Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dan Tips Mengatasinya

silhouette of man holding flamethrower
Photo by Yury Kim on Pexels.com

Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dan Tips Mengatasinya

Bahaya kerja di tambang batu bara merupakan poin penting yang harus disadari oleh para pekerja tambang tersebut dengan baik. Para pekerja yang mengais rejeki di pertambangan batubara memang berpeluang mendapatkan penghasilan yang lumayan, namun ini juga berbanding lurus dengan risikonya.

Pada dasarnya, kesehatan serta keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama yang tak bisa diabaikan. Namun di dalam praktiknya, seringkali hal ini menjadi terlupakan begitu saja, sehingga risiko gangguan kesehatan dan juga kecelakaan kerja masih seringkali terjadi. 

Kenali Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dengan Baik 

 Lokasi pertambangan batu bara yang pada umumnya berada di medan-medan yang sulit merupakan tantangan tersendiri bagi para pekerja. Berbagai risiko kecelakaan sangat mungkin terjadi, terutama jika perusahaan tidak menerapkan aturan yang jelas terkait keselamatan para pekerjanya. 

Selain risiko sakit atau meninggal karena kecelakaan kerja, pekerja tambang batu bara juga berisiko mengalami gangguan kesehatan/ penyakit tertentu. Hal ini tentu patut disayangkan, mengingat berbagai penyakit ini bisa saja berakibat fatal bagi para pekerja itu sendiri. 

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang kerap diderita para pekerja pertambangan batu bara:

1. Penyakit Pernapasan 

Para pekerja di pertambangan batu bara sangat rentan terjangkit penyakit pernapasan yang terbilang akut. Jenis penyakit pernapasan yang kerap diderita pekerja pertambangan ini adalah black lung disease. Ini merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh debu-debu batu bara yang mengalami pengendapan di paru-paru.

Endapan debu ini tidak bisa dihilangkan/ dibersihkan sama sekali, sehingga dapat menimbulkan peradangan atau fibrosis pada para pekerja. Dalam kasus yang paling buruk, endapan debu batu bara ini bisa saja menimbulkan nekrosis pada penderitanya. 

2. Silicosis

Penyakit berikutnya yang kerap menyerang pekerja tambang batu bara adalah silicosis. Ini merupakan gangguan kesehatan yang terjadi saat pekerja menghirup debu-debu yang memiliki kandungan silica. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang satu ini, namun setiap tahunnya penyakit ini masih menjangkiti jutaan pekerja dan bahkan membunuh ribuan pekerja setiap tahunnya. 

Bahaya kerja di tambang batu bara yang satu ini terbilang sangat fatal, sebab silicosis bisa menyebabkan kecacatan fisik secara permanen kepada penderitanya. Penelitian yang paling baru menemukan bahwa penyakit ini berkaitan dengan tuberculosis (TBC). TBC sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan jumlah kematian yang lebih tinggi daripada kecelakaan kerja pada pekerja tambang yang ada di wilayah Afrika Selatan. 

3. Asbestosis

Asbestosis merupakan jenis penyakit lainnya yang sering menyerang para pekerja di pertambangan batu bara. Penyakit ini diderita oleh para pekerja yang terpapar serat asbes selama bekerja di pertambangan. Merujuk pada data yang dirilis WHO, terdapat sekitar 125 juta orang di seluruh dunia yang terpapar asbestos di lokasi kerja mereka. Ini tentu jumlah yang luar biasa besar dan mengkhawatirkan. 

4. Kehilangan Pendengaran

Para pekerja tambang batu bara juga rentan kehilangan pendengaran mereka. Penyakit yang satu ini bahkan menjadi salah satu jenis penyakit yang paling banyak dialami dan dilaporkan pekerja pertambangan. Hal ini tentu patut disayangkan, sebab sebagian pekerja ini juga kehilangan pendengaran mereka secara penuh (permanen). 

Melalui sebuah survei yang dilakukan di India, disebutkan bahwa sebanyak 75% para pekerja pertambangan bawah tanah yang bekerja di tambang metal mengalami gangguan pada pendengarannya. Sedangkan 20%-25% pekerja pertambangan terbuka lainnya menderita gangguan kesehatan yang lebih serius, di mana mereka kehilangan pendengarannya. 

5. Gangguan otot dan tulang

Penyakit lainnya yang kerap diderita para pekerja tambang adalah gangguan kesehatan otot dan tulang. Gangguan kesehatan yang satu ini bisa saja muncul dalam berbagai keluhan, seperti: radang otot maupun iritasi, sakit punggung, dan yang lainnya. 

Di sebagian besar negara, berbagai penyakit yang berkaitan dengan otot dan tulang ini biasanya tidak dikategorikan sebagai penyakit yang berhubungan terhadap pekerjaan. Kondisi ini menyebabkan data serta tingkat kepedulian pada berbagai penyakit ini terbilang minim, bahkan cenderung diabaikan begitu saja.

Baca Juga: Profesi Kontraktor: Tugas, Tanggung Jawab, Keahlian, dan Jenjang Karirnya

Tips Mengatasi Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara 

Berbagai gangguan kesehatan sangat rentan dialami oleh para pekerja tambang batu bara, di mana sebagian penyakit ini bahkan terbilang fatal. Penting untuk memahami risiko kesehatan dan juga cara mengatasi bahaya kerja di tambang batu bara dengan baik dan tepat. 

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan dan keselamatan saat bekerja di pertambangan: 

1. Patuhi Prosedur Keselamatan

Penting untuk selalu mematuhi seluruh prosedur keselamatan yang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan dan juga otoritas yang terkait. Gunakanlah Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah disiapkan oleh perusahaan, seperti: sepatu safety, pelindung pendengaran, helm, kacamata, masker, dan yang lainnya. Pastikan untuk selalu menggunakan APD yang lengkap, sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan oleh perusahaan. 

2. Ikuti Pelatihan dan Terapkan 

Ikutilah semua pelatihan yang diadakan oleh perusahaan dengan baik. Pada umumnya, perusahaan akan mengadakan pelatihan keselamatan dan pelatihan khusus terkait dengan pekerjaan. Pastikan untuk mengikuti dan memahami semua pelatihan ini dengan baik, sehingga bisa diterapkan selama bekerja. Pahami dengan baik penggunaan peralatan kesehatan, cara mengenali bahaya potensial dan juga cara mengatasinya dengan tepat.  

3. Lakukan Pengecekan Kesehatan Berkala 

Cek kesehatan secara berkala untuk memantau kesehatan fisik. Pemeriksaan kesehatan ini juga akan membantu untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan secara dini, sehingga penanganan yang tepat bisa segera dilakukan. Pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari pemeriksaan secara fisik, pemeriksaan kesehatan mental, dan pemeriksaan fungsi berbagai organ tubuh seperti paru-paru dan ginjal. 

4. Hindari Dehidrasi

Pertambangan pada umumnya berada di lokasi yang panas dan kering, sehingga rentan menyebabkan dehidrasi bagi pekerjanya. Pastikan untuk selalu minum air putih dalam jumlah yang tepat, agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Selain itu, hindari berbagai minuman beralkohol dan mengandung kafein, sebab kedua jenis minuman ini bisa menyebabkan dehidrasi. 

5. Gunakan APD yang Lengkap 

Bekerja di pertambangan tentu akan memiliki risiko yang lebih besar, baik itu untuk kesehatan maupun keselamatan. Penting untuk memahami berbagai risiko dengan baik, sehingga bisa dikelola dengan sebaik mungkin. Pahami dan gunakan Alat Pelindung Diri yang tepat dan sesuai dengan ketentuan perusahaan.

APD akan memberikan perlindungan terhadap tubuh, sehingga tidak rentan mengalami sakit atau bahkan kecelakaan. Masker dan helm merupakan APD yang wajib digunakan di pertambangan oleh para pekerja. Masker yang tepat akan menyaring udara dengan baik, sehingga risiko terhirupnya debu menjadi kecil. Hal ini akan melindungi paru-paru dan organ tubuh lainnya. 

6. Manajemen Stres yang Baik 

Bekerja di pertambangan tentu akan membuat pekerja jauh dari lingkungan perkampungan maupun keluarganya. Tekanan dan beban kerja yang berat akan membuat pekerja rentan mengalami stres. Pekerja harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola stres, termasuk dengan menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan keluarga serta rekan kerja. 

7. Olahraga Teratur dan Konsumsi Gizi Seimbang

Pola makan yang seimbang dan teratur juga akan membantu menjaga kesehatan para pekerja tambang. Hindari makanan cepat saji dan berbagai makanan olahan, agar asupan gizi tetap terpenuhi dengan baik. Selain itu, lakukan olahraga secara teratur, agar tubuh tetap fit dan bugar. 

8. Istirahat Teratur dan Cukup

Bekerja di pertambangan membutuhkan energi yang besar, sehingga tubuh akan kerap terasa lelah. Penting untuk selalu beristirahat cukup dan teratur, agar tubuh kembali fit dan siap untuk melanjutkan pekerjaan. Tidur dalam jumlah yang cukup juga akan membantu pekerja lebih mudah berkonsentrasi, sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalisir. 

9. Komunikasi yang Sehat

Memiliki komunikasi yang baik dengan sesama rekan kerja juga sangat penting. Hal ini akan memudahkan pendelegasian tugas dan hal lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Selain itu, komunikasi yang sehat juga akan memungkinkan pekerja lebih cermat terhadap risiko dan juga keselamatan selama bekerja. 

10. Menjaga Keseimbangan Hidup

Pekerja tambang juga harus mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadinya. Hal ini akan membuat mental pekerja tetap sehat dan stabil, sehingga pekerja memiliki gairah untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. 

Baca Juga: 10 Jenis Pekerjaan Paling Bahaya yang Gajinya Fantastis

Kenali Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dengan Baik 

Bahaya kerja di tambang batu bara merupakan hal yang harus diwaspadai para pekerja pertambangan. Ada banyak risiko yang bisa menimpa para pekerja, baik itu risiko kesehatan maupun keselamatan. Penting untuk mengenali dan mengelola berbagai risiko ini dengan baik, agar kesehatan dan keselamatan pekerja bisa tetap terjaga. 

Asuransi kesehatan karyawan menjadi sangat penting dalam mengatasi risiko kesehatan yang terkait dengan pekerjaan di tambang batu bara. Dengan asuransi kesehatan yang sesuai, karyawan dapat mendapatkan akses ke perawatan medis yang diperlukan, termasuk pemeriksaan rutin untuk deteksi dini penyakit terkait pekerjaan, pengobatan, dan rehabilitasi jika terjadi cedera atau penyakit terkait pekerjaan.

Perlindungan asuransi kesehatan karyawan juga dapat mencakup biaya pengobatan akibat paparan debu batu bara atau cedera akibat kecelakaan kerja. Ini memberikan keamanan finansial kepada karyawan dan mendorong kesadaran terhadap pentingnya kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Dengan demikian, asuransi kesehatan karyawan membantu mengurangi beban finansial individu dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Cari tahu lebih lengkap mengenai asuransi kesehatan karyawan di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!