Mengenal Jenis-jenis Alat Berat Tower Crane dan Gaji Operatornya

red and black industrial machine
Photo by Pixabay on Pexels.com

Mengenal Alat Berat Tower Crane dan Gaji Operatornya

Salah satu alat berat yang banyak digunakan di bidang konstruksi maupun pertambangan adalah tower crane. Alat ini memiliki kemampuan untuk mengangkat, menggeser, menahan, dan membawa muatan ke tempat yang diinginkan. Tentunya, dengan gerakan horizontal.

Operasi tower crane dilakukan oleh seorang operator yang berpengalaman, sehingga alat ini dapat berfungsi maksimal dan terhindar dari kesalahan pengoperasian yang tidak diinginkan. Mau tahu lebih banyak tentang tower crane? Simak informasi selengkapnya di bawah ini, ya!

Apa Itu Tower Crane?

Tower crane merupakan alat berat yang digunakan untuk mengangkat beban dalam proses konstruksi. Ciri khas dari tower crane adalah kemampuannya untuk mengangkat beban hingga ketinggian 100 meter. Kemampuan ini membuat tower crane menjadi salah satu alat yang paling diandalkan dalam pembangunan gedung-gedung tinggi, seperti apartemen, kantor, hotel, mall, dan gedung pencakar langit lainnya. 

Prinsip kerjanya adalah dengan mengangkat beban secara horizontal, memutar beban, bergerak secara radial, dan membawa beban ke tempat yang dituju. Kapasitas beban yang dapat diangkut berbeda-beda, tergantung jenis tower crane yang digunakan. 

Jika ternyata material yang diangkut melebihi kapasitas tower crane, maka akan terjadi jungkir. Maka dari itu, berat material yang diangkut harus memenuhi kriteria tertentu dan memperhatikan beberapa faktor, di antaranya:

  • Kekuatan angin terhadap tower crane
  • Bagaimana beban diayunkan saat memindahkan beban
  • Tingkat kecepatan saat memindahkan material

Faktor yang Mempengaruhi Posisi Tower Crane

Posisi dari tower crane sendiri dipengaruhi oleh lima faktor, di antaranya.

1. Faktor Keamanan

Untuk memastikan tingkat keamanan, tower crane sebaiknya diletakkan sejauh mungkin dari tower crane lainnya. Alhasil ketika tower crane dioperasikan, kemungkinan untuk saling bertabrakan sangatlah kecil.

2. Faktor Kapasitas

Kapasitas angkat dari tower crane ditentukan oleh kurva radius beban. Semakin besar beban, maka semakin kecil radius operasinya. Dan sebaliknya, semakin kecil beban, semakin besar radius operasinya. 

3. Faktor Ruang Kerja

Posisi tower crane juga dipengaruhi oleh faktor ruangan kerja. Semakin kecil ruang kerjanya, maka semakin besar potensi untuk saling bertabrakan. Maka sebelum dioperasikan, pastikan wilayah atau area pengoperasian luas, sehingga tower crane dapat bekerja secara leluasa tanpa adanya hambatan. 

4. Faktor Lokasi Supply dan Demand

Sebelum dioperasikan, perusahaan perlu menentukan lokasi supply dan demand dari material yang akan digunakan untuk kebutuhan konstruksi. Sebaiknya jangan terlalu berjauhan untuk menghemat biaya operasional.

5. Feasible Area

Feasible area adalah area paling layak untuk tower crane. Tidak hanya untuk kebutuhan operasional, tapi juga non-operasional, seperti tempat penyimpanan saat selesai digunakan.

Baca Juga: Alat Berat Beko: Cara Mengoperasikan dan Perawatannya!

Jenis-jenis Tower Crane

Alat berat ini terdiri dari empat jenis, yaitu supported static tower crane, self supporting static tower crane, climbing tower crane, dan travelling tower crane. Setiap jenis memiliki fungsi masing-masing dan dapat disesuaikan dengan kondisi suatu proyek.

Self Supporting Static Tower CraneJenis ini berdiri di atas pondasi yang diam di atas tanah. Alat ini dapat mengangkut beban dengan jangkauan yang luas, sehingga cocok digunakan untuk proyek di lahan yang terbuka.
Supported Static Tower CraneSistem kerjanya hampir sama dengan self supporting static tower crane, tapi alat ini memiliki bagian mast atau mover crane. Bagian ini dapat dikaitkan ke bangunan untuk meningkatkan stabilitas saat mengangkat beban. Alat ini cocok digunakan untuk konstruksi gedung yang sangat tinggi. 
Climbing Tower CraneJenis yang satu ini biasa diletakkan di dalam struktur bangunan tinggi yang sedang dibangun. Seiring dengan bertambahnya tinggi bangunan, maka tinggi tower crane pun akan disesuaikan. Dengan demikian, konstruksi bangunan untuk gedung-gedung tinggi pun dapat berjalan dengan lancar. 
Travelling Tower CraneSeperti namanya travelling, alat yang satu ini dapat berpindah tempat karena didirikan di atas bodi roda dan berjalan sepanjang rel. Maka dari itu, tower crane ini mampu menjangkau area yang lebih luas daripada crane yang hanya diam di tempat. Agar alat ini berfungsi maksimal, jalanan di sepanjang proyek harus dibangun secara merata. 

Komponen pada Tower Crane

Tower crane terdiri dari beberapa komponen yang memiliki fungsi masing-masing. Komponen tersebut, antara lain.

MastMerupakan tiang berbentuk rangka yang posisinya menjulang tinggi. Ketinggian tiang ini dapat diatur sesuai kebutuhan konstruksi.
Jib atau BoomMerupakan lengan tower crane yang panjangnya dapat diatur dan dapat berputar 360 derajat. Jib digunakan untuk mengangkat material dengan bantuan kabel baja atau sling. 
Counter JibMerupakan komponen untuk menyeimbangkan jib, sehingga tower crane dapat berputar dengan gerakan yang teratur. 
Counter WeightMerupakan blok beton yang berada di belakang tower crane. Komponen ini dipasang pada bagian ujung counter jib. 
TrolleyMerupakan komponen yang berfungsi untuk menggeser muatan di sepanjang jib. Komponen ini dapat mengangkut muatan dengan gerakan horizontal.
HoistKomponen tower crane yang berguna untuk mengangkat dan menurunkan beban secara vertikal. 
SlewingMerupakan bagian yang bertugas untuk memutar tower crane. Torsi putaran yang dihasilkan cukup besar dengan gerakan yang tepat.
KabinMerupakan komponen tempat operator mengoperasikan tower crane. Di dalamnya terdiri dari joystick, kursi, sistem komunikasi, dan perangkat pemantauan elektronik. 

Baca Juga: Tips Jitu Merawat Alat Berat Agar Awet

Gaji Operator Tower Crane

Tower crane dapat bekerja secara optimal dengan bantuan operator. Gaji seorang operator crane tidaklah besar, tergantung pada kebijakan perusahaan. Pada umumnya, gajinya ada di angka Upah Minimum Regional (UMR). 

Jika operator sudah menduduki jabatan tertentu, maka gajinya menjadi lebih tinggi. Adapun estimasi gaji operator tower crane sesuai jabatannya, antara lain:

  • Junior Staff: Rp4.500.000 sampai Rp7.000.000 per bulan
  • Senior Staff: Rp7.000.000 sampai Rp9.000.000 per bulan
  • Supervisor: Rp9.000.000 sampai Rp15.000.000 per bulan

Dengan nominal gaji di atas, operator crane diberi tugas dan tanggung jawab tertentu untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja. Adapun tugas dan tanggung jawab operator crane, di antaranya.

1. Mengoperasikan Crane sesuai Kebutuhan

Tidak hanya tower crane, crane sendiri terdiri dari jenis lainnya, seperti truck crane, mobile crane, hydraulic crane, jip crane, dan hoist crane. Seorang operator wajib memiliki kemampuan untuk mengoperasikan crane sesuai jenisnya. Operasinya harus disesuaikan dengan Surat Izin Operator (SIO) yang dimiliki.

2. Memeriksa Crane secara Rutin

Berhubung karena dioperasikan oleh operator, maka operator perlu memeriksa bagian-bagian tower crane sebelum digunakan. Tujuannya untuk memastikan apakah crane layak beroperasi. Jika ternyata tidak, maka segala pekerjaan yang berhubungan dengan tower crane wajib dihentikan untuk sementara waktu. 

Hasil pemeriksaan dicatat dalam buku pemeriksaan dan pengoperasian harian. Buku ini diisi setiap hari. Dengan pemeriksaan secara rutin, maka potensi terjadinya kecelakaan kerja dapat diminimalisir sekecil mungkin.

3. Menjaga Keselamatan Diri Sendiri dan Orang Lain

Operator wajib menjaga keselamatan dirinya sendiri maupun orang-orang yang ada di sekitarnya. Operator perlu memastikan bahwa beban yang diangkat oleh crane tidak melebihi kapasitas yang seharusnya dan bergerak secara seimbang. Dengan demikian, pengoperasian crane tidak membahayakan keselamatan siapa pun. 

4. Melaporkan Kerusakan Crane

Seorang operator harus mampu bekerja dengan sigap, siaga, dan tanggap, terutama saat terjadi kerusakan pada crane yang digunakan. Operator wajib menghentikan operasi saat kerusakan terjadi. Kemudian, melaporkan kerusakan ini kepada kepala operasi atau pengawas. 

Kerusakan pada crane menjadi tanggung jawab perusahaan konstruksi. Namun, tanggung jawab ini dapat dipindahkan kepada pihak ketiga dengan cara mengasuransikan tower crane dengan produk asuransi alat berat. Adapun biaya yang muncul akibat kerusakan atau kerugian tertentu tidak perlu diambil pusing oleh perusahaan, karena biayanya akan ditanggung oleh penyedia asuransi. 

Baca Juga: Alat Berat Clamshell: Pengertian, Fungsi, Cara Kerja

Asuransikan Alat Berat pada Perusahaan Asuransi Terpercaya!

Tower crane adalah alat berat yang memiliki peran besar dalam mengangkat beban selama proses konstruksi berlangsung. Harganya yang mahal menjadikan alat ini sebagai salah satu aset berharga perusahaan. Jika rusak, maka perusahaan perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk memperbaiki tower crane agar dapat bekerja seperti sedia kala.

Namun, besarnya biaya perbaikan bukan lagi menjadi persoalan jika tower crane diasuransikan sejak awal. Asuransikan pada perusahaan asuransi terpercaya yang memiliki kinerja bagus, pelayanan memadai, dan produk asuransi alat berat beragam, sehingga perusahaan dapat memilih produk sesuai kebutuhan. Biaya preminya cukup bervariasi, jadi sebaiknya tanyakan kepada penyedia asuransi untuk informasi lebih lanjut. 

Dapatkan produk asuransi alat berat dari Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!