Jenis dan Prosedur Sertifikasi Crane
Agar semakin handal di bidangnya, operator alat berat membutuhkan pelatihan yang memiliki sertifikasi. Pelatihan membantu operator untuk mengasah kompetensi dan keterampilan dasar hingga lanjutan mengenai cara mengoperasikan alat berat. Kompetensi ini membantu operator menjajaki karir yang lebih baik.
Pelatihan adalah program yang sering diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Pelatihan dipercaya sebagai suatu investasi. Sebab, sumber daya yang berkualitas dapat membantu perusahaan berkembang dengan pesat.
Apa Itu Sertifikasi Crane?

Sertifikasi adalah suatu bentuk pengakuan resmi yang diberikan oleh lembaga atau organisasi tertentu kepada individu setelah berhasil mengikuti rangkaian ujian untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan individu. Selain menguntungkan individu, sertifikasi ini juga menguntungkan perusahaan untuk mendapatkan operator yang kompeten di bidangnya. Sebab, materi yang diberikan dalam sertifikasi sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Tujuan Sertifikasi Crane
Sertifikasi crane diadakan untuk mencapai tujuan tertentu. Melalui pelatihan ini, operator diharapkan mampu:
- Mengetahui perundang-undangan tentang keselamatan dan kesehatan kerja
- Meningkatkan keterampilan dan kompetensi operator
- Mengetahui fungsi bagian-bagian alat berat secara detail
- Mengoperasikan alat berat dengan penuh tanggung jawab
- Mengendalikan beragam jenis bahaya yang mengancam
- Meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kerja
- Memperoleh sertifikat demi kemajuan karir
Jenis-jenis Sertifikasi Crane
Bagi yang ingin mengikuti pelatihan crane, perlu diketahui bahwa program ini memiliki tiga klasifikasi dasar. Penggolongannya adalah sebagai berikut.
| Operator Kelas I | -Mampu mengoperasikan alat berat dengan ketinggian 50-60 meter -Mengawasi, memandu, dan mendampingi kegiatan operator kelas 2 dan 3 -Mengikuti pelatihan dengan durasi 5 hari |
| Operator Kelas II | -Mengoperasikan alat berat dengan bobot 25-50 ton dan ketinggian 40-60 meter -Mengawasi, memandu, dan mendampingi kegiatan operator kelas 3 -Mengikuti pelatihan dengan durasi 4 hari |
| Operator Kelas III | -Berhak mengoperasikan alat berat dengan bobot kurang dari 25 ton dan ketinggian 40 meter -Mengikuti pelatihan dengan durasi 3 hari |
Baca Juga: 10 Cara Aman Mengoperasikan Alat Berat
Prosedur Operator Crane
Berikut ini sejumlah prosedur yang wajib diikuti oleh operator crane saat pelatihan, di antaranya:
- Mencari lembaga yang mengadakan sertifikasi
- Menentukan jenis sertifikasi
- Mengisi formulir pendaftaran
- Melengkapi dokumen persyaratan
- Melakukan uji kompetensi
- Penilaian terhadap hasil pengujian
- Menerima sertifikat
Materi Pelatihan Operator Crane
Materi yang akan disampaikan dalam pelatihan crane dibagi menjadi dua kategori, yaitu teori dan praktek. Di dalamnya ada pengenalan dan pengoperasian crane.
Materi Teori
Pengenalan Unit
- Aplikasi dan pengenalan komponen-komponen alat berat
- Fungsi tuas atau kontrol panel alat berat
- Kebijakan dasar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
- Peraturan perundang-undangan, meliputi UU No. 1 tahun 1970 dan Permenaker No. 8 tahun 2020
Pengoperasian Unit
- Mempelajari cara kerja tuas
- Mempelajari gerakan crane
- Mempelajari keselamatan kerja (operator, mesin, dan lingkungan)
- Teknik dasar pengoperasian mesin sesuai aplikasi
- Prosedur start dan loop
- Cara merawat mesin alat berat
Materi Praktek
Pengenalan Unit
- Mengenal komponen utama mesin dan fungsinya
- Mengenal fungsi tuas
- Mengenal kontrol pada crane
Pengoperasian Unit
- Mengecek kondisi alat berat sebelum mesin dinyalakan
- Melakukan starting
- Mendengar suara atau getaran yang muncul saat alat berat dinyalakan
- Mengecek fungsi tuas
- Menggerakkan alat berat ke posisi maju, mundur, swing kanan maupun kiri
- Parkir alat berat
- Mempelajari cara digging dan loading
Baca Juga: Cara Mengoperasikan Alat Berat saat Musim Hujan
Syarat Mengikuti Sertifikasi Crane

Tertarik mengikuti sertifikasi crane dalam waktu dekat? Berikut ini syarat yang perlu dipenuhi.
1. Mengisi Form Pendaftaran
Pertama-tama, pastikan isi formulir pendaftaran. Formulir bisa didapatkan dari lembaga atau organisasi yang mengadakan pelatihan crane. Formulir biasa dikirimkan melalui email atau diunduh di website resmi yang sudah disediakan.
Ada beberapa kolom yang perlu diisi, seperti nama peserta, nomor telepon, dan lain sebagainya. Isi dengan informasi yang benar karena sertifikat pelatihan akan dibuat berdasarkan informasi yang ada pada formulir pendaftaran.
Setelah diisi, formulir diserahkan diserahkan kepada lembaga atau organisasi yang mengadakan pelatihan. Bisa melalui email atau dibawa saat mengikuti pelatihan, tergantung kebijakan dari masing-masing organisasi. Jadi, pastikan informasi ini dibaca terlebih dahulu agar peserta dapat mengikuti pelatihan pada tanggal dan waktu yang dipilih.
2. Minimal Kerja 2 Tahun
Syarat selanjutnya adalah telah memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun. Alasannya agar lembaga tidak perlu mengajari peserta dari awal, jadi materi yang dijelaskan bersifat advanced atau lanjutan. Dengan pengalaman kerja, maka penjelasan yang disampaikan lebih mudah dimengerti karena peserta sudah punya gambaran tentang materinya.
Berbeda jika peserta tidak memiliki pengetahuan mendasar tentang alat berat crane, maka apa yang disampaikan oleh pembicara sulit dimengerti. Alhasil, pelatihan tidak membuahkan hasil apa-apa.
Pengalaman kerjanya tidak harus dari perusahaan ternama. Yang terpenting adalah pernah bekerja sebagai operator crane. Jadi saat mengikuti ujian sertifikasi, peserta lolos dan mendapatkan sertifikat untuk modal perkembangan karirnya.
3. Usia Minimal 20 Tahun
Terdapat batasan usia bagi peserta yang ingin mengikuti pelatihan crane, yaitu 20 tahun. Pada usia ini, peserta diharapkan sudah lulus SMA dan memiliki pengalaman kerja selama 2 tahun sebagai operator crane.
Sementara untuk batas maksimal usianya tidak ditentukan. Peserta diperbolehkan untuk mengikuti pelatihan guna meningkatkan keterampilan dan kemampuan dalam mengoperasikan crane. Dengan ini, maka potensi terjadinya risiko di tempat kerja dapat diminimalisir.
Perlu diketahui bahwa minimal usia 20 tahun ditujukan untuk pelatihan kelas 3. Sedangkan batas minimal usia untuk pelatihan kelas 2 adalah 21 tahun dengan pengalaman kerja 3 tahun. Pelatihan kelas 1 dengan minimal usia 23 tahun dengan pengalaman kerja 5 tahun.
4. Menyiapkan Dokumen Persyaratan
Terdapat beberapa dokumen persyaratan yang perlu disiapkan oleh peserta pelatihan crane. Mulai dari formulir pendaftaran, scan ijazah SMA, scan surat keterangan kerja yang sudah dicap basah, dan surat keterangan sehat dari dokter setempat.
Semua dokumen ini dimasukkan ke dalam satu amplop. Kemudian, dokumen diserahkan kepada petugas yang ada di pintu masuk tempat pelatihan berlangsung. Jika semuanya sudah lengkap, maka peserta boleh masuk mengikuti pelatihan.
Tidak menutup kemungkinan bahwa dokumen di submit secara online di website resmi lembaga yang mengadakan pelatihan. Submit dokumen dilakukan secara sekaligus pada saat proses pendaftaran. Pastikan semua dokumen sudah disiapkan, baik dalam bentuk JPG, PDF, maupun PNG dengan ukuran file yang memenuhi persyaratan.
5. Membayar Biaya Pendaftaran
Syarat terakhir adalah membayar biaya pendaftaran kepada lembaga atau organisasi yang mengadakan pelatihan. Besaran nominal yang dibayar sesuai dengan yang tertera pada email atau layar komputer. Jangan lupa masukkan kode unik pembayaran jika memang ada.
Besaran biaya pelatihan tergantung dari jenis paket yang diambil, fasilitas yang didapat, nama pembicara, dan citra lembaga pelatihan itu sendiri. Nominalnya mahal jika ternyata peserta mengikuti pelatihan dengan paket komplit, apalagi jika memiliki kesempatan untuk berbicara langsung dengan pembicaranya.
Berbeda dengan pelatihan yang ditawarkan oleh perusahaan. Di sini peserta tidak perlu membayar biaya apa-apa karena semuanya ditanggung oleh perusahaan. Mulai dari biaya pendaftaran, cetak sertifikasi, atau pelatihan lanjutan jika diperlukan.
Baca Juga: 10 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Inspeksi Alat Berat
Fasilitas Peserta Pelatihan Crane
Saat atau setelah mengikuti pelatihan, peserta akan mendapatkan fasilitas tertentu. Fasilitas tersebut, antara lain:
- Sertifikat
- Kartu lisensi yang diterbitkan langsung oleh Kemenaker Republik Indonesia
- E-sertifikat kehadiran
- Modul berisi materi yang dibahas selama pelatihan, sehingga bisa dibaca kembali oleh peserta
- Souvenir pelatihan sebagai kenang-kenangan
- Makan siang dan coffee break
- Fasilitas tambahan sesuai kebijakan masing-masing lembaga pelatihan
Sertifikasi Menjadi Langkah Awal untuk Kemajuan Karir
Meningkatkan keterampilan dan kemampuan di dunia kerja sangat penting untuk kemajuan karir. Salah satunya dengan mengikuti pelatihan, baik yang dibiayai diri sendiri maupun perusahaan. Dari pelatihan seperti ini peserta akan mendapatkan ilmu seputar pekerjaan yang sangat berguna, dan pastinya akan sangat membantunya dalam menjalankan pekerjaan sehari-hari.
Informasi tentang pelatihan crane biasa ditanyakan langsung kepada Human Resource di perusahaan atau cari tahu sendiri lewat internet maupun media sosial. Ada banyak lembaga atau organisasi yang mungkin mengadakan pelatihan, jadi luangkan waktu untuk mencari informasi terkini agar tidak kehabisan slot. Pastikan syarat dan ketentuan untuk mengikuti pelatihan sudah terpenuhi, jadi pelatihan bisa diikuti dengan lancar nantinya.
Memiliki asuransi kesehatan karyawan untuk operator alat berat sangat penting untuk memastikan mereka terlindungi dari risiko kesehatan yang mungkin timbul di tempat kerja. Cermati Protect menawarkan produk asuransi kesehatan karyawan terbaik, yang dirancang khusus untuk melindungi operator alat berat dan petugas lapangan lainnya, sehingga mereka dapat bekerja dengan tenang dan aman. Pelajari selengkapnya dengan mengisi formulir dibawah ini!

1 comment
Comments are closed.