Cara Mengoperasikan Alat Berat saat Musim Hujan
Bagi operator alat berat, kondisi cuaca dapat mempengaruhi kinerja alat berat. Antara musim kemarau dan musim hujan, misalnya, hasil yang didapatkan otomatis berbeda karena performa alat berat di musim hujan menjadi menurun karena alat sering dimatikan demi keselamatan operator dan pekerja lainnya.
Kondisi jalanan yang licin, tanah lembek, dan penglihatan yang kurang jelas dapat meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Untuk menghindari hal ini, terdapat beberapa cara mengoperasikan alat berat di musim hujan yang perlu diperhatikan. Alhasil, pekerjaan dapat selesai tepat waktu dengan hasil yang maksimal.
5 Cara Mengoperasikan Alat Berat Saat Musim Hujan

1. Operasikan dengan Hati-hati
Mengerjakan pekerjaan lapangan saat kondisi cuaca tidak mendukung merupakan tantangan tersendiri bagi operator. Misalnya, bekerja saat musim hujan yang mengakibatkan kondisi jalanan menjadi licin. Operator diharuskan bekerja lebih hati-hati, perlahan, dan tetap dalam keadaan fokus agar keselamatan kerja terjamin meskipun sedang hujan.
2. Gunakan Peralatan yang Aman
Selama musim hujan berlangsung, disarankan untuk tidak menggunakan peralatan kelistrikan di luar ruangan. Pilihlah peralatan yang berstruktur agar tidak licin dan tidak mudah terjatuh saat digunakan. Selain itu, pastikan kabel yang digunakan di luar ruangan tidak terkelupas guna menghindari terjadinya korslet.
3. Pastikan Penglihatan Baik
Menggunakan helm dan kacamata anti hujan sangat disarankan untuk menghindari cipratan air yang masuk ke dalam mata. Selain itu, kedua alat ini dapat menjaga agar penglihatan tetap dalam keadaan baik saat bekerja di kondisi hujan. Berhati-hatilah setiap kali ingin keluar ruangan karena hujan dapat mengurangi jarak pandangan mata.
4. Gunakan Pakaian Berwarna Terang
Demi keselamatan bersama, sebaiknya gunakan pakaian berwarna terang. Alasannya agar kamu lebih mudah dikenali dalam jarak pandang yang jauh oleh rekan kerja lainnya. Jadi ketika mesin dioperasikan, mesin tidak melukai siapa pun karena semua orang terlihat jelas.
5. Gunakan Perlengkapan Hujan
Jangan lupa untuk senantiasa membawa perlengkapan hujan selama musim hujan agar kamu dapat bekerja secara optimal, seperti pakaian, sepatu, kacamata, topi, dan lain sebagainya. Gunakan pakaian yang nyaman untuk menunjang produktivitas kerja. Selain itu, gunakan pula sepatu anti air dengan sol yang tebal, sehingga kamu tidak mudah tergelincir saat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya.
Baca Juga: 7 Tips Mencegah Terjadinya Kecelakaan Kerja pada Karyawan
8 Langkah untuk Mencegah Downtime di Musim Hujan

Salah satu cara untuk meminimalisir terjadinya masalah atau downtime kerja saat musim hujan adalah dengan meningkatkan frekuensi dan fokus pada maintenance atau perawatan mesin. Hal ini dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
1. Sering “Memandikan” Alat Berat
Meskipun air hujan dapat membasahi seluruh body mesin, tapi “mandi” hujan tidak akan membersihkan mesin secara maksimal. Air hujan justru dapat menyebabkan cat pada bagian body mudah terkikis, bahkan dalam beberapa kasus dalam mempercepat terjadinya karat, khusus untuk komponen yang berbahan dasar logam. Ditambah lagi dengan kotoran, debu, dan minyak yang menempel di bagian body mesin yang mengakibatkan kinerja mesin terganggu.
Maka dari itu, seringlah “memandikan” alat berat setelah terkena air hujan. Gunakan cairan pembersih yang aman agar tidak merusak lapisan pada body-nya. Pastikan tidak ada kotoran atau sisa air hujan yang menempel di body alat berat, sehingga alatnya menjadi awet meskipun sudah digunakan selama bertahun-tahun.
2. Menggunakan Cat dan Wax sebagai Pelindung
Cat digunakan untuk melapisi permukaan logam yang terdapat pada alat berat, sehingga body-nya tidak bersentuhan langsung dengan kotoran, air hujan, maupun udara. Sayangnya, cat ini dapat terkikis secara perlahan karena guyuran air hujan. Akibatnya, alat berat rentan mengalami kebocoran dan karat yang dapat melemahkan logam.
Untuk mengatasinya, kamu dapat mengganti cat secara berkala dan menggunakan wax sebagai lapisan lapisan tambahan guna memaksimalkan perlindungan pada alat berat. Penambahan wax memang akan menambah pengeluaran, tapi dalam jangka panjang justru menghemat pengeluaran. Sebab, kamu tidak perlu melakukan perbaikan terus-menerus.
3. Cek Komponen di dalam Mesin
Air hujan dapat merembes ke dalam mesin alat berat yang mengakibatkan mesinnya aus, korosi, dan lembap. Selain itu, air hujan dapat membentuk emulsi kental yang membahayakan sistem mekanik di dalam mesin. Akibatnya, mesin menjadi mudah rapuh atau cepat patah.
Sebelum digunakan untuk kebutuhan konstruksi, sebaiknya cek komponen di dalam mesin terlebih dahulu. Mulai dari filter udara, bahan bakar, dan oli yang digunakan agar kinerja alat berat menjadi optimal. Jika komponen di dalam mesin aman, kamu bisa gunakan alat berat dengan rasa aman dan tenang.
4. Berikan Pelumas secara Berkala
Mesin yang terkena air hujan secara terus-menerus dapat menghilangkan pelumas yang baru saja diolesi di bagian tertentu. Maka dari itu, berikan pelumas secara berkala. Khususnya pada bagian alat gerak atau bagian yang terkena langsung dengan air hujan.
Jangan ragu untuk menggunakan sistem autolube agar pelumasan menjadi konsisten. Gunakan pula pelumas yang dilengkapi dengan perlindungan karat atau korosi. Alhasil, mesin alat berat tahan terhadap korosif yang dibawa oleh air hujan.
Baca Juga: Seputar K3 Konstruksi, Mulai dari Pengertian Hingga Penerapannya
5. Cek Terminal Sebelum Menghidupkan Mesin
Hujan membuat proses menghidupkan mesin menjadi lebih lama daripada biasanya. Apalagi jika ada komponen yang terkena air hujan, maka komponen tersebut harus dilap atau dikeringkan terlebih dahulu agar tidak menyebabkan korsleting saat dioperasikan.
Selama musim hujan, sebaiknya sediakan tisu atau kain kering yang terbuat dari material yang lembut. Tujuannya untuk menghindari goresan pada komponen alat berat, sehingga alatnya dapat langsung digunakan setelah kering secara maksimal. Setelah itu, hidupkan mesin secara perlahan dan dengar suara mesinnya guna mendeteksi ada atau tidaknya kerusakan pada mesin.
6. Perhatikan Undercarriage
Undercarriage atau kerangka bagian bawah yang terdapat pada alat berat, seperti excavator memiliki fungsi untuk menopang dan meneruskan beban ke tanah. Komponen ini bekerja sama dengan sistem steering dan rem untuk menggerakkan excavator. Baik untuk gerakan maju, mundur, ke kiri maupun ke kanan.
Undercarriage menjadi salah satu komponen yang paling sering terkena air selama musim hujan, jadi komponen ini menjadi longgar dan mudah berkarat. Untuk mengantisipasinya, disarankan untuk mengecek undercarriage secara berkala sebelum mengoperasikan alat berat. Jika ternyata bagian undercarriage bermasalah, maka bisa segera diperbaiki agar tidak melukai operator yang mengoperasikannya.
7. Ganti Bagian yang Mulai Rusak
Seperti yang sudah disebutkan pada poin sebelumnya, dimana mesin yang terlalu sering terkontaminasi dengan air hujan dapat mempercepat proses karat atau korosi. Jika kamu menemukan karat pada bagian tertentu meskipun ukurannya kecil, sebaiknya segera perbaiki agar tidak meluas ke bagian yang lain. Selain itu, patahan sekecil apapun juga wajib diperhatikan.
Jika ada bagian yang sudah patah, sebaiknya ganti dengan yang baru untuk mencegah timbulnya kerusakan baru. Penggantian ini juga bertujuan untuk menjaga kinerja alat berat agar tetap optimal. Jadi, pekerjaan sebanyak apapun dapat diselesaikan dengan baik meskipun kondisi cuaca sedang tidak mendukung.
8. Bekerja sesuai Prosedur yang Ditetapkan
Langkah mencegah masalah atau downtime yang terakhir adalah selalu mematuhi prosedur kerja yang sudah ditetapkan. Mulai dari cara menghidupkan alat berat, mengoperasikan, merawat, hingga menyimpan alat berat. Improvisasi prosedur bukan hal yang disarankan karena kesalahan kecil dapat menyebabkan terhambatnya pekerjaan konstruksi.
Untuk memudahkan pengaplikasian prosedur kerja, sebaiknya gunakan aplikasi mekanik operator di lapangan. Aplikasi ini berisi informasi lengkap, mulai dari prosedur kerja hingga cara maintenance alat berat yang benar.
Baca Juga: 10 Jenis Pekerjaan Paling Bahaya yang Gajinya Fantastis
Operasikan dengan Benar sesuai Standar yang Ditetapkan
Pengoperasian alat berat dengan cara yang benar menjadi salah satu hal yang perlu dilakukan untuk mencegah berbagai kerusakan yang tidak diinginkan. Maka dari itu, perusahaan perlu merekrut operator yang sudah berpengalaman dan memiliki lisensi operator alat berat guna menghindari kesalahan operasi. Kesalahan sekecil apa pun sejatinya dapat menimbulkan kerugian besar, baik dari sisi perusahaan maupun pekerja itu sendiri.
Selain itu, perusahaan perlu menetapkan standar pengoperasian alat berat sebagai pedoman baku saat operator hendak bekerja. Alhasil, alat berat tidak dioperasikan secara asal-asalan, melainkan sesuai langkah yang benar demi mewujudkan keselamatan kerja.
Apapun cuacanya, risiko kesehatan dan keselamatan kerja bisa terjadi dimana saja dan kapan saja. Lindungi karyawan dari berbagai risiko kesehatan dan keselamatan saat bekerja dengan asuransi karyawan terbaik dari Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!