Penyebab Mitigasi Risiko dan Tips Menerapkannya
Suatu bisnis tidak pernah lepas dari namanya risiko. Risiko merupakan salah satu bentuk ketidakpastian yang dapat merugikan pelaku usaha. Hal ini dapat diatasi dengan menerapkan mitigasi risiko pada aspek usaha.
Pelatihan mitigasi risiko dibutuhkan agar hasilnya tepat sasaran. Pelatihan memampukan pelaku usaha untuk mengidentifikasi risiko, mengukur tingkat kerugian, membuat strategi, dan mengalihkan kerugian agar tidak mempengaruhi finansial perusahaan.
Pengertian Mitigasi Risiko

Mitigasi risiko terdiri dari dua kata, yaitu mitigasi dan risiko. Mitigasi adalah bentuk upaya untuk mengenali, memahami, dan merencanakan tindakan untuk meminimalisir risiko. Sedangkan risiko adalah dampak atau akibat dari sesuatu yang dilakukan hari ini, tapi mempengaruhi masa depan.
Upaya pencegahan yang dilakukan berbeda-beda di setiap perusahaan, tergantung kondisi dan faktor yang mempengaruhinya. Meski demikian, perusahaan pasti akan mencari cara terbaik untuk meminimalisirnya agar bisnis senantiasa berjalan dengan lancar.
Penyebab Risiko
Terdapat dua faktor yang menyebabkan munculnya risiko, yaitu bencana dan bahaya. Risiko yang disebabkan karena bencana, seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi.
Sedangkan risiko karena bahaya disebabkan karena tiga faktor berikut, di antaranya:
1. Bahaya Risiko
Merujuk pada risiko pada peralatan atau fasilitas yang digunakan. Misalnya, pesawat terbang jatuh, mobil mogok, kapal tenggelam, kebakaran karena gas meledak, dan lain-lain.
2. Bahaya Moral
Merujuk pada sikap tidak jujur, tidak berhati-hati, dan tidak disiplin yang secara otomatis mempengaruhi kinerja perusahaan. Bahaya moral menunjukkan tingkat integritas dan profesionalitas seseorang dalam bekerja.
3. Bahaya Karena Aturan atau Hukum
Disebabkan karena adanya ketidakpatuhan pada regulasi atau aturan yang berlaku, baik yang ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Baca Juga: Manfaat Asuransi Perlindungan Karyawan dan Jenisnya
Alasan Pentingnya Mitigasi Risiko
Mitigasi risiko sangat penting dalam menjalankan bisnis maupun proyek. Berikut beberapa alasan pentingnya mitigasi risiko yang perlu diketahui.
1. Melindungi Kerugian Finansial
Proses identifikasi dan pengelolaan risiko dengan baik membantu pelaku usaha untuk mengurangi kerugian finansial akibat peristiwa yang tidak diinginkan. Pencegahan yang dilakukan sejak awal akan melindungi aset perusahaan.
2. Membantu Mengambil Keputusan Strategik
Dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi, mitigasi risiko membantu organisasi dalam mengambil keputusan strategik. Pelaku usaha dapat merespons secara proaktif terhadap segala perubahan yang terjadi di lingkungan kerja.
3. Meningkatkan Daya Saing
Suatu organisasi yang mampu mengelola risiko usaha dengan baik memiliki daya saing yang tinggi. Mereka mampu menghadapi segala tantangan karena sudah membekali diri dengan pendekatan risiko yang kuat.
4. Meningkatkan Kualitas Bisnis
Potensi terjadinya risiko semakin kecil apabila usaha berhasil dikelola dengan baik. Usaha memiliki peluang yang besar untuk meningkatkan kualitas bisnis, sehingga mampu bersaing dengan para kompetitornya.
5. Membantu Mencapai Tujuan
Selain kualitas, mitigasi risiko juga membantu pelaku usaha dalam mencapai tujuan bisnisnya. Mitigasi risiko membantu mengurangi terjadinya over budgeting yang membuat finansial usaha menjadi terjaga. Dengan begini, ekspansi dan inovasi dapat dilakukan secara mudah.
6. Mempertahankan Reputasi Perusahaan
Implementasi mitigasi risiko yang tepat membantu organisasi untuk mempertahankan reputasinya di masyarakat dan di hadapan investor. Respons yang tanggap, tepat, dan efektif dapat mencegah timbulnya dampak negatif.
7. Taat kepada Hukum
Terdapat berbagai hukum dan regulasi yang wajib dipatuhi oleh pelaku usaha saat menjalankan bisnis. Ini mengharuskan mereka untuk mengelola dan mengidentifikasi risiko sesuai standar yang berlaku, sehingga tidak merugikan pihak tertentu. Selain itu, kepatuhan juga membantu organisasi terhindar dari sanksi hukum yang dapat menurunkan reputasi.
8. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Alasan terakhir adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, sehingga mereka menjadi loyal kepada produk atau layanan yang ditawarkan oleh organisasi. Dengan evaluasi secara berkala, maka tingkat kepercayaan pelanggan juga ikut meningkat terhadap organisasi.
Baca Juga: 10 Program Kesehatan untuk Sejahterakan Karyawan
5 Strategi dalam Mitigasi Risiko
Upaya mengurangi dan mengendalikan risiko dapat dilakukan dengan menerapkan strategi yang pas di dalam organisasi atau bisnis. Berikut ini 5 strategi mitigasi risiko yang cukup ampuh.
1. Mendiversifikasi Risiko
Menyebarkan investasi ke berbagai instrumen yang berbeda, seperti mesin, kendaraan, atau aset lainnya adalah strategi mitigasi risiko. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan produsen yang sudah terpercaya. Monitor aset yang sudah dibeli untuk melihat pertumbuhannya dalam periode tertentu.
2. Membeli Asuransi
Membeli instrumen keuangan, seperti asuransi bisa menjadi opsi untuk melindungi perusahaan dari kerugian finansial yang terjadi di masa depan. Produk asuransinya bisa berupa asuransi kesehatan dan jiwa yang diberikan kepada karyawan, pihak manajemen, dan juga aset-aset perusahaan.
3. Menganalisis Risiko Secara Periodik
Lingkungan bisnis senantiasa berubah mengikuti perkembangan zaman dan teknologi. Analisa perubahan secara berkala untuk mengetahui potensi risiko yang muncul sebelum menimbulkan dampak negatif bagi kelancaran organisasi.
4. Menyiapkan Rencana Cadangan
Dalam setiap aksi yang diambil, jangan lupa untuk menyiapkan rencana cadangan. Tujuannya untuk back up rencana awal yang kemungkinan tidak berjalan sesuai harapan.
5. Kontrol Secara Proaktif
Menerapkan kontrol secara proaktif, seperti standar keamanan, pelatihan karyawan, dan berbagai prosedur operasional bisa membantu mengurangi potensi risiko. Hal ini bisa berkaitan dengan implementasi teknologi yang canggih atau berbagai perbaikan di sektor tertentu.
Baca Juga: Tips Memilih Asuransi Kesehatan Terbaik Bagi Karyawan Kantor
Tips Menerapkan Mitigasi Risiko
Agar implementasi mitigasi risiko berjalan lancar, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan. Tips-tipsnya adalah sebagai berikut:
1. Identifikasi Risiko
Tips pertama adalah mengidentifikasi risiko dengan cara membuat Gambaran terkait risiko apa saja yang mungkin akan dihadapi organisasi. Baiknya lihat dari segala sisi, seperti sisi operasional, produksi, keuangan, sumber daya manusia, bahan baku, hingga pemasaran.
Pastikan ada satu orang yang bertanggung jawab di setiap divisi. Jadi, mereka ini yang nantinya akan memberikan laporan terkait risiko-risiko yang terjadi di divisinya.
2. Mengurutkan Risiko
Setelah mengetahui daftar risikonya, sekarang waktunya untuk mengurutkan risiko. Fokuslah pada risiko terbesar untuk segera dicari tahu solusinya, sehingga tidak berdampak dalam jangka panjang.
Selanjutnya, fokus pada risiko-risiko kecil yang juga berpengaruh bagi kinerja organisasi. Biarpun kecil tapi kalau terus-menerus dibiarkan, dampaknya bisa sama buruknya dengan risiko besar.
3. Mengontrol Risiko
Mitigasi risiko bisa dikontrol menggunakan empat cara, yaitu acceptance, avoidance, transference, dan limitation. Uraian mengenai keempatnya akan dibahas di bawah ini:
| Acceptance | Adalah mengontrol risiko yang disebabkan oleh pihak internal, jadi mau tidak mau harus diterima untuk mengurangi kesenjangan di lingkungan kerja. Misalnya, kesalahan dalam menghitung pembayaran bahan baku ke produsen membuat pengeluaran bulan ini lebih besar daripada bulan sebelumnya. |
| Avoidance | Risiko sangat berpengaruh terhadap kesehatan finansial organisasi. Untuk menghindari kerugian yang lebih besar, kamu memilih untuk menjualnya kepada orang lain dengan harga yang relatif murah. Dan kedepannya memilih untuk tidak berbisnis lagi sebelum mendapatkan modal yang cukup untuk membangunnya kembali. |
| Transference | Mengontrol risiko juga bisa dilakukan dengan mentransfer risiko yang ada kepada pihak lain. Misalnya, menyewa konsultan keuangan untuk menganalisis masalah keuangan di dalam perusahaan. Dengan begini, kamu tidak terlalu pusing memikirkan jalan keluarnya seorang diri. |
| Limitation | Risiko bukanlah sesuatu yang bisa dihindari, tapi bisa dikontrol dengan membatasi efek yang dapat ditimbulkan. Misalnya, meminta karyawan untuk turun ke lantai paling bawah saat terjadi gempa bumi untuk menghindari adanya korban jiwa. |
4. Monitoring Risiko
Tips selanjutnya adalah memonitor risiko yang terjadi di perusahaan. Tujuannya untuk mengetahui apakah mitigasi risiko tepat sasaran atau justru tidak. Jika hasilnya kurang maksimal, kamu bisa segera mengevaluasi beberapa poin agar kedepannya menjadi lebih baik lagi.
5. Pelatihan
Mitigasi risiko bisa diterapkan dengan maksimal asalkan orang yang diutus untuk memetakan risiko sudah mengikuti pelatihan mitigasi risiko. Pelatihan bertujuan untuk menambah pengetahuan sekaligus memantapkan skill di bidang manajemen risiko.
Ilmu dan kompetensi yang didapatkan dari pelatihan menjadi cikal-bakal dalam menyusun mitigasi risiko yang lebih optimal. Pelatihan mitigasi risiko bisa diberikan kepada karyawan yang bertanggung jawab atas pengelolaan risiko.
Baca Juga: 7 Manfaat Asuransi Karyawan Bagi Perusahaan
Terapkan Mitigasi Risiko untuk Kelancaran Bisnis
Mitigasi risiko merupakan langkah penting untuk meminimalisir terjadinya risiko yang berdampak bagi kinerja perusahaan. Dengan mengidentifikasi, mengurutkan, mengontrol, memonitor, dan mengadakan pelatihan, maka perusahaan bisa semakin percaya diri lagi dalam menghadapi tantangan yang muncul akibat perkembangan zaman.
Memahami penyebab risiko dan menerapkan mitigasi yang tepat sangat penting untuk menjaga keselamatan di tempat kerja. Selain mitigasi, perlindungan kesehatan karyawan juga harus menjadi prioritas. Cermati Protect menyediakan produk asuransi kesehatan karyawan yang dapat melindungi mereka dari berbagai risiko kerja, seperti kecelakaan atau penyakit akibat lingkungan kerja. Dengan asuransi yang tepat, perusahaan dapat memastikan karyawan tetap terlindungi dan produktif, serta meminimalkan dampak risiko kesehatan yang tak terduga.
Untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai produk Asuransi Kesehatan Karyawan Cermati Protect, bisa mengisi formulir dibawah ini!
