Mengenal Manfaat Asuransi di E-Commerce di Indonesia

pexels-photo-5076511.jpeg
Photo by cottonbro studio on Pexels.com

Mengenal Manfaat Asuransi di E-Commerce di Indonesia

Belanja online menjadi aktivitas yang menyenangkan. Selain karena berpotensi mendapatkan harga yang lebih murah daripada belanja di toko, belanja online dapat menghemat waktu dan tenaga. Sebab, belanja dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja hanya dengan mengklik item yang ingin dibeli. Data terbaru menunjukkan bahwa industri e-commerce Indonesia diproyeksikan tumbuh sekitar 20%-25% pada 2025.

Saat berbelanja online, kamu pasti sering menemukan proteksi tambahan berupa proteksi perlindungan barang. Tujuannya untuk memaksimalkan perlindungan barang yang dibeli selama pengiriman, sehingga barang sampai dengan aman di depan pintu rumah. Lonjakan transaksi online ini membuka peluang bagi produk-asuransi yang “ter-embed” dalam proses pembelian e-commerce — misalnya asuransi pengiriman, asuransi pembelian, atau proteksi barang digital.

Selain itu, terdapat manfaat lain yang bisa didapatkan sesuai dengan produk asuransi e-commerce yang dipilih. Berikut informasi mengenai asuransi e-commerce, jenis-jenis produk, dan hal-hal apa saja yang perlu dihindari saat membeli asuransi.

Manfaat Membeli Asuransi di E-Commerce

1. Mencegah Kerugian Saat Berbelanja Online

Secara garis besar, penyertaan asuransi e-commerce akan mengurangi risiko kerugian yang dihadapi pembeli saat berbelanja online. Risiko ini dapat berupa risiko kehilangan, kerusakan, atau ketidaksesuaian antara barang yang dibeli dan diterima. Jika salah satu dari ketiganya terjadi, maka pembeli dapat mengajukan klaim kepada e-commerce yang bersangkutan untuk mendapatkan ganti rugi.

Ganti ruginya dapat berupa pengembalian barang atau uang sebesar nominal yang telah dibayarkan oleh pembeli. Jadi secara finansial, pembeli sama sekali tidak rugi apa-apa.

2. Meningkatkan Rasa Aman Saat Berbelanja

Tidak semua produk yang dijual secara online adalah produk asli. Hal ini menimbulkan keresahan saat belanja online karena sifatnya yang merugikan para pembeli. Namun dengan asuransi, keresahan ini berkurang karena beberapa e-commerce menjamin keaslian produk yang dijual oleh seller di platformnya.

Dengan jaminan ini, maka belanja online akan semakin menyenangkan. Berapa pun harga barangnya, pembeli tidak perlu khawatir karena pembeliannya dilindungi secara maksimal oleh e-commerce yang bersangkutan. Keamanan yang didapatkan saat berbelanja meningkatkan kepuasan pembeli yang otomatis mempengaruhi penilaian e-commerce.

3. Jaminan dengan Harga Terjangkau

Jika dihitung-hitung, harga asuransi proteksi barang tidaklah mahal. Biaya asuransinya akan dihitung dari total harga barang. Jadi, biaya yang dibayarkan oleh setiap pembeli berbeda-beda.

Biaya asuransinya kemungkinan akan bertambah besar jika pembeli menyertakan proteksi lain untuk memaksimalkan perlindungan barang. Barang yang dilindungi oleh asuransi e-commerce biasanya dibedakan berdasarkan kategori produk yang dibeli, seperti:

  • Proteksi gadget dan alat elektronik
  • Proteksi kecantikan
  • Proteksi kerusakan barang
  • Proteksi furniture, barang olahraga, dan hobi
  • Proteksi produk ibu dan anak
  • Proteksi untuk layanan transportasi, seperti pesawat terbang dan kereta api
  • Proteksi tagihan

Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini Fungsi Asuransi Saat Belanja di E-Commerce

Layanan Produk Asuransi E-Commerce yang Dapat Dibeli

Membeli asuransi e-commerce merupakan salah satu upaya preventif yang dapat dilakukan pembeli untuk memproteksi barang yang dibelinya. Terdapat tiga jenis layanan asuransi yang disediakan oleh e-commerce di Indonesia, di antaranya.

1. Asuransi Tanggung Gugat

Asuransi ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kerugian jika fisik barang yang dibeli tidak sesuai dengan barang yang diterima. Juga melindungi barang yang tidak sesuai dengan deskripsi. Jadi, segala bentuk kelalaian yang terjadi dalam pembelian akan ditanggung oleh penyedia asuransi.

Asuransi tanggung gugat banyak dibeli untuk proteksi pembelian produk kecantikan, makanan, perawatan, dan kebutuhan medis. Khusus untuk barang kebutuhan medis yang apabila menimbulkan reaksi negatif, seperti keracunan atau timbulnya penyakit, maka pembeli dapat mengajukan klaim. 

Tata cara klaim yang dapat dilakukan, di antaranya:

  • Melampirkan bukti foto yang berisi pernyataan dokter
  • Biaya pengobatan yang ditanggung oleh pembeli
  • Bukti kerugian akibat menggunakan produk
  • Jika sudah, maka pembeli diminta untuk menunggu sampai penyedia asuransi mengirimkan biaya ganti rugi sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada polis asuransi

2. Asuransi Kualitas Barang

Selanjutnya adalah layanan asuransi kualitas barang yang kerap kali diabaikan saat check out. Padahal, asuransi ini berfungsi untuk meminimalisir kerugian jika terjadi kerusakan atau kehilangan total atas barang yang dibeli selama proses pengiriman. Jika barang terbukti rusak atau hilang, maka penyedia asuransi akan memberi ganti rugi sesuai ketentuan polis.

Asuransi kualitas barang berlaku untuk semua kategori produk yang dijual di e-commerce. Jadi, pembeli dapat menjadikan layanan asuransi ini sebagai pilihan sebelum melakukan pembayaran atas barang yang dibelinya. Selanjutnya, ganti rugi atas kerusakan atau kehilangan dapat diklaim oleh pembeli dalam kurun waktu 6-12 bulan sesuai yang tercantum dalam polis.

3. Asuransi Gadget dan Elektronik

Bagi kamu yang ingin membeli gadget atau peralatan elektronik, layanan asuransi ini patut dipertimbangkan. Tujuannya untuk melindungi produk dari kerusakan fisik atau adanya komponen yang tidak berfungsi. Manfaat yang diberikan bersifat komprehensif, mulai dari ganti rugi akibat kerusakan fisik, kehilangan barang, pencurian, hingga biaya perbaikan (servis) termasuk kerusakan pada suku cadang peralatan elektronik.

Layanan asuransi ini dapat dibeli langsung melalui e-commerce. Caranya dengan memberi centang pada produk asuransi. Produknya akan ditampilkan tepat di bawah gadget atau barang elektronik yang ingin dibeli. 

4. Asuransi Barang Hilang atau Rusak

Dalam dunia e-commerce, asuransi barang hilang atau rusak merupakan bentuk perlindungan yang paling umum digunakan oleh konsumen. Asuransi ini memberikan kompensasi jika barang yang dibeli secara online mengalami kerusakan fisik atau hilang saat dalam proses pengiriman.

Cakupan perlindungan dari asuransi ini biasanya meliputi:

  • Kehilangan barang saat pengiriman karena kesalahan logistik.
  • Kerusakan fisik akibat benturan, jatuh, atau cuaca ekstrem saat pengiriman.
  • Produk yang tidak sampai ke alamat tujuan meski status di sistem menyatakan “sudah diterima”.
  • Barang yang rusak total (total loss) dan tidak dapat digunakan lagi.

5. Asuransi Pengiriman

Asuransi pengiriman adalah bentuk proteksi yang secara khusus melindungi barang selama proses distribusi dari penjual ke pembeli. Dalam konteks e-commerce, proses pengiriman sering kali melibatkan banyak pihak—dari gudang, jasa ekspedisi, hingga kurir lapangan—yang membuat risiko kerusakan atau kehilangan semakin besar.

Asuransi pengiriman memberikan perlindungan yang umumnya mencakup:

  • Kerusakan barang akibat kecelakaan kendaraan logistik, penanganan yang ceroboh, atau kondisi penyimpanan yang buruk.
  • Kehilangan paket karena kesalahan alamat, pencurian di perjalanan, atau salah distribusi.
  • Keterlambatan pengiriman ekstrim yang menyebabkan barang tidak dapat digunakan (misalnya makanan cepat rusak).

Baca Juga: Tips Membeli Barang Elektronik Murah Berkualitas

Tantangan & Risiko yang Perlu Diwaspadai

Meskipun asuransi di e-commerce semakin diminati, tetap ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar kamu bisa bertransaksi dengan aman dan bijak. Berikut beberapa tantangan dan risiko yang perlu diwaspadai:

1. Literasi Asuransi yang Masih Rendah

Banyak pengguna e-commerce masih belum memahami detail produk asuransi yang mereka beli. Akibatnya, sering terjadi kesalahpahaman soal:

  • Apa saja manfaat dan batasan proteksinya.
  • Masa tunggu (waiting period) sebelum manfaat bisa digunakan.
  • Dokumen dan prosedur klaim yang diperlukan.

📌 Tips: Selalu baca polis atau syarat dan ketentuan dengan teliti sebelum membeli asuransi online.

2. Risiko Penipuan atau Produk Asuransi Palsu

Tidak semua produk yang muncul di internet bisa dipercaya. Beberapa penipu memanfaatkan platform digital untuk menawarkan produk asuransi palsu atau tidak berizin.

📌 Tips:

  • Pastikan perusahaan asuransi terdaftar di OJK.
  • Cek nama penyedia di situs resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bursa Efek Indonesia (BEI).
  • Hindari transfer dana ke rekening pribadi yang tidak sesuai dengan nama perusahaan.

3. Keamanan Data Pribadi

Transaksi asuransi online membutuhkan data pribadi seperti KTP, alamat, dan informasi keuangan. Jika tidak dikelola dengan baik, data ini bisa disalahgunakan.

📌 Tips:

  • Gunakan aplikasi e-commerce atau platform asuransi resmi dengan sistem keamanan berlapis (OTP, enkripsi data, dan autentikasi dua faktor).
  • Jangan membagikan kode OTP atau password kepada siapa pun.

4. Perbedaan Prosedur dan Syarat Klaim

Asuransi digital di e-commerce bisa memiliki mekanisme klaim yang berbeda dari asuransi konvensional. Beberapa produk mungkin memiliki masa tunggu lebih lama atau pengecualian risiko tertentu.

📌 Tips:

  • Pelajari dengan detail proses klaim sebelum membeli.
  • Simpan semua bukti transaksi dan dokumen polis digital untuk mempermudah klaim di kemudian hari.

5. Tanggung Jawab Marketplace

Marketplace yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi juga berperan penting dalam menjaga keamanan konsumen. Mereka wajib memastikan semua mitra asuransi telah berizin resmi dan produknya valid.

📌 Tips:

  • Pilih marketplace tepercaya yang sudah bekerja sama dengan perusahaan asuransi besar.
  • Pastikan layanan pelanggan mudah dihubungi jika terjadi kendala klaim.

Dengan memahami tantangan-tantangan ini, kamu bisa lebih cermat saat membeli asuransi di e-commerce. Langkah sederhana seperti memeriksa legalitas, membaca polis, dan menjaga keamanan data dapat membantu kamu mendapatkan proteksi yang benar-benar aman dan bermanfaat.

Hal-hal yang Perlu Dihindari saat Membeli Asuransi E-Commerce

Menyertakan layanan proteksi saat membeli barang online sangatlah penting, khususnya untuk barang yang harganya mahal. Asuransi akan memaksimalkan proteksi barang untuk mencegah kerugian yang dialami oleh pembeli.

Meski begitu, kamu perlu memperhatikan sejumlah hal agar penyertaan asuransi bekerja maksimal pada barang yang dibeli. Sebisa mungkin hindarilah hal-hal berikut ini saat membeli asuransi e-commerce.

1. Mengabaikan Perhitungan Biaya Asuransi

Pembelian layanan asuransi di e-commerce akan dikenakan biaya tambahan yang akan dihitung bersamaan dengan produk yang dibeli. Jadi, biaya yang dibayar saat check out otomatis bertambah dari jumlah semula. Jika awalnya Rp200.000, kemungkinan menjadi Rp203.000, dan seterusnya.

Besarnya biaya asuransi yang dibayar sesuai dengan harga barang yang dibeli. Semakin mahal harga barang, semakin mahal pula premi asuransinya. Sebab, total ganti rugi yang akan ditanggung oleh penyedia asuransi jika barang rusak atau hilang juga besar.

Penting untuk menghitung biaya asuransi ini dengan baik agar kamu tidak merasa dirugikan. Jika produk yang dibeli tidak berpotensi mengalami kerusakan selama proses pengiriman, maka kamu tidak perlu membeli layanan asuransi. Lain halnya jika layanan asuransi ini sifatnya wajib dan disertakan otomatis saat membeli produk, maka mau tidak mau harus dibeli.

2. Tidak Membaca Syarat dan Ketentuan

Setiap layanan mempunyai syarat dan ketentuan masing-masing, termasuk asuransi yang disediakan oleh e-commerce. Bentuk syarat dan ketentuannya berbeda-beda, jadi sebaiknya dibaca sebaik mungkin untuk menghindari kesalahpahaman atau miskomunikasi. Jika terdapat poin yang tidak dimengerti, kamu bisa cari informasinya secara mendalam atau tanyakan kepada customer service.

Syarat dan ketentuan paling krusial adalah poin mengenai klaim. Mulai dari batas maksimal mengajukan klaim, dokumen yang harus disertakan, batas tunggu sampai klaim disetujui, dan syarat lainnya untuk memudahkan klaim. 

Jika ternyata klaim ditolak di kemudian hari, kamu tidak marah. Sebab, kamu sendiri sudah mengetahui alasan penolakan klaim tersebut.

3. Membeli Produk Asuransi yang Tidak Lengkap

Jika ingin memproteksi barang, sebaiknya gunakan proteksi yang lengkap. Misalnya saat membeli gadget, maka layanan asuransi yang dibeli tidak hanya asuransi pengiriman, tapi juga asuransi gadget dan elektronik, serta asuransi kerusakan total.

Biaya asuransi kerusakan total biasanya lebih mahal dibandingkan asuransi pengiriman. Sebab, asuransi ini memberikan jaminan atas kerusakan barang setelah pemakaian dalam kurun waktu tertentu. Jika ternyata terdapat kerusakan spare part pada gadget yang dibeli setelah 2 bulan digunakan, maka kamu bisa mengajukan klaim untuk biaya perbaikan (servis).

Dengan catatan, pastikan kerusakan tersebut tercantum dalam polis asuransi. Jika tidak, maka biaya servis menjadi tanggung jawab pribadi.

Baca Juga: Manfaat dan Jenis Asuransi Barang Elektronik

Asuransi Memberikan Manfaat Integratif Saat Membeli di E-Commerce

Layanan asuransi kini mudah didapatkan di e-commerce yang ada di Indonesia dengan biaya yang terjangkau. Dengan integrasi bersama penyedia asuransi yang akan memberikan perlindungan maksimal terhadap barang yang dibeli secara online. Manfaat ini tidak hanya dirasakan oleh pembeli, tapi juga oleh perusahaan.

Dengan memberikan asuransi, perusahaan ikut serta memperkuat brand, meningkatkan nilai, dan pengalaman positif konsumen saat berbelanja. Cukup dengan satu klik saja, maka pembelian konsumen akan dilindungi secara maksimal. Jadi, pastikan setiap barang yang kamu beli di e-commerce disertai dengan asuransi karena banyak manfaat yang didapatkan dengan penyertaan layanan ini.

Dapatkan Asuransi e-Commerce terbaik dari Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!