9 Cara Packing Barang Online Shop yang Mudah

9 Cara Packing Barang Online Shop yang Mudah

Packing atau pengemasan adalah salah satu tahap yang biasa dilakukan saat berjualan online. Mengingat barangnya akan dikirim ke luar kota atau pulau, maka seller perlu mengemas barang sebaik mungkin agar barang tetap aman selama pengiriman. Khususnya adalah barang pecah belah, kosmetik, bahan makanan, dan peralatan dapur. 

Kurangnya perhatian terhadap pengemasan menjadi pemicu rusaknya barang saat sampai ke tangan konsumen. Sebagai seller, kamu tentu tidak menginginkannya karena ini dapat mengurangi tingkat kepercayaan konsumen terhadap tokomu. Dalam jangka panjang, bisa mengakibatkan omset jualan menjadi merosot. 

9 Cara Packing Barang Online Shop yang Mudah

Packing bukan hal yang sulit, tapi perlu dilakukan dengan cara yang tepat agar barang aman selama di perjalanan. Berikut 10 cara packing barang online yang bisa dicoba dari sekarang.

1. Pilah Sesuai Jenis Barang

Sebelum membeli perlengkapan packing, sebaiknya pilah produk yang akan dijual di online shop sesuai dengan jenisnya. Kenali pula material dari produk tersebut. Apakah produknya cepat pecah, elastis, atau mudah busuk.

Memilah sesuai jenis barang akan memudahkan kamu dalam proses pengemasan nanti. Sebab, kamu tahu material pembungkus mana yang paling tepat untuk membungkus barang-barang yang dijual di online shop. Alhasil, barang aman selama pengiriman dan dapat sampai ke tangan penjual tanpa cacat sedikit pun. 

2. Gunakan Pembungkus yang Cocok

Cara packing barang online selanjutnya adalah menggunakan pembungkus yang pas. Jika barang yang dijual lentur, kecil, dan tidak mudah rusak, kamu hanya perlu membungkusnya dengan kardus atau plastik yang sudah dilapisi bubble wrap saja. Jika barangnya keras dan mudah pecah, kamu bisa bungkus dengan styrofoam, packing kayu, dan bubble wrap yang tebal.

Gunakan pembungkus yang sesuai dengan ukuran barang. Tidak terlalu kecil, maupun terlalu besar. Selain karena alasan hemat, ukuran yang pas dapat menghindari benturan yang tidak diinginkan selama pengiriman yang dapat membuat barang rusak. 

3. Tambahkan Pelindung

Apa saja jenis barang yang ingin dikirimkan, jangan lupa untuk menambahkan pelindung. Tujuannya untuk menambahkan perlindungan maksimal pada barang yang akan dikirimkan kepada pembeli. Alhasil, barangnya tidak bercacat sedikit pun dan pembeli puas atas pembeliannya.

Pelindung tambahan yang dapat digunakan, seperti styrofoam, bubble wrap, packing kayu, strapping band, dan shrink film. Kamu bisa sesuaikan packing dengan jenis barang yang dikirimkan untuk menghindari kerusakan yang tidak diinginkan. Jangan ragu untuk gunakan pelindung berlapis-lapis jika memang diperlukan.  

4. Lengkapi Informasi Produk

Meski sudah dikemas dengan rapi dan aman, tapi packing kurang afdol rasanya jika tidak dilengkapi dengan informasi produk. Informasi ini dapat berupa jenis barang yang dibeli, ukuran, dan kuantitas pembelian. Hal ini dipercaya dapat menambah rasa aman saat pembeli membuka paket.

Selain itu, menambahkan informasi produk dapat meningkatkan kepercayaan dan loyalitas pembeli. Hal ini secara perlahan dapat membangun kredibilitas bisnis kamu di mata pembeli. Kamu tentu menginginkannya, bukan?

Baca Juga: 9 Cara Belanja Online dari Luar Negeri, Dijamin Untung!

5. Isi Ruang yang Kosong

Pastikan kamu sudah mengisi semua ruang yang kosong di dalam pembungkus sebelum mengirimkannya ke pihak ekspedisi. Pengisian ruang kosong bertujuan untuk menghindari guncangan pada barang yang  dapat merusak barang itu sendiri. Khususnya untuk barang yang mudah pecah, lunak, dan mudah patah.

Kamu bisa menambahkan kertas atau bubble wrap di sisi kanan dan kiri kardus packing yang sesuai. Jika terlalu padat, justru muncul tonjolan yang membuat tampilan packing menjadi kurang bagus. Selain itu, ada kemungkinan kardus packing menjadi sobek karena terlalu banyak muatan di dalamnya. 

6. Gunakan Kemasan yang Eco-Friendly

Packing membutuhkan biaya yang lumayan besar. Jika ingin lebih hemat, kamu bisa menggunakan kemasan eco-friendly atau kemasan ramah lingkungan. Kemasan ini adalah kemasan daur ulang yang dipercaya dapat mengurangi penggunaan plastik dan produksi sampah plastik.

Saat ini, semakin banyak pula konsumen yang peduli terhadap kondisi di lingkungan sekitar. Dengan menerapkan cara ini, kamu ikut mendukung kelestarian lingkungan yang secara otomatis dapat menarik perhatian calon pembeli. 

7. Pastikan Tampilan Kemasan Cantik

Selain untuk melindungi produk, penggunaan kemasan dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk meningkatkan daya beli konsumen. Selain itu, kemasan juga menjadi identitas dari bisnis yang sedang kamu jalankan. Gunakan kemasan yang cantik, rapi, dan unik agar bisnis menjadi lebih mudah dikenali oleh konsumen.

Misalnya, menggunakan warna yang mencolok, tapi bukan yang terlalu ramai agar kemasan tetap enak dilihat. Beberapa konsumen membeli dikarenakan kemasan yang digunakan atraktif. Kemasan dapat disematkan dengan pita atau kartu ucapan tertentu sebagai bentuk komunikasi tidak langsung dengan pembeli. 

8. Tulis Identitas Penerima dengan Jelas

Jika sudah terbungkus dengan rapi, cara packing selanjutnya adalah pastikan nama penerima sudah jelas dan lengkap. Semakin lengkap dan detail alamat pengiriman, maka semakin kecil pula kemungkinan untuk salah kirim. Jika kamu berjualan di marketplace, kamu bisa menggunakan fitur cetak resi yang lengkap. 

Jika alamat yang dicantumkan pembeli kurang lengkap, jangan ragu untuk menghubungi pembeli terlebih dahulu sebelum mengirimkan barang. Jika alamat tidak lengkap, maka paket akan dikembalikan kepada penjual. Pengembalian paket ini biasanya dikenakan biaya oleh marketplace yang bersangkutan. 

9. Gunakan Jasa Kirim Terpercaya

Cara packing barang online shop yang terakhir adalah menggunakan jasa kirim terpercaya. Tentunya, dengan tarif yang terjangkau pula untuk mengurangi biaya pengiriman, khususnya jika kamu menanggung biaya kirim barang. Kirimkan paket sesuai ekspedisi yang dipilih oleh konsumen untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. 

Misalnya, adanya komplain dari pembeli karena resi paket tidak dapat dilacak. Komplain seperti ini dapat merusak kredibilitas toko online, terutama toko yang baru merintis. Akibatnya, pembeli kapok melakukan transaksi di kemudian hari.

Baca Juga: Tips Belanja Online Aman dan Bebas Masalah

3 Jenis Packing Super Aman

Bubble wrap dan kardus merupakan dua jenis packing yang paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis online. Padahal, masih ada 3 jenis packing lain yang diklaim super aman. Ketiga packing tersebut, antara lain.

1. Packing Kayu

Jenis packing super aman pertama adalah packing kayu. Memang, biaya kirim packing berbahan kayu lebih mahal. Akan tetapi, bahan yang satu ini memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

  • Meminimalisir guncangan atau benturan pada barang
  • Dapat disesuaikan dengan ukuran barang
  • Tahan terhadap korosi
  • Ramah lingkungan

Packing kayu dapat digunakan untuk pengiriman ke luar kota, bahkan luar negeri sekalipun. Perlu diketahui bahwa packing kayu hanya digunakan untuk perlindungan dari luar saja. Kamu tetap perlu melapisi barang dari dalam sebelum memasukkannya ke dalam box kayu. 

2. Packing Strapping Band

Dari jenis-jenis bahan packing yang ada, kamu bisa memilih strapping band sebagai salah satu material pembungkus barang. Terdapat tiga jenis strapping band yang terbuat dari bahan yang berbeda, di antaranya:

  • Strapping polypropylene, terbuat dari bahan plastik yang dapat digunakan untuk mengikat barang kiriman berupa kertas, pakaian, makanan, dan peralatan sehari-hari
  • Strapping steel, terbuat dari baja dan dapat digunakan untuk mengikat bahan-bahan bangunan, peralatan industri berat, dan baja
  • Strapping polyester, terbuat dari polyester dan dapat digunakan untuk mengikat bahan yang kaku, seperti logam, ubin, kayu, botol, dan batu-bata

3. Packing Shrink Film

Jenis packing barang super aman yang terakhir adalah shrink film. Kemasan ini terbuat dari bahan plastik tipis, lalu dilem dan dibentuk sesuai dengan ukuran barang yang ingin dikirimkan. Shrink film sering digunakan oleh penjual makanan, terutama penjual roti dan makanan ringan. 

Salah satu kekurangan shrink film adalah tidak dapat digunakan untuk membungkus barang yang berukuran besar. Jadi, kemasan ini memang ditujukan untuk barang-barang berukuran kecil saja. 

Baca Juga: 5 Pilihan Asuransi Pengiriman Terbaik di Indonesia

Cek Ulang Barang Sebelum Dikirimkan ke Ekspedisi

Itu dia cara packing barang online shop yang dapat kamu terapkan jika ingin memulai bisnis online. Sebelum mengirimkan barang ke pihak ekspedisi, pastikan kamu sudah memeriksanya kembali. Cek kembali alamat penerima, kondisi kemasan, dan lem yang digunakan sebagai perekat.

Pastikan semuanya sudah terbungkus dengan kondisi rapi dan baik, jadi kamu bisa langsung serahkan ke bagian ekspedisi untuk dikirimkan ke alamat pembeli. Jangan lupa minta pembeli untuk foto atau video saat membuka paket sebagai bukti pendukung saat ingin melakukan klaim. Misalnya, karena barang rusak, salah produk, atau kuantitasnya tidak sesuai yang dibeli. 

Manfaatkanlah asuransi pengiriman dan logistik dari Cermati Protect untuk memberikan perlindungan yang solid terhadap risiko kerusakan dan kehilangan selama proses pengiriman barang. Dengan perlindungan ini, Anda dapat mengirimkan barang dengan lebih tenang, mengetahui bahwa barang yang dikirim Anda aman dan terlindungi sepanjang perjalanan.

4 Masalah Mental yang Terjadi di Kantor dan Cara Mengatasinya

4 Masalah Mental yang Terjadi di Kantor dan Cara Mengatasinya

Mental health atau kesehatan mental menjadi issue yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Masalah ini tidak hanya muncul dari lingkungan pergaulan sehari-hari, tapi juga dari kantor. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Labour Force Survey di Inggris menyatakan bahwa ada sekitar 526.000 kasus stres hingga depresi yang menimpa pekerja pada tahun 2016 hingga 2017. 

Bukan hanya di Inggris atau luar negeri saja karena masalah mental health juga ditemukan di Indonesia. Penyebabnya antara lain karena tekanan kerja, lingkungan kerja yang toxic, dan kurangnya support system dari sesama rekan kerja. Tapi, tidak menutup kemungkinan pula bahwa mental health terjadi karena masalah genetik dan masalah yang dibawa dari lingkungan keluarga.

4 Masalah Mental yang Terjadi di Kantor

Penyakit mental dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Di dunia kerja sendiri, terdapat 4 masalah mental yang kerap kali terjadi. Keempatnya adalah sebagai berikut. 

1. Depresi

Masalah mental yang paling sering dialami pekerja adalah depresi. Gejalanya cukup bervariasi, seperti sedih, ingin menyendiri, kehilangan motivasi, mudah tersinggung, dan gelisah. Selain itu, seseorang yang tengah mengalami depresi cenderung terlihat lebih pasif daripada biasanya. 

Di dalam lingkungan pekerjaan, depresi muncul karena stres berkepanjangan. Karyawan yang stres cenderung lebih sering sakit, cuti, dan dikeluarkan dari perusahaan karena tidak mampu memberikan kontribusi sesuai yang diharapkan.

2. Cemas Berlebihan

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa cemas berlebihan disebabkan karena peristiwa traumatik yang pernah dialami oleh seseorang. Beberapa tanda bahwa seseorang mengalami cemas berlebihan, di antaranya:

  • Detak jantung meningkat
  • Tubuh mudah berkeringat
  • Tubuh gemetar
  • Mudah merasa lelah
  • Sesak

3. ADHD

Attention Deficit Hyperactivity Disorder atau ADHD dikenal sebagai salah satu gangguan yang sering dialami anak kecil. Padahal, gangguan ini juga dapat menyerang orang dewasa, khususnya di tempat kerja. Seseorang yang mengalami ADHD biasanya sulit untuk melakukan pekerjaan yang terkoordinir.

Selain itu, penderita ADHD sering kali gagal menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Mereka ini membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk bekerja, sehingga kerap kali dilihat kurang perform atau produktif. Karyawan yang mengalami ADHD biasanya memiliki potensi tidak masuk kerja yang tinggi, bahkan bisa dipecat dari perusahaan.

4. Gangguan Bipolar

Bipolar merupakan gangguan suasana hati yang cukup ekstrem. Dari yang awalnya ada di fase depresi berubah menjadi fase mania, di mana seseorang merasa semangat untuk bekerja. Seseorang yang mengidap gangguan ini senang bekerja, tapi ada kalanya akan menjadi pendiam, sulit fokus, dan ingin menyendiri. 

Akibatnya, hasil kerja menjadi kurang maksimal. Mirisnya adalah penderita bipolar kerap kali dijauhi di lingkungan pekerjaan karena dianggap berbeda daripada orang pada umumnya. Kondisi seperti ini memicu masalah mental lainnya, seperti depresi. 

Baca Juga: Tips Perusahaan Menjamin Kesehatan Karyawan di Kantor

Cara Mengatasi Masalah Mental di Kantor

Kesehatan mental yang terganggu sejatinya dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Tidak sedikit orang yang mengalami gangguan mental diberhentikan dari pekerjaan karena dianggap tidak mampu memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan. Untungnya, gangguan ini dapat diatasi dengan beberapa cara di bawah ini.

1. Menjalin Komunikasi yang Intens

Kesehatan mental dipengaruhi oleh banyak faktor yang berbeda pada setiap orang. Tapi, salah satu penyebabnya adalah karena rasa stres di tempat kerja. Hal ini akan mempengaruhi kehidupan seseorang secara menyeluruh, yang pada akhirnya membuatnya menjadi tidak baik-baik saja.

Salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan menjalin komunikasi yang intens. Pihak internal perusahaan, seperti bagian HRD boleh menanyakan tentang masalah yang sedang terjadi di dalam tim tertentu. Dari sini nanti akan dicarikan solusi, sehingga komunikasi di antara karyawan kembali baik seperti sedia kala.

Dari sisi karyawan sendiri, jangan ragu untuk berkomunikasi kepada HRD jika memang dibutuhkan. Hindari memendam masalah sendiri yang berujung pada stres berkelanjutan. 

2. Berhenti Membandingkan Diri dengan Orang Lain

Membandingkan diri adalah salah satu kebiasaan buruk yang kerap kali terjadi di lingkungan kerja. Perbandingan ini biasanya dari pencapaian masing-masing rekan kerja yang kemudian dimasukkan ke diri sendiri. Akibatnya, muncul rasa insecure dan cemas berlebih karena terlalu memikirkan apa yang tidak dimiliki.

Terus-menerus membandingkan diri sendiri dan orang lain tidak ada habisnya. Hal ini justru memicu ketidakbahagiaan di dalam hidup. Sebaiknya, bandingkanlah diri hari ini dengan yang kemarin. 

Fokuskan diri pada perbaikan yang sehat untuk meningkatkan kualitas diri. Dengan begini, kamu tidak perlu menghabiskan waktu dan energi untuk memikirkan siapa yang bukan menjadi dirimu. 

3. Memperhatikan Beban Kerja

Setiap karyawan memiliki beban kerja masing-masing. Tapi, pembagian beban kerja kerap kali tidak adil. Penyebabnya bisa karena pimpinan tidak aware atau karena adanya project tambahan yang dipercayakan pada karyawan tertentu.

Beban kerja berlebihan tentu memicu stres, bahkan gangguan tidur. Ada kalanya atasan perlu memperhatikan beban kerja setiap karyawan untuk menghindari ketidakadilan atau pilih kasih. 

Dari sisi karyawan sendiri, kamu bisa memberitahukan beban kerja berlebih kepada atasan. Dengan demikian, atasan dapat mendistribusikan sebagian pekerjaanmu kepada karyawan lain di dalam satu tim.

4. Membangun Budaya Saling Membantu

Saling membantu menjadi salah satu budaya yang perlu dibangun saat ini. Budaya ini dipercaya ampuh untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat, sehingga karyawan bahagia saat bekerja dan terbebas dari masalah mental. Rasa bahagia inilah yang membuat karyawan mau mengeluarkan potensi maksimalnya saat bekerja.

Saling membantu di sini bisa dimulai dari hal-hal kecil, misalnya membantu mengingatkan rekan kerja pada satu project yang diberikan oleh atasan. Jadi, tidak ada istilah lupa sehingga semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. 

Hindari kebiasaan acuh tak acuh, apalagi anggapan seperti “you do you”. Namanya satu tim, tentu harus bekerja sama. 

5. Memastikan Karyawan Bebas Masalah

Mendapatkan hidup yang bebas dari masalah adalah suatu impian bagi banyak orang. Bagaimana tidak, karena sejatinya hidup ini dipenuhi oleh masalah. Satu masalah terselesaikan, masalah lainnya pasti muncul.

Sebanyak-banyaknya masalah hidup, yang pasti masalah pekerjaan sebaiknya dapat dihilangkan. Dalam arti, setiap kali ada masalah langsung diselesaikan agar masalah tidak berkelanjutan. Alhasil, bekerja bisa menjadi tenang dan bahagia.

Tidak adanya masalah di tempat kerja juga dapat meminimalisir gangguan mental. Jadi, jangan ragu untuk membantu rekan kerja yang sedang memiliki masalah. Di sini kamu tidak perlu menyelesaikan masalah secara menyeluruh, tapi cukup dengan mendengarkan, maka masalah rekan kerja setidaknya bisa berkurang.

6. Rutin Berolahraga

Sadar atau tidak, gangguan mental dapat dipicu oleh kebiasaan bermalas-malasan. Daripada membuang waktu untuk malas, lebih baik gunakan waktu untuk berolahraga. Misalnya, lari, push up, sit up, dan ikut kelas olahraga di pusat kebugaran.

Saat tubuh fit, maka pikiran dan hati pun ikut merasa senang. Kamu dipastikan terhindar dari stres. 

Kamu bisa mengajak salah satu rekan kerja untuk olahraga bersama pada waktu yang sudah ditentukan. Setidaknya setiap kali kamu malas olahraga, ada rekan kerja yang mengingatkan dan membangkitkan motivasimu untuk kembali hidup sehat.

7. Meminta Bantuan Profesional

Jika cara di atas tak kunjung meredakan gangguan mental, maka mintalah bantuan profesional. Misalnya, pergi ke psikolog untuk mendapatkan bantuan dan dukungan mental. Jangan malah dibiarkan sampai gangguan mentalnya bertambah parah.

Kondisi mental yang tidak baik-baik saja dapat mempengaruhi produktivitas di tempat kerja. Tidak hanya itu, karena gangguan mental juga dapat merusak hubungan pertemananmu dengan rekan kerja. Jangan sampai kamu membiarkan hal ini terjadi, ya. 

Baca Juga: Pengertian Kecelakaan Kerja dan Cara Meminimalisirnya

Perhatikan Kondisi Mental Mulai Sekarang

Mental yang sehat sejatinya membuat karyawan dapat bekerja dengan baik, kreatif, mampu menghadirkan inovasi baru untuk mengembangkan perusahaan, mampu memecahkan masalah, dan bekerjasama dengan rekan kerja.

Cobalah untuk lebih memperhatikan kesehatan mental dari sekarang. Jika ternyata perusahaan sekarang membuat kondisi mental terganggu, jangan ragu untuk mencari pekerjaan baru yang sekiranya bisa menjaga kondisi mental tetap stabil atau justru lebih baik. 

Selain itu perusahaan juga bertanggungjawab dalam memberikan perlindungan lebih untuk menjaga kesehatan karyawan. Bentuk usaha dari perusahaan dalam melindungi kesehatan, dan keselamatan pekerja adalah dengan memberikan mereka fasilitas asuransi kesehatan karyawan terbaik. Ajukan produk asuransi kesehatan karyawan terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!

9 Tips Meningkatkan Kesehatan di Tempat Kerja

9 Tips Meningkatkan Kesehatan di Tempat Kerja

Bekerja 9 to 5 atau kurang lebih 8 jam sebetulnya dapat membahayakan kesehatan. Apalagi jika tidak diimbangi dengan asupan yang sehat dan istirahat yang cukup. Tubuh menjadi rentan diserang penyakit, mulai dari penyakit ringan hingga berat. 

Hal ini menjadi concern beberapa perusahaan di era modern. Jika satu saja karyawan jatuh sakit, maka produktivitas kerja karyawan lainnya akan terganggu. Akibatnya, hasil yang diperoleh perusahaan menjadi kurang optimal. 

Tak heran jika saat ini perusahaan mau mengeluarkan budget lebih untuk meningkatkan kesehatan karyawan di tempat kerja. Berikut tips yang biasa dilakukan oleh perusahaan. Apa saja ya kira-kira?

9 Tips Meningkatkan Kesehatan di Tempat Kerja

1. Memastikan Pasokan Udara yang Berkualitas

Udara merupakan elemen penting untuk menunjang kehidupan manusia. Memastikan sirkulasi udara yang ada di tempat kerja berkualitas adalah hal yang wajib diperhatikan oleh perusahaan. Seperti yang diketahui, hampir 90% karyawan menghabiskan waktu di dalam ruangan kerja.

Jika tidak diperhatikan, maka kualitas udara yang ada di dalam ruangan bisa berkali-kali lipat lebih buruk daripada di luar ruangan. Hal ini dapat terjadi karena adanya penumpukan udara di dalam ruangan, debu dari AC yang jarang dibersihkan, dan udara yang lembab. 

Untuk mengatasinya, perusahaan dapat melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Memastikan ruangan memiliki jendela agar sirkulasi udara lancar
  • Memastikan ruangan dibersihkan setiap hari sebelum memulai pekerjaan
  • Membersihkan AC secara rutin agar suhu udara di dalam ruangan tetap dingin

2. Menyediakan Makan Siang yang Sehat

Bisa dibilang, hanya sedikit perusahaan yang menyediakan makan siang bagi karyawan. Padahal makan siang menjadi salah satu kunci untuk menjaga kesehatan. Tanpa makan siang yang sehat, gizi di dalam tubuh kurang terpenuhi dan karyawan rentan kantuk setelah jam makan siang.

Meski tidak menyediakan benefit makan siang, perusahaan dapat menyiasati hal ini dengan menyediakan kantin sehat. Jadi, karyawan lebih memilih untuk membeli makan siang di kantin daripada di luar. Selain lebih dekat, menu makanan yang disajikan pun lebih sehat dan harganya cenderung terjangkau.

3. Menggunakan Peralatan Ergonomis

Pernah mendengar gangguan muskuloskeletal? Ini adalah salah satu penyakit yang dapat mengganggu fungsi ligamen, otot, sendi, saraf, tendon, dan tulang belakang. Gejala khas dari gangguan ini adalah sering merasa nyeri pada area tertentu yang diserang.

Beberapa karyawan yang bekerja di dalam ruangan rentan mengidap gangguan ini. Selain dapat membahayakan kesehatan karyawan itu sendiri, kondisi ini dalam jangka panjang dapat merugikan perusahaan. Sebab, perusahaan tidak dapat perform seperti yang diharapkan.

Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan peralatan ergonomis di dalam ruangan. Selain karena desainnya yang bagus, perabotan ini menawarkan tingkat kenyamanan kerja yang tinggi dan membantu karyawan terhindar dari rasa nyeri selama bekerja. Perabotan ergonomis sebaiknya ditata dengan benar, misalnya posisi antara meja, kursi, dan laptop sejajar dengan pandangan mata.

Baca Juga: Memaksimalkan Proteksi Karyawan dengan 5 Asuransi Ini!

4. Menyediakan Fasilitas untuk Relaksasi di Kantor

Duduk selama berjam-jam sambil menatap layar komputer tidak hanya membahayakan kesehatan mata dan tulang belakang, tapi juga anggota tubuh yang lainnya. Menyediakan fasilitas relaksasi di kantor bisa menjadi bahan pertimbangan untuk meregangkan otot-otot yang sudah kaku. Misalnya, menyediakan bean bag agar karyawan bisa selonjoran sejenak, balkon untuk bersantai sambil memandang dunia luar, dan lain sebagainya.

Ada banyak fasilitas relaksasi yang bisa dipilih. Hal ini tergantung dari kebijakan dan budget yang mau dikeluarkan perusahaan untuk meningkatkan kesehatan dan kenyamanan kerja karyawan.

Hal ini terlihat sepele, tapi dipercaya dapat meningkatkan kesehatan karyawan. Di sisi lain, karyawan juga tidak mudah mengalami stres akibat tekanan kerja yang diberikan oleh atasan dan sesama karyawan.

5. Menyediakan Kartu Keanggotaan Gym

Tips meningkatkan kesehatan di tempat kerja selanjutnya adalah dengan menyediakan kartu keanggotaan gym. Tujuannya agar karyawan lebih semangat untuk berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat. Apalagi tubuh ini memang butuh bergerak aktif agar otot dan sendi tidak kaku.

Fasilitas ini biasanya diberikan kepada karyawan yang sudah menduduki jabatan tertentu di perusahaan. Namun, kebijakan ini bisa diubah dengan memberikan fasilitas gym kepada seluruh karyawan. Dengan catatan, karyawan akan dikenakan biaya membership, tapi biayanya cukup terjangkau.

Pengadaan fasilitas seperti ini biasanya dapat meningkatkan loyalitas karyawan. Sebab, karyawan merasa diperhatikan oleh perusahaan meski hanya dengan aksi-aksi kecil dan sederhana. Alhasil, tingkat turnover di perusahaan pun menjadi lebih sedikit.

6. Menciptakan Budaya Kerja yang Sehat

Karyawan mana yang tidak betah bekerja di lingkungan yang sehat? Hampir semua karyawan mendambakan lingkungan kerja seperti ini. Selain membantu menjaga kondisi mental, lingkungan kerja sehat dipercaya dapat memberikan peluang baru, sehingga karyawan bisa memaksimalkan potensi di dalam dirinya. 

Misalnya, dengan menghindari aksi sikut-menyikut antara sesama rekan kerja, mengurangi gosip, dan kebiasaan untuk mengadu domba. Budaya kerja yang sehat dapat diciptakan dengan mengubah semua budaya buruk menjadi lebih baik. 

Ada beberapa cara menciptakan budaya kerja yang sehat, di antaranya:

  • Menciptakan lingkungan kerja yang fleksibel
  • Meningkatkan transparansi, baik kepada atasan maupun sesama rekan kerja
  • Mencoba untuk memahami perasaan orang lain
  • Mengenali dan mengontrol emosi diri sendiri
  • Saling memberi perhatian dalam batasan yang wajar
  • Saling memberikan motivasi kepada karyawan yang sedang down atau ditimpa masalah hidup

7. Mengingatkan Karyawan untuk Menjaga Kesehatan

Lupa merupakan penyakit kebanyakan orang, terutama jika orang tersebut sudah disibukkan dengan berbagai pekerjaan. Tidak sedikit orang yang perlu diingatkan secara terus-menerus agar selalu ingat akan sesuatu. Misalnya, tentang cara menerapkan pola hidup sehat.

Perusahaan bisa mengingatkan karyawan dengan menempelkan informasi seputar kesehatan di dinding. Misalnya, pentingnya sarapan terhadap kesehatan, bahan makanan yang baik untuk tubuh, dan cara menerapkan pola hidup sehat. Cukup sederhana, bukan?

Aksi ini tentunya harus didukung dengan aspek lain yang berkaitan dengan kesehatan. Misalnya, dengan menambah jumlah karyawan pada divisi yang membutuhkan atau membatasi jam lembur. Dengan demikian, karyawan bisa mendapatkan istirahat yang cukup sebelum akhirnya kembali bekerja pada keesokan harinya. 

Baca Juga: 7 Manfaat Asuransi Karyawan Bagi Perusahaan

8. Mengadakan Gathering Setiap Tahun

Hampir semua karyawan menyukai aktivitas luar kantor yang menyenangkan, seperti gathering. Aktivitas ini baik untuk melepas penat, menghilangkan stres, dan sebagai relaksasi pikiran guna mencegah overthinking. Di sisi lain, gathering sangat ampuh untuk meningkatkan kekeluargaan di dalam lingkungan internal perusahaan.

Kegiatan gathering bisa dilakukan sekali setahun di tempat yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Tidak perlu jauh-jauh ke luar kota karena di dalam kota pun bisa. Yang terpenting adalah karyawan diberi momen untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan di luar jam kerja.

Berikut ini tips yang bisa dilakukan agar gathering berjalan dengan lancar:

  • Menunjuk PIC yang akan bertanggung jawab selama kegiatan berlangsung
  • Menyiapkan list kegiatan yang jelas, rapi, dan terstruktur
  • Memastikan teknologi dan peralatan yang digunakan berfungsi dengan baik
  • Memulai gathering tepat waktu
  • Pastikan acaranya seru, sehingga karyawan banyak yang ikut serta

9. Menyediakan Bantuan Psikologis

Mental health atau kesehatan mental menjadi salah satu aspek yang membutuhkan perhatian lebih dewasa ini. Bagaimana tidak, sebagian besar anak muda mengalami hal ini, bahkan tidak sedikit remaja pun mengalaminya. Berbagai tekanan yang terjadi dalam kehidupan, seperti tekanan kerja sangat mempengaruhi kondisi mental.

Perusahaan dapat melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan kesehatan mental para karyawan. Salah satunya dengan menyediakan bantuan psikologis, seperti konseling atau terapi yang dapat membantu karyawan terhindar dari stres. Sehingga karyawan dapat bekerja dengan tenang, nyaman, dan rileks. 

Tingkatkan Kesehatan Karyawan dengan Cara Sederhana

Membantu karyawan meningkatkan kesehatan merupakan salah satu upaya yang bisa dilakukan perusahaan untuk menghargai kerja keras yang dilakukannya selama ini. Terkadang bukan dengan gaji yang besar, tapi kesehatan karyawan dapat meningkat dengan hal-hal yang sederhana. Misalnya, dengan menyediakan fasilitas membership gym, menciptakan budaya kerja yang sehat, mengingatkan karyawan untuk menerapkan pola hidup sehat, hingga mengadakan gathering

Dengan menerapkan hal-hal di atas sedini mungkin, akan banyak karyawan yang sehat saat menjalankan pekerjaan. Alhasil, perusahaan bisa menuai hasil maksimal di mana omzet penjualan meningkat, target tercapai, dan bisa bersaing dengan sehat dengan para kompetitor. 

Jangan ragu untuk memaksimalkan perlindungan karyawan dengan asuransi kesehatan karyawan terbaik dari Cermati Protect. Lindungi kesejahteraan tim Anda mulai hari ini dengan mengisi formulir di bawah ini!

Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dan Tips Mengatasinya

Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dan Tips Mengatasinya

Bahaya kerja di tambang batu bara merupakan poin penting yang harus disadari oleh para pekerja tambang tersebut dengan baik. Para pekerja yang mengais rejeki di pertambangan batubara memang berpeluang mendapatkan penghasilan yang lumayan, namun ini juga berbanding lurus dengan risikonya.

Pada dasarnya, kesehatan serta keselamatan pekerja harus menjadi prioritas utama yang tak bisa diabaikan. Namun di dalam praktiknya, seringkali hal ini menjadi terlupakan begitu saja, sehingga risiko gangguan kesehatan dan juga kecelakaan kerja masih seringkali terjadi. 

Kenali Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dengan Baik 

 Lokasi pertambangan batu bara yang pada umumnya berada di medan-medan yang sulit merupakan tantangan tersendiri bagi para pekerja. Berbagai risiko kecelakaan sangat mungkin terjadi, terutama jika perusahaan tidak menerapkan aturan yang jelas terkait keselamatan para pekerjanya. 

Selain risiko sakit atau meninggal karena kecelakaan kerja, pekerja tambang batu bara juga berisiko mengalami gangguan kesehatan/ penyakit tertentu. Hal ini tentu patut disayangkan, mengingat berbagai penyakit ini bisa saja berakibat fatal bagi para pekerja itu sendiri. 

Berikut ini adalah beberapa penyakit yang kerap diderita para pekerja pertambangan batu bara:

1. Penyakit Pernapasan 

Para pekerja di pertambangan batu bara sangat rentan terjangkit penyakit pernapasan yang terbilang akut. Jenis penyakit pernapasan yang kerap diderita pekerja pertambangan ini adalah black lung disease. Ini merupakan penyakit yang ditimbulkan oleh debu-debu batu bara yang mengalami pengendapan di paru-paru.

Endapan debu ini tidak bisa dihilangkan/ dibersihkan sama sekali, sehingga dapat menimbulkan peradangan atau fibrosis pada para pekerja. Dalam kasus yang paling buruk, endapan debu batu bara ini bisa saja menimbulkan nekrosis pada penderitanya. 

2. Silicosis

Penyakit berikutnya yang kerap menyerang pekerja tambang batu bara adalah silicosis. Ini merupakan gangguan kesehatan yang terjadi saat pekerja menghirup debu-debu yang memiliki kandungan silica. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk mengatasi gangguan kesehatan yang satu ini, namun setiap tahunnya penyakit ini masih menjangkiti jutaan pekerja dan bahkan membunuh ribuan pekerja setiap tahunnya. 

Bahaya kerja di tambang batu bara yang satu ini terbilang sangat fatal, sebab silicosis bisa menyebabkan kecacatan fisik secara permanen kepada penderitanya. Penelitian yang paling baru menemukan bahwa penyakit ini berkaitan dengan tuberculosis (TBC). TBC sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan jumlah kematian yang lebih tinggi daripada kecelakaan kerja pada pekerja tambang yang ada di wilayah Afrika Selatan. 

3. Asbestosis

Asbestosis merupakan jenis penyakit lainnya yang sering menyerang para pekerja di pertambangan batu bara. Penyakit ini diderita oleh para pekerja yang terpapar serat asbes selama bekerja di pertambangan. Merujuk pada data yang dirilis WHO, terdapat sekitar 125 juta orang di seluruh dunia yang terpapar asbestos di lokasi kerja mereka. Ini tentu jumlah yang luar biasa besar dan mengkhawatirkan. 

4. Kehilangan Pendengaran

Para pekerja tambang batu bara juga rentan kehilangan pendengaran mereka. Penyakit yang satu ini bahkan menjadi salah satu jenis penyakit yang paling banyak dialami dan dilaporkan pekerja pertambangan. Hal ini tentu patut disayangkan, sebab sebagian pekerja ini juga kehilangan pendengaran mereka secara penuh (permanen). 

Melalui sebuah survei yang dilakukan di India, disebutkan bahwa sebanyak 75% para pekerja pertambangan bawah tanah yang bekerja di tambang metal mengalami gangguan pada pendengarannya. Sedangkan 20%-25% pekerja pertambangan terbuka lainnya menderita gangguan kesehatan yang lebih serius, di mana mereka kehilangan pendengarannya. 

5. Gangguan otot dan tulang

Penyakit lainnya yang kerap diderita para pekerja tambang adalah gangguan kesehatan otot dan tulang. Gangguan kesehatan yang satu ini bisa saja muncul dalam berbagai keluhan, seperti: radang otot maupun iritasi, sakit punggung, dan yang lainnya. 

Di sebagian besar negara, berbagai penyakit yang berkaitan dengan otot dan tulang ini biasanya tidak dikategorikan sebagai penyakit yang berhubungan terhadap pekerjaan. Kondisi ini menyebabkan data serta tingkat kepedulian pada berbagai penyakit ini terbilang minim, bahkan cenderung diabaikan begitu saja.

Baca Juga: Profesi Kontraktor: Tugas, Tanggung Jawab, Keahlian, dan Jenjang Karirnya

Tips Mengatasi Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara 

Berbagai gangguan kesehatan sangat rentan dialami oleh para pekerja tambang batu bara, di mana sebagian penyakit ini bahkan terbilang fatal. Penting untuk memahami risiko kesehatan dan juga cara mengatasi bahaya kerja di tambang batu bara dengan baik dan tepat. 

Berikut ini adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan dan keselamatan saat bekerja di pertambangan: 

1. Patuhi Prosedur Keselamatan

Penting untuk selalu mematuhi seluruh prosedur keselamatan yang sudah ditetapkan oleh pihak perusahaan dan juga otoritas yang terkait. Gunakanlah Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah disiapkan oleh perusahaan, seperti: sepatu safety, pelindung pendengaran, helm, kacamata, masker, dan yang lainnya. Pastikan untuk selalu menggunakan APD yang lengkap, sesuai dengan ketentuan yang sudah diberikan oleh perusahaan. 

2. Ikuti Pelatihan dan Terapkan 

Ikutilah semua pelatihan yang diadakan oleh perusahaan dengan baik. Pada umumnya, perusahaan akan mengadakan pelatihan keselamatan dan pelatihan khusus terkait dengan pekerjaan. Pastikan untuk mengikuti dan memahami semua pelatihan ini dengan baik, sehingga bisa diterapkan selama bekerja. Pahami dengan baik penggunaan peralatan kesehatan, cara mengenali bahaya potensial dan juga cara mengatasinya dengan tepat.  

3. Lakukan Pengecekan Kesehatan Berkala 

Cek kesehatan secara berkala untuk memantau kesehatan fisik. Pemeriksaan kesehatan ini juga akan membantu untuk mendeteksi adanya gangguan kesehatan secara dini, sehingga penanganan yang tepat bisa segera dilakukan. Pemeriksaan kesehatan bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, mulai dari pemeriksaan secara fisik, pemeriksaan kesehatan mental, dan pemeriksaan fungsi berbagai organ tubuh seperti paru-paru dan ginjal. 

4. Hindari Dehidrasi

Pertambangan pada umumnya berada di lokasi yang panas dan kering, sehingga rentan menyebabkan dehidrasi bagi pekerjanya. Pastikan untuk selalu minum air putih dalam jumlah yang tepat, agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Selain itu, hindari berbagai minuman beralkohol dan mengandung kafein, sebab kedua jenis minuman ini bisa menyebabkan dehidrasi. 

5. Gunakan APD yang Lengkap 

Bekerja di pertambangan tentu akan memiliki risiko yang lebih besar, baik itu untuk kesehatan maupun keselamatan. Penting untuk memahami berbagai risiko dengan baik, sehingga bisa dikelola dengan sebaik mungkin. Pahami dan gunakan Alat Pelindung Diri yang tepat dan sesuai dengan ketentuan perusahaan.

APD akan memberikan perlindungan terhadap tubuh, sehingga tidak rentan mengalami sakit atau bahkan kecelakaan. Masker dan helm merupakan APD yang wajib digunakan di pertambangan oleh para pekerja. Masker yang tepat akan menyaring udara dengan baik, sehingga risiko terhirupnya debu menjadi kecil. Hal ini akan melindungi paru-paru dan organ tubuh lainnya. 

6. Manajemen Stres yang Baik 

Bekerja di pertambangan tentu akan membuat pekerja jauh dari lingkungan perkampungan maupun keluarganya. Tekanan dan beban kerja yang berat akan membuat pekerja rentan mengalami stres. Pekerja harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengelola stres, termasuk dengan menjaga hubungan dan komunikasi yang baik dengan keluarga serta rekan kerja. 

7. Olahraga Teratur dan Konsumsi Gizi Seimbang

Pola makan yang seimbang dan teratur juga akan membantu menjaga kesehatan para pekerja tambang. Hindari makanan cepat saji dan berbagai makanan olahan, agar asupan gizi tetap terpenuhi dengan baik. Selain itu, lakukan olahraga secara teratur, agar tubuh tetap fit dan bugar. 

8. Istirahat Teratur dan Cukup

Bekerja di pertambangan membutuhkan energi yang besar, sehingga tubuh akan kerap terasa lelah. Penting untuk selalu beristirahat cukup dan teratur, agar tubuh kembali fit dan siap untuk melanjutkan pekerjaan. Tidur dalam jumlah yang cukup juga akan membantu pekerja lebih mudah berkonsentrasi, sehingga risiko kecelakaan bisa diminimalisir. 

9. Komunikasi yang Sehat

Memiliki komunikasi yang baik dengan sesama rekan kerja juga sangat penting. Hal ini akan memudahkan pendelegasian tugas dan hal lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri. Selain itu, komunikasi yang sehat juga akan memungkinkan pekerja lebih cermat terhadap risiko dan juga keselamatan selama bekerja. 

10. Menjaga Keseimbangan Hidup

Pekerja tambang juga harus mampu menjaga keseimbangan antara pekerjaan dengan kehidupan pribadinya. Hal ini akan membuat mental pekerja tetap sehat dan stabil, sehingga pekerja memiliki gairah untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik. 

Baca Juga: 10 Jenis Pekerjaan Paling Bahaya yang Gajinya Fantastis

Kenali Bahaya Kerja di Tambang Batu Bara dengan Baik 

Bahaya kerja di tambang batu bara merupakan hal yang harus diwaspadai para pekerja pertambangan. Ada banyak risiko yang bisa menimpa para pekerja, baik itu risiko kesehatan maupun keselamatan. Penting untuk mengenali dan mengelola berbagai risiko ini dengan baik, agar kesehatan dan keselamatan pekerja bisa tetap terjaga. 

Asuransi kesehatan karyawan menjadi sangat penting dalam mengatasi risiko kesehatan yang terkait dengan pekerjaan di tambang batu bara. Dengan asuransi kesehatan yang sesuai, karyawan dapat mendapatkan akses ke perawatan medis yang diperlukan, termasuk pemeriksaan rutin untuk deteksi dini penyakit terkait pekerjaan, pengobatan, dan rehabilitasi jika terjadi cedera atau penyakit terkait pekerjaan.

Perlindungan asuransi kesehatan karyawan juga dapat mencakup biaya pengobatan akibat paparan debu batu bara atau cedera akibat kecelakaan kerja. Ini memberikan keamanan finansial kepada karyawan dan mendorong kesadaran terhadap pentingnya kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Dengan demikian, asuransi kesehatan karyawan membantu mengurangi beban finansial individu dan meningkatkan kesejahteraan mereka.

Cari tahu lebih lengkap mengenai asuransi kesehatan karyawan di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!

Mengenal Bahaya-bahaya di Tempat Kerja yang Perlu Diwaspadai

Mengenal Bahaya-bahaya di Tempat Kerja yang Perlu Diwaspadai

Bahaya-bahaya di tempat kerja merupakan ancaman tersendiri yang bisa merugikan kesehatan para pekerja. Bukan hanya para pekerja yang beraktivitas di lapangan saja, berbagai bahaya ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit bagi mereka yang bekerja di kantor. 

Namun di dalam praktiknya, sebagian pekerja justru tidak menyadari atau bahkan memiliki pengetahuan yang memadai terkait bahaya-bahaya tersebut. Hal ini tentu patut disayangkan, mengingat kesehatan merupakan aset terbesar yang seharusnya mendapatkan perhatian prioritas pada setiap orang. 

Pahami Apa Saja Bahaya-bahaya di Tempat Kerja 

Melakukan pekerjaan yang sama selama kurun waktu yang panjang merupakan hal yang biasa dilakoni pekerja. Sebagian pekerja bahkan bisa saja bekerja di perusahaan atau bidang yang sama untuk waktu belasan tahun atau bahkan lebih panjang lagi. 

Pada dasarnya, semua pekerjaan memang memiliki risiko tersendiri yang tentu saja berbahaya bagi kesehatan para pekerja. Bahaya di tempat kerja ini pada umumnya sangat tergantung pada jenis pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja, beberapa jenis pekerjaan bisa saja memiliki tingkat bahaya yang cukup tinggi. 

Sementara di sisi lain, sangat penting bagi pekerja untuk tetap merasakan keamanan selama menjalankan pekerjaannya. Kondisi yang aman seperti ini tentu akan menimbulkan rasa nyaman dan bisa membuat produktivitas yang bersangkutan menjadi lebih maksimal,

Hal sebaliknya juga berlaku, jika ternyata pekerja merasa tidak aman, maka bukan tidak mungkin yang bersangkutan akan mengalami kendala dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya di tempat kerja. 

Penting untuk memahami dengan baik apa saja bahaya-bahaya di tempat kerja, terutama bagi pihak perusahaan itu sendiri. Hal ini akan memungkinkan pihak perusahaan melakukan atau mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meminimalisir dan menghindari berbagai bahaya tersebut. 

Pihak pemerintah sendiri sudah mengeluarkan kebijakan terkait perlindungan kesehatan dan keselamatan bagi para pekerja. Hal ini diatur dalam UU Pasal 86 Nomor 13 Tahun 2003, yang menjelaskan tentang bagaimana pentingnya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

Namun pada kenyataannya, berbagai bahaya di tempat kerja ini memang tak bisa dihilangkan atau dicegah dengan sepenuhnya. Hal inilah yang perlu menjadi perhatian bagi para pekerja itu sendiri, sehingga mereka bisa memahami dan melakukan tindakan-tindakan yang sekiranya bisa meminimalisir hal tersebut. 

Baca Juga: Tips Perusahaan Menjamin Kesehatan Karyawan di Kantor

Jenis-jenis Bahaya di Tempat Kerja 

Apapun jenis pekerjaannya, tentu akan selalu memiliki risiko yang bisa menimbulkan bahaya bagi para pekerja. Penting untuk menyadari dan memahami berbagai bahaya di tempat kerja ini dengan baik, agar lebih mudah untuk melakukan langkah-langkah yang tepat untuk mengatasinya.

Berikut ini adalah beberapa jenis bahaya di tempat kerja yang harus diwaspadai para pekerja: 

1. Bahaya Kerja Kimiawi

Berbagai bahan kimia yang digunakan di tempat kerja bisa saja berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal ini bahkan semakin berbahaya, jika seorang pekerja terpapar zat kimia ini dalam jumlah yang terbilang banyak. Zat kimia bisa saja masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara, seperti: terhirup melalui hidung, tertelan melalui mulut, terpapar langsung pada kulit, atau bahkan melalui mata dan yang lainnya. 

Pekerja yang bertugas di laboratorium pada umumnya memiliki risiko yang besar untuk terpapar berbagai jenis bahan-bahan kimia yang berbahaya dan mengandung racun maupun yang memiliki sifat korosif. Hal ini tentu disebabkan penggunaan berbagai bahan kimia yang sangat tinggi di laboratorium itu sendiri. 

Para pekerja pabrik dan juga pertambangan juga memiliki risiko yang besar untuk terpapar asap maupun debu kimia yang bisa menimbulkan gangguan pada paru dan pernapasan. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa para pekerja wajib menggunakan alat pelindung diri yang sesuai dengan kebutuhan kerjanya. 

Sesuai dengan arahan yang dikeluarkan oleh OSHA atau Administrasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Amerika, seluruh pekerja yang berisiko terpapar bahan-bahan kimia di tempat kerjanya, wajib memakai respirator selama bekerja. Respirator yang dipakai oleh para pekerja memiliki spesifikasi khusus yang disesuaikan dengan jenis pekerjaan maupun bahan kimia yang digunakan di sana.

2. Bahaya Kerja Fisik

Jenis bahaya kerja fisik ini bisa saja ditemukan dalam berbagai bentuk, seperti: suara bising, suhu lingkungan kerja yang ekstrim, radiasi yang tinggi, vibrasi, dan yang lainnya. Bahaya fisik ini tentu akan sangat tergantung pada jenis pekerjaan dan lingkungan tempat para pekerja menjalankan tugasnya. 

Suara bising konstan yang dirasakan para kru darat yang bekerja di landasan pesawat bisa saja menyebabkan ketulian. Kondisi tersebut disebabkan oleh suara-suara yang dikeluarkan pesawat, di mana suara tersebut pada umumnya memiliki desibel yang terbilang besar. 

OSHA sendiri memberikan rekomendasi penggunaan hearing protection device berupa penutup telinga khusus, agar gangguan pada pendengaran para pekerja tersebut bisa dihindari. Paparan suara yang memiliki desibel besar seperti yang ditimbulkan pesawat akan berkurang saat menggunakan alat tersebut. 

Paparan suhu lingkungan yang ekstrim dan juga radiasi sinar-X (gamma) yang terlalu besar juga bisa meningkatkan kerusakan ikatan kimia pada jaringan tubuh. Para pekerja yang berisiko terpapar radiasi harus mengenakan dosimeter yang biasa disebut TLD atau thermoluminescent dosimeter. Alat ini akan memonitor kadar paparan radiasi pekerja saat mereka sedang menjalankan tugasnya.

Baca Juga: Pengertian Kecelakaan Kerja dan Cara Meminimalisirny

3. Bahaya Kerja Ergonomi

Ergonomi merupakan bidang studi yang berkaitan dengan proses desain peralatan, mesin, proses atau tahap kerja, dan juga tempat kerja itu sendiri, di mana hal ini akan disesuaikan dengan kemampuan dan keterbatasan para pekerja/ penggunanya. 

Gerakan tubuh yang berulang maupun posisi tubuh yang menetap saat menjalankan pekerjaan tersebut bisa saja menyebabkan berbagai keluhan pada pekerja, seperti: sakit pinggang, pegal linu, nyeri sendi, dan berbagai masalah kesehatan lainnya yang lebih akut. 

Melakukan pengurangan repetisi merupakan kunci utama dalam meminimalisir bahaya di tempat kerja seperti ini. Salah satu caranya adalah dengan beristirahat di sela-sela pekerjaan, dan menggunakan kursi ergonomis yang ketinggiannya bisa diatur sesuai postur tubuh pekerja atau penggunanya. 

4. Bahaya Kerja Biologi

Tenaga medis adalah pekerja yang memiliki ancaman paling tinggi dalam bahaya kerja biologi ini. Ada banyak jenis penyakit yang disebabkan virus serta bakteri yang rentan menulari para tenaga medis, seperti: hepatitis B dan C, TBC, HIV/ AIDS, dan yang lainnya. Sedangkan mereka yang bekerja dengan hewan biasanya akan rentan terpapar dengan penyakit antraks dan juga rabies. 

Hal pertama yang bisa dilakukan untuk meminimalisir bahaya-bahaya di tempat kerja tersebut adalah dengan cara mencuci tangan, baik itu sebelum maupun setelah selesai bekerja. Kondisi tangan yang higienis akan membantu untuk memutus transmisi persebaran virus. 

Selain itu, melakukan vaksinasi juga bisa menjadi langkah pencegahan lainnya. Vaksinasi sendiri memiliki tujuan untuk mencegah atau meminimalisir dampak yang disebabkan oleh virus. Meskipun terpapar, kondisi tubuh yang telah tervaksin sudah memiliki imunitas, sehingga gejala-gejala yang dialami biasanya akan lebih ringan. 

5. Bahaya Kerja Psikologis

Bahaya psikologis juga menjadi gangguan yang bisa saja dialami para pekerja di tempatnya bekerja. Stres merupakan hal yang paling umum dirasakan dan bisa saja disebabkan oleh banyak hal, seperti: perubahan jadwal kerja, perubahan pekerjaan, bertambahnya tanggung jawab, ketidakcocokan dengan atasan, dan yang lainnya. 

Bahaya kesehatan yang satu ini bisa diatasi dengan cara pengelolaan waktu kerja yang efisien. Manfaatkan juga waktu istirahat dengan baik, sehingga produktivitas kerja tetap bisa terjaga. Selain itu, menjalani pola hidup seimbang dan sehat merupakan salah satu kunci untuk tetap sehat, baik itu secara fisik maupun mental. 

Lakukan refreshing di hari libur, sehingga tubuh kembali fit dan siap untuk menjalani tantangan kerja di hari berikutnya. Menikmati me time juga bisa menjadi cara tepat untuk mengurangi stres, agar tubuh dan pikiran kembali fresh saat harus bekerja dan masuk kantor lagi. 

Baca Juga: Pentingnya Kesehatan Mental dan Tips Menjaganya

Hindari Bahaya-bahaya di Tempat Kerja dengan Tepat

Berbagai bahaya di tempat kerja merupakan ancaman tersendiri bagi kesehatan para pekerja. Penting untuk menyadari dan memahami berbagai bahaya ini dengan baik. Selain itu, lakukan cara-cara yang tepat untuk menghindari bahaya kerja ini, agar kesehatan tetap terjaga selama beraktivitas di tempat kerja. 

Jangan lupa untuk memfasilitasi karyawan dengan asuransi kesehatan karyawan terbaik untuk melindungi karyawan dari risiko penyakit, penurunan kesehatan dan kecelekaan di tempat kerja dengan produk asuransi kesehatan karyawan dari Cermati Protect yang bisa didapatkan dengan mengisi formulir dibawah ini!

Memaksimalkan Proteksi Karyawan dengan 5 Asuransi Ini!

Memaksimalkan Proteksi Karyawan dengan 5 Asuransi Ini!

Asuransi adalah salah satu benefit yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan. Produknya dapat berupa asuransi kesehatan, jiwa, dan hari tua. Dengan asuransi, karyawan tidak perlu khawatir atas kemungkinan buruk yang terjadi.

Selain mensejahterakan karyawan, menyediakan asuransi juga dipercaya dapat meringankan keuangan perusahaan dalam jangka panjang karena risikonya telah dialihkan kepada penyedia asuransi. Alhasil, perusahaan tidak perlu terbebani dengan pinjaman saat melakukan kegiatan bisnis. 

5 Jenis Produk Asuransi untuk Karyawan Perusahaan

Jika perusahaan menyediakan kompensasi, bonus, ditambah asuransi, maka kamu patut berterima kasih. Berbagai benefit ini secara otomatis akan meringankan finansialmu juga! Berikut ini 5 jenis produk asuransi untuk karyawan perusahaan

Jenis Produk AsuransiKeterangan
Asuransi JiwaSelain asuransi kesehatan, asuransi jiwa merupakan produk yang juga patut dipertimbangkan. Asuransi ini mengcover risiko kematian, terutama jika karyawan yang bersangkutan adalah tulang punggung keluarga. Manfaat yang diberikan berupa santunan tunai untuk keluarga maupun ahli waris yang terdaftar saat membeli asuransi pertama kalinya. 

Premi asuransi ini dibayar setiap bulan secara rutin. Manfaatnya dapat diklaim apabila karyawan meninggal dunia. Nominal klaimnya sesuai dengan kebijakan dalam polis asuransi.

Satu hal yang pasti mengenai nominal klaim adalah nominalnya lebih besar daripada Jaminan Kematian (JKM). Hal ini karena porsi premi yang dibayarkan di asuransi jiwa lebih mahal.
Asuransi Perlindungan AsetJenis asuransi yang satu ini memberikan perlindungan terhadap aset yang diasuransikan. Asetnya dapat berupa properti maupun kendaraan. Asuransi ini mengcover semua kerugian atau kerusakan yang timbul akibat bencana alam, kebakaran, kejatuhan pesawat, dan peristiwa tak terduga lainnya.

Asuransi perlindungan aset bisa diberikan kepada karyawan yang tinggal di tempat yang rentan ditimpa musibah. Misalnya, di dataran rendah yang rentan terkena banjir atau tsunami. 

Sayangnya, asuransi jenis ini jarang diberikan kepada karyawan. Asuransi ini biasanya ditujukan untuk perusahaan itu sendiri guna melindungi aset-aset yang berhubungan dengan kegiatan operasional. 
Asuransi Hari TuaAsuransi ini berguna bagi karyawan yang sudah mendekati masa pensiun. Asuransi ini menjamin kehidupan karyawan pasca pensiun. Dengan harapan agar karyawan mendapatkan kehidupan yang layak meski sudah tidak bekerja lagi.

Selain asuransi pensiun dari pihak swasta, perusahaan juga menyediakan asuransi pensiun dari pemerintah. Misalnya, Program Jaminan Pensiun (PP) dan Jaminan Hari Tua (JHT) oleh BPJS Ketenagakerjaan.

Iuran PP dan JHT dibayarkan oleh perusahaan masing-masing sebesar 2% dan 3,7%. Karyawan juga ikut berkontribusi untuk membayar dengan persentase yang lebih rendah, yaitu 1% dan 2%. 
Asuransi PendidikanMeskipun sangat jarang, tapi ada saja perusahaan yang menyediakan asuransi bagi karyawan. Manfaatnya bukan untuk karyawan, melainkan untuk anak. Ketika usia anak sudah cukup untuk sekolah, karyawan dapat mencairkan asuransi ini agar anak mendapatkan pendidikan yang layak.

Adanya asuransi pendidikan dapat meringankan beban karyawan. Alhasil, karyawan tidak perlu mengajukan pinjaman ke bank atau koperasi untuk menyekolahkan anak ke jenjang pendidikan yang diinginkan. 
Asuransi KesehatanMemiliki karyawan yang sehat adalah impian semua perusahaan. Dengan jiwa dan raga yang sehat, maka karyawan dapat bekerja dengan baik untuk melakukan kegiatan operasional. Hal ini akan meningkatkan produktivitas bisnis yang otomatis mempengaruhi omzet perusahaan. 

Meski sudah dibekali dengan BPJS Kesehatan, perusahaan dapat menyediakan asuransi kesehatan kepada karyawan. Asuransi kesehatan memberikan manfaat yang lebih luas, yang mungkin tidak dicover oleh asuransi. Selain itu, prosedur klaim dan pelayanan yang diberikan pun lebih bagus. 

Berbagai manfaat yang dicover oleh asuransi kesehatan adalah biaya obat-obatan, dokter, rawat inap, konsultasi, kecelakaan, dan masih banyak lagi. Terdapat hal-hal yang ditanggung dan dikecualikan dalam asuransi kesehatan, jadi pastikan poin ini sudah dibaca dengan baik agar klaim tidak ditolak oleh penyedia asuransi. 

Alasan Klaim Asuransi Ditolak

Dalam asuransi, penolakan klaim adalah hal yang biasa terjadi. Penolakan terjadi karena manfaat yang diinginkan tertanggung tidak tercantum dalam polis asuransi. Untuk lebih jelasnya, berikut ini dua alasan klaim asuransi ditolak. 

1. Manfaat yang Dikecualikan

Pada dasarnya, tidak semua manfaat dicover oleh penyedia asuransi. Dalam asuransi kesehatan, misalnya, tertanggung yang sudah memiliki riwayat penyakit tertentu sebelum menjadi peserta asuransi biasanya cenderung mengalami penolakan klaim. Di sisi lain, penolakan juga dapat terjadi karena manfaat yang diklaim termasuk dalam kategori yang dikecualikan.

Adapun beberapa manfaat kesehatan yang dikecualikan dalam asuransi, antara lain:

  • Penyakit kritis
  • Penyakit mental atau psikologis
  • HIV/AIDS
  • Operasi untuk kebutuhan estetik, seperti operasi plastik
  • Operasi caesar

Karyawan bisa mendapatkan manfaat yang lebih luas dengan cara membeli produk perluasan manfaat. Dengan catatan, perusahaan harus membayar premi yang lebih mahal karena manfaat yang diberikan kepada karyawan pun semakin banyak.

2. Limit Pertanggungan Sudah Tercapai

Produk keuangan, seperti asuransi memiliki limit dalam jumlah tertentu. Jika limit ini sudah tercapai, maka karyawan tidak dapat melakukan klaim dalam bentuk apa pun. Artinya, biaya pengobatan menjadi tanggung jawab karyawan secara pribadi.

Terdapat dua jenis limit yang biasa ditawarkan oleh perusahaan asuransi, yaitu:

  • Limit gabungan, adalah batasan uang pertanggungan yang diberikan oleh asuransi kepada nasabah dalam kurun waktu satu tahun
  • Limit per perawatan, adalah batasan uang pertanggungan yang diberikan oleh asuransi kepada nasabah dalam 1 hari

Perlu diingat bahwa limit untuk berbagai jenis perawatan bisa berbeda-beda. Informasi tentang limit biasanya tercantum dalam polis asuransi, jadi karyawan bisa membacanya di sana. 

Alasan Perusahaan Tidak Menyediakan Asuransi

Meskipun asuransi penting, nyatanya beberapa perusahaan justru tidak menyediakan produk ini bagi karyawan. Bukan tanpa alasan, karena perusahaan memiliki pertimbangan khusus terkait asuransi karyawan. Berikut dua alasan logis kenapa perusahaan tidak menyediakan asuransi. 

1. Pengeluaran Perusahaan

Menyediakan asuransi bagi karyawan secara otomatis menambah pengeluaran. Pengeluaran perlu menambah budget yang tidak sedikit untuk menyediakan benefit ini bagi karyawan. Hal yang wajar jika ada perusahaan yang tidak menawarkan benefit asuransi. 

Khususnya untuk perusahaan yang baru merintis atau yang skalanya kecil. Benefit asuransi sangat jarang ditemukan. Lain halnya jika skala perusahaan besar dan sudah memiliki nama, maka produk asuransi seperti asuransi kesehatan pasti disediakan. 

2. Jabatan Karyawan

Ada juga perusahaan yang menyediakan asuransi, tapi hanya kepada karyawan tertentu saja. Karyawan ini biasanya sudah menduduki jabatan yang lumayan tinggi di perusahaan. Mulai dari supervisor, manager, senior manager, dan CEO. Tidak meratanya pemberian asuransi bisa disebabkan karena budget perusahaan. Bagi karyawan yang ingin mendapatkan benefit ini, disarankan untuk memberikan kontribusi terbaik agar mendapat kesempatan dipromosikan dalam waktu dekat.

4 Tips Memilih Asuransi untuk Karyawan

Human Resources (HR) adalah divisi yang bertanggung jawab untuk mengurus asuransi karyawan. Agar tidak salah pilih, berikut ini 4 tips memilih asuransi yang bisa diterapkan.

1. Proses Klaim Cepat dan Mudah

Tingkat kredibilitas perusahaan asuransi dapat dilihat dari cepat atau tidaknya proses klaim asuransi. Klaim yang lama diproses atau malah diabaikan sudah pasti dihindari, terutama untuk asuransi kesehatan. Namanya penyakit, tentu harus mendapat penanganan yang cepat untuk menghindari risiko yang fatal.

2. Layanan 24 Jam

Perusahaan asuransi yang menyediakan layanan 24 jam patut dilirik. Ketika karyawan membutuhkan pertolongan saat tengah malam, maka asuransi dapat merespon dengan sigap. Alhasil, permasalahan pun cepat terselesaikan tanpa adanya pihak yang dirugikan. 

3. Proteksi Maksimal

Pilihlah perusahaan asuransi yang menawarkan proteksi maksimal dengan premi yang terjangkau. Proteksi ini tidak hanya sebatas rawat inap atau rawat jalan, tapi juga layanan psikologis untuk produk asuransi kesehatan. Sementara untuk asuransi jiwa, proteksi dapat diberikan dengan cara memberikan uang pertanggungan yang lebih besar daripada perusahaan asuransi lain. 

4. Fitur yang Canggih

Teknologi yang canggih dapat membantu HR untuk mengelola benefit karyawan. Jadi, HR dapat memberikan layanan asuransi menggunakan pendekatan full-stack insurtech, yang di dalamnya terdapat program AI dan machine learning. Kedua program ini membantu mengelola data penggunaan asuransi dalam jumlah besar. 

Minimalkan Risiko dengan Produk Asuransi

Pekerjaan apa pun sejatinya memiliki risiko. Namun, risiko ini dapat diminimalisir dengan berbagai produk asuransi, seperti asuransi kesehatan, jiwa, pendidikan, hari tua, dan perlindungan aset yang diberikan perusahaan kepada karyawan. Alhasil, karyawan terproteksi secara maksimal dan dapat memberikan kontribusi terbaik selama bekerja untuk perusahaan.

Dapatkan penawaran produk asuransi karyawan terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!

Manfaat Asuransi Perlindungan Karyawan dan Jenisnya

Manfaat Asuransi Perlindungan Karyawan dan Jenisnya

Gaji merupakan elemen penting yang mempengaruhi loyalitas karyawan. Tapi sepenting-pentingnya gaji, terdapat elemen lain yang tak kalah penting yaitu benefit yang didapatkan seorang karyawan jika bekerja di suatu perusahaan. Benefit ini berupa BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan. 

Namun, BPJS saja tidaklah cukup. Terkadang karyawan juga membutuhkan benefit tambahan berupa asuransi perlindungan untuk memaksimalkan perlindungan selama bekerja di perusahaan. Kira-kira seberapa pentingkah asuransi perlindungan karyawan ini?

Seberapa Penting Asuransi untuk Karyawan?

Asuransi perlindungan cukup penting bagi karyawan karena asuransi ini dapat mengcover risiko yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Misalnya, biaya persalinan untuk ibu hamil, biaya operasi gigi, hingga biaya pengobatan di rumah sakit terbaik yang telah bekerja sama dengan pihak asuransi.

Di sisi lain, asuransi juga memberikan sejumlah manfaat. Tidak hanya bagi karyawan, tapi juga bagi perusahaan. Beberapa manfaat asuransi perlindungan adalah sebagai berikut:

  • Meningkatkan loyalitas karyawan
  • Meningkatkan motivasi kerja karyawan
  • Meningkatkan produktivitas karyawan
  • Mengurangi risiko finansial dari hal-hal yang tidak diinginkan
  • Produknya cukup lengkap yaitu berupa asuransi kesehatan, jiwa, dan pensiun
  • Tidak perlu dirujuk karena karyawan dapat langsung datang ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan

Perbedaan Asuransi Karyawan dan Asuransi Individu

Meskipun sama-sama bermanfaat untuk mengurangi risiko finansial, ternyata terdapat perbedaan antara asuransi karyawan dan asuransi individu. Perbedaan tersebut antara lain.

1. Pihak yang Membayar

Premi asuransi karyawan biasanya dibayar oleh perusahaan setiap bulan. Jika terdapat pembagian beban biaya, maka beban ini akan ditanggung oleh karyawan yang bersangkutan sesuai persentase yang sudah ditentukan sejak awal. Pembayaran biasa dilakukan dengan memotong gaji karyawan.

Sedangkan asuransi individu dibayar oleh individu yang bersangkutan setiap bulan. Metode pembayarannya bisa dengan debit otomatis atau secara manual dengan cara transfer ke nomor rekening penyedia asuransi. Pembayaran dilakukan sebelum tanggal jatuh tempo agar asuransi tidak dinonaktifkan.

2. Manfaat yang Didapatkan

Perbedaan kedua adalah dari segi manfaat. Sebagai pemegang asuransi individu, polis dapat menentukan manfaat apa saja yang diinginkan untuk memaksimalkan perlindungan bagi diri sendiri. Luas manfaat akan mempengaruhi besaran premi yang dibebankan kepada pemegang asuransi. 

Berbeda dengan asuransi perlindungan karyawan. Manfaat yang didapatkan biasanya disamakan antara satu dengan yang lainnya, terutama untuk karyawan yang levelnya setara. Untuk yang levelnya lebih tinggi, seperti direksi atau CEO, biasanya akan mendapatkan manfaat yang lebih luas karena preminya juga lebih besar.

3. Proses Klaim

Asuransi individu bisa diklaim dengan sistem cashless atau reimbursement, tergantung dari ketentuan yang tercantum pada polis asuransi. Untuk klaim cashless, polis dapat menunjukkan kartu keanggotaan asuransi yang masih aktif. Sedangkan untuk sistem reimbursement, polis perlu melengkapi beberapa dokumen, seperti formulir klaim, resume medis, bukti resep obat, dan detail biaya yang telah dibayarkan.

Metode klaim di atas juga berlaku untuk asuransi karyawan. Hanya saja, karyawan tidak langsung memberikan dokumen kepada penyedia asuransi karena dokumen ini biasanya akan diserahkan kepada pihak Human Resource (HR) terlebih dahulu. Pihak HR biasanya akan melakukan pengecekan berupa cek limit tahunan, kelengkapan dokumen, dan tujuan penggunaan sebelum menyetujui klaim karyawan.

4 Jenis Asuransi Perlindungan Karyawan

Perusahaan dapat memfasilitasi karyawan dengan sejumlah asuransi tambahan untuk memaksimalkan perlindungan terhadap karyawan. Terdapat 4 jenis asuransi yang biasanya diberikan, di antaranya: 

Asuransi KesehatanAsuransi kesehatan menjadi produk utama yang diberikan jika perusahaan memberikan fasilitas asuransi. Asuransi ini dapat digunakan untuk mengcover kebutuhan kesehatan karyawan, seperti jatuh sakit atau kecelakaan.

Dengan asuransi ini, biaya pengobatan karyawan akan dibebankan kepada penyedia asuransi, jadi perusahaan tidak ikut ambil alih lagi dalam hal pembayaran.

Manfaat yang didapatkan cukup luas. Bahkan ada perusahaan yang memberikan penambahan manfaat berupa biaya persalinan bagi karyawan wanita. Alhasil, mereka tidak perlu khawatir lagi saat bersalin karena biayanya ditanggung oleh perusahaan. 
Asuransi JiwaProduk asuransi selanjutnya adalah asuransi jiwa. Produk ini biasanya diberikan bagi karyawan yang masih single atau sudah berkeluarga. Tujuannya untuk menjamin kehidupan keluarga yang ditinggalkan saat karyawan meninggal dunia, apalagi jika karyawan tersebut menjadi tulang punggung di keluarga.

Asuransi ini biasanya diberikan untuk pekerjaan yang berisiko tinggi, seperti pilot, pekerja tambang, atau teknisi di pabrik. Tapi, tidak menutup kemungkinan jika karyawan kantoran juga bisa mendapatkan manfaat asuransi jiwa. Hal ini tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.
Asuransi Kecelakaan KerjaSetiap pekerjaan pasti memiliki risiko masing-masing. Untuk meminimalisir risiko ini, perusahaan biasanya memberikan asuransi kecelakaan kerja. Jadi, setiap karyawan akan didaftarkan namanya ke penyedia asuransi untuk mendapatkan manfaat dari asuransi ini.

Setiap asuransi kecelakaan kerja memiliki manfaat yang berbeda. Ada yang cuma mengcover biaya perawatan saja. Ada juga yang sampai mengcover biaya kematian.
Asuransi PensiunKaryawan yang sudah lama bekerja di perusahaan biasanya akan diberikan penghargaan berupa asuransi pensiun. Asuransi ini dapat dicairkan saat pensiun, sehingga karyawan tetap sejahtera dalam menjalani hidup meskipun sudah tidak bekerja lagi. 

Biaya asuransi ditanggung oleh dua belah pihak, yaitu perusahaan dan karyawan yang bersangkutan. Tentu dengan persentase pembebanan biaya yang berbeda, dimana perusahaan membayar dengan persentase yang lebih besar. Asuransi ini biasanya diberikan untuk karyawan yang berstatus sebagai karyawan tetap saja.

Baca Juga: Risiko yang Dihadapi Pekerja Kilang Minyak

Syarat-syarat yang Harus Dipenuhi Perusahaan dan Karyawan

Menjadi anggota di perusahaan asuransi sangat mudah. Tapi, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kartu keanggotaan asuransi. Syarat-syarat ini adalah sebagai berikut.

Syarat Bagi Perusahaan

Berbadan Hukum

Status hukum perusahaan menjadi syarat utama yang harus dipenuhi sebelum membeli asuransi. Status ini dapat dibuktikan dengan adanya legalitas pendirian usaha maupun bukti pemisahan antara kekayaan pemilik dan badan usaha. Sehingga, pemilik hanya akan bertanggung jawab sebatas harta perusahaan saja. 

Jadi, pastikan terlebih dahulu bahwa perusahaan sudah berbadan hukum. Jika tidak, maka akan terdapat sejumlah kesulitan bahkan penolakan dari penyedia asuransi. Sebab, status badan hukum ini membuktikan bahwa kegiatan operasional dari perusahaan yang bersangkutan sudah disetujui oleh pemerintah dan pihak yang berwenang.

Memenuhi Kriteria Tertentu

Selain status badan hukum, terdapat pula kriteria tertentu yang harus dipenuhi. Mulai dari jumlah minimal peserta yang didaftarkan dan premi yang diinginkan oleh perusahaan. Antara jumlah peserta dan premi saling berhubungan, dimana premi yang dibayar oleh perusahaan menjadi lebih kecil jika jumlah peserta asuransinya lebih banyak. 

Kriteria lain yang harus dipenuhi berupa kelengkapan dokumen, seperti surat pengajuan asuransi. Jika kriteria terpenuhi, maka perusahaan berhak mendapatkan kartu keanggotaan dan karyawan bisa mendapatkan perlindungan maksimal.

Menyetujui Proposal Asuransi

Penyedia asuransi akan memberikan proposal terkait ringkasan produk, manfaat, dan hal-hal yang dikecualikan dalam asuransi. Perusahaan diminta untuk membaca proposal ini terlebih dahulu untuk memastikan bahwa produk dan manfaat asuransinya sudah sesuai dengan kebutuhan. Setelah itu, proposal akan ditandatangani sebagai bukti persetujuan. 

Berhubung karena proposal sudah disetujui, maka perusahaan wajib memenuhi kewajibannya sebagai peserta asuransi, yaitu dengan membayar premi secara rutin setiap bulan. Jika tidak, maka kontrak asuransi dapat diputus dan hak karyawan dalam asuransi akan dicabut. 

Syarat Bagi Karyawan

Pegawai yang Aktif

Agar karyawan bisa didaftarkan dalam keanggotaan asuransi, maka statusnya harus pegawai yang aktif. Dalam arti masih akan bekerja di perusahaan dalam kurun waktu tertentu. 

Memenuhi Persyaratan

Sama seperti perusahaan, karyawan juga wajib melengkapi syarat yang sudah ditentukan. Mulai dari syarat usia mendaftar, nominal gaji, dan syarat lainnya. Jika syarat disetujui, maka karyawan berhak mendapatkan kartu keanggotaan asuransi dan menggunakannya untuk proteksi diri. 

Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Bagi Para Buruh Rokok

Tandem BPJS dan Asuransi Memaksimalkan Perlindungan Karyawan

Mendapatkan perlindungan dari perusahaan sudah menjadi hak setiap karyawan. Perlindungan ini menjadi bukti kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan selama bekerja. Agar perlindungannya lebih maksimal lagi, perusahaan dapat memfasilitasi karyawan dengan BPJS dan asuransi. 

Jika ada risiko yang tidak ditanggung oleh BPJS, maka karyawan dapat memanfaatkan asuransi karyawan untuk membiayai perawatan yang dibutuhkan. Alhasil, kebutuhan perlindungannya selalu terpenuhi saat terkena musibah atau bencana tertentu. Lantas, apakah kamu sudah terlindungi oleh BPJS dan asuransi dari kantormu?

Bagi perusahaan yang ingin secara maksimal dalam melindungi karyawan yang merupakan salah satu aset berharga dalam bisnis Anda, memberikan mereka produk asuransi kesehatan karyawan terbaik merupakan salah satu bentuk dari perlindungan yang bisa diberikan kepada karyawan.

Dapatkan produk asuransi kesehatan karyawan terbaik di Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!

7 Manfaat Asuransi Karyawan Bagi Perusahaan

7 Manfaat Asuransi Karyawan Bagi Perusahaan

Memiliki SDM yang sehat menjadi salah satu impian setiap perusahaan. SDM yang sehat dapat menunjang kegiatan operasional, sehingga aktivitas perusahaan berjalan optimal. Jika SDM tidak sehat, maka pekerjaan menjadi terbengkalai dan perusahaan mengeluarkan biaya lagi untuk merekrut karyawan pengganti dalam kurun waktu tertentu.

Mahalnya biaya pengobatan tentu menjadi concern bagi perusahaan. Tak heran jika beberapa perusahaan menyediakan asuransi karyawan untuk mengcover biaya perawatan, kecelakaan, cacat permanen, hingga kematian. Dengan asuransi karyawan, maka perusahaan dapat meminimalisir pengeluaran yang tidak diinginkan di kemudian hari. 

Apa Itu Asuransi Karyawan?

Sudah seharusnya  perusahaan memfasilitasi karyawan dengan asuransi agar kesejahteraan karyawan meningkat. Asuransi karyawan sendiri adalah benefit atau manfaat berupa perlindungan kesehatan, jiwa, kecelakaan kerja, dan pensiun yang diberikan perusahaan. Tidak hanya bagi karyawan saja, tapi juga bagi anggota keluarga, seperti suami atau istri dan anak.

Pada umumnya, jenis produk asuransi yang diberikan perusahaan berupa asuransi kesehatan grup. Asuransi ini ditujukan untuk melindungi beberapa orang dalam kelompok tertentu. Premi asuransi dibayar secara kumpulan dengan jumlah yang sama, terlepas dari kondisi kesehatan dan usia masing-masing karyawan.

Manfaat yang didapatkan oleh karyawan biasanya disesuaikan dengan jabatan yang diduduki. Semakin tinggi jabatan, biasanya semakin luas pula perlindungan yang diberikan. Dan semakin luas perlindungan, maka semakin besar pula premi asuransi yang dibayar oleh perusahaan. 

Meski terdapat sejumlah perbedaan, tapi untuk manfaat dasarnya tetap sama. Mulai dari rawat inap, rawat jalan, biaya persalinan, perawatan gigi, hingga penggantian kacamata. 

Mengapa Karyawan Butuh Asuransi?

Alasan utamanya karena asuransi jauh lebih fleksibel. Asuransi dapat digunakan kapan saja, di mana saja tanpa memerlukan surat rujukan. Karyawan yang membutuhkan perawatan dapat langsung mendatangi rumah sakit rekanan asuransi untuk mendapatkan tindak lanjut. 

Karyawan tidak perlu bolak-balik atau mengantri. Jadi begitu mendaftar di bagian administrasi, karyawan bisa diobati sebelum kondisinya semakin parah. 

Penanganan langsung juga berlaku bagi peserta BPJS apabila kondisi pasien sekarat atau harus masuk ruangan IGD. Tapi jika kondisinya biasa saja, maka wajib mengantri dan mengikuti prosedur yang begitu panjang. 

Jenis-jenis Pekerjaan yang Membutuhkan Asuransi

Setiap perusahaan berhak memberikan benefit asuransi kepada karyawan tanpa terkecuali. Namun, sebagian perusahaan hanya memberikan benefit ini kepada pihak manajerial atau direksi saja. Khusus untuk jenis pekerjaan berikut, pemberian asuransi sangat wajib mengingat risiko kerjanya yang tinggi.

Adapun jenis-jenis pekerjaan yang membutuhkan asuransi, di antaranya:

1. Pekerjaan yang Berhubungan dengan Alat Berat

Penggunaan mesin dan alat-alat berat dalam pekerjaan sehari-hari tentu memiliki risiko yang tinggi. Tak heran jika perusahaan yang bergerak di bidang ini harus menyediakan asuransi bagi karyawan. Setidaknya ketika salah satu karyawan mengalami cedera saat menggunakan alat-alat berat, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya lagi karena biaya ini sudah dicover oleh penyedia asuransi

2. Pekerjaan yang Berhubungan dengan Bahan-bahan Kimia

Pekerjaan yang mengharuskan pekerja berhubungan dengan bahan-bahan kimia memiliki risiko yang tinggi. Paparan bahan kimia yang berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang, bahkan ada yang mengancam nyawa. Dengan benefit asuransi, karyawan menjadi semakin diproteksi jika seandainya jatuh sakit karena paparan bahan kimia tersebut.

3. Pekerjaan yang Berhubungan dengan Penyakit 

Karyawan yang bekerja di rumah sakit, seperti dokter dan perawat juga membutuhkan benefit asuransi berupa asuransi kesehatan dan jiwa karena pekerjaan mereka adalah mengurus pasien dengan berbagai jenis penyakit. Kemungkinan untuk tertular sangat besar. Dengan asuransi, dokter maupun perawat menjadi lebih terproteksi karena biaya akibat resiko penyakit akan di cover otomatis oleh penyedia asuransi.

Baca Juga: 7 Tips Menghadapi Karyawan yang Mencemarkan Nama Baik Perusahaan

7 Manfaat Asuransi Karyawan Bagi Perusahaan

Setiap karyawan menginginkan fasilitas berupa asuransi dari perusahaan tempatnya bekerja. Bagi perusahaan sendiri, adanya asuransi karyawan akan memberikan manfaat tertentu. Adapun manfaat asuransi karyawan bagi perusahaan, antara lain.

1. Meningkatkan Rasa Nyaman bagi Karyawan

Ketika karyawan sudah memiliki asuransi, maka mereka akan lebih nyaman untuk bekerja. Sebab, perusahaan telah memberikan tambahan perlindungan guna mengcover peristiwa yang tidak diinginkan. Terlebih lagi untuk peristiwa yang tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Meski manfaat asuransi dari perusahaan terbatas, tapi setidaknya dapat mengurangi berbagai risiko yang dialami oleh karyawan. Setidaknya risiko ini ditanggung oleh penyedia asuransi, jadi karyawan dapat bekerja lebih tenang.

2. Meminimalisir Biaya yang Dikeluarkan Perusahaan

Pemberian fasilitas asuransi sejatinya akan menambah pengeluaran perusahaan setiap bulan. Sebab, perusahaan wajib membayar premi asuransi sesuai kesepakatan di awal agar manfaat yang tadinya karyawan dapatkan tidak dicabut oleh penyedia asuransi. Namun, biaya yang dikeluarkan jauh lebih sedikit jika dibandingkan saat perusahaan tidak memiliki asuransi karyawan.

Jika tanpa asuransi, maka biaya perawatan akibat kecelakaan kerja yang terjadi di lapangan sepenuhnya menjadi tanggung jawab perusahaan. Tapi dengan asuransi, maka biaya ini akan dialihkan kepada penyedia asuransi. Berapa pun besar biayanya selama biaya ini tidak melebihi limit dan penyakitnya masuk dalam manfaat dalam polis asuransi, maka biayanya akan ditanggung sepenuhnya oleh penyedia asuransi.

3. Melindungi Finansial Karyawan

Kesehatan itu mahal harganya. Harta sebagian besar orang bisa habis dalam sekejap untuk membiayai perawatan di rumah sakit. Namun dengan asuransi, masalah finansial tidak lagi menimbulkan kekhawatiran bagi karyawan. Sebab, risiko finansial telah berpindah tangan ke penyedia asuransi.

Penyedia asuransi akan mengcover perawatan sampai mencapai batas maksimal yang tercantum dalam polis asuransi. Jika jatuh sakit, maka karyawan bisa langsung pergi ke rumah sakit dan memanfaatkan sistem cashless, jadi tidak perlu mengeluarkan uang pribadi sepeser pun. Jika seandainya reimburse pun, maka biayanya bisa langsung diganti oleh perusahaan dalam beberapa hari kerja.

4. Karyawan Menjadi Loyal ke Perusahaan

Karyawan yang merasa aman dan sejahtera cenderung loyal ke perusahaan. Jarang dari mereka memutuskan untuk resign dalam waktu singkat karena apa yang diinginkan sudah terpenuhi. Seandainya ada yang resign pun, alasannya mungkin karena keluarga. 

Dari sini dapat diketahui bahwa gaji saja tidaklah cukup. Beberapa karyawan justru tidak mempermasalahkan gaji UMR asal mendapatkan fasilitas dan benefit yang sesuai. Sebab, biaya-biaya yang tadinya berasal dari gaji kini dibayar dari benefit karyawan.

5. Meningkatkan Citra Perusahaan di Mata Masyarakat

Perusahaan yang peduli kepada karyawan mendapatkan citra yang baik di mata masyarakat, begitu pula dengan para pencari kerja. Akan ada banyak kandidat yang mencoba melamar jika perusahaan bersikap fair kepada karyawan. Hal ini akan menguntungkan dari sisi perusahaan karena berkesempatan mendapatkan kandidat terbaik untuk memajukan kinerja perusahaan.

Tidak berhenti sampai di situ, citra yang baik juga menjadi daya tarik bagi investor atau lembaga pendanaan, seperti bank. Jika suatu hari perusahaan membutuhkan dana untuk ekspansi, misalnya, perusahaan jadi lebih mudah mendapatkan dana tersebut. Sebab, nama perusahaan sudah dipandang baik dan bank percaya sepenuhnya bahwa perusahaan bisa membayar utangnya dengan lancar.

6. Mendorong Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja dipengaruhi oleh kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di perusahaan. Keberadaan karyawan sangat berpengaruh, bahkan bisa dikatakan karyawan menjadi salah satu kunci keberhasilan suatu usaha. Maka dengan memberi benefit, karyawan pun akan berupaya memberikan kinerja terbaik. 

Asuransi menjadi salah satu contoh benefit yang dimaksud. Asuransi dapat menimbulkan rasa aman secara psikologis, sehingga seiring berjalannya waktu akan turut serta membangun moral karyawan. Pekerjaan yang bermoral akan mempengaruhi lingkungan kerja, sehingga berujung pada produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi pada diri karyawan.

7. Meminimalisir Risiko Saat Terkena Musibah

Tidak ada satu orang pun yang mau sakit, tapi penyakit bukan sesuatu yang bisa dielakkan begitu saja. Terkadang, orang yang sudah menjaga tubuhnya agar tetap bugar saja bisa jatuh sakit. Karena memang segala aspek di dalam kehidupan sangat mempengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Dengan asuransi, risiko jatuh sakit bukan lagi dipandang sebagai musibah oleh karyawan. Asuransi membuat karyawan merasa lebih siap saat jatuh sakit. Sebab, biaya perawatan ditanggung sepenuhnya oleh penyedia asuransi.

Baca Juga: Kerja Shift? Terapkan Tips Berikut Agar Tetap Sehat

Jadikan Asuransi sebagai Daya Tarik Perusahaan

Sudah seharusnya perusahaan memberikan benefit kepada karyawan agar karyawan loyal, merasa aman, dan sejahtera selama bekerja. Asuransi adalah salah satu jawabannya. Asuransi juga dapat dijadikan sebagai daya tarik untuk memikat SDM terbaik, sehingga perusahaan dapat berjalan lancar dan mencapai target yang sudah ditentukannya. 

Dapatkan asuransi terbaik untuk karyawan dengan mengajukanya langsung di Cermati Protect melalui formulir dibawah ini!

Kerja Shift? Terapkan Tips Berikut Agar Tetap Sehat

Kerja Shift? Terapkan Tips Berikut Agar Tetap Sehat

Terkadang, profesi menuntut seseorang untuk bekerja di sore atau malam hari. Sebut saja operator alat berat, dokter, perawat di rumah sakit, pemadam kebakaran, dan buruh pabrik. Sedangkan tubuh dirancang untuk beristirahat pada malam hari agar dapat beraktivitas pada keesokan harinya.

Jam tidur yang tidak teratur membuat tubuh menjadi rentan terhadap penyakit. Menyiasati pola tidur adalah salah satu cara yang bisa dilakukan agar tubuh tetap sehat. Dengan demikian, tubuh tetap fit dan produktivitas harian tidak terganggu.

Tips Jaga Kesehatan untuk Pekerja Shift

Selain menjaga pola tidur, terdapat hal lain yang perlu diperhatikan agar kondisi tubuh tetap sehat. Hal lain yang dimaksudkan telah dirangkum dalam tips di bawah ini. Disimak, ya!

1. Mengonsumsi Makanan Sehat

Faktanya, tubuh memerlukan energi lebih banyak saat kerja di malam hari. Sebaiknya konsumsi makanan sehat setiap hari, seperti sayuran, buah-buahan, roti gandum, dan nasi coklat. Agar tubuh tetap hangat di malam hari, kamu bisa menyiapkan sup ayam atau bandrek susu.

Sebisa mungkin hindari makanan cepat saji. Walaupun makanan ini kelihatan menggiurkan dan enak di lidah, ketahuilah bahwa asupan gizi dan vitamin di dalamnya sangat minim. Jadi, fokuslah untuk mengonsumsi makanan sehat yang baik bagi kesehatan tubuh.

2. Mengatur Pola Makan Agar Tetap Sehat

Konsumsi makanan sehat saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan pola makan yang teratur. Karena dengan pola makan teratur, tubuh tetap sehat saat kerja shift di malam hari. Beberapa cara untuk mengatur pola makan yang bisa dicoba, di antaranya:

  • Jangan lupa sarapan, terutama untuk kamu yang sudah terbiasa makan pagi
  • Menyediakan camilan sehat untuk mengganjal perut saat lapar
  • Pilih makanan yang mudah dicerna oleh tubuh, seperti roti, susu, buah-buahan, dan sayur-sayuran
  • Hindari konsumsi gorengan atau bubur di pagi hari, karena tinggi karbohidrat dan berpotensi bikin cepat kantuk
  • Batasi konsumsi makanan manis
  • Sediakan perasan air lemon untuk dikonsumsi di pagi hari sebagai detoksifikasi tubuh

3. Membatasi Konsumsi Kopi

Sebagian besar orang memilih untuk minum kopi di malam hari agar tidak mengantuk. Benar, kandungan di dalam kopi akan membantumu untuk tetap terjaga saat kerja di malam hari. Tapi, ketahuilah bahwa kandungan gula di dalamnya tidak baik untuk kesehatan.

Konsumsi gula terlalu banyak dapat memicu penyakit diabetes. Jika ingin minum kopi, minum kopi hitam saja tanpa campuran gula sedikit pun. Atau beralih ke minuman yang lebih sehat, seperti jus dan air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan di dalam tubuh. 

4. Menghindari Minuman Beralkohol

Bagi yang sering mengonsumsi alkohol, tentu tidak mudah untuk lepas begitu saja. Apalagi konsumsi alkohol di malam hari sejatinya dapat membuatmu tidur lebih nyenyak setelah bekerja shift malam. Sayangnya, alkohol dapat mempengaruhi perasaan dan keadaanmu setelah bangun tidur.

Konsumsi alkohol membuat kepala pusing, tubuh lemas, dan tidak berenergi saat bangun. Akan lebih baik jika kamu mengurangi konsumsi alkohol atau tidak mengkonsumsinya sama sekali. Kamu bisa ganti dengan minuman yang lebih sehat, seperti jus atau air putih agar tubuh tetap bugar saat bekerja pada esok hari.

5. Hindari Makan Terlalu Banyak

Makan sangat disarankan sebelum memulai aktivitas. Tapi ingat, makanlah secukupnya. Hindari makan terlalu banyak, terutama makanan yang tinggi gula dan karbohidrat agar tidak mudah mengantuk. 

Jika kamu tipikal orang yang mudah merasa lapar, sebaiknya sediakan camilan di tas saat kerja di malam hari. Jika mulai merasa lapar, kamu bisa comot camilan yang sudah disiapkan. Dengan demikian, kamu bisa kerja fokus karena perut dalam keadaan terisi. 

6. Luangkan Waktu untuk Tidur Siang

Sesampainya di rumah, segera mandi dan bersiap untuk istirahat. Istirahat yang cukup sangat dibutuhkan untuk menjaga stamina tubuh sebelum kembali bekerja pada malam hari. Kamu bisa mematikan lampu atau menutup jendela untuk mengurangi cahaya yang masuk ke kamar yang dapat mengganggu kualitas tidur. 

Pencahayaan yang minim saat tidur di pagi hari adalah trik agar kamu merasa seperti tidur di malam hari. Jadi, kamu bisa tidur lebih lama dengan kualitas tidur yang maksimal. Setelah bangun, jangan lupa menghidrasi tubuh dengan minum segelas air putih agar tubuh langsung bugar.

Baca Juga: Anti Bosan! Sisi Positif Kerja Remote Bagi Karyawan

7. Batasi Menonton TV dan Memegang HP

Bagi pekerja yang shift di malam hari, tidur adalah hadiah terindah yang tidak bisa dirasakan. Sebab, mereka harus bekerja agar kegiatan produksi di perusahaan tetap berjalan. Setelah selesai bekerja, alangkah baiknya untuk membatasi penggunaan alat-alat elektronik, seperti smartphone dan televisi.

Penggunaan yang terlalu sering hanya akan mengganggu waktu istirahat di pagi hari. Bukannya tidur, yang ada kamu malah sibuk menonton dan melihat sosial media orang lain. Akibatnya, tubuh jadi lelah saat akan bekerja pada malam hari.

8. Tolak Ajakan untuk Nongkrong

Nongkrong adalah hal yang menyenangkan, tapi perlu dibatasi, ya! Kebanyakan nongkrong mengurangi waktu istirahat dan me time. Padahal keduanya sangat dibutuhkan untuk menjaga mood dan kebahagiaan kamu dalam menjalani hari-hari.

Jangan ragu untuk menolak ajakan nongkrong jika kamu sama sekali belum beristirahat. Sebagai gantinya, kamu bisa memanfaatkan waktu di akhir pekan atau saat libur untuk nongkrong bersama teman-teman. Dengan demikian, tali silaturahmi pertemanan akan tetap terjaga meskipun jam kerjamu tidak seperti teman-teman yang lain.

9. Sempatkan Waktu untuk Olahraga

Tips terakhir adalah selalu menyempatkan waktu untuk berolahraga. Olahraga mampu membuat tubuh menjadi fit dan sehat. Hal ini secara otomatis akan membuat produktivitas kerja tetap tinggi walaupun kerja di malam hari.

Kamu bisa meluangkan sedikit waktu di siang hari untuk berolahraga, tepatnya setelah bangun tidur. Tidak harus ke gym atau tempat fitnes, karena olahraga di rumah pun sudah cukup. Kamu bisa lari keliling kompleks, naik turun tangga, senam, yoga, maupun pilates di rumah.

Tips Mengatur Pola Tidur Bagi Pekerja Shift Malam

Mengingat waktu kerjanya yang berbeda dengan orang pada umumnya, para pekerja shift malam perlu memperhatikan waktu tidur. Sebab, tidur yang cukup dan berkualitas dapat meningkatkan produktivitas kerja di malam hari. Berikut ini cara mengatur pola tidur yang bisa diterapkan oleh pekerja shift malam.

1. Jadikan Tidur Sebagai Prioritas

Sah-sah saja jika kamu ingin bekerja serius, meskipun di malam hari. Sebab, dedikasi yang diberikan kepada perusahaan akan mempengaruhi karir kamu di sana. Namun, jangan sampai melupakan waktu untuk tidur.
Tidur menjadi bagian dari prioritas utamamu saat kerja shift malam. Tidur yang cukup mampu membuat tubuh lebih berstamina saat bangun. Dengan demikian, kamu akan lebih semangat bekerja di malam hari.

2. Tidur dengan Durasi Lebih Lama

Terjaga di malam hari bukanlah hal yang mudah. Awalnya, kamu mungkin sering merasa pusing, kurang enak badan, dan tubuh lemas. Namun, kondisi ini akan berubah apabila kamu sudah terbiasa kerja shift.

Kamu bisa gunakan waktu di pagi hari, tepatnya setelah pulang kerja untuk beristirahat. Tidurlah dengan durasi waktu yang lebih lama guna mengembalikan stamina tubuh yang sempat hilang. Jangan lupa untuk mengurangi pencahayaan guna dapatkan tidur yang lebih berkualitas. 

3. Pastikan Tubuh Bersih Sebelum Tidur

Kamu yang kerja shift malam mungkin akan merasa malas jika harus mandi dan bersih-bersih setelah pulang kerja. Bawaannya ingin langsung tidur karena sudah terlalu lelah bekerja. Apalagi jika kamu disuruh lembur karena target produksi lebih banyak daripada hari-hari sebelumnya.  

Semalas-malasnya kamu, tetap usahakan untuk mandi sebelum tidur. Kondisi tubuh yang bersih membuat tidur lebih nyenyak, karena aroma tubuh enak dicium. Dengan demikian, kualitas tidur pun menjadi maksimal. 

Baca Juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Mental Saat Kerja Remote

Kesehatan Adalah Aset Paling Berharga

Jam kerja shift memang akan mengubah rutinitas harian kamu. Yang tadinya bisa tidur di malam hari, justru harus tidur di pagi hari setelah pulang kerja. Meski demikian, kamu tetap harus peduli terhadap kondisi kesehatan.

Ingatlah bahwa kesehatan adalah aset paling berharga yang kamu miliki di dunia ini. Dengan tubuh yang sehat, kamu bisa melakukan apa saja yang diinginkan. Lakukan tips yang telah disebutkan di atas sebagai pedoman agar tubuh tetap sehat meskipun harus kerja shift di malam hari.

Untuk pemilik usaha, menjamin kesehatan dan keselamatan karyawan selama bekerja merupakan tanggung jawab yang harus dilakasanakan dengan memberikan mereka perlindungan dari asuransi karyawan terbaik yang bisa melindungi mereka dari berbagai risiko kesehatan dan kecelakaan kerja.

Dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik dengan mengisi form dibawah ini !

Tips Perusahaan Menjamin Kesehatan Karyawan di Kantor

Tips Perusahaan Menjamin Kesehatan Karyawan di Kantor

Menjamin kesehatan karyawan yang bekerja di kantor otomatis lebih mudah daripada karyawan remote. Hal yang wajar mengingat tempat kerja karyawan remote berbeda-beda. Hari ini mungkin bekerja dari rumah, tapi besok bekerja dari cafe tertentu. 

Untuk memastikan karyawan tetap sehat, perusahaan akan memberikan jaminan kesehatan tertentu. Bagaimanapun juga, kesehatan karyawan menjadi tanggung jawab perusahaan. Dengan demikian, citra kesehatan perusahaan tetap terjaga dan tidak menimbulkan kerugian finansial dalam jangka panjang.

Apa Saja Program Kesehatan Bagi Karyawan?

Kesehatan di Tempat Kerja

1. Program Kesehatan Pemerintah

Program kesehatan pemerintah ini sifatnya wajib diberikan kepada seluruh karyawan, baik yang statusnya karyawan tetap maupun kontrak. Programnya berupa BPJS Kesehatan. Jaminan ini terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, kematian, dan jaminan hari tua. 

2. Program Kesehatan Swasta

Jika program kesehatan pemerintah sifatnya wajib, program kesehatan swasta tidak demikian. Program ini biasanya diberikan kepada karyawan tertentu yang telah menduduki level tinggi di perusahaan, seperti supervisor, manajer, dan direksi. Manfaat yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan level jabatan. 

Jenis Manfaat Program Kesehatan 

Penyertaan program kesehatan tentu memberikan sejumlah manfaat bagi karyawan yang bekerja di perusahaan. Adapun manfaat yang ada di dalamnya, antara lain.

1. Manfaat Rawat Inap

Manfaat ini biasanya diberikan kepada karyawan yang menderita penyakit serius dan perlu perawatan intens dari dokter. Manfaat ini mencakup beberapa tindakan medis yang telah disepakati. Biaya perawatan inap akan ditanggung oleh perusahaan, mulai dari awal masuk sampai karyawan pulih.

2. Manfaat Rawat Jalan

Terdapat pula manfaat rawat jalan berupa konsultasi atau penebusan obat-obatan tertentu di apotek, klinik, maupun rumah sakit tertentu. Biaya yang muncul dari rawat jalan dapat diklaim ke perusahaan. Biasanya menggunakan sistem reimburse, jadi karyawan bayar biayanya secara mandiri terlebih dahulu, lalu bon akan diberikan kepada HRD perusahaan.

3. Manfaat Kelahiran

Manfaat yang satu ini diberikan kepada karyawan wanita yang sudah menikah. Seperti dua manfaat di atas, manfaat ini diberikan berdasarkan kesepakatan antara karyawan dan perusahaan. Manfaatnya berupa biaya persalinan hingga rawat inap sampai karyawan keluar dari rumah sakit.

4. Santunan Kematian

Manfaat terakhir adalah santunan kematian yang diberikan kepada karyawan yang meninggal dunia. Santunan ini akan diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan sebagai ucapan terima kasih atas pengabdian karyawan selama bekerja di perusahaan. Santunan diharapkan dapat membantu keluarga dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari pasca ditinggalkan.

Program Kesehatan yang Dapat Dipertimbangkan

persons hand with silver ring

Pengelola perusahaan dapat menunjang kesehatan karyawan dengan memberikan program kesehatan tambahan. Program ini diharapkan dapat membuat karyawan tetap fit dalam bekerja, sehingga kontribusinya maksimal ke perusahaan. Adapun program kesehatan tambahan yang dapat dipertimbangkan, antara lain.

1. Menyediakan Makanan Sehat

Pengelola perusahaan dapat memulai program kesehatan dengan menyediakan makanan sehat. Misalnya, jajanan atau minuman yang mengandung nutrisi dan protein yang cukup. Makanan yang sehat dapat memberikan energi lebih, sehingga produktivitas kerja menjadi bertambah.

2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Bersih

Meskipun kerjanya remote, ada kalanya karyawan juga disuruh untuk datang ke kantor membahas masalah penting. Nah, lingkungan kerja yang bersih membuat karyawan tenang dan nyaman selama bekerja. Di sisi lain, lingkungan bersih juga membantu menjauhkan karyawan dari segala bibit penyakit. 

3. Fasilitas Tunjangan Olahraga Rutin

Pemilik perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas olahraga rutin kepada karyawan. Dapat berupa member gym atau fitness, atau sekedar mengadakan olahraga rutin bersama dua kali dalam sebulan. Selain menjaga kesehatan, aktivitas seperti ini dapat meningkatkan bonding di antara sesama karyawan.

Baca Juga: Apa Itu K3? Pengertian, Tujuan, Prinsip, dan Ruang Lingkup

7 Tips Perusahaan Menjaga Kesehatan Karyawan

Lantas, apa saja upaya yang perlu dilakukan perusahaan untuk menjaga kesehatan karyawan? Simak dalam 7 tips berikut ini.

1. Menyertakan Program BPJS Kesehatan

Meskipun statusnya karyawan kontrak dan bekerja remote, karyawan berhak mendapatkan program BPJS Kesehatan dari perusahaan. Jika karyawan belum menjadi anggota, maka perusahaan bisa mengurus kartu keanggotaannya. Jika sudah, perusahaan tinggal membayar iuran sesuai peraturan yang berlaku.

Akan lebih baik lagi kalau perusahaan memberikan program kesehatan tambahan, seperti penyediaan sistem reimburse obat-obatan. Pemakaian atau limit masing-masing karyawan dapat ditentukan sesuai kebijakan. Intinya, bagaimana agar kesehatan karyawan terjamin dalam jangka panjang.

2. Menyediakan Fasilitas Asuransi

Selain program BPJS Kesehatan, perusahaan dapat menyediakan fasilitas asuransi kesehatan karyawan juga. Tidak hanya bagi karyawan yang memiliki level tinggi, tapi juga karyawan level bawah. Tentu dengan manfaat yang berbeda sesuai dengan level jabatan.

Semakin tinggi level, tentu semakin luas manfaat yang diberikan. Sebab, beban kerja yang ditanggung oleh karyawan juga lebih besar. Adanya fasilitas asuransi memberikan ketenangan lebih, sehingga karyawan tidak perlu takut saat jatuh saki

3. Memastikan Pekerja Menjaga Kesehatan dengan Baik

Fleksibilitas pekerja remote sangat tinggi, karena selalu berpindah-pindah tempat kerja. Di sisi lain, mereka juga menentukan jam kerjanya sendiri asalkan setiap harinya mencapai target yang sudah ditetapkan. Di sinilah letak keuntungan bekerja remote.

Namun, sistem kerja remote justru menyusahkan perusahaan untuk memantau kondisi kesehatan karyawan. Maka dari itu, penting untuk membuat pengumuman atau peringatan lewat email tentang informasi seputar kesehatan. Mulai dari menjaga pola makan, intensitas olahraga yang disarankan, dan jenis olahraga yang baik untuk menjaga kebugaran tubuh agar semua karyawan aware terhadap kondisi kesehatan.

4. Pastikan Komunikasi Berjalan Lancar

Selain kesehatan fisik, perusahaan juga perlu memastikan karyawan sehat secara mental. Seperti yang diketahui, pekerjaan remote berisiko menimbulkan stres. Penting bagi perusahaan untuk dapat memelihara komunikasi dengan setiap karyawan.

Jika terjadi sesuatu di luar harapan, karyawan dapat sampaikan langsung kepada HRD atau atasan. Alhasil, jalan keluar pun dapat segera dicari agar permasalahan tidak terjadi secara berlarut-larut. Dalam hal ini, karyawan sendiri harus dapat bersikap terbuka agar setiap kendala dalam pekerjaan mudah diketahui.

5. Lakukan Perencanaan yang Matang

Sebelum memulai suatu proyek, misalnya, penting agar atasan memikirkan perencanaan terkait penyelesaian tugas terlebih dahulu. Di dalamnya juga terdapat daftar masalah atau risiko yang mungkin timbul dalam proses penyelesaian kerja. Jadi, dapat dibuatkan solusi juga demi menjaga kelancaran kerja. 

Misalnya, divisi pemasaran. Sebelum mengunjungi outlet untuk menawarkan produk, alangkah baiknya untuk membuat daftar outlet yang akan dikunjungi. Lengkap dengan alamatnya, jadi kemungkinan untuk kesasar dan tidak tercapainya target dapat diminimalisir.

6. Buat Batasan Tertentu

Jam kerja karyawan remote mungkin lebih panjang daripada karyawan yang bekerja di kantor. Jika jam kerja maksimal adalah 9 jam per hari, karyawan remote bisa bekerja belasan jam. Bahkan tengah malam pun bisa diminta untuk mengirimkan data tertentu untuk bahan meeting pada hari esok.

Ada baiknya perusahaan membuat batasan terkait jam kerja untuk meminimalisir jumlah karyawan yang jatuh sakit. Pastikan karyawan tidak bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu. Agar tidak mengganggu target, perusahaan dapat membuat kesepakatan terkait target yang harus dicapai per hari sebagai bentuk awareness kinerja dari karyawan itu sendiri. 

7. Memantau Karyawan

Tips terakhir adalah memantau kondisi kesehatan karyawan. Sebab, esensi dari tercapainya target kerja sejatinya tidak menjadi memuaskan kalau ternyata banyak karyawan yang jatuh sakit. Jadi orientasinya tidak hanya sebatas hasil, tapi juga terhadap proses kerja.

Jika ada karyawan yang tidak masuk, mintalah pihak HRD untuk menghubungi karyawan yang bersangkutan. Jika karyawan butuh obat, HRD bisa segera urus dan kirimkan ke alamat karyawan. Mulai dari awal kerja remote sampai akhir, pemantauan perlu terus dilakukan dan terus jaga komunikasi agar berjalan baik.

Tetap Adakan Kerja dari Kantor untuk Menjaga Silaturahmi

Bekerja remote bukan hal baru lagi di dunia kerja sejak pandemi yang terjadi tahun 2020 silam. Meski sudah terbiasa dengan kenyamanan kerja remote, perusahaan tetap perlu untuk mengadakan kerja dari kantor. Dengan tujuan untuk memaksimalkan komunikasi dan tujuan yang ingin dicapai.

Bekerja dari kantor dipercaya dapat meminimalisir adanya miskomunikasi yang dapat merugikan karyawan maupun perusahaan. Di sisi lain, kerja dari kantor juga dapat menjaga silaturahmi dan meningkatkan bonding sesama karyawan. Dengan demikian, kenyamanan kerja dapat tercipta karena lingkungan kerjanya sehat. Untuk mendapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik, Anda bisa langsung daftar lewat formulir di bawah ini ya. Salam Sehat!