10 Tips Remote Working yang Hemat

woman having coffee while using laptop
Photo by Vlada Karpovich on Pexels.com

10 Tips Remote Working yang Hemat

Sistem kerja dari rumah atau Working From Home (WFH) bukan hal yang baru lagi, khususnya saat pandemi terjadi. Banyak perusahaan memberlakukan sistem ini untuk menunjang kegiatan operasional, sehingga bisnis tetap berjalan seperti biasa. Alhasil, perusahaan tetap mendapatkan keuntungan untuk menggaji karyawan dan membayar kebutuhan yang berkaitan dengan perusahaan.

Dari sisi karyawan sendiri, WFH adalah hal yang menyenangkan karena memberikan fleksibilitas tinggi untuk mengatur tempat kerja. Hari ini bisa kerja dari rumah, besok dari kafe, atau lusa dari luar kota. Dengan sistem ini, kejenuhan kerja dari kantor yang selama ini dirasakan menjadi sedikit terobati.

Kebijakan Seputar Kerja Remote

Banyak pro dan kontra terkait keputusan perusahaan yang memberlakukan sistem kerja seperti ini. Beberapa justru menilai bahwa WFH tidak efektif. Sebagian lagi justru mengatakan efektif.

Efektif atau tidaknya tentu sangat bergantung dengan kebijakan masing-masing perusahaan. Kebijakan ini berisi batasan yang perlu ditaati oleh semua pekerja, sehingga tidak mengganggu produktivitas. Adapun kebijakan kerja remote biasanya akan mengatur seputar hal-hal berikut:

  • Siapa saja yang boleh bekerja secara remote?
  • Berapa banyak persentase pekerja yang akan bekerja remote?
  • Berapa banyak persentase pekerja yang bekerja dari kantor?
  • Jam kerja yang diberlakukan selama kerja remote
  • Jadwal meeting untuk membahas hal-hal penting dan mendadak
  • Ekspektasi yang diharapkan dari para pekerja yang bekerja secara remote
  • Peralatan atau fasilitas apa saja yang dibutuhkan agar kerja remote menjadi efektif
  • Jaringan yang aman atau stabil
  • Melacak jam kerja, khususnya pekerja yang dibayar per jam

Sementara alasan diberlakukannya kebijakan untuk kerja remote adalah sebagai berikut.

1. Mengatur Ekspektasi

Kebijakan kerja remote yang diberlakukan perusahaan akan mengatur ekspektasi sesama pekerja. Apabila salah satu di antara pekerja remote dan kantor tidak dapat menghadiri meeting pada waktu yang ditentukan, perusahaan dapat mengetahui alasan. Sementara dari sisi pekerja remote, yang mana akan bisa mengatur waktu kerja sesuai yang telah disepakati bersama.

2. Mengurangi Pengeluaran Perusahaan

Kerja remote sejatinya akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi perusahaan, yaitu mengurangi pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran listrik, air, wifi, dan infrastruktur lain untuk menunjang kinerja karyawan. Penting agar perusahaan dapat menyusun kebijakan terbaik yang dapat dijalankan bersama, sehingga mendatangkan keuntungan maksimal.

Baca Juga: Plus Minus Kerja Remote yang Perlu Diketahui

10 Tips Remote Working yang Hemat

Meskipun menyenangkan, nyatanya kerja remote justru membuat para pekerja menjadi lebih boros. Apakah kamu merasakan hal demikian? Jika ya, berikut ini 10 tips remote working yang sejatinya akan membuat kamu menjadi hemat.

1. Prioritaskan Budget Utama

Selama WFH, setidaknya prioritaskan kebutuhan utama terlebih dahulu. Ada kebutuhan dapur, kesehatan, dan biaya internet. Buatlah daftar barang yang ingin dibelanjakan agar pengeluaran sesuai budget yang ditetapkan.

Tahan diri untuk membeli barang-barang di luar daftar, karena inilah yang membuat pengeluaran bengkak tanpa disadari. Jika ada budget lebih, kamu boleh membeli barang yang diinginkan. Tapi, tetap fokus pada apa yang menjadi kebutuhan hidup terlebih dahulu.

2. Alokasikan Dana dengan Bijak

Pengeluaran yang seharusnya tidak banyak, seperti listrik kemungkinan akan meningkat selama kamu bekerja dari rumah. Akibatnya, tagihan listrik menjadi bengkak. Hal yang sama juga berlaku untuk kebutuhan lain, seperti internet, gas, dan beberapa kebutuhan primer lain.

Untuk mengatasi meningkatnya pengeluaran, buatlah alokasi dana dengan bijak. Budget yang harusnya untuk transportasi dapat kamu aplikasikan untuk kebutuhan primer. Dengan demikian, alokasi untuk kebutuhan lain menjadi tidak terganggu.

3. Analisis Pengeluaran Tiap 2 Minggu

Agar tidak boros selama kerja remote, sebaiknya masak makanan sendiri. Maka dari itu, rencanakan menu makanan yang diinginkan selama 2 minggu ke depan untuk memudahkan analisis pengeluaran. Tidak perlu ribet, yang penting makanannya sehat dan bergizi.

Analisis per 2 minggu membantu menghindari pengeluaran yang tidak diinginkan. Ketika kamu melihat adanya alokasi untuk barang-barang di luar kebutuhan, kamu bisa evaluasi agar hal ini tidak terjadi lagi pada 2 minggu ke depan dan seterusnya. Sementara untuk yang suka jajan, kamu bisa buat stok jajanan secukupnya di rumah agar tidak tergiur untuk jajan di luar.

4. Hindari Belanja yang Tidak Perlu

Pada dasarnya, hampir semua orang suka belanja. Namun, kamu perlu mengontrol hal ini agar gaji bulanan cukup untuk mengcover semua kebutuhan selama satu bulan. Alhasil, kamu tetap bisa makan enak dan memenuhi semua kebutuhan dengan baik.

Fokuslah pada daftar barang belanjaan yang telah dibuat sebelumnya. Jika muncul keinginan untuk belanja, segera distract keinginan tersebut dengan kegiatan yang produktif. Misalnya, membaca, menonton, memasak, mendengarkan musik, dan lain sebagainya.

5. Aturlah Tempat Kerja Senyaman Mungkin

Rasa bosan kerap kali muncul mengingat pemandangan yang dilihat setiap hari cuma sebatas kamar tidur, ruang tamu, dan rumah. Untuk menghindari hal ini, aturlah tempat kerja senyaman mungkin. Cara ini akan membantu untuk mengurangi kecenderungan bekerja di luar rumah, sehingga budget tetap terkendali.

Kamu bisa ubah tata letak perabotan yang ada di kamar, tambahkan lukisan, atau pernak-pernik lain yang membuat suasana kamar menjadi lebih hidup. Kamu bisa cari ide kamar-kamar estetik via sosial media atau Pinterest. Kemudian, sesuaikan dengan luas ruang yang kamu miliki agar hasilnya memuaskan, sesuai apa yang diinginkan.

6. Manfaatkan Cashback

Banyak promo maupun cashback yang bisa dimanfaatkan untuk menghemat pengeluaran. Saat berbelanja, misalnya, kamu bisa tanyakan kepada kasir tentang promo pembayaran yang berlangsung. Begitu pula saat ingin bekerja dari kafe atau restoran tertentu.

Manfaatkan cashback dengan cermat, yaitu sesuai kebutuhan saja. Hal ini akan membantu kamu untuk tetap patuh pada budget yang ada. Sehingga kehidupan di akhir bulan masih tetap aman.

7. Jangan Ragu untuk Belanja Online

Selain hemat waktu dan energi, belanja online dapat menghemat pengeluaran. Tidak dapat dipungkiri kalau harga barang kebutuhan sehari-hari di situs belanja online bisa lebih murah daripada belanja langsung di supermarket. Kamu bisa bandingkan harganya sebelum berbelanja.

Jika ingin belanja online, pastikan kamu belanja di situs yang sudah terpercaya. Misalnya, untuk ikan, sayur-sayuran, atau buah yang masih dalam kondisi segar. Sementara untuk bahan makanan yang dibungkus, masih memiliki tanggal kadaluarsa yang sama.

8. Hindari Entertainment yang Berlebihan

Jika kamu memilih kerja remote dari rumah, pasti sering merasa bosan. Ujung-ujungnya butuh hiburan untuk menghilangkan rasa bosan tersebut. Hiburan tersebut tentu butuh biaya yang otomatis akan menambah pengeluaran bulanan.

Sebenarnya sah-sah saja, tapi pastikan persentasenya proporsional. Dalam arti tidak lebih besar dari kebutuhan utama. Bagaimanapun kebutuhan utama harus lebih diutamakan karena sangat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas kerja.

9. Siapkan Biaya Tak Terduga

Meskipun saat ini kerjanya secara remote, tapi alokasi untuk kebutuhan tidak terduga tetap harus dipikirkan. Namanya tak terduga, bisa terjadi kapan saja dengan nominal yang tidak disangka-sangka. Kebutuhan ini dapat berupa patungan ulang tahun teman sekantor, hadiah pernikahan, atau hadiah untuk kelahiran anak.

Di sisi lain, biaya ini juga meliputi hal-hal tak terduga yang terjadi pada kamu. Misalnya, biaya perbaikan peralatan elektronik, biaya berobat, hingga kerusakan kendaraan. Sisihkan setidaknya 10% dari total pemasukan agar hidupmu menjadi lebih tenang.

10. Tetap Investasi

Meskipun sedang kerja remote, namanya investasi tetap jalan. Setidaknya sisihkan 10% dari gaji bulanan untuk dialokasikan ke rekening investasi. Kamu bisa mulai investasi dari smartphone, jadi tidak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi lagi.

Kamu bisa pilih instrumen investasi yang pas untukmu. Ada deposito, reksa dana, saham, atau obligasi. Pilih yang sesuai dengan profil investasi, jadi kamu bisa menerima apapun risiko dari investasi tersebut.

Prioritaskan Kerja dari Rumah Biar Hemat

Selama perusahaan memberlakukan kerja remote, sebaiknya prioritaskan kerja dari rumah kalau ingin menekan pengeluaran. Kerja dari rumah tetap akan menyenangkan asal kamu bisa menciptakan suasana kerja yang kondusif. Tentunya sesuai dengan suasana yang paling kamu sukai.

Andai kata kamu ingin bekerja dari coffee shop, sebaiknya sisihkan dulu budget untuk aktivitas ini setiap bulan. Dengan demikian, kamu tidak perlu mengambil budget kebutuhan lain yang tentunya akan baik membuat finansialmu menjadi lebih sehat. Semoga bermanfaat!

Untuk bisa melindungi karyawan Anda dimanapun mereka berada, dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik dengan bisa langsung daftar lewat formulir di bawah ini.

1 comment

Comments are closed.