Tips Perusahaan Menjamin Kesehatan Karyawan di Kantor
Menjamin kesehatan karyawan yang bekerja di kantor otomatis lebih mudah daripada karyawan remote. Hal yang wajar mengingat tempat kerja karyawan remote berbeda-beda. Hari ini mungkin bekerja dari rumah, tapi besok bekerja dari cafe tertentu.
Untuk memastikan karyawan tetap sehat, perusahaan akan memberikan jaminan kesehatan tertentu. Bagaimanapun juga, kesehatan karyawan menjadi tanggung jawab perusahaan. Dengan demikian, citra kesehatan perusahaan tetap terjaga dan tidak menimbulkan kerugian finansial dalam jangka panjang.
Apa Saja Program Kesehatan Bagi Karyawan?

1. Program Kesehatan Pemerintah
Program kesehatan pemerintah ini sifatnya wajib diberikan kepada seluruh karyawan, baik yang statusnya karyawan tetap maupun kontrak. Programnya berupa BPJS Kesehatan. Jaminan ini terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, kematian, dan jaminan hari tua.
2. Program Kesehatan Swasta
Jika program kesehatan pemerintah sifatnya wajib, program kesehatan swasta tidak demikian. Program ini biasanya diberikan kepada karyawan tertentu yang telah menduduki level tinggi di perusahaan, seperti supervisor, manajer, dan direksi. Manfaat yang diberikan berbeda-beda sesuai dengan level jabatan.
Jenis Manfaat Program Kesehatan
Penyertaan program kesehatan tentu memberikan sejumlah manfaat bagi karyawan yang bekerja di perusahaan. Adapun manfaat yang ada di dalamnya, antara lain.
1. Manfaat Rawat Inap
Manfaat ini biasanya diberikan kepada karyawan yang menderita penyakit serius dan perlu perawatan intens dari dokter. Manfaat ini mencakup beberapa tindakan medis yang telah disepakati. Biaya perawatan inap akan ditanggung oleh perusahaan, mulai dari awal masuk sampai karyawan pulih.
2. Manfaat Rawat Jalan
Terdapat pula manfaat rawat jalan berupa konsultasi atau penebusan obat-obatan tertentu di apotek, klinik, maupun rumah sakit tertentu. Biaya yang muncul dari rawat jalan dapat diklaim ke perusahaan. Biasanya menggunakan sistem reimburse, jadi karyawan bayar biayanya secara mandiri terlebih dahulu, lalu bon akan diberikan kepada HRD perusahaan.
3. Manfaat Kelahiran
Manfaat yang satu ini diberikan kepada karyawan wanita yang sudah menikah. Seperti dua manfaat di atas, manfaat ini diberikan berdasarkan kesepakatan antara karyawan dan perusahaan. Manfaatnya berupa biaya persalinan hingga rawat inap sampai karyawan keluar dari rumah sakit.
4. Santunan Kematian
Manfaat terakhir adalah santunan kematian yang diberikan kepada karyawan yang meninggal dunia. Santunan ini akan diberikan kepada keluarga yang ditinggalkan sebagai ucapan terima kasih atas pengabdian karyawan selama bekerja di perusahaan. Santunan diharapkan dapat membantu keluarga dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari pasca ditinggalkan.
Program Kesehatan yang Dapat Dipertimbangkan

Pengelola perusahaan dapat menunjang kesehatan karyawan dengan memberikan program kesehatan tambahan. Program ini diharapkan dapat membuat karyawan tetap fit dalam bekerja, sehingga kontribusinya maksimal ke perusahaan. Adapun program kesehatan tambahan yang dapat dipertimbangkan, antara lain.
1. Menyediakan Makanan Sehat
Pengelola perusahaan dapat memulai program kesehatan dengan menyediakan makanan sehat. Misalnya, jajanan atau minuman yang mengandung nutrisi dan protein yang cukup. Makanan yang sehat dapat memberikan energi lebih, sehingga produktivitas kerja menjadi bertambah.
2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Bersih
Meskipun kerjanya remote, ada kalanya karyawan juga disuruh untuk datang ke kantor membahas masalah penting. Nah, lingkungan kerja yang bersih membuat karyawan tenang dan nyaman selama bekerja. Di sisi lain, lingkungan bersih juga membantu menjauhkan karyawan dari segala bibit penyakit.
3. Fasilitas Tunjangan Olahraga Rutin
Pemilik perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk memberikan fasilitas olahraga rutin kepada karyawan. Dapat berupa member gym atau fitness, atau sekedar mengadakan olahraga rutin bersama dua kali dalam sebulan. Selain menjaga kesehatan, aktivitas seperti ini dapat meningkatkan bonding di antara sesama karyawan.
Baca Juga: Apa Itu K3? Pengertian, Tujuan, Prinsip, dan Ruang Lingkup
7 Tips Perusahaan Menjaga Kesehatan Karyawan
Lantas, apa saja upaya yang perlu dilakukan perusahaan untuk menjaga kesehatan karyawan? Simak dalam 7 tips berikut ini.
1. Menyertakan Program BPJS Kesehatan
Meskipun statusnya karyawan kontrak dan bekerja remote, karyawan berhak mendapatkan program BPJS Kesehatan dari perusahaan. Jika karyawan belum menjadi anggota, maka perusahaan bisa mengurus kartu keanggotaannya. Jika sudah, perusahaan tinggal membayar iuran sesuai peraturan yang berlaku.
Akan lebih baik lagi kalau perusahaan memberikan program kesehatan tambahan, seperti penyediaan sistem reimburse obat-obatan. Pemakaian atau limit masing-masing karyawan dapat ditentukan sesuai kebijakan. Intinya, bagaimana agar kesehatan karyawan terjamin dalam jangka panjang.
2. Menyediakan Fasilitas Asuransi
Selain program BPJS Kesehatan, perusahaan dapat menyediakan fasilitas asuransi kesehatan karyawan juga. Tidak hanya bagi karyawan yang memiliki level tinggi, tapi juga karyawan level bawah. Tentu dengan manfaat yang berbeda sesuai dengan level jabatan.
Semakin tinggi level, tentu semakin luas manfaat yang diberikan. Sebab, beban kerja yang ditanggung oleh karyawan juga lebih besar. Adanya fasilitas asuransi memberikan ketenangan lebih, sehingga karyawan tidak perlu takut saat jatuh saki
3. Memastikan Pekerja Menjaga Kesehatan dengan Baik
Fleksibilitas pekerja remote sangat tinggi, karena selalu berpindah-pindah tempat kerja. Di sisi lain, mereka juga menentukan jam kerjanya sendiri asalkan setiap harinya mencapai target yang sudah ditetapkan. Di sinilah letak keuntungan bekerja remote.
Namun, sistem kerja remote justru menyusahkan perusahaan untuk memantau kondisi kesehatan karyawan. Maka dari itu, penting untuk membuat pengumuman atau peringatan lewat email tentang informasi seputar kesehatan. Mulai dari menjaga pola makan, intensitas olahraga yang disarankan, dan jenis olahraga yang baik untuk menjaga kebugaran tubuh agar semua karyawan aware terhadap kondisi kesehatan.
4. Pastikan Komunikasi Berjalan Lancar
Selain kesehatan fisik, perusahaan juga perlu memastikan karyawan sehat secara mental. Seperti yang diketahui, pekerjaan remote berisiko menimbulkan stres. Penting bagi perusahaan untuk dapat memelihara komunikasi dengan setiap karyawan.
Jika terjadi sesuatu di luar harapan, karyawan dapat sampaikan langsung kepada HRD atau atasan. Alhasil, jalan keluar pun dapat segera dicari agar permasalahan tidak terjadi secara berlarut-larut. Dalam hal ini, karyawan sendiri harus dapat bersikap terbuka agar setiap kendala dalam pekerjaan mudah diketahui.
5. Lakukan Perencanaan yang Matang
Sebelum memulai suatu proyek, misalnya, penting agar atasan memikirkan perencanaan terkait penyelesaian tugas terlebih dahulu. Di dalamnya juga terdapat daftar masalah atau risiko yang mungkin timbul dalam proses penyelesaian kerja. Jadi, dapat dibuatkan solusi juga demi menjaga kelancaran kerja.
Misalnya, divisi pemasaran. Sebelum mengunjungi outlet untuk menawarkan produk, alangkah baiknya untuk membuat daftar outlet yang akan dikunjungi. Lengkap dengan alamatnya, jadi kemungkinan untuk kesasar dan tidak tercapainya target dapat diminimalisir.
6. Buat Batasan Tertentu
Jam kerja karyawan remote mungkin lebih panjang daripada karyawan yang bekerja di kantor. Jika jam kerja maksimal adalah 9 jam per hari, karyawan remote bisa bekerja belasan jam. Bahkan tengah malam pun bisa diminta untuk mengirimkan data tertentu untuk bahan meeting pada hari esok.
Ada baiknya perusahaan membuat batasan terkait jam kerja untuk meminimalisir jumlah karyawan yang jatuh sakit. Pastikan karyawan tidak bekerja lebih dari 40 jam dalam seminggu. Agar tidak mengganggu target, perusahaan dapat membuat kesepakatan terkait target yang harus dicapai per hari sebagai bentuk awareness kinerja dari karyawan itu sendiri.
7. Memantau Karyawan
Tips terakhir adalah memantau kondisi kesehatan karyawan. Sebab, esensi dari tercapainya target kerja sejatinya tidak menjadi memuaskan kalau ternyata banyak karyawan yang jatuh sakit. Jadi orientasinya tidak hanya sebatas hasil, tapi juga terhadap proses kerja.
Jika ada karyawan yang tidak masuk, mintalah pihak HRD untuk menghubungi karyawan yang bersangkutan. Jika karyawan butuh obat, HRD bisa segera urus dan kirimkan ke alamat karyawan. Mulai dari awal kerja remote sampai akhir, pemantauan perlu terus dilakukan dan terus jaga komunikasi agar berjalan baik.
Tetap Adakan Kerja dari Kantor untuk Menjaga Silaturahmi
Bekerja remote bukan hal baru lagi di dunia kerja sejak pandemi yang terjadi tahun 2020 silam. Meski sudah terbiasa dengan kenyamanan kerja remote, perusahaan tetap perlu untuk mengadakan kerja dari kantor. Dengan tujuan untuk memaksimalkan komunikasi dan tujuan yang ingin dicapai.
Bekerja dari kantor dipercaya dapat meminimalisir adanya miskomunikasi yang dapat merugikan karyawan maupun perusahaan. Di sisi lain, kerja dari kantor juga dapat menjaga silaturahmi dan meningkatkan bonding sesama karyawan. Dengan demikian, kenyamanan kerja dapat tercipta karena lingkungan kerjanya sehat. Untuk mendapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik, Anda bisa langsung daftar lewat formulir di bawah ini ya. Salam Sehat!