Tips Memilih Alat Berat untuk Proyek

Tips Memilih Alat Berat untuk Proyek

Penggunaan alat berat dibutuhkan dalam proyek konstruksi maupun pertambangan. Alat berat dipercaya dapat meringankan dan mempercepat pekerjaan, sehingga proyek dapat selesai sesuai deadline yang sudah disepakati. Untuk jenis-jenis alat berat yang digunakan tentu berbeda, tergantung dari kebutuhan proyek yang sedang dikerjakan. 

Saat memilih alat berat, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tidak sampai salah pilih. Sebab, salah memilih dapat memperlambat pekerjaan proyek. Berikut ini tips dalam pemilihan alat berat yang perlu diperhatikan. 

9 Tips Memilih Alat Berat untuk Proyek

1. Memperhatikan Fungsinya

Pada dasarnya, alat berat menawarkan fungsi yang berbeda-beda. Ada yang melakukan fungsi penggalian, pengangkutan, pemerataan tanah, hingga pengaspalan. Maka tips pertama dalam pemilihan alat berat adalah memperhatikan fungsi dari alat berat yang akan digunakan. 

Jika pekerjaan yang dilakukan untuk penggalian, maka alat berat seperti excavator dan bulldozer patut dipilih. Jika pekerjaannya untuk memindahkan material, maka dump truck akan lebih cocok. Penggunaan alat berat sesuai fungsinya membantu mempercepat dan memudahkan penyelesaian proyek. 

2. Cara Mengoperasikan Alat Berat

Meski sama-sama dioperasikan oleh seorang operator, tapi cara mengoperasikan setiap alat berbeda-beda. Ada langkah demi langkah yang harus diperhatikan agar alat berat dapat bekerja maksimal. Mulai dari kecepatan, jarak, frekuensi, dan arah gerakan (vertikal atau horizontal). 

3. Kapasitas Alat Berat

Besarnya kapasitas alat berat sangat bergantung pada bobot dan ukuran alat berat itu sendiri. Semakin besar ukuran, biasanya semakin banyak muatan yang dapat diangkut atau dipindahkan. Hal ini menjadi tolak ukur dalam pemilihan alat berat.

Sesuaikan dengan skala proyek yang sedang dikerjakan. Untuk proyek skala besar, sebaiknya pertimbangkan alat berat yang memiliki kapasitas besar dan canggih. Dalam arti, alat tersebut memiliki fitur yang lebih unggul dibandingkan alat berat lain, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat. 

Baca Juga: Beragam Suku Cadang Alat Berat yang Perlu Diketahui

4. Jenis Proyek yang Dikerjakan

Pengerjaan proyek pada umumnya membutuhkan bantuan alat berat. Sebut saja proyek konstruksi, pertambangan, irigasi, pembukaan atau penebangan hutan, dan pembangunan jalan raya. Setiap jenis proyek membutuhkan alat berat yang spesifik, jadi proyek dapat berjalan dengan lancar. 

5. Spesifikasi Sesuai dengan Kebutuhan

Setiap alat berat memiliki spesifikasi yang berbeda-beda, meski nama alatnya sama. Spesifikasi ini yang membedakan cara kerja, fungsi, dan tingkat kecepatan pekerjaan. Pilihlah spesifikasi yang sesuai kebutuhan, sehingga kinerja alat berat tidak melebihi kapasitas yang seharusnya. 

6. Lokasi Proyek

Dalam pemilihan alat berat, lokasi proyek pun perlu diperhatikan. Alat berat yang digunakan untuk di dataran tinggi tentu berbeda dengan dataran rendah. Sebagai contoh, excavator dapat bekerja dengan baik di permukaan yang bergelombang atau tidak rata, sedangkan loader dapat bekerja di permukaan rata dan keras. 

Kesesuaian alat dan lokasi proyek dipercaya akan mempercepat penyelesaian proyek. Apalagi jika alat berat tidak mengalami kerusakan selama dioperasikan. Proyek yang seharusnya selesai dalam waktu 30 hari mungkin bisa selesai dalam 27 hari. 

Baca Juga: Mengenal Alat Berat Dragline Excavator dan Cara Kerjanya

7. Kondisi Tanah Proyek

Selanjutnya adalah memperhatikan kondisi tanah pada proyek pembangunan. Tanah yang permukaannya tidak rata dan rata akan mempengaruhi jenis alat berat yang digunakan. Jadi, jangan sampai salah pilih agar pengerjaan tidak terganggu dan alat berat terhindar dari kerusakan.

8. Batas Waktu yang Ditentukan

Lama atau tidaknya pengerjaan suatu proyek mempengaruhi jenis alat berat yang digunakan. Proyek skala besar membutuhkan waktu pengerjaan yang lebih lama daripada skala kecil. Tapi dengan pemilihan alat berat yang tepat, proyek skala besar dapat selesai lebih cepat dari batas waktu yang ditentukan.

Jika waktu pengerjaannya panjang, maka alat berat yang diperlukan tidak terlalu banyak. Sebab, satu alat berat sejatinya dapat melakukan beberapa fungsi sekaligus. Berbeda dengan proyek yang waktu pengerjaannya sedikit, maka alat berat yang diperlukan tentu lebih banyak.

9. Perhatikan Budget Proyek

Tips pemilihan alat berat yang terakhir adalah memperhatikan budget yang dimiliki. Hal ini sangat berpengaruh pada kuantitas alat berat yang digunakan. Jika budget proyek minim, maka mengurangi penggunaan alat berat adalah keputusan yang tepat.

Proyek dapat dikerjakan menggunakan satu alat berat yang memiliki banyak fungsi, meski harus digunakan secara bergantian. Lain halnya jika budget yang dimiliki besar, maka alat berat yang digunakan dapat lebih bervariasi. Dengan demikian, proyek dapat selesai tepat pada waktunya. 

Contoh:

Proyek membutuhkan alat berat untuk mengolah lahan, seperti crawler tractor dozer dan wheel tractor dozer. Maka:

  • Fungsi yang harus dilaksanakan : sama-sama untuk membersihkan lahan sebelum pekerjaan menggali, mendorong, dan menarik material dilakukan. Dimana crawler tractor memiliki kemampuan tarik yang besar, sedangkan wheel tractor lebih kecil tapi dapat bekerja lebih cepat. 
  • Cara mengoperasikan : dioperasikan oleh satu orang operator menggunakan tenaga hidrolik yang memiliki daya angkut yang lebih besar.
  • Kapasitas alat berat : crawler tractor memiliki ground contact lebih besar, sehingga kapasitas yang dimiliki lebih besar daripada wheel tractor.
  • Jenis proyek yang dikerjakan : kedua jenis alat ini dapat digunakan untuk proyek pembangunan gedung, jembatan, jalan raya, hingga bendungan.
  • Spesifikasi alat berat : crawler tractor memiliki roda menyerupai kaki kelabang, sedangkan wheel tractor memiliki roda ban.
  • Lokasi proyek : wheel tractor dapat bekerja di lokasi yang medannya baik, sedangkan crawler tractor dapat bekerja di kedua medan, yaitu baik dan buruk.
  • Kondisi tanah : wheel tractor dapat bekerja pada kondisi tanah yang baik untuk menghindari terjadinya selip, sedangkan crawler tractor di tanah yang baik dan buruk karena daya dukung ban kelabang. 
  • Batas waktu pengerjaan : wheel tractor dapat bekerja lebih cepat daripada crawler tractor, meskipun daya tarik yang dimilikinya lebih kecil.
  • Budget yang dibutuhkan : wheel tractor jauh lebih ekonomis karena sudah dilengkapi dengan roda karet yang memudahkannya untuk menuju lokasi proyek. Hal ini tidak berlaku untuk crawler tractor yang kemungkinan dapat merusak jalan saat dioperasikan karena bentuk rodanya yang berkelabang.

Baca Juga: Mengenal Bor Tanah: Pengertian, Jenis, Sistem Kerja, dan Tips Memilihnya

Jenis Alat Berat yang Sesuai dengan Kebutuhan Proyek

Berbeda proyek yang dikerjakan, maka berbeda pula alat berat yang digunakan. Berikut ini adalah panduan dalam memilih alat berat untuk meminimalisir kesalahan yang tidak diinginkan.

1. Proyek Konstruksi

Alat berat yang dapat dipertimbangkan dalam proyek konstruksi, antara lain:

  • Excavator : untuk menggali tanah, membuat pondasi, dan drainase
  • Bulldozer : untuk pemerataan tanah, jalan raya, dan memindahkan material
  • Crane : untuk pemasangan struktur pada tiang, jembatan, dan bangunan tinggi
  • Grader : untuk penghalusan tanah dan permukaan jalan dalam proyek konstruksi
  • Paver : untuk meratakan pembuatan jalan raya atau pengaspalan

2. Proyek Pertambangan

Alat berat yang dapat dipertimbangkan dalam proyek pertambangan, antara lain:

  • Dump truck : untuk mengangkut material yang berat, seperti batu, pasir, kerikil, dan biji dari lokasi pertambangan
  • Excavator : untuk menggali bebatuan di wilayah tambang yang terbuka
  • Bulldozer : untuk memindahkan, meratakan, dan memadatkan tanah di lokasi pertambangan
  • Wheel loader : untuk mengangkut material yang cukup berat
  • Drill rig : untuk mengebor lubang dalam ekstraksi mineral

3. Proyek Pertanian dan Pemeliharaan Lahan

Alat berat yang dapat dipertimbangkan dalam proyek pertanian dan pemeliharaan lahan, antara lain:

  • Tractor : untuk memotong dan memelihara jalan di lokasi pertanian
  • Backhoe loader : untuk menggali, memindahkan, dan membersihkan material dari lokasi proyek
  • Forklift : untuk memindahkan material ke gudang atau lokasi penyimpanan lainnya

Bandingkan Fungsi Alat Berat Sebelum Memilih

Pemilihan alat berat bukanlah pekerjaan yang sulit, tapi juga tidak mudah. Anda harus teliti dalam memilih agar tidak salah memilih alat berat karena hal ini sangat mempengaruhi pengerjaan proyek secara keseluruhan. Seandainya salah pilih, maka pengerjaan dapat terhambat dan waktu penyelesaian proyek menjadi lebih lama.

Sebelum menentukan pilihan, sebaiknya bandingkan fungsi dari masing-masing alat berat terlebih dahulu, khususnya yang memiliki fungsi yang sama. Pilihlah alat berat yang dapat melakukan dua atau tiga fungsi sekaligus secara efektif dan efisien untuk menghindari penggunaan alat berat yang terlalu banyak. Cara ini juga secara otomatis akan menghemat budget proyek tanpa mempengaruhi hasil akhir dari pekerjaan proyek itu sendiri. 

Jangan biarkan risiko mengancam investasi bisnis Anda dalam alat berat. Lindungi aset Anda dengan asuransi yang tepat. Ajukan produk asuransi umum terbaik dari Cermati Protect untuk mendapatkan perlindungan yang komprehensif dan dapat diandalkan bagi alat berat Anda. Pelajari selengkapnya dengan mengisi formulir dibawah ini!

Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Dalam dunia konstruksi, mengangkat alat-alat berat adalah hal yang wajib dilakukan. Alat-alat ini digunakan untuk berbagai kebutuhan konstruksi, sehingga proses pembangunan berjalan dengan lancar. Mulai dari konstruksi kecil, sedang, hingga besar.

Salah satu alat yang pasti ada dalam kegiatan konstruksi adalah dump truck. Seperti namanya, dump truck merupakan salah satu jenis kendaraan berupa truk yang dapat digunakan untuk mengangkat berbagai bahan-bahan dasar bangunan. Mulai dari pasir, batu, kerikil, dan lain sebagainya.

Apakah Itu Dump Truck?

Dump truck adalah alat berat yang digunakan untuk mengangkat material kecil maupun besar dalam jumlah banyak. Tipe dump truck yang digunakan untuk mengangkat biasanya disesuaikan dengan ukuran material dan bentuk penambangan. Semakin berat muatan, tentu semakin besar jenis dump truck yang digunakan. 

Satu dump truck memiliki daya tampung sebesar 400 ton. Hal ini membuat dump truck menjadi kendaraan yang sangat baik untuk dioperasikan pada permukaan tambang maupun lereng yang curam. Menariknya lagi, dump truck dapat bekerja dalam semua jenis iklim yang ada di Indonesia. 

Sama seperti truk lainnya, dump truck memiliki sejumlah kelebihan yang membuatnya sering kali menjadi alternatif dalam kegiatan konstruksi. Adapun kelebihan tersebut, di antaranya:

  • Dump truck adalah kendaraan truk yang mudah dioperasikan, sehingga proses pengangkutan berbagai jenis material mudah dilakukan oleh supir
  • Sparepart truk dapat dipakai dalam kurun waktu yang lama. Hal ini tidak lepas karena jarak penggunaannya yang relatif pendek.
  • Biaya akomodasi menggunakan dump truck jauh lebih murah, sehingga kemungkinan terkena razia atau pungli sangatlah kecil
  • Membuka bisnis penyewaan dump truck menjadi aktivitas yang menguntungkan, karena waktu untuk balik modal relatif lebih singkat

Di balik kelebihan di atas, terdapat pula sejumlah kelemahan dump truck. Kekurangan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum membelinya. Adapun kekurangan tersebut antara lain:

  • Aktivitas operasional dump truk sangat bergantung pada kondisi cuaca di suatu tempat
  • Trayek truk senantiasa berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan ini pun membutuhkan biaya yang lumayan besar
  • Dalam beberapa kasus, truk dump biasanya digunakan untuk mengangkut beban yang lebih besar dari muatan seharusnya. Hal ini menyebabkan pemakaian spare part menjadi membengkak
  • Dump truck dipercaya menjadi salah satu alasan rusaknya jalan yang dilalui mengingat jumlah muatan yang diangkut
  • Jam operasional dump truck dibatasi, yaitu di malam hari untuk menghindari kemacetan karena lajunya yang relatif lambat
  • Membutuhkan biaya perawatan yang tidak sedikit, jadi pemilik dump truck harus menyiapkan budget lebih untuk merawat mesin agar tetap berfungsi dengan baik

Cara Kerja Dump Truck yang Perlu Diketahui

Terdapat dua prinsip kerja dari truk yang satu ini, yaitu gerakan traveling dan dumping. Gerakan traveling dimanfaatkan untuk mengangkut muatan dari satu tempat ke tempat yang lain. Sedangkan dumping dimanfaatkan untuk menumpahkan muatan yang sudah diangkut. 

Cara Mengoperasikan Dump Truck

Terdapat tiga jenis tuas yang umumnya akan dilihat pada dump truk. Setiap tuas memiliki fungsi tersendiri, di antaranya:

  • Tuas transmisi, berguna untuk menetralkan gigi dan menggerakkan maju mundur pada truk
  • Tuas Power Take Off (PTO), berguna untuk menyambungkan gigi PTO ke transmisi truk agar pompa hidroliknya dapat berputar
  • Tuas pompa hidrolik, berguna untuk membuka maupun menutup katup aliran oli hidrolik yang terdapat pada tabung hidrolik dump

Sementara pengangkutan material dump truck biasanya menggunakan bak yang akan dimiringkan untuk menumpahkan material ke tempat yang diinginkan. Agar dump truck bekerja dengan baik, penting untuk mengetahui cara mengoperasikannya mengingat alat yang satu ini umum dipakai dalam kegiatan konstruksi di tanah air. Lantas, bagaimana cara mengoperasikannya?

1. Menghidupkan Mesin

Untuk menghidupkan mesin truk dump, pastikan jarum rpm berada pada posisi idle atau diam. Kemudian, atur tuas transmisi untuk berada pada posisi netral. Angkat rem tangan untuk mengunci posisi truk. 

2. Mulailah untuk Mengoperasikan

Jangan lupa untuk menyalakan lampu hazard yang alarm PO yang tersedia. Tujuannya untuk memberikan sinyal bahwa truk akan mengoperasikan hidrolik dump. Kemudian, injak penuh pedal yang ada pada kopling A.

3. Persiapan Menaikkan Bak

Selanjutnya adalah menaikkan bak. Caranya dengan menarik tuas PTO ke arah belakang. Tunggu sebentar sampai jarum rpm naik dan lebih tinggi daripada jarum idle.

4. Mulai Menaikkan Bak

Tariklah tuas pada pompa hidrolik untuk menaikkan bak. Lepaskanlah injakan pada pedal kopling secara perlahan. Jika menaikkan baknya membutuhkan tenaga yang lebih besar, sebaiknya injak pedal gas secara perlahan sampai tenaga hidroliknya meningkat.

5. Pertahankan Posisi

Jika baknya sudah terangkat secara penuh, tekanlah pedal kopling secara penuh. Dorong tuas PTO kembali ke posisi netral, sehingga bak masih dalam posisi terangkat dan tidak turun. 

6. Menurunkan Bak

Sementara untuk menurunkan bak, yang perlu dilakukan adalah mengembalikan tuas hidrolik menuju keadaan netral. Jangan menginjak pedal gas, karena hal ini menyebabkan bak ikut turun. Lakukan secara perlahan dan hati-hati, sehingga bak dump truk turun ke posisi semula.

Baca Juga: JNE Cargo: Ketentuan, Cara Cek Resi, dan Cek Ongkir

Jenis-jenis Dump Truck

Bukan hanya satu, karena ternyata terdapat beberapa jenis dump truk yang umumnya digunakan untuk menunjang kegiatan pembangunan. Setiap jenisnya memiliki fungsi masing-masing, begitu pula dengan harganya yang pasti berbeda satu sama lain. Untuk lebih mengetahuinya, simak jenis-jenis dump truck berikut ini.

1. Rear Dump

Tipe ini dibagi menjadi dua tipe lagi, yaitu rear dan tractor wagon. Tipe rear lebih banyak digunakan, karena memiliki tenaga yang lebih kuat daripada tipe wagon. Hanya saja, tingkat penggunaannya masih jarang karena disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

Jenis material yang diangkut oleh rear dump berupa tanah dan pasir kering. Sementara untuk mengangkat bahan yang cenderung merusak, seperti batu, rear dump biasanya akan dilapisi alas yang cukup kuat. Berat yang dapat diangkut oleh truk jenis ini adalah 25 sampai 250 ton.

2. Side Dump

Seperti namanya, metode pengangkutan yang digunakan adalah konsep menyamping lewat sisi samping bak. Desain pengangkutan melalui sisi kiri membuat truk dapat bekerja secara efisien. Hanya saja, cara kerjanya membutuhkan ketelitian ekstra terutama saat membongkar muatan.

Ketika pembongkaran dilakukan, penting untuk memperhatikan material yang ada di dalam bak. Jika truk mengangkut material yang lebih banyak di satu sisi, maka truk bisa terguling. Meski demikian, truk ini dipercaya menjadi truk yang cara kerjanya fleksibel karena dapat digunakan pada lahan yang terbatas. 

3. Bottom Dump

Jenis truk dump yang satu ini didesain dengan akses pengangkutan dari sisi bawah bak. Bagian bawah memiliki akses yang dapat dibuka maupun ditutup. Pintunya digerakkan menggunakan mesin hidrolik dan menjadi satu-satunya akses untuk mengangkut material.

Material yang diangkut oleh truk jenis ini biasanya material lepas. Sebut saja tanah, kerikil, pasir, dan lain sebagainya. Pembongkaran muatan pada truk ini dilakukan pada saat truk dalam posisi bergerak.

4. On Highway

Selanjutnya adalah tipe dump truck on highway. Truk ini memiliki roda penggerak pada bagian depan atau disebut four wheel drive. Namun, beberapa truk jenis on highway juga memiliki penggerak di bagian belakang atau disebut rear wheel drive.

5. Off Highway

Jenis truk dump yang terakhir adalah off highway. Truk yang satu ini memiliki manuver yang sangat baik dengan tingkat kekokohan yang lebih tinggi daripada truk jenis on highway. Sayangnya, jenis ini memiliki loading height lebih tinggi yang mengakibatkan pemuatan menjadi sulit dilakukan. 

Tips Merawat Dump Truck dengan Mudah

Perawatan menjadi hal yang krusial untuk setiap jenis kendaraan. Sebab, perawatan yang baik dapat memperpanjang umur pemakaian suatu barang dan dapat menekan pengeluaran. Adapun tips merawat dump truck yang bisa dilakukan, di antaranya:

  • Lakukan pemanasan mesin terlebih dahulu sebelum menggunakan dump truck
  • Gunakan solar yang berkualitas untuk menjaga mesinnya
  • Pilihlah oli yang direkomendasikan oleh pabrik
  • Ganti filter solar dan udara secara rutin
  • Jangan lupa untuk membersihkan komponen hidrolik
  • Batasi berat muatan yang akan diangkut
  • Lakukan pengecekan elektrikal, mulai dari aki, busi, hingga baterai
  • Matikan mesin truk dump apabila suhunya sudah normal

Harga Dump Truck di Indonesia

Dump truck bukanlah alat transportasi murahan mengingat harganya yang cukup mahal. Harga dump truck pada umumnya ada di kisaran Rp200 jutaan hingga Rp800 jutaan. Hal ini sangat bergantung pada jenis, merek, dan ukurannya. 

Tak heran apabila dump truck hanya digunakan untuk aktivitas komersial yang pasalnya mendatangkan pundi-pundi uang. Misalnya, aktivitas konstruksi atau kegiatan ekspor impor. 

Pilih Dump Truck yang Sesuai dengan Kebutuhan

Tertarik memiliki dump truck untuk kepentingan usaha? Pastikan jenisnya sesuai dengan kebutuhan usaha, sehingga manfaat yang dapatkan menjadi maksimal. Apalagi penggunaan dump truck ini bukan hanya dalam jangka pendek, melainkan juga jangka panjang.

Dapatkan perlindungan menyeluruh untuk properti, konstruksi, mesin, dan risiko industri pada bisnis Anda dengan mengisi form dibawah ini