Perbedaan Ekspedisi Reguler dan Kargo

man pushing trolley with big boxes
Photo by Tima Miroshnichenko on Pexels.com

Perbedaan Ekspedisi Reguler dan Kargo

Dua opsi pengiriman yang paling diminati saat ini adalah pengiriman reguler dan kargo. Keduanya disediakan oleh hampir semua perusahaan ekspedisi. Jadi, pengirim tinggal memilih salah satu di antaranya sebelum mengirimkan barang. 

Keduanya memiliki perbedaan yang perlu dipertimbangkan sebelum mengirim barang. Apa saja? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Perbedaan Pengiriman Reguler dan Kargo

1. Jenis Paket yang Dikirim

Layanan pengiriman reguler pada umumnya menawarkan pengiriman yang berat barangnya relatif ringan dan tidak terlalu besar. Pengiriman ini cocok untuk mengirim produk kecantikan, pakaian, sepatu, perhiasan, makanan, dan obat-obatan. Tentunya, dalam jumlah yang relatif sedikit.

Sedangkan pengiriman kargo umumnya untuk mengirim barang dalam jumlah besar, banyak, dan berat. Jenis paket yang dikirimkan biasanya memiliki volume yang besar, seperti perabotan, alat-alat memasak, barang kebutuhan pokok, hingga produk fashion dalam jumlah besar. Jenis pengiriman ini sering digunakan oleh pengusaha atau distributor. 

2. Lama Pengiriman Paket

Perbedaan selanjutnya adalah dari segi lama pengiriman paket. Pengiriman kargo relatif lebih lama daripada pengiriman reguler karena ukuran barang yang ditangani pun lebih besar. Estimasi waktu pengiriman berbeda-beda tergantung dari jarak pengiriman, tapi pada umumnya sekitar 3-14 hari.

Sedangkan estimasi pengiriman reguler sekitar 2-3 hari saja. Jangka waktu pengiriman biasanya lebih lama jika jaraknya antar pulau atau provinsi. Tapi secara keseluruhan, tentunya masih lebih cepat daripada pengiriman kargo. 

3. Ongkos Kirim Paket

Perbedaan yang tak kalah mencolok adalah dari segi ongkos kirim paket. Ongkos kirim reguler dihitung berdasarkan berat barang per 1 kg. Jika ongkos kirimnya adalah Rp10.000 per kg, maka untuk pengiriman 2 kg barang dikenakan biaya Rp20.000.

Sedangkan ongkos kirim pengiriman kargo dihitung per 10 kg. Jika berat barangnya kurang, maka pengirim tetap dikenai ongkos kirim 10 kg sesuai tarif kirim minimum. Jika lebih, maka ongkos kirimnya dihitung berdasarkan harga per kg untuk pengiriman kargo. 

4. Berat Paket yang Dikirimkan

Pengiriman reguler tidak memiliki batasan minimal berat barang. Tapi, pengiriman ini alangkah baiknya digunakan dalam partai kecil, yaitu 0-10 kg. Tujuannya untuk menghemat ongkos kirim. 

Jika beratnya lebih dari 10 kg, maka pengirim bisa memilih pengiriman kargo. Terdapat dua jenis layanan pengiriman kargo yang bisa dipilih, yaitu Full Track Load (FTL) dan Less Than Truckload (LTL). Kedua layanan ini cocok untuk pengiriman barang dalam jumlah yang sangat banyak.

5. Pengemasan Paket

Poin lain yang membedakan antara pengiriman reguler dan kargo adalah dari sisi pengemasan paket. Dikarenakan ukuran paket yang kecil, maka pengemasan barang yang dikirim secara reguler bisa menggunakan plastik, karton kecil, bahkan paper bag. Setelah itu, tinggal tulis nama pengirim dan penerima saja. 

Sedangkan untuk pengiriman kargo, barang harus dibungkus dengan kardus dilapisi kardus atau kotak kayu. Tujuannya agar barang aman selama pengiriman, seperti skincare atau aksesori yang mudah hancur. Barang pun sebaiknya disertai dengan label fragile agar lebih diperhatikan saat proses penyortiran. 

6. Layanan yang Ditawarkan

Baik pengiriman reguler maupun kargo memiliki perbedaan dari segi layanan yang ditawarkan. Pengiriman reguler menawarkan layanan jemput atau pick up ke alamat pengirim, tapi dengan jumlah minimal paket. Misalnya 50 paket atau 100 paket, tergantung kebijakan jasa kirim yang dipilih.

Sedangkan pengiriman kargo menyediakan layanan jemput tanpa jumlah minimum karena berat paket yang lumayan. Dalam hal ini, pihak ekspedisi akan menjemput paket ke alamat pengirim sesuai waktu yang sudah ditentukan.

7. Tipe Pengguna

Perbedaan selanjutnya adalah dari tipe pengguna. Pengiriman reguler melayani pengguna pada umumnya yang memang ingin mengirim barang. Hanya saja, berat, ukuran, dan jumlah paketnya terbatas.

Sedangkan pengiriman kargo melayani perorangan dan perusahaan yang sudah bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi. Hal ini dikarenakan jumlah barang banyak, besar, dan membutuhkan penanganan khusus.

8. Fasilitas Tambahan

Pengiriman reguler maupun kargo memiliki kelebihan masing-masing. Tapi dari sisi fasilitas tambahan, seperti packing tidak ditawarkan untuk jasa pengiriman reguler. Jadi, pengirim wajib membungkus atau packing barang sendiri sebelum diantar atau diserahkan ke pihak jasa kirim.

Sedangkan pengiriman kargo menyediakan fasilitas tambahan, berupa packing di tempat. Layanan ini khusus untuk barang yang mudah penyok dan pecah, sehingga dapat dibungkus secara aman sesuai ketentuan pihak jasa kirim. Setelah dibungkus, barang akan diantarkan pula ke kantor ekspedisi terdekat untuk segera dikirim ke alamat tujuan. 

Baca Juga: Wahana Express: Layanan Pengiriman, Tarif, dan Cara Cek Ongkir

6 Tips Memilih Jasa Pengiriman yang Sesuai

Setelah mengetahui perbedaan antara layanan pengiriman reguler dan kargo, berikut 6 tips yang bisa diterapkan saat memilih jasa pengiriman. Alhasil, layanan yang digunakan sesuai dan memuaskan.

1. Pilih Ekspedisi yang Terjangkau

Biaya adalah salah satu hal yang wajib menjadi pertimbangan saat mengirim barang, khususnya bagi penjual online. Dengan ongkos kirim yang terjangkau, maka kamu bisa menghemat biaya operasional, sehingga keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar. 

Setiap perusahaan ekspedisi menetapkan ongkos kirim yang berbeda-beda. Sebaiknya pilih yang paling terjangkau, tapi tetap berkualitas. Jadi, pengiriman barang aman, lancar, dan sampai ke tujuan tepat pada waktunya.

2. Pengiriman Tepat Waktu

Jangka waktu pengiriman reguler biasanya 2-3 hari untuk wilayah yang sama. Sedangkan pengiriman kargo membutuhkan waktu 4-14 hari. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika estimasi pengiriman lebih cepat daripada yang sudah ditetapkan.

Pilihlah jasa kirim yang memberikan keuntungan ini, sehingga barang cepat sampai ke tangan pembeli. Informasi ini bisa didapatkan dari ulasan di internet. Sebaiknya luangkan waktu untuk membaca ulasan terlebih dahulu sebelum menentukan ekspedisi. 

3. Ekspedisi yang Mudah Diakses

Pilihlah ekspedisi yang mudah diakses, baik dari aplikasi maupun website resmi. Akses ini memudahkan pelacakan barang, jadi kamu mengetahui posisi barang yang sebenarnya. Jika seandainya ditanya oleh pembeli, kamu bisa menjawabnya dengan tepat.

Pelacakan bisa dilakukan dengan memasukkan nomor resi yang diberikan pihak ekspedisi setelah menginput barang ke sistem pengiriman. Nomor ini adalah gabungan unik antara huruf dan angka yang berisi informasi nama, nomor handphone, dan alamat pengirim maupun penerima. 

4. Menjangkau Wilayah yang Luas

Tips selanjutnya adalah pastikan kalau ekspedisi memiliki jangkauan pengiriman yang luas. Luasnya rute memudahkan kamu saat mengirim paket ke wilayah yang jauh, misalnya berbeda pulau. Hal ini secara otomatis mempengaruhi omset penjualan dalam kurun waktu tertentu.

Saat ini, perusahaan ekspedisi menawarkan pengiriman ke seluruh Indonesia. Kamu tinggal memilih satu ekspedisi yang paling cocok untuk bisnis, jadi ke depannya tidak perlu gonta-ganti ekspedisi lagi. 

5. Menjamin Keamanan Barang

Tingkat keamanan menjadi salah satu concern yang tak boleh luput dari perhatian. Pilihlah ekspedisi yang memberikan jaminan keamanan barang selama pengiriman berlangsung. Jika barang hilang atau rusak, maka pihak ekspedisi bertanggung jawab penuh atas kehilangan maupun kerusakan tersebut.

Jaminan ini biasanya dikemas dalam bentuk asuransi barang yang bisa dibeli sewaktu mengirim barang. Ada asuransi kebakaran, kehilangan, dan kerusakan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

6. Menyediakan Layanan Penjemputan

Tips terakhir adalah pastikan bahwa pihak ekspedisi menyediakan layanan penjemputan barang di tempat secara gratis. Jadi, kamu tidak perlu susah payah membawa paket ke kantor ekspedisi. Kamu tinggal hubungi pihak ekspedisi, maka paket pun akan dijemput sesuai waktu yang sudah disepakati.

Pada umumnya, layanan ini hanya disediakan apabila jumlah paket mencapai kuantitas yang ditetapkan oleh pihak ekspedisi. Misalnya, 100 paket ke atas untuk layanan penjemputan gratis. Untuk informasi detail, kamu bisa pastikan langsung ke pihak ekspedisi yang bersangkutan. 

Baca Juga: Pengiriman Kargo: Pengertian, Jenis, dan Cara Penggunaan

Pertimbangkan Sebelum Melakukan Pengiriman

Mengirimkan paket ke pembeli ternyata tidak hanya memperhatikan jenis pengiriman saja, apakah itu pengiriman reguler atau kargo. Tapi, kamu pun perlu memperhatikan aspek lainnya, seperti ongkos kirim, estimasi pengiriman, tingkat keamanan, hingga layanan tambahan yang disediakan oleh pihak ekspedisi. Sehingga pengiriman barang menjadi lebih mudah.

Sebelum memilih, sebaiknya buatkan kelebihan dan kekurangan masing-masing perusahaan ekspedisi yang sekiranya akan dipilih. Setelah membandingkan, kamu bisa pilih salah satu yang terbaik. Apalagi pengiriman bukan hanya dilakukan satu atau dua kali, melainkan berkali-kali sesuai kebutuhan bisnis yang sedang digeluti. 

Cermati Protect menyediakan solusi asuransi pengiriman dan logistik yang komprehensif untuk mengatasi tantangan ini. Dengan mengajukan asuransi pengiriman melalui Cermati Protect, perusahaan dapat memastikan bahwa barang-barang mereka terlindungi dengan baik selama perjalanan, baik di dalam negeri maupun lintas batas.

Perlindungan ini tidak hanya memberikan ketenangan pikiran kepada pengirim dan penerima barang, tetapi juga meminimalkan risiko kerugian finansial yang dapat terjadi akibat insiden yang tidak terduga. Ajukan segera dengan mengisi formulir di bawah ini!

1 comment

Comments are closed.