Cara Mengoperasikan Bulldozer, Alat Berat Pengolah Lahan

construction industry vehicle tractor
Photo by Yilmaz Sarac on Pexels.com

Cara Mengoperasikan Bulldozer, Alat Berat Pengolah Lahan

Bulldozer merupakan alat berat yang memiliki roda rantai untuk melakukan pekerjaan serbaguna. Alat ini mampu bekerja di medan yang beragam. Mulai dari lunak, keras, sampai medan yang memiliki tingkat kemiringan tertentu. 

Secara umum, bulldozer dapat bekerja menggunakan bantuan traktor dan blade sebagai alat tambahan. Dulunya, blade pada bulldozer digerakkan menggunakan kabel. Tapi seiring berjalannya waktu, blade digerakkan menggunakan tenaga hidrolik sehingga penggunaannya lebih mudah dan hasilnya menjadi efisien. 

Manfaat Menggunakan Bulldozer

Bulldozer merupakan alat berat yang memiliki peran cukup penting dalam pekerjaan konstruksi. Alat ini memudahkan pekerjaan, sehingga konstruksi dapat diselesaikan tepat waktu. Beberapa manfaat menggunakan bulldozer, antara lain.

1. Membabat Lahan

Bulldozer mampu membabat lahan di area konstruksi dengan maksimal, terutama jika areanya dikelilingi semak belukar dan pepohonan yang tinggi. Tidak hanya itu, bulldozer juga mampu mengangkut tanah dan bebatuan yang menghalangi area konstruksi. Proses pembabatan dapat dilakukan dengan menarik atau mendorong.

2. Menggali dan Mengangkut

Bulldozer juga bisa digunakan untuk pekerjaan penggalian dan pengangkutan jarak pendek. Jarak maksimum yang dapat dijangkau adalah sekitar 200 kaki. Sementara untuk pengangkutan jarak jauh, maka dapat menggunakan excavator. 

3. Menyebarkan Material pada Area Proyek

Pekerjaan menyebarkan material, seperti pasir, tanah, bebatuan, dan kerikil juga dapat dilakukan dengan bulldozer. Dengan demikian, permukaan lahan konstruksi tidak hanya menumpuk di satu sisi saja, melainkan merata di semua sisi. 

4. Menimbun Ulang

Bulldozer dapat melakukan penimbunan ulang pada lubang-lubang bekas penggalian, sehingga permukaan lahan menjadi rata. Misalnya, penimbunan pada gorong di bawah tanah, lubang pondasi, dan tiang penyangga pada bangunan tinggi serta besar.

5. Merintis Lahan

Ketika proses pembabatan selesai, maka akan dilanjutkan dengan proses perintisan lahan. Proses ini dapat berupa pemerataan tanah, pembuatan jalan darurat untuk sementara waktu, dan pembuatan saluran air (drainase).

6. Menarik dan Mendorong Material

Bulldozer dapat digunakan untuk menarik atau mendorong material. Tidak hanya material berupa tanah, pasir, atau bebatuan, tapi juga peralatan mekanik yang ukurannya lebih kecil daripada bulldozer. Hal ini dapat dilakukan karena bulldozer memiliki ukuran yang besar, sehingga daya dorong dan tariknya pun besar.

Baca Juga: Alat Berat Excavator: Fungsi, Jenis, Harga, dan Cara Kerja

Jenis-jenis Bulldozer

Pada umumnya, jenis-jenis bulldozer dibedakan berdasarkan alat geraknya. Namun seiring berjalannya waktu, jenisnya dapat dibedakan berdasarkan ukuran. Berikut ini tiga jenis bulldozer berdasarkan ukuran alatnya.

1. Crawler Bulldozer

Merupakan bulldozer yang sering digunakan pada medan yang lunak, seperti tanah dan area berlumpur. Juga dapat digunakan pada medan yang berbatu, kasar, dan padat. Alat ini memiliki kapasitas daya yang lebih besar, sehingga mampu memberikan dorongan dengan hasil maksimal. 

Dozer ini memiliki bobot yang berat, sehingga pergerakannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan bulldozer jenis lain. Meski demikian, crawler bulldozer tetap menjadi salah satu jenis dozer yang paling diandalkan karena penggunaannya yang fleksibel.

2. Wheel Bulldozer

Sama seperti roda pada mobil off-road, bulldozer jenis ini memiliki ukuran roda yang besar. Meski begitu, dozer ini memiliki tumpuan yang lebih ringan dibandingkan crawler bulldozer sehingga pergerakannya lebih gesit dan cepat tanpa merusak area tumpuan yang sedang dikerjakan.

Menariknya lagi, alat ini tidak membutuhkan bantuan alat angkut karena dapat bergerak lincah dengan sendirinya. Output yang dihasilkan juga besar ketika kecepatannya meningkat. Wheel bulldozer sering dijumpai pada proses pembangunan jalan raya, pengerukan jalan, dan pembuatan aspal.

3. Mini Bulldozer

Sesuai namanya, bulldozer jenis ini memiliki ukuran yang paling kecil dibandingkan crawler bulldozer dan wheel bulldozer. Meski mini, alat ini mampu bekerja secara fleksibel pada berbagai medan. Kerjanya dapat menjangkau area sempit yang sulit dijangkau oleh kedua tipe bulldozer lainnya.

Baca Juga: Dump Truck: Cara Kerja, Jenis, dan Kelebihannya

Tipe Blade pada Bulldozer

Bulldozer memiliki blade berbahan dasar logam yang berada di bagian depan. Bentuknya seperti scope yang berfungsi sebagai alat dorong, gali, dan angkut berbagai material. Misalnya, tanah, batubara, lumpur, kayu, pasir, dan bebatuan.

Straight Blade (S-Blade)S-blade merupakan tipe blade yang tidak memiliki sayap samping dan paling pendek di antara blade lainnya. Alat ini terdapat pada lengan bagian belakang. S-blade biasa digunakan untuk pekerjaan pemadatan dan penimbunan material.

Sayangnya karena tidak memiliki sayap samping, material yang dibawa menggunakan blade ini sering tumpah. Tak heran jika jenis ini jarang digunakan untuk membongkar, mengangkat, dan membawa material.
Universal Blade (U-Blade)Tipe u-blade berbeda dengan s-blade karena tipe ini memiliki sayap samping berukuran besar dengan bentuk yang agak melengkung. Sayap pada blade ini berguna untuk menjaga material agar tidak mudah tumpah pada saat proses pengangkatan atau pembongkaran material. 

U-blade terletak pada bagian punggung bawah blade. Tipe ini cocok digunakan pada lahan yang lunak maupun tanah dengan tingkat kepadatan sedang. Misalnya, proyek pembongkaran dan pemindahan bebatuan, serta reklamasi tanah.
Angle Blade (A-Blade)Di bagian tengah blade terdapat A-blade yang dapat dimiringkan hingga 30 derajat, tapi tetap dalam posisi lurus. Tipe ini sering digunakan untuk pekerjaan yang sulit, seperti membuang material ke samping, menggali saluran atau drainase, dan mengeruk jalan.

Tipe ini dapat bekerja pada lahan yang lunak, sedang, dan keras. Sayangnya, a-blade tidak memiliki sayap jadi material yang berhasil diangkatnya berpotensi tumpah saat proses pemindahan.
Power Angle Tilt (PAT) BladePAT blade merupakan tipe blade paling serbaguna karena dapat bekerja di berbagai sudut. Pekerjaan yang dapat dilakukan, seperti mengeruk, meratakan, menimbun, dan membersihkan material. Blade ini dapat ditemukan di bagian tengah panel. 
Semi U-BladeJika dibandingkan dengan u-blade, ukuran semi u-blade lebih panjang, tapi lebih kecil. Tipe ini memiliki sayap samping, tapi bentuknya tidak terlalu melengkung seperti u-blade. 

Semi u-blade dapat ditemukan di bagian belakang bawah blade. Fungsinya adalah untuk mendorong dan membawa material di lahan yang lunak dan tingkat kepadatan sedang.
Cushion Blade (C-Blade)Dilengkapi dengan bantalan karet, tipe ini mampu meredam tumbukan material saat sedang bermanuver. Tipe ini memiliki pisau berukuran lebih lebar, sehingga mampu melakukan pekerjaan push loading dan pemeliharaan jalan. 
Bowl DozerTipe ini dilengkapi dengan dinding besi di samping blade, sehingga dapat membawa dan mendorong material tanpa takut materialnya tumpah. Bowl dozer dapat digunakan untuk memindahkan material jarak jauh. Tipe ini banyak digunakan dalam proyek pertambangan dan perusahaan kayu. 

Baca Juga: Operator Alat Berat: Tugas, Skill, dan Tips Karir

Cara Kerja Bulldozer

Bulldozer memiliki cara kerja yang terbilang sederhana. Pengerjaannya dengan memanfaatkan traktor sebagai pendorong, sedangkan bagian hidrolik untuk mengatur perlengkapan kerja bulldozer. Terdapat tiga sistem yang mempengaruhi cara kerja bulldozer, di antaranya.

1. Down Hill Dozing

Bulldozer yang dilengkapi dengan sistem down hill dozing bekerja dengan gerakan ke bawah. Kecepatan kerjanya dapat ditingkatkan dengan memanfaatkan daya gravitas bumi. Sistem ini banyak digunakan pada kondisi lahan yang miring. 

2. High Wall atau Float Dozing

Bulldozer dengan sistem high wall atau float dozing bekerja dengan cara mengeruk untuk mendapatkan material. Material ini kemudian akan didorong ke tepi lereng sampai jatuh ke lereng dengan sendirinya. Agar material tidak tumpah, operator perlu mengerem bulldozer dengan hati-hati sebelum materialnya sampai ke pinggir lereng. 

3. Trench atau Slots Dozing

Sistem kerja bulldozer yang terakhir adalah trench atau slots dozing yang banyak digunakan pada lahan yang datar. Cara kerjanya adalah dengan mengeruk material sampai muncul spilages atau bagian yang menyerupai dinding pada bagian kiri dan kanan blade. Dengan terbentuknya spilages, material yang tumpah menjadi sedikit. 

Baca Juga: Mengenal Alat Berat Grader dan Fungsinya untuk Konstruksi

Operasikan Bulldozer Menggunakan Operator yang Handal

Itu dia informasi seputar bulldozer yang perlu diketahui. Sejatinya, kinerja alat berat ini sebaiknya didukung dengan penggunaan alat berat lainnya untuk memudahkan dan mempercepat pekerjaan konstruksi, terutama untuk proyek besar. Alhasil, proyek dapat diselesaikan tepat waktu dengan hasil yang sesuai harapan. 

Agar kinerja bulldozer menjadi maksimal, pastikan alat ini dioperasikan oleh operator yang handal di bidangnya. Dalam arti, operator memiliki pengalaman yang cukup dalam mengoperasikan bulldozer sehingga kesalahan-kesalahan pengoperasian yang kerap kali muncul dalam industri konstruksi dapat diminimalisir sekecil mungkin.

Bulldozer merupakan salah satu alat/mesin berat yang harganya beli dan perawatannya cukup mahal. Untuk menghindari Anda dari risiko keuangan yang besar karena kerusakan atau kehilangan yang terjadi pada alat besar bulldozer, pastikan Anda telah memiliki asuransi teknis dari Cermati Protect yang bisa memberikan manfaat perlindungan terbaik untuk aset alat atau mesin berat dengan mengisi formulir dibawah ini!