusahaan wajib memberikan pekerja tambang produk asuransi kesehatan karyawan terbaik untuk melindungi mereka dari segala resiko pekerjaan.

Dapatkan produk asuransi kesehatan karyawan terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!