9 Tips Agar Remote Working Tetap Produktif

9 Tips Agar Remote Working Tetap Produktif

Remote working adalah sistem kerja yang menjadi alternatif bagi sebagian besar perusahaan di masa pandemi. Namun, beberapa perusahaan masih menerapkan sistem ini sampai sekarang. Dengan harapan agar kemudahan ini menambah semangat karyawan untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang diberikan.

Meski terlihat menyenangkan, bekerja di luar kantor sering dihadapkan dengan berbagai gangguan yang membuat kerja menjadi tidak fokus. Akibatnya, pekerjaan tidak selesai pada deadline yang sudah ditentukan. Hal ini membuat performa karyawan menurun yang otomatis akan mempengaruhi peluangnya untuk dipromosikan di perusahaan. 

Tantangan Remote Working yang Sering Terjadi

Jika dibandingkan dengan kerja dari kantor, remote working justru mempunyai tantangan tersendiri. Tantangan ini akan mempengaruhi kinerja tim secara keseluruhan. Adapun tantangan yang sering dihadapi, di antaranya.

1. Produktivitas Gampang Terkuras

Mengingat remote working bebas pantauan, sering kali karyawan merasa kurang produktif saat bekerja. Apalagi saat dilanda masalah, produktivitasnya menurun drastis karena tidak ada yang dapat diajak berbicara dan memberi motivasi. Tak heran apabila pressure bekerja remote terkadang lebih berat daripada bekerja dari kantor.

2. Ketidakpercayaan Semakin Meningkat

Tantangan ini sering kali terjadi pada karyawan baru. Penyebabnya karena karyawan tersebut belum benar-benar paham tentang alur pekerjaannya, sehingga ia kurang pede saat ingin bekerja sendiri. Ketika ia disalahkan karena tidak bekerja dengan benar, rasa ketidakpercayaan diri pun semakin meningkat yang secara tidak langsung menumbuhkan kecemasan.

3. Teknologi yang Kurang Memadai

Teknologi yang kurang memadai dapat mempengaruhi produktivitas kerja seluruh karyawan. Sebut saja koneksi internet buruk yang dapat mengganggu jalannya rapat harian. Ketika hasil kerja tidak efektif, muncullah rasa cemas yang jika meningkat dapat menimbulkan stres.

4. Rentan Terhadap Miskomunikasi

Mengingat kerjanya jarak jauh, remote working sangat rentan terhadap miskomunikasi. Hal ini karena tantangan komunikasi virtual lebih banyak daripada komunikasi langsung. Jika tidak segera diselesaikan, masalah menjadi berlarut-larut yang justru dapat menimbulkan perselisihan antar sesama karyawan.

9 Tips Sukses Ciptakan Remote Working

Bayang-bayang penilaian jelek di akhir tahun dapat disiasati kalau karyawan mau menciptakan suasana remote working yang produktif. Bagaimana caranya? Simak dalam 9 tips berikut ini, ya!

1. Jadwalkan Kegiatan Harian

Salah satu hal yang amat menyenangkan dari remote working adalah dapat menjadwalkan waktu kerja sesuai keinginan sendiri. Pilihlah waktu kerja yang paling produktif agar semua pekerjaan dapat diselesaikan dengan hasil maksimal. Bisa di pagi hari atau siang hari.

Tuliskan to do list atau jadwal kegiatan sebagai pedoman saat bekerja. Daftar ini akan membantumu bekerja produktif, jadi tidak perlu kerja sampai larut malam. Alhasil, work life balance yang diimpikan selama ini dapat terwujud saat remote working.

2. Komunikasi yang Baik dengan Tim

Sebagai individu yang bekerja dari jarak jauh, penting untuk membangun komunikasi yang baik, khususnya dengan tim. Usahakanlah untuk bertanya tentang perkembangan kerja tim secara berkala. Jika kerjanya masih jauh dari target, kamu dan anggota tim dapat membuat strategi kerja yang baru agar target tersebut tercapai pada waktu yang sudah ditentukan.

Jangan ragu untuk mengadakan meeting online khusus tim. Lakukan sekali atau dua kali dalam seminggu untuk memantau perkembangan kinerja satu sama lain. Jika ada yang tertinggal, sesama anggota dalam tim dapat membantu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

3. Siapkan Semua Perlengkapan yang Dibutuhkan

Saat ini, banyak perlengkapan atau tools yang dapat digunakan untuk memudahkan remote working. Ada tools untuk chatting, seperti  Telegram, Slack, Whatsapp, dan Google Meets. Aplikasi video konferensi menggunakan Zoom atau Google Hangouts. 

Pastikan tools atau perlengkapan ini sudah disiapkan sebelum kerja remote dimulai. Jangan lupa untuk menambahkan ID satu sama lain demi kemudahan komunikasi. Dengan demikian, terjadinya miskomunikasi dapat diminimalisir sebaik mungkin.

4. Luangkan Waktu untuk Istirahat

Waktu istirahat dipercaya dapat membantu meningkatkan produktivitas. Manfaatkan waktu saat jam makan siang sebaik mungkin untuk mengistirahatkan pikiran dari masalah kerjaan yang cukup mengganggu. Misalnya, dengan makan siang, mendengarkan musik, atau menonton video game.

Kamu juga bisa menyelingi jam istirahat di tengah-tengah waktu kerja. Gunakan teknik podomoro, yaitu teknik memecah pekerjaan ke dalam beberapa interval dengan durasi waktu 25 menit. Kemudian, istirahatlah dengan durasi pendek menggunakan hitungan timer.

5. Siapkan Tempat Ternyaman

Sistem kerja remote membebaskan kamu untuk bekerja dari mana saja yang diinginkan. Maka dari itu, pilihlah tempat kerja yang nyaman, rapi, dan kondusif. Intinya, sesuai dengan vibe kamu agar tetap bisa fokus selama bekerja.

Jika memilih untuk bekerja dari rumah, pastikan kamu mempunyai satu ruangan kerja khusus. Perhatikan pencahayaan di ruangan tersebut, karena ini sangat mempengaruhi kenyamanan kerja. Tidak lupa untuk memperhatikan koneksi internet agar semua pekerjaan tidak terganggu. 

6. Kurangi Chatting dengan Teman di Luar Kantor

Remote working secara tidak langsung memberi kebebasan bagi kamu untuk melakukan apapun sewaktu bekerja. Meski demikian, kamu tetap harus memprioritaskan pekerjaan. Hal-hal di luar kerjaan, seperti chatting dengan teman sepermainan bisa dikurangi agar tidak merusak fokus saat bekerja.

Pengecualian jika chatting-an dengan sesama tim atau orang-orang di perusahaan. Karena topik yang dibicarakan otomatis seputar pekerjaan atau hal-hal yang masih berhubungan. Fokus selama bekerja membuat pekerjaan cepat selesai, sehingga rasa burn out dapat diminimalisir. 

7. Dedikasikan Diri untuk Mencapai Tujuan

Dedikasi merupakan salah satu hal penting dalam dunia profesional. Hal ini sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan dalam mencapai suatu tujuan. Di sini kamu perlu mendedikasikan diri untuk sungguh-sungguh dalam bekerja, sehingga tujuan apapun yang telah ditentukan sejak awal dapat tercapai dengan maksimal.

Meskipun tidak ada yang memperhatikan karena bekerja secara remote, kamu harus bertanggung jawab atas tugas yang diberikan. Ini adalah bukti bahwa kamu bisa jadi karyawan yang diandalkan. Mudah-mudahan pengorbanan yang dilakukan suatu saat akan membuahkan hasil baik untuk perkembangan karir, misalnya promosi jabatan atau penyesuaian gaji.

8. Berikan Reward pada Diri Sendiri

Perlu diketahui bahwa tidak ada kerja yang enak, baik itu bekerja dari kantor atau remote. Semua butuh pengorbanan. Mulai dari waktu, tenaga, pikiran, dan uang yang jumlahnya tidak sedikit.

Ketika kamu berhasil mencapai tujuan kerja, tidak ada salahnya untuk memberikan reward bagi diri sendiri. Bentuknya tidak selalu harus berupa membeli gadget baru atau traveling, tapi bisa juga dengan traktir diri sendiri untuk makan enak. Cukup sederhana, tapi hal ini ampuh untuk meningkatkan semangat kerja.

9. Jadikan Sebagai Rutinitas

Bekerja dari rumah atau di luar kantor bukanlah penghalang bagi kamu untuk membuat segala aturan tentang bekerja produktif. Justru kamu perlu membuat aturan tertentu sebagai penyeimbang antara kehidupan profesional dan pribadi, sehingga tidak ada yang timpang. Apapun tujuan yang ingin dicapai, semuanya dapat tercapai di dalam hidup.

Mulai dari jam bangun pagi, sarapan, hingga persiapan untuk bekerja. Semuanya harus dijadikan sebagai rutinitas agar kamu semakin terbiasa dengan sistem kerja remote. Jika sudah terbiasa, maka menjalaninya pun jadi lebih enak karena kamu sudah mampu menyesuaikan diri dengan perubahan sistem kerja yang ada.

Baca Juga: 10 Tips Remote Working yang Hemat

Tips Mudah Memantau Remote Working

Sistem kerja remote menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk memantau produktivitas kerja karyawan. Agar produktivitas tersebut terjaga, berikut beberapa tips mudah memantau kerja remote yang bisa dilakukan.

1. Menentukan Jam Kerja Online

Tips pertama adalah menentukan jam kerja online bagi semua karyawan. Misalnya, jam kerja mulai dari jam 09:00 sampai 18:00. Cara ini akan memudahkan perusahaan untuk berkoordinasi dengan karyawan terkait pekerjaan, sehingga pekerjaan cepat terselesaikan.

2. Membuat Meeting secara Berkala

Tidak ada salahnya untuk membuat meeting secara berkala, misalnya sekali atau dua kali dalam seminggu. Meeting ini berlaku untuk tim di dalam satu divisi. Topik yang dibahas seputar kendala dalam bekerja hingga progres kerja. 

3. Mengelola Ekspektasi

Cobalah untuk mengelola ekspektasi sewaktu bekerja. Dalam arti, kamu harus tahu mengukur kecepatan kerja antara tim atau divisi agar tidak berekspektasi terlalu tinggi. Cara ini akan membantu tim untuk menentukan fokus kerja, sehingga revisi demi revisi dapat diminimalisir dengan baik.

Kelola Waktu dengan Baik Selama Kerja Remote

Bekerja remote memiliki kelebihan dan kekurangan, tapi overall menjadi salah satu sistem kerja yang menyenangkan. Kuncinya asal kamu mampu mengelola waktu dengan baik, sehingga target kerja yang ditentukan dapat diselesaikan tepat waktu. Kamu juga bisa gunakan tips sukses remote working di atas agar kerjanya jadi lebih maksimal. Selamat mencoba!

Untuk bisa melindungan karyawan Anda dimanapun mereka berada, dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik dengan bisa langsung daftar lewat formulir di bawah ini.

Plus Minus Kerja Remote yang Perlu Diketahui

Plus Minus Kerja Remote yang Perlu Diketahui

Sistem kerja saat ini bisa dibilang lebih menyenangkan daripada sebelumnya. Jika dulu karyawan harus bekerja dari kantor, kini justru dapat bekerja secara remote dari rumah atau coffee shop. Sistem ini mulai berlaku sejak pandemi yang melanda seluruh dunia pada tahun 2020 silam, termasuk Indonesia.

Meski menyenangkan, kerja remote memiliki plus minus masing-masing. Tak heran apabila sebagian perusahaan tidak menerapkannya. Dengan alasan kurangnya efisiensi dan efektivitas saat bekerja. 

Apa Itu Kerja Remote?

Kerja remote adalah konsep kerja yang memperbolehkan seluruh karyawan untuk bekerja di lingkungan luar kantor, seperti coffee shop, restoran, rumah, hotel, dan lainnya. Konsep ini telah diterapkan di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an silam. Akhirnya semakin populer sejak terjadi pandemi. 

Namun, tidak semua perusahaan menerapkan sistem kerja remote. Ada perusahaan yang kerja remote secara total, ada juga yang secara berkala. Semuanya tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. 

Sistem kerja remote menggunakan sistem komunikasi jarak jauh untuk mendapatkan seluruh informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. Hasilnya tak kalah maksimal kalau dibandingkan dengan bekerja dari kantor. Maka tak heran kalau sistem kerja remote digadang-gadang akan menjadi konsep kerja di masa depan nantinya.

Kelebihan Sistem Kerja Remote

Mengapa banyak karyawan bahagia dengan kebijakan kerja remote? Hal ini tidak lepas dari berbagai kelebihan yang bisa didapatkan. Adapun kelebihan kerja remote, antara lain.

1. Fleksibilitas Tinggi

Kerja remote memungkinkan karyawan untuk bekerja di mana saja. Bisa di rumah, cafe, co-working space, atau tempat lain yang diinginkan. Karyawan dapat memilih tempat mana saja yang membuatnya nyaman saat bekerja, sehingga target pekerjaan harian tercapai. 

2. Punya Banyak Waktu Bersama Keluarga

Sebagian besar karyawan yang bekerja remote memilih untuk bekerja dari rumah. Alhasil, ia memiliki banyak waktu bersama keluarga tercinta. Ia dapat berkomunikasi, berkumpul, maupun berbagi dengan keluarga untuk mempererat kekeluargaan.

3. Hidup Menjadi Seimbang

Jam dan tempat kerja yang fleksibel membuat karyawan dapat menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan kehidupan profesionalnya. Hal ini terjadi karena karyawan dapat mengatur kapan harus bekerja, berolahraga, menyelesaikan pekerjaan rumah, menekuni hobi, hingga bersantai. Keseimbangan ini membuat karyawan bebas dari stres, sehingga kemungkinan untuk jatuh sakit pun sangat kecil. 

4. Banyak yang Bisa Dihemat

Mulai dari waktu, tenaga, dan biaya yang biasa dikeluarkan saat bekerja dari kantor dapat dihemat. Semua kebutuhan pada hari tersebut dapat disiapkan sendiri di rumah agar tetap bertenaga saat bekerja. Alhasil, budget untuk biaya tertentu dapat dialokasikan untuk membiayai kebutuhan lain. 

5. Mampu Melakukan Pekerjaan Multi

Karyawan yang memiliki pekerjaan sampingan, seperti freelance dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik tanpa mengganggu pekerjaan kantor. Ini karena waktu yang biasanya dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk bekerja freelance. Alhasil, karyawan mampu mendapatkan pundi-pundi rupiah yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kelemahan Sistem Kerja Remote

Di samping kelebihan kerja remote, terdapat pula beberapa kelemahannya. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan maupun karyawan yang ingin bekerja di mana saja. Adapun kelemahan sistem kerja remote, antara lain.

1. Terlalu Banyak Distraksi

Hal ini sering terjadi saat bekerja secara remote, meskipun kerjanya dari tempat favorit. Misalnya saat mau mulai bekerja, tiba-tiba ada paket datang, muncul keinginan untuk bermain game atau mendengarkan musik. Kebiasaan untuk bermalas-malasan juga sering muncul, sehingga target kerja dalam satu hari menjadi tidak tercapai.

2. Rentan Terjadi Miskomunikasi

Menyampaikan sesuatu, khususnya yang berkaitan dengan prosedur lebih enak secara langsung. Tak heran apabila kerja remote sering menyebabkan terjadinya miskomunikasi yang akan mempengaruhi hasil kerja. Untuk itu, penyampaian secara detail sangat diperlukan agar pihak yang menerima informasi paham tentang apa yang disampaikan.

3. Masalah Kepercayaan

Mengingat tempat kerja berbeda-beda, maka produktivitas kerja karyawan pun sulit dinilai. Bahkan tidak sedikit atasan yang mengira karyawan tidak bekerja. Salah satu alasannya kemungkinan karena karyawan tidak fast respon saat di chat atau ditelepon. 

4. Produktivitas Kerja Menurun

Jika karyawan tidak mampu membuat skala prioritas kerja, maka produktivitas kerja otomatis menurun. Target kerja harian yang biasanya tercapai menjadi tidak tercapai, karena banyaknya distraksi. Hal ini akan mempengaruhi penilaian kinerja tahunan yang berdampak pada peluang karir dan besarnya bonus yang diterima. 

Baca Juga: 10 Tips Remote Working yang Hemat

Tips Agar Kerja Remote Menjadi produktif

Jangankan dari rumah, dari kantor pun karyawan ingin agar kerjanya produktif. Kurangnya kebebasan dalam berekspresi dan berkomunikasi sering menyebabkan karyawan merasa terisolasi dan kurang produktif. Untuk mengatasinya, lakukan beberapa tips kerja remote produktif berikut ini.

1. Memprioritaskan Pekerjaan

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah membuat visi yang jelas terkait hal-hal yang ingin dicapai dalam sehari. Asosiasikan dengan aksi nyata lengkap dengan fasilitas yang mendukung, sehingga tujuan dapat tercapai. Hal ini dapat dibicarakan dengan tim melalui meeting perencanaan proyek, agar semuanya dapat berkontribusi memberikan insight masing-masing.

Setelah itu, buatlah daftar prioritas kerja. Daftar ini adalah acuan saat bekerja, sehingga karyawan dapat mengedepankan tugas yang penting terlebih dahulu. Setelah itu, baru beranjak ke tugas lainya.

2. Buat Papan Visualiasi yang Menarik

Untuk setiap poin yang berhasil dirangkum dalam meeting, sebaiknya simpan dalam catatan khusus yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan, dan di mana saja. Banyak pilihan penyimpanan berbasis cloud yang tersedia saat ini, jadi karyawan bisa pilih salah satu yang terbaik. Beberapa cloud menawarkan board atau papan visualisasi dengan tampilan menarik.

Nah, yang menarik seperti ini bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan mood saat bekerja. Perbaharui board ini secara berkala sesuai daftar kerja yang ingin dijadikan prioritas. Dengan demikian, informasi di dalamnya dapat dijadikan sumber informasi bagi karyawan lain dalam satu tim.

3. Buatkan Checkpoint Kerja

Setelah membuat rangkuman terkait poin-poin yang ingin dicapai, selanjutnya adalah membuat checkpoint atau disebut rapat harian. Pelihara situasi yang kondusif agar rapat dapat berjalan dengan baik. Di sisi lain, pastikan koneksi internet stabil, sehingga informasi dapat disampaikan dengan jelas.

Agar meeting berjalan lancar, jangan lupa untuk membuat template rapat yang berisi beberapa pertanyaan. Misalnya, tentang rencana kerja hari ini atau pencapaian hari kemarin. Hal ini akan memudahkan pemantauan kerja karyawan, sehingga stigma karyawan malas-malasan saat bekerja dapat dihilangkan.

4. Adakan Diskusi Santai Secara Berkala

Beberapa topik sejatinya membutuhkan waktu diskusi yang lebih lama dari biasanya. Khusus untuk hal-hal yang berada di luar checkpoint harian, maka bisa dibahas dalam meeting terpisah. Agendakan diskusi lanjutan untuk membahas topik-topik tertentu, sehingga karyawan dapat menyampaikan idenya secara bebas terhadap hal yang perlu.

Diskusi dapat dilakukan secara remote atau bertatap muka di coffee shop atau co-working space. Intinya, pilih tempat diskusi yang santai dan minim distraksi agar diskusi bisa berjalan maksimal. Hasil terbaik pun bisa didapatkan demi perkembangan kinerja tim.

5. Selalu Berada dalam Zona Kerja

Tips terakhir yang tak kalah penting adalah memastikan diri berada dalam zona kerja. Mau kerja di mana saja, pastikan ada satu tempat yang membuat kerja menjadi nyaman dan tetap produktif. Sehingga target-target kerja yang dibuat dapat tercapai, bahkan lebih cepat dari waktu yang diprediksikan. 

Jika karyawan butuh fasilitas atau peralatan yang dapat membuat fokus kerja meningkat, apa salahnya disiapkan. Misalnya, musik yang slow, tanaman hias, atau apapun yang membuat kerja menjadi produktif. Hindari kebiasaan kerja sambil tiduran atau menonton film, karena ini justru membuat kinerja lambat dan tidak produktif.

Kerja Remote Tetap Harus Perhatikan Kesehatan

Bekerja remote memiliki plus minus juga, jadi tidak selamanya enak. Jika karyawan tidak mampu mengatur waktu kerja dengan baik dan tidak disiplin, sistem kerja remote justru menjadi malapetaka. Selain tidak tercapainya target kerja harian, karyawan juga rentan jatuh sakit.

Penting untuk memaksimalkan waktu kerja dengan baik, yaitu dengan fokus selama bekerja sehingga kemungkinan kerja overtime dapat diminimalisir. Bagaimanapun juga, masalah kesehatan karyawan tetap harus diperhatikan karena ini akan mempengaruhi produktivitas kerja. Selain tidur yang cukup, konsumsi juga makanan sehat dan bergizi agar tubuh mendapat asupan yang baik.

Untuk bisa melindungan karyawan Anda dimanapun mereka berada, dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik dengan bisa langsung daftar lewat formulir di bawah ini.

10 Tips Remote Working yang Hemat

10 Tips Remote Working yang Hemat

Sistem kerja dari rumah atau Working From Home (WFH) bukan hal yang baru lagi, khususnya saat pandemi terjadi. Banyak perusahaan memberlakukan sistem ini untuk menunjang kegiatan operasional, sehingga bisnis tetap berjalan seperti biasa. Alhasil, perusahaan tetap mendapatkan keuntungan untuk menggaji karyawan dan membayar kebutuhan yang berkaitan dengan perusahaan.

Dari sisi karyawan sendiri, WFH adalah hal yang menyenangkan karena memberikan fleksibilitas tinggi untuk mengatur tempat kerja. Hari ini bisa kerja dari rumah, besok dari kafe, atau lusa dari luar kota. Dengan sistem ini, kejenuhan kerja dari kantor yang selama ini dirasakan menjadi sedikit terobati.

Kebijakan Seputar Kerja Remote

Banyak pro dan kontra terkait keputusan perusahaan yang memberlakukan sistem kerja seperti ini. Beberapa justru menilai bahwa WFH tidak efektif. Sebagian lagi justru mengatakan efektif.

Efektif atau tidaknya tentu sangat bergantung dengan kebijakan masing-masing perusahaan. Kebijakan ini berisi batasan yang perlu ditaati oleh semua pekerja, sehingga tidak mengganggu produktivitas. Adapun kebijakan kerja remote biasanya akan mengatur seputar hal-hal berikut:

  • Siapa saja yang boleh bekerja secara remote?
  • Berapa banyak persentase pekerja yang akan bekerja remote?
  • Berapa banyak persentase pekerja yang bekerja dari kantor?
  • Jam kerja yang diberlakukan selama kerja remote
  • Jadwal meeting untuk membahas hal-hal penting dan mendadak
  • Ekspektasi yang diharapkan dari para pekerja yang bekerja secara remote
  • Peralatan atau fasilitas apa saja yang dibutuhkan agar kerja remote menjadi efektif
  • Jaringan yang aman atau stabil
  • Melacak jam kerja, khususnya pekerja yang dibayar per jam

Sementara alasan diberlakukannya kebijakan untuk kerja remote adalah sebagai berikut.

1. Mengatur Ekspektasi

Kebijakan kerja remote yang diberlakukan perusahaan akan mengatur ekspektasi sesama pekerja. Apabila salah satu di antara pekerja remote dan kantor tidak dapat menghadiri meeting pada waktu yang ditentukan, perusahaan dapat mengetahui alasan. Sementara dari sisi pekerja remote, yang mana akan bisa mengatur waktu kerja sesuai yang telah disepakati bersama.

2. Mengurangi Pengeluaran Perusahaan

Kerja remote sejatinya akan mendatangkan keuntungan tersendiri bagi perusahaan, yaitu mengurangi pengeluaran bulanan. Misalnya, pengeluaran listrik, air, wifi, dan infrastruktur lain untuk menunjang kinerja karyawan. Penting agar perusahaan dapat menyusun kebijakan terbaik yang dapat dijalankan bersama, sehingga mendatangkan keuntungan maksimal.

Baca Juga: Plus Minus Kerja Remote yang Perlu Diketahui

10 Tips Remote Working yang Hemat

Meskipun menyenangkan, nyatanya kerja remote justru membuat para pekerja menjadi lebih boros. Apakah kamu merasakan hal demikian? Jika ya, berikut ini 10 tips remote working yang sejatinya akan membuat kamu menjadi hemat.

1. Prioritaskan Budget Utama

Selama WFH, setidaknya prioritaskan kebutuhan utama terlebih dahulu. Ada kebutuhan dapur, kesehatan, dan biaya internet. Buatlah daftar barang yang ingin dibelanjakan agar pengeluaran sesuai budget yang ditetapkan.

Tahan diri untuk membeli barang-barang di luar daftar, karena inilah yang membuat pengeluaran bengkak tanpa disadari. Jika ada budget lebih, kamu boleh membeli barang yang diinginkan. Tapi, tetap fokus pada apa yang menjadi kebutuhan hidup terlebih dahulu.

2. Alokasikan Dana dengan Bijak

Pengeluaran yang seharusnya tidak banyak, seperti listrik kemungkinan akan meningkat selama kamu bekerja dari rumah. Akibatnya, tagihan listrik menjadi bengkak. Hal yang sama juga berlaku untuk kebutuhan lain, seperti internet, gas, dan beberapa kebutuhan primer lain.

Untuk mengatasi meningkatnya pengeluaran, buatlah alokasi dana dengan bijak. Budget yang harusnya untuk transportasi dapat kamu aplikasikan untuk kebutuhan primer. Dengan demikian, alokasi untuk kebutuhan lain menjadi tidak terganggu.

3. Analisis Pengeluaran Tiap 2 Minggu

Agar tidak boros selama kerja remote, sebaiknya masak makanan sendiri. Maka dari itu, rencanakan menu makanan yang diinginkan selama 2 minggu ke depan untuk memudahkan analisis pengeluaran. Tidak perlu ribet, yang penting makanannya sehat dan bergizi.

Analisis per 2 minggu membantu menghindari pengeluaran yang tidak diinginkan. Ketika kamu melihat adanya alokasi untuk barang-barang di luar kebutuhan, kamu bisa evaluasi agar hal ini tidak terjadi lagi pada 2 minggu ke depan dan seterusnya. Sementara untuk yang suka jajan, kamu bisa buat stok jajanan secukupnya di rumah agar tidak tergiur untuk jajan di luar.

4. Hindari Belanja yang Tidak Perlu

Pada dasarnya, hampir semua orang suka belanja. Namun, kamu perlu mengontrol hal ini agar gaji bulanan cukup untuk mengcover semua kebutuhan selama satu bulan. Alhasil, kamu tetap bisa makan enak dan memenuhi semua kebutuhan dengan baik.

Fokuslah pada daftar barang belanjaan yang telah dibuat sebelumnya. Jika muncul keinginan untuk belanja, segera distract keinginan tersebut dengan kegiatan yang produktif. Misalnya, membaca, menonton, memasak, mendengarkan musik, dan lain sebagainya.

5. Aturlah Tempat Kerja Senyaman Mungkin

Rasa bosan kerap kali muncul mengingat pemandangan yang dilihat setiap hari cuma sebatas kamar tidur, ruang tamu, dan rumah. Untuk menghindari hal ini, aturlah tempat kerja senyaman mungkin. Cara ini akan membantu untuk mengurangi kecenderungan bekerja di luar rumah, sehingga budget tetap terkendali.

Kamu bisa ubah tata letak perabotan yang ada di kamar, tambahkan lukisan, atau pernak-pernik lain yang membuat suasana kamar menjadi lebih hidup. Kamu bisa cari ide kamar-kamar estetik via sosial media atau Pinterest. Kemudian, sesuaikan dengan luas ruang yang kamu miliki agar hasilnya memuaskan, sesuai apa yang diinginkan.

6. Manfaatkan Cashback

Banyak promo maupun cashback yang bisa dimanfaatkan untuk menghemat pengeluaran. Saat berbelanja, misalnya, kamu bisa tanyakan kepada kasir tentang promo pembayaran yang berlangsung. Begitu pula saat ingin bekerja dari kafe atau restoran tertentu.

Manfaatkan cashback dengan cermat, yaitu sesuai kebutuhan saja. Hal ini akan membantu kamu untuk tetap patuh pada budget yang ada. Sehingga kehidupan di akhir bulan masih tetap aman.

7. Jangan Ragu untuk Belanja Online

Selain hemat waktu dan energi, belanja online dapat menghemat pengeluaran. Tidak dapat dipungkiri kalau harga barang kebutuhan sehari-hari di situs belanja online bisa lebih murah daripada belanja langsung di supermarket. Kamu bisa bandingkan harganya sebelum berbelanja.

Jika ingin belanja online, pastikan kamu belanja di situs yang sudah terpercaya. Misalnya, untuk ikan, sayur-sayuran, atau buah yang masih dalam kondisi segar. Sementara untuk bahan makanan yang dibungkus, masih memiliki tanggal kadaluarsa yang sama.

8. Hindari Entertainment yang Berlebihan

Jika kamu memilih kerja remote dari rumah, pasti sering merasa bosan. Ujung-ujungnya butuh hiburan untuk menghilangkan rasa bosan tersebut. Hiburan tersebut tentu butuh biaya yang otomatis akan menambah pengeluaran bulanan.

Sebenarnya sah-sah saja, tapi pastikan persentasenya proporsional. Dalam arti tidak lebih besar dari kebutuhan utama. Bagaimanapun kebutuhan utama harus lebih diutamakan karena sangat mempengaruhi kesehatan dan produktivitas kerja.

9. Siapkan Biaya Tak Terduga

Meskipun saat ini kerjanya secara remote, tapi alokasi untuk kebutuhan tidak terduga tetap harus dipikirkan. Namanya tak terduga, bisa terjadi kapan saja dengan nominal yang tidak disangka-sangka. Kebutuhan ini dapat berupa patungan ulang tahun teman sekantor, hadiah pernikahan, atau hadiah untuk kelahiran anak.

Di sisi lain, biaya ini juga meliputi hal-hal tak terduga yang terjadi pada kamu. Misalnya, biaya perbaikan peralatan elektronik, biaya berobat, hingga kerusakan kendaraan. Sisihkan setidaknya 10% dari total pemasukan agar hidupmu menjadi lebih tenang.

10. Tetap Investasi

Meskipun sedang kerja remote, namanya investasi tetap jalan. Setidaknya sisihkan 10% dari gaji bulanan untuk dialokasikan ke rekening investasi. Kamu bisa mulai investasi dari smartphone, jadi tidak perlu mengeluarkan biaya untuk transportasi lagi.

Kamu bisa pilih instrumen investasi yang pas untukmu. Ada deposito, reksa dana, saham, atau obligasi. Pilih yang sesuai dengan profil investasi, jadi kamu bisa menerima apapun risiko dari investasi tersebut.

Prioritaskan Kerja dari Rumah Biar Hemat

Selama perusahaan memberlakukan kerja remote, sebaiknya prioritaskan kerja dari rumah kalau ingin menekan pengeluaran. Kerja dari rumah tetap akan menyenangkan asal kamu bisa menciptakan suasana kerja yang kondusif. Tentunya sesuai dengan suasana yang paling kamu sukai.

Andai kata kamu ingin bekerja dari coffee shop, sebaiknya sisihkan dulu budget untuk aktivitas ini setiap bulan. Dengan demikian, kamu tidak perlu mengambil budget kebutuhan lain yang tentunya akan baik membuat finansialmu menjadi lebih sehat. Semoga bermanfaat!

Untuk bisa melindungi karyawan Anda dimanapun mereka berada, dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik dengan bisa langsung daftar lewat formulir di bawah ini.