Reputasi Bisnis: Pengertian, Peran, dan Cara Meningkatkannya

crop colleagues shaking hands in office
Photo by Sora Shimazaki on Pexels.com

Reputasi Bisnis: Pengertian, Peran, dan Cara Meningkatkannya

Menjaga reputasi adalah harga mati bagi suatu perusahaan. Reputasi ini ibarat urat nadi perusahaan. Jika reputasinya sudah rusak, maka hal ini akan mempengaruhi kegiatan operasional dan menurunkan keuntungan perusahaan secara perlahan.

Perusahaan yang dulunya memiliki reputasi baik bisa menjadi buruk jika reputasi ini tidak dijaga sebaik mungkin. Memangnya, seberapa pentingkah reputasi itu bagi suatu perusahaan? Berikut ini akan dijelaskan sekaligus cara meningkatkan reputasi dan cara memperbaiki reputasi yang sudah terlanjur buruk.

Pengertian Reputasi Bisnis

Reputasi bisnis adalah penilaian yang diberikan oleh masyarakat kepada suatu perusahaan. Penilaian ini bisa positif dan negatif, tergantung kinerja perusahaan di mata masyarakat. Kinerja ini dapat dilihat dari kegiatan operasional yang dilakukan sehari-hari, postingan di sosial media, dan cara perusahaan memperlakukan konsumen. 

Membangun reputasi tidak bisa diwujudkan dalam semalam. Butuh waktu yang cukup lama, jadi sangat disayangkan jika perusahaan tiba-tiba dicap buruk oleh masyarakat. 
Perusahaan sebisa mungkin menghindari skandal-skandal yang dapat memicu munculnya citra buruk. Misalnya, menjual barang yang sudah expired, memecat karyawan seenaknya, dan pelayanan yang buruk.

Peran Reputasi dalam Kegiatan Bisnis

Reputasi sangat mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan dalam kurun waktu tertentu. Yang mana penjualan akan ikut mempengaruhi jumlah keuntungan yang diperoleh. Semakin baik reputasi perusahaan, maka peluang untuk mendapat keuntungan menjadi lebih besar.

Tidak hanya itu, reputasi juga berperan penting untuk menjaga kelangsungan suatu bisnis. Dengan reputasi yang baik, perusahaan dapat bertahan di tengah-tengah tinggi dan ketatnya tingkat persaingan di dunia bisnis. Sementara perusahaan dengan reputasi buruk pasti tidak akan bisa melakukan hal yang sama.

Reputasi yang baik secara tidak langsung akan membantu perusahaan untuk mempertahankan konsumen lama dan mendatangkan konsumen baru. DI sisi lain, reputasi bisnis dapat digunakan untuk menarik investor untuk menanamkan modal, jadi perusahaan dapat mengambangkan bisnisnya menjadi lebih baik lagi.

Baca Juga: Tips Perusahaan Menjamin Kesehatan Karyawan di Kantor

Cara Meningkatkan Reputasi Bisnis

Meski tidak mudah, tapi ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan reputasi bisnis. Cara-caranya adalah sebagai berikut.

1. Memberikan Pelayanan Terbaik

Memberikan pelayanan terbaik merupakan salah satu cara terampuh untuk meningkatkan reputasi bisnis. Pelayanan ini dapat berupa membantu konsumen saat bingung mau membeli produk yang mana, menjawab pertanyaan dengan sigap, dan memperhatikan permasalahan kecil.

Jika kamu membuka bisnis, baik online maupun offline, pastikan kamu mengutamakan pelayanan. Jika merasa pelayanan masih kurang, coba tingkatkan secara perlahan untuk mempertahankan loyalitas konsumen pada produk yang dijual.

2. Menjual Produk yang Berkualitas

Produk yang berkualitas adalah produk yang banyak dicari, meskipun harganya mahal. Kualitas menjamin keawetan barang, jadi konsumen tidak perlu bolak-balik membeli produk yang sama dalam jangka pendek. 

Namun, jangan berpuas diri jika produk yang dijual mendapatkan pujian dari konsumen. Lebih baik tingkatkan kualitas produk secara berkelanjutan. Jangan lupa untuk membuat inovasi agar konsumen mempunyai banyak pilihan saat membeli produk.

3. Harga yang Bersahabat

Meskipun harga tidak selamanya menjamin kualitas produk, tapi perlu diketahui bahwa kualitas dipengaruhi oleh harga. Harga produk yang lebih mahal biasanya menawarkan kualitas yang semakin bagus. Jika harga dan kualitas ini terbukti sinkron, maka reputasi perusahaan menjadi lebih baik di mata masyarakat.

Namun, kamu harus sesuaikan hal ini dengan pasar yang dituju. Jika pasarnya adalah kalangan menengah ke bawah, sebaiknya jual produk dengan harga yang bersahabat dan kualitas yang memuaskan. 

4. Menanggapi Ulasan Konsumen

Setelah membeli suatu produk, konsumen biasanya akan menuliskan review tentang produk yang dibelinya. Review ini bisa positif maupun negatif. Apapun hasilnya, sebisa mungkin luangkan waktu untuk menanggapi ulasan yang konsumen berikan.

Ini adalah cara untuk menunjukkan kepedulian dan respect kamu terhadap para pembeli. Semakin dekat hubungan antara penjual dan pembeli, tentu semakin baik. Hal ini dapat meningkatkan kesetiaan konsumen untuk membeli lagi dan lagi di lain waktu.

5. Ikut Mengedukasi Konsumen Tentang Produk

Mengedukasi konsumen tentang produk yang dijual sama pentingnya dengan mencari keuntungan. Kamu bisa gunakan cara edukasi yang sederhana, seperti saat menjual produk skincare. Kamu bisa memberikan informasi detail terkait manfaat suatu produk, kandungan yang ada di dalamnya, dan estimasi waktu pemakaian untuk mendapatkan hasil maksimal.

Informasi ini bisa disampaikan dalam kolom deskripsi produk atau lewat postingan di sosial media. Semakin edukatif  suatu bisnis, semakin besar peluang untuk meningkatkan reputasinya. 

Baca Juga: Pengiriman Kargo: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggunaan

Cara Memperbaiki Reputasi Bisnis yang Buruk

Bagaimana jika reputasi perusahaan sudah buruk? Berikut ini beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memperbaiki reputasi perusahaan.

1. Meminta Maaf pada Pihak yang Terlibat

Cara pertama adalah dengan meminta maaf kepada pihak yang terlibat. Misalnya, saat perusahaan memberikan pelayanan yang buruk, pemimpin atau pemilik perusahaan bisa turun tangan untuk meminta maaf kepada konsumen. Akui kelalaian yang dilakukan oleh pihak internal dan berjanji kejadian tersebut tidak akan terulang kembali di masa mendatang.

Selain itu, tunjukkan kepada konsumen bahwa kamu dan pihak internal telah berupaya sebaik mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik. Dengan permintaan maaf dan klarifikasi seperti ini, konsumen pun pada akhirnya akan memberitahu kerabatnya tentang niat baikmu dalam menyelesaikan masalah.

2. Terbuka Terhadap Kritik dan Saran

Mendengar dan mendengarkan adalah dua kata yang berbeda. Kebanyakan perusahaan lebih suka mendengar feedback positif dari konsumen, tapi tidak mau mendengarkan kritik dan saran yang diberikan.

Padahal kritik dan saran ini bisa dijadikan bahan evaluasi untuk memperbaiki citra perusahaan kedepannya. Misalnya, jika kritik yang diberikan berupa model produk yang membosankan, kamu bisa membuat terobosan untuk membuat produk baru yang berbeda dan unik tanpa menghilangkan identitas bisnis yang sebenarnya.

3. Membuat Perencanaan

Membuat perencanaan adalah cara lain yang bisa dilakukan untuk memperbaiki citra buruk perusahaan. Penting agar kamu senantiasa membuat rencana sebelum menyelesaikan suatu masalah. Dari mana kamu harus memulai dan apa hasil akhir yang diharapkan dari upaya yang telah dilakukan.

Lakukan hal-hal positif agar rencana menjadi solid agar krisis reputasi dapat segera berakhir. Minta saran dari pimpinan atau rekan kerja sebelum mengimplementasikan rencana yang sudah dibuat guna dapatkan hasil akhir yang sesuai harapan.

4. Menunjukkan Kepedulian

Global issue atau masalah global merupakan salah satu masalah serius yang dihadapi pebisnis di era modern. Berita dengan cepatnya bisa meluas karena adanya sosial media. Perusahaan bisa menjadikan sosial media ini sebagai cara untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap fenomena yang sedang terjadi.

Berikan dukungan pada hal-hal yang dianggap benar tanpa ada niat untuk memecah belah kubu tertentu. Misalnya, dengan adanya masalah global warming di seluruh dunia, kamu bisa mengajak konsumen untuk melakukan go green. Caranya dengan menghentikan penggunaan plastik untuk mengemas produk dan mulai beralih ke alat pembungkus yang ramah lingkungan atau dapat didaur ulang.

5. Menyediakan Manajemen Konflik

Namanya berbisnis, pasti ada saja tantangannya. Salah satunya adalah komentar negatif dari para pembeli, baik dalam hal pengiriman, kualitas produk, pelayanan, dan lain sebagainya. Namun, buru-buru memberi respons konsumen tampaknya bukan langkah yang bijak, apalagi saat kamu emosi.

Kamu bisa bentuk manajemen konflik yang terdiri dari beberapa orang untuk menanggapi komentar negatif dari para pembeli, jadi kamu tidak perlu turun tangan langsung. Pastikan tim manajemen konflik diisi oleh orang-orang yang profesional, yang mampu mengontrol emosinya dengan baik. Dengan demikian, reputasi perusahaan tidak semakin buruk di mata masyarakat, melainkan mulai membaik seiring berjalannya waktu.

Baca Juga: Kode Etik Perusahaan: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menyusunnya

Hindari Hal-hal yang Membuat Reputasi Bisnis Menurun

Menurunkan atau merusak reputasi suatu bisnis adalah hal yang mudah, tapi mempertahankan dan memperbaikinya menjadi tantangan yang cukup berat. Jika kamu tidak aware terhadap hal-hal yang menyebabkan rusaknya reputasi bisnis, kamu akan bertindak seenaknya kepada konsumen. Tapi karena kamu mengerti dampaknya, sebaiknya hindarilah hal-hal yang membuat reputasi bisnis buruk.

Fokuslah untuk melakukan hal-hal baik, seperti meningkatkan kualitas produk dan aktif membangun relasi yang baik dengan para konsumen. Setidaknya ketika ada oknum-oknum tertentu yang bermaksud untuk merusak citra bisnis, kamu punya konsumen yang akan membela dan meyakinkan konsumen lain bahwa isu tersebut tidaklah benar. Dengan demikian, reputasi perusahaan dapat dipertahankan dan bisnis pun menjadi lebih berkembang daripada sebelumnya.

Selain itu penting untuk sebuah perusahaan memiliki jaminan perlindungan untuk menjaga citra perusahaan dimata konsumen dan masyarakat. Dengan asuransi nama baik, perusahaan bisa melindungi nama perusahaan dari risiko pencemaran nama baik yang merupakan aset bisnis paling berharga.

Dapatkan produk asuransi nama baik terbaik dari Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!