9 Jenis Alat Pelindung Diri dan Keselamatan Kerja
Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) adalah hal yang wajib bagi para pekerja lapangan, seperti pekerja pabrik, konstruksi, dan industri. Peralatan keselamatan kerja ini dapat dijadikan pelindung untuk menjamin pekerja dari cedera fisik yang dapat terjadi di lapangan. Mulai dari cedera ringan, sedang, hingga berat.
Penggunaan APD sendiri diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Indonesia No. 8 Tahun 20010, tepatnya pada pasal 1 ayat 1. Selain itu, terdapat pula Alat Pelindung Kerja (APK) yang mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No. 10 Tahun 2021.
Apa Perbedaan APD dan APK?

Perbedaan utama yang ada pada APD dan APK adalah ruang lingkup penggunaannya. Jika APD melekat pada tubuh para pekerja, sementara APK melekat pada petunjuk teknis kerja untuk mengurangi risiko terjadinya kecelakaan kerja atau potensi bahaya terhadap pekerja.
Tentunya, keselamatan kerja menjadi salah satu fokus utama dari Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) di Indonesia. Maka dari itu, penggunaan alat pelindung diri dan rambu-rambu keselamatan kerja sangat penting untuk meminimalisir risiko yang dapat terjadi.
9 Jenis Alat Pelindung Diri

Peralatan keselamatan kerja dibutuhkan untuk melindungi diri pekerja dari risiko yang membahayakan kesehatan dan nyawa pekerja. Peralatan ini sejatinya disediakan langsung oleh perusahaan konstruksi. Secara umum, terdapat 9 jenis alat pelindung diri, di antaranya.
1. Pelindung Kepala
Alat pelindung kepala berguna untuk melindungi kepala dari benturan, kejatuhan benda lunak atau keras, dan pukulan yang mengenai kepala. Peralatan pelindung diri ini terdiri dari helm pengaman, tudung kepala, pengaman dan penutup rambut. Pada umumnya, pelindung kepala berbentuk setengah lingkungan yang dilengkapi dengan tali di dagu.
2. Pelindung Mata
Alat pelindung mata berguna untuk melindungi mata dari debu, kotoran, dan bahan-bahan kimia yang ada di sekitar daerah proyek. Jenis-jenisnya terdiri dari masker selam, goggles, masker full face, tameng muka, dan kacamata pengaman. Setiap jenisnya memiliki fungsi masing-masing dengan standar yang berbeda.
3. Pelindung Tangan
Salah satu jenis pelindung tangan yang paling populer adalah sarung tangan. Alat ini berguna untuk melindungi jari-jari tangan dari udara dingin, panas api, radiasi, arus listrik, infeksi virus, goresan, bakteri, kotoran, dan kontaminasi zat kimia berbahaya. Sarung tangan biasanya dibuat dari bahan yang nyaman, seperti kulit, kanvas, karet, kain, dan juga logam.
Baca Juga: Jangan Kaget, Ini Daftar Gaji Pekerja Tambang di Indonesia
4. Pelindung Kaki
APD yang satu ini berguna untuk melindungi kaki dari cairan panas atau dingin, benturan benda lunak atau keras, benda tajam, panas uap, dan campuran bahan kimia. Selain itu, alat ini juga digunakan untuk melindungi kaki agar tidak mudah tergelincir saat suhu ekstrim. Alat pelindung diri ini sering ditemukan pada pekerjaan pengecoran, peleburan, instalasi listrik, dan konstruksi bangunan.
5. Pelindung Telinga
Untuk melindungi telinga dari kebisingan, pekerja perlu menggunakan penutup telinga atau ear plug. Peralatan pelindung diri yang satu ini sering kali digunakan pada saat pengoperasian mesin atau alat-alat berat. Dengan demikian, pekerja dapat berkonsentrasi selama bekerja.
6. Pelindung Saluran Pernapasan
Seperti namanya, alat ini membantu melindungi saluran pernapasan dengan cara memfilter udara yang tercemar, lalu mendistribusikan udara bersih ke bagian pernapasan. Alat ini terdiri dari respirator, masker, airline respirator, emergency breathing apparatus, dan self contained breathing apparatus. Alat pelindung saluran pernapasan dibagi menjadi dua jenis, yaitu air supply dan air purifying.
Bac Juga: Apa Itu AMDAL? Pengertian, Manfaat, Tujuan, dan Tahap Mengurusnya
7. Pakaian Pelindung
Pakaian pelindung dapat berbentuk rompi, jaket, atau celemek yang dapat melindungi sebagian atau seluruh tubuh dari udara panas, dingin, dan temperatur yang cukup ekstrim. Pakaian pelindung diri dibagi menjadi beberapa bagian, di antaranya:
Pakaian pelindung tahan api | Pakaian ini memiliki ketahanan terhadap api, tapi bukan berarti tidak bisa terbakar. Hanya saja, pakaian ini dapat memperlambat penyebaran api karena material APD yang digunakan dapat menyingkirkan oksigen yang ada di sekitar. Jenis pakaian ini banyak dipakai oleh petugas kebakaran. |
Pakaian pelindung lutut | Pakaian ini digunakan untuk melindungi area lutut dari cedera atau luka akibat sering membungkuk maupun jongkok. Pelindung lutut biasanya terbuat dari bahan yang keras, sehingga tahan terhadap tekanan yang muncul saat kaki bersentuhan dengan tanah atau aspal. |
Pakaian pelindung waterproof | Pakaian ini terbuat dari bahan waterproof atau tahan air. Pakaian ini sering ditemukan di daerah yang basah atau lembap. Misalnya, sungai, rawa-rawa, dan lautan. |
Pakaian pelindung rompi | Rompi merupakan pakaian pelindung yang dapat melindungi pemakainya dari kecelakaan kerja. Rompi wajib dipakai saat bekerja. Jika tidak, biasanya akan ada sanksi yang diberikan kepada pekerja sesuai dengan kebijakan masing-masing perusahaan. |
Pakaian pelindung dengan visibilitas tinggi | Pakaian ini biasanya dipakai untuk tempat yang minim pencahayaan, misalnya saat mengerjakan proyek di malam hari. Pakaian ini memiliki fitur yang bernama garis retroreflective. Fitur ini membuat pemakainya menjadi mudah terlihat walaupun dalam kondisi pencahayaan yang minim. |
8. Alat Pelindung Jatuh
Alat pelindung jatuh berguna untuk membatasi gerak pemakainya, sehingga tubuhnya menjadi kaku dan tidak mudah terjatuh. Alat ini terdiri dari beberapa jenis, di antaranya:
- Harness, yaitu sabuk tubuh yang digunakan di tempat ketinggian
- Carabiner, yaitu aksesoris pelindung yang memiliki gate sebagai pengunci, sehingga tubuh tidak mudah jatuh
- Safety rope, yaitu tali keselamatan yang digunakan untuk mengikat tubuh
- Descender, yaitu alat bantu yang berguna untuk menurunkan tali karmantel
- Karmantel, yaitu alat penopang tubuh yang digunakan saat mengerjakan proyek tertentu dari ketinggian
- Rose clamp, yaitu alat penjepit
9. Pelampung
Untuk beberapa lokasi kerja, pelampung merupakan salah satu peralatan pelindung diri yang membantu menjaga pemakainya agar tidak tenggelam saat berada di dalam air. Alat ini dilengkapi dengan buoyancy control device untuk mengatur tingkat keterapungan. Jenis pelampung yang digunakan dapat berupa rompi atau jaket keselamatan.
Baca Juga: Manajemen Risiko K3: Pengertian dan Penerapannya
4 Jenis Alat Pengaman Kerja (APK)
Selain alat pelindung diri, terdapat pula Alat Pengaman Kerja (APK). Alat ini terbagi menjadi empat jenis, yaitu kotak P3K, tabung pemadam, papan petunjuk K3, dan slogan K3.
1. Kotak P3K
Berbagai penyakit ringan, seperti luka goresan, gatal-gatal, demam atau batuksering kali terjadi saat kerja di lapangan. Adanya kotak P3K ini akan memudahkan pengobatan penyakit ringan tersebut. Alhasil, penyakit ini tidak semakin parah dan mengganggu produktivitas pekerja.
2. Alat Pemadam Kebakaran
Tabung pemadam kebakaran merupakan alat yang disediakan di lorong tertentu untuk memadamkan sumber api. Ukuran alat ini sedang, jadi mudah dibawa ke mana-mana saat dibutuhkan. Material pembuatnya adalah logam yang diisi dengan bahan kimia kering.
Langkah-langkah memadamkan api menggunakan alat pemadam kebakaran, di antaranya:
- Melepaskan kunci pengaman pada tabung bagian atas
- Memegang alat dalam posisi tegak
- Melepaskan pipa dari penjepitnya
- Membuka katup, lalu mengarahkan pipa pada sumber api dan menyemburkannya secara merata
3. Papan Petunjuk K3
Papan ini berisi petunjuk atau informasi tentang bahaya yang mungkin terjadi di sekitar lokasi kerja. Misalnya, area licin dalam 500 meter. Papan biasanya dipasang pada sudut, lorong, atau persimpangan lokasi kerja.
4. Slogan K3
Slogan atau rambu tanda keselamatan kerja dipasang pada tempat yang strategis. Tujuannya agar mudah dilihat, jadi tidak ada pekerja yang melanggar instruksi pekerjaan. Slogan ini berisi tentang peringatan untuk selalu hati-hati dalam bekerja dan senantiasa mengutamakan keselamatan kerja.
Contoh slogan K3 yang sering ditemui, di antaranya:
- Wajib menggunakan helm pengaman dan alat pelindung diri lainnya
- Dilarang merokok atau menyalakan api
- Rambu-rambu pekerjaan
- Slogan yang berisi “keselamatan dan kesehatan kerja menjadi prioritas kami”, sehingga para pekerja mampu bekerja secara hati-hati
Keselamatan Kerja Meningkat dengan Sistem Manajemen yang Baik
Demikianlah informasi mengenai jenis-jenis alat pelindung diri dan keselamatan kerja di industri konstruksi. Perlu diketahui bahwa keselamatan menjadi poin yang perlu dijunjung tinggi dalam pekerjaan, terutama bagi pekerja lapangan. Keselamatan kerja tidak hanya mempengaruhi diri sendiri, tapi juga rekan kerja lain dan perusahaan.
Penerapan sistem manajemen yang baik sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keselamatan kerja di lapangan. Dengan demikian, segala jenis risiko yang sering terjadi di tempat kerja dapat diminimalisir untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan para pekerja.
Selain memastikan pekerja lapangan mendapatkan alat pelindung diri dan keselamatan kerja terbaik, memberikan fasilitas asuransi kesehatan karyawan terbaik juga merupakan bentuk perlindungan yang wajib diberikan perusahaan kepada karyawannya.
Dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir berikut ini!
1 comment
Comments are closed.