Mitigasi Risiko: Pengertian, Tujuan, dan Pengelolaannya

Mitigasi Risiko: Pengertian, Tujuan, dan Pengelolaannya

Melakukan antisipasi di era yang cukup dinamis seperti sekarang adalah hal yang sangat penting. Salah satunya dengan cara menerapkan mitigasi untuk mencegah timbulnya dampak yang dapat mengganggu kegiatan operasional perusahaan.

Sistem mitigasi yang handal membantu perusahaan bersaing dengan para kompetitor yang semakin banyak. Di sisi lain, mitigasi juga mendorong perusahaan untuk lebih maju, adaptif, dan responsif terhadap kondisi yang ada di sekitarnya.

Apa Itu Mitigasi Risiko?

Mitigasi merupakan salah satu upaya mengenali, memahami, dan merencanakan untuk meminimalisir terjadinya risiko. Dalam mitigasi, terdapat dua langkah yang biasa diterapkan, yaitu:

  • Langkah menerapkan tindakan pencegahan, yaitu melibatkan penggunaan strategi dan rancangan tertentu untuk mencegah atau mengurangi potensi risiko
  • Langkah mengurangi dampak, yaitu upaya untuk meminimalisir adanya dampak negatif dari risiko yang terjadi

Pelatihan mitigasi risiko bisa menjadi sebuah alternatif yang perusahaan adakan untuk melatih karyawan dalam mengelola sejumlah risiko yang terjadi selama bekerja. Pelatihan mitigasi risiko biasanya diadakan oleh lembaga-lembaga khusus yang sudah mendapatkan izin operasional dari pemerintah.

Adapun kompetensi yang didapatkan peserta dalam pelatihan mitigasi risiko, antara lain:

  • Mampu mengidentifikasi dan memahami mitigasi risiko
  • Mampu menjelaskan suatu insiden dengan jelas
  • Mampu mengidentifikasi masalah yang kerap kali terjadi di lingkungan kerja
  • Mampu mengidentifikasi strategi keamanan, pengelolaan, dan manajemen terkait mitigasi risiko

Baca Juga: 10 Tips Agar Pelatihan K3 Berjalan Efektif

Apa Saja Tujuan Mitigasi Risiko?

Secara garis besar, mitigasi bertujuan untuk mengelola risiko dalam suatu bisnis. Secara spesifik, tujuan mitigasi risiko adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas

Mitigasi risiko membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk dengan cara mengurangi risiko yang dapat mempengaruhi keduanya. Dengan demikian, perusahaan dapat mencapai tujuannya tepat waktu.

2. Meningkatkan Daya Saing

Perusahaan yang mengelola usahanya dengan baik mampu bersaing dengan para kompetitor, terutama di era modern. Mereka mengatasi tantangan secara efektif dibandingkan pesaing yang tidak memiliki mitigasi risiko yang baik.

3. Meningkatkan Keamanan Finansial

Kemampuan mengelola risiko dengan baik membantu perusahaan mengurangi potensi kerugian finansial akibat kurangnya perencanaan, pengorganisasian, dan manajemen. Tindakan mitigasi dapat melindungi aset perusahaan dari hal-hal yang tidak terduga. 

4. Meningkatkan Efisiensi

Implementasi mitigasi risiko dalam kegiatan operasional perusahaan dapat mengurangi faktor-faktor yang menghambat efisiensi kerja. Dengan meningkatkan efisiensi, maka perusahaan ikut melakukan penghematan untuk kebaikan finansial usaha.

5. Membantu Pengambilan Keputusan

Dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin terjadi, mitigasi risiko membantu perusahaan dalam mengambil keputusan strategis untuk kelancaran bisnis. Hal ini memungkinkan pihak manajemen untuk mengambil tindakan antisipasi dalam menghadapi perubahan lingkungan kerja di masa yang akan datang.

6. Meningkatkan Kepatuhan

Mitigasi risiko mengingatkan perusahaan betapa pentingnya kepatuhan dalam menjalankan setiap kegiatan operasional. Kepatuhan yang dimaksud, seperti mentaati peraturan atau perundang-undangan yang berlaku agar perusahaan dapat terhindar dari konsekuensi hukum yang dapat merugikan bisnis di masa depan.

7. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan dapat tercipta apabila perusahaan memahami dan mengantisipasi segala risiko yang muncul. Caranya dengan mampu mengelola risiko, sehingga pelanggan loyal dan tetap percaya pada produk maupun layanan yang diberikan. 

8. Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang patuh secara hukum, disenangi oleh pelanggan, dan senantiasa melakukan perubahan untuk bisnis yang lebih baik memiliki reputasi baik di mata masyarakat. Reputasi ini cukup menguntungkan perusahaan dalam jangka panjang. Salah satunya adalah meningkatnya omzet penjualan karena semakin banyak masyarakat yang mengenali produk dan layanan yang ditawarkan. 

Baca Juga: Layanan Kesehatan Perusahaan Wajib Diberikan untuk Pekerja

Apa Saja Jenis-Jenis Mitigasi Risiko?

Ada lima jenis mitigasi risiko yang dapat diimplementasi perusahaan sesuai dengan kebutuhannya, antara lain:

1. Risiko Mengurangi

Risiko mengurangi adalah upaya melibatkan Tindakan nyata dalam mengurangi potensi risiko yang mungkin muncul. Misalnya, dengan memperbaiki teknologi, menggunakan software untuk mencatat laporan keuangan, memperbaiki layanan pelanggan, sistem keamanan, dan prosedur operasional bila memang dibutuhkan.

2. Risiko Menghindari

Jenis mitigasi risiko kedua adalah risiko menghindari. Tindakannya berupa menghindari aktivitas yang berpotensi menyebabkan risiko dengan biaya penanganan yang besar. Misalnya, tidak melakukan distribusi ke wilayah yang sulit dijangkau untuk mengurangi biaya pengangkutan dan penyimpanan. 

3. Risiko Mengalihkan

Risiko mengalihkan merupakan upaya pengalihan risiko kepada pihak lain tanpa merugikan kedua belah pihak. Misalnya, membeli asuransi kesehatan untuk mengcover biaya pengobatan karyawan yang jatuh sakit. Dengan demikian, perusahaan tidak perlu menyiapkan anggaran khusus kesehatan untuk mengantisipasi biaya pengobatan karena biayanya ditanggung pihak asuransi.

4. Risiko Berbagi

Mitigasi risiko bisa dibagikan kepada sesame mitra bisnis yang berkecimpung di bidang yang sama. Misalnya, rekan bisnis, produsen atau pemasok bahan baku. Berbagi risiko bertujuan untuk meringankan beban perusahaan jika suatu saat timbul risiko yang tidak diinginkan.

5. Risiko Menerima

Risiko menerima adalah jenis mitigasi dimana perusahaan menerima segala risiko yang sudah ada, lalu dikelola sebaik mungkin agar tidak menimbulkan dampak negatif pada bisnis secara keseluruhan. Jenis ini banyak digunakan untuk mengurangi biaya dan sumber daya yang tidak diperlukan. 

Baca Juga: Asuransi Kecelakaan Kerja: Pengertian, Manfaat, Syarat Klaim, dan Cara Klaim

Bagaimana Mengelola Mitigasi Risiko?

Kegiatan bisnis tidak pernah lepas dari namanya risiko. Meski begitu, risiko ini dapat dikelola sebaik mungkin agar tidak mengganggu kelangsungan usaha. Adapun cara mengelola mitigasi risiko, antara lain:

1. Melakukan Identifikasi Risiko

Pertama-tama, Anda harus mengidentifikasi masing-masing risiko yang mungkin terjadi. Lihat dari berbagai sisi, baik operasional, sumber daya manusia, finansial, layanan, produksi, hingga pemasaran.

Setiap risiko yang muncul pada dasarnya akan mempengaruhi tujuan dan aktivitas yang sedang berlangsung. Dengan identifikasi yang tepat, maka antisipasi pun dapat dilakukan sejak dini. Di sini Anda bisa mengutus ketua pada masing-masing divisi untuk melaporkan kendala yang sebenarnya terjadi di dalam setiap divisi, sehingga solusi pun bisa segera dicarikan.

2. Mengurutkan Risiko

Dari identifikasi risiko yang didapatkan, maka bisa diurutkan mana saja yang memiliki potensi risiko terbesar. Mana yang memiliki pengaruh besar terhadap kelancaran dan keamanan bisnis, baik dalam jangka pendek maupun panjang. 

Mulailah mengurutkan dari risiko dengan dampak terburuk terlebih dahulu, lalu Analisa dan cari solusi untuk mengatasinya. Jika risiko yang satu selesai, maka beralihlah ke risiko lain sekalipun dampaknya sangat kecil. Terkadang, risiko kecil justru memiliki dampak yang besar bagi perusahaan. 

3. Mengembangkan Strategi Mitigasi Risiko

Setelah mengidentifikasi dan mengurutkan risiko, Anda tahu mengambil langkah ke depannya. Dari sini langkah pengembangan strategi mitigasi risiko pun dilakukan untuk menghindari risiko di kemudian hari, baik risiko yang sama maupun risiko yang memiliki dampak besar bagi kemajuan perusahaan.

Pengembangan strategi disesuaikan dengan jenis risiko dan dampaknya. Dengan demikian, hasilnya saat mulai diimplementasikan di lapangan sesuai apa yang diharapkan.

4. Mengontrol Terjadinya Risiko

Mitigasi risiko dapat dikelola dengan mengontrol terjadinya risiko. Caranya dengan mengurangi, menghindari, mengalihkan, menerima, dan membagikan risiko tersebut kepada pihak lain. 

Lima cara di atas merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk merespon risiko tertentu. Sesuaikan setiap cara dengan jenis risikonya, sehingga mitigasi risiko berjalan dengan baik.

5. Menyiapkan Mitigasi Cadangan

Cara mengelola selanjutnya adalah senantiasa menyiapkan mitigasi Cadangan. Tujuannya sebagai back up apabila upaya satu mitigasi tidak berhasil atau tidak membuahkan hasil yang sesuai harapan. 

Mitigasi cadangan dipercaya akan menghemat waktu pengembangan dan proses identifikasi yang harus dilakukan sejak awal. Apalagi dalam upaya mengurangi risiko, risiko tidak benar-benar hilang melainkan tetap muncul meski sudah diantisipasi dengan baik. 

6. Mengevaluasi Risiko

Setelah diimplementasikan secara berkala, Anda tahu faktor-faktor apa yang saja yang menyebabkan terjadinya risiko. Jika berbagai risiko masih sering terjadi saat dilakukan perubahan, berarti ada strategi risiko yang perlu dievaluasi.

Jangan sungkan untuk meminta bantuan professional bila dibutuhkan. Sebab, hasil evaluasi diharapkan bisa mengurangi terjadinya risiko dalam jangka panjang. 

Kendalikan Bisnis dengan Mitigasi Risiko

Mitigasi risiko merupakan salah satu bagian penting yang harus diperhatikan oleh setiap perusahaan demi keberlangsungan bisnis. Mulailah mengendalikan perjalanan bisnis dengan mengidentifikasi, mengurutkan, mengembangkan strategi, mengontrol, menyiapkan back up, dan mengevaluasi mitigasi. Alhasil, perusahaan semakin percaya diri untuk mengelola bisnis dan berbagai dampak negatif yang mengganggu kelancaran aktivitas bisnis pun dapat diminimalisir. 

Sebagai penutup, mitigasi risiko adalah langkah penting dalam menjaga keberlangsungan operasional dan kesejahteraan di lingkungan kerja. Selain manajemen risiko yang baik, memberikan perlindungan kesehatan bagi karyawan juga tak kalah penting.

Cermati Protect menyediakan produk asuransi kesehatan karyawan yang dapat melindungi mereka dari berbagai risiko kerja, mulai dari kecelakaan hingga penyakit akibat pekerjaan. Dengan perlindungan ini, perusahaan dapat memastikan karyawan tetap sehat dan produktif, serta mengurangi potensi kerugian akibat risiko kesehatan.

Untuk mendapatkan informasi selengkapnya tentang produk Asuransi Kesehatan Karyawan Cermati Protect bisa mengisi formulir dibawah ini!