Insurtech: Jenis, Sistem Kerja, dan Sistem Kerjanya
Insurtech merupakan salah satu layanan asuransi yang belakangan ini cukup menarik perhatian. Produk asuransi ini dianggap bisa memenuhi kebutuhan perlindungan yang lebih lengkap oleh sebagian orang, meskipun layanan ini belum sepopuler produk asuransi lainnya.
Pada dasarnya, sebagian orang akan kurang tertarik saat berbicara tentang hal-hal terkait dengan asuransi. Banyaknya pandangan negatif tentang dunia asuransi itu sendiri tentu menjadi alasan di balik hal tersebut, sehingga tingkat ketertarikan masyarakat akan produk ini juga terbilang rendah.
Apa itu Insurtech?

Insurtech merupakan singkatan dari insurance technology, ini merupakan perusahaan asuransi yang mengandalkan layanan teknologi digital dalam menjalankan bisnis mereka. Dengan kata lain, insurtech bisa diartikan sebagai kolaborasi antara asuransi dengan teknologi.
Berbagai bentuk insurtech ini bisa ditemukan pada e-commerce yang belakangan ini terbilang banyak mengalami perkembangan. Sebagai produk digital, insurtech bisa diakses secara online, dimana pengguna dapat melakukan transaksi hingga pengajuan klaim dengan mudah.
Penggunaan dan akses yang simpel seperti ini tentu akan menjadi nilai lebih bagi insurtech, terutama bagi anak muda yang pada umumnya terbiasa dengan layanan simpel dan cepat. Keberadaan produk ini juga diharapkan bisa mengubah kesan “negatif” yang selama ini melekat pada asuransi itu sendiri.
Harapan tersebut juga sekaligus menjadi alasan bagi lembaga keuangan seperti koperasi dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menyediakan layanan insurtech ini. Cara ini dianggap bisa memberi kesan positif bagi bisnis produk asuransi yang kurang berkembang di tanah air.
Di tahun 2018 lalu, pihak pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan Peraturan OJK Nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan. Peraturan tersebut merupakan ketentuan yang mengatur pengawasan dan pengaturan untuk industri keuangan digital.
Berdasarkan data yang dirilis oleh OJK, penggunaan layanan asuransi di luar BPJS terbilang sangat rendah, yakni hanya sekitar 2% (4,5 juta) penduduk Indonesia saja, dimana produk asuransi yang paling banyak digunakan masyarakat adalah asuransi jiwa.
Di dalam praktiknya, perkembangan asuransi masih jauh dari harapan dan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini disebabkan oleh minimnya minat masyarakat untuk mengakses dan menggunakan layanan asuransi dengan basis teknologi tersebut.
Kehadiran insurtech sendiri diharapkan bisa mendukung peningkatan penggunaan layanan asuransi secara umum, terutama untuk asuransi mikro yang berkaitan langsung dengan berbagai platform belanja online yang berkembang cukup pesat di tanah air.
Teknologi digital ini akan mempermudah masyarakat luas untuk mengakses layanan asuransi, termasuk melakukan pembayaran premi dan mengajukan klaim dengan lebih praktis dan cepat.
Baca Juga: Sering Diabaikan, Ini Fungsi Asuransi Saat Belanja di E-Commerce
Apa Perbedaan Insurtech dengan Asuransi Konvensional?
Terobosan yang dilakukan perusahaan asuransi pada produk insurtech tentu membawa banyak perubahan dalam bisnis asuransi yang mereka jalankan. Hal ini juga diharapkan memberi banyak kontribusi positif yang bisa mendukung minat masyarakat untuk mengakses layanan asuransi tersebut.
Secara garis besar, sistem kerja yang diterapkan pada insurtech dan asuransi konvensional memang memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Bisnis asuransi akan berjalan dengan lebih cepat dan praktis saat dikemas dalam bentuk insurtech yang modern dan efisien.
Berikut ini adalah beberapa perbedaan yang terdapat pada insurtech dan asuransi konvensional:
1. Sistem Kerja
Sistem kerja yang diterapkan pada insurtech berjalan dengan lebih cepat dan efisien, jika dibandingkan dengan sistem yang dijalankan pada asuransi konvensional. Insutech menggunakan teknologi digital yang memungkinkan akses informasi dan layanan mereka berjalan dengan lebih cepat kepada pelanggan.
2. Proses Pembelian dan Pengajuan Klaim
Semua proses dalam insurtech bisa dilakukan dengan mudah secara online, baik itu pembelian hingga pengajuan klaim, di mana hal ini akan menghemat banyak waktu dan sekaligus tenaga.
Sedangkan di dalam asuransi konvensional semua masih harus dilakukan secara manual, yakni dengan mendatangi broker atau perusahaan asuransi secara langsung. Hal ini tentu akan menyita banyak waktu dan tenaga.
3. Penerapan Teknologi
Di dalam insurtech, penggunaan teknologi dilakukan dengan mengandalkan analitik data, sehingga kebutuhan serta preferensi pengguna bisa dipahami dengan baik. Hal ini akan memungkinkan perusahaan asuransi memberikan kebijakan yang lebih personal pada setiap pelanggannya.
4. Akses yang Lebih Mudah dan Canggih
Sebagaimana namanya, insurtech merupakan produk digital yang mendapatkan dukungan dari berbagai komponen keuangan yang berasal dari fintech di tanah air. Hal ini memungkinkan produk tersebut lebih sesuai dengan kebutuhan personal pelanggan.
Selain itu, insurtech ini juga hadir di semua platform e-commerce yang terdapat di tanah air, sehingga aksesnya begitu mudah dan cepat. Layanan penjualan yang mudah seperti ini akan membuat masyarakat luas lebih mudah dan cepat untuk menemukan produk asuransi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sejumlah perusahaan asuransi bahkan memanfaatkan artificial intelligence (AL) untuk menyajikan pengalaman terbaik bagi para pelanggan mereka. AL ini akan mempermudah pelanggan untuk melakukan transaksi secara online, baik itu untuk pembelian maupun pengajuan klaim yang mereka butuhkan.
Sedangkan pada asuransi konvensional, hampir semua aktivitas bisnis masih dijalankan secara manual, meskipun sebagian aktivitas sudah mungkin dilakukan secara online. Agen/ broker harus melayani transaksi pelanggan secara manual, di mana hal ini kerap membutuhkan prosedur rumit dan waktu penanganan yang terbilang panjang.
Jenis-Jenis Insurtech
Berdasarkan data yang dirilis oleh OJK, maka insurtech dibedakan dalam 3 jenis berikut ini:
| Jenis Insurtech | Deskripsi |
| Insurtech Aggregator/ Lokapasar | Insurtech yang satu ini merupakan jenis insurtech yang memberikan penawaran langsung produk dan layanan mereka kepada para calon nasabahnya. Insurtech agregator/ lokapasar akan memungkinkan calon nasabah untuk mengetahui informasi harga, kebijakan dan ketentuan setiap produk dan layanan mereka sebelum melakukan pendaftaran/ pembelian. Insurtech ini hanya menyediakan platform saja untuk informasi produk yang mereka sediakan. Jenis yang satu ini tidak bisa menjalankan proses identifikasi terhadap risiko yang akan menggunakan layanan mereka, termasuk mengeluarkan kontrak maupun kebijakan asuransi itu sendiri. |
| Insurtech Intermediaries – Broker/ Agents | Ini merupakan aggregator yang sudah memiliki izin untuk menjadi agen asuransi/ broker. Broker sendiri memiliki wewenang dan juga tanggung jawab yang disertai dengan hak dan kewajiban. Insurtech intermediaries ini bisa menjalankan bisnis dengan aktif, serta mengambil tindakan untuk memberi saran pada calon nasabahnya terkait dengan pemilihan asuransi yang tepat, termasuk mengatur transaksi asuransi itu sendiri. |
| The Full-Stack Insurtech | Ini merupakan perusahaan asuransi yang sudah mengantongi izin untuk penyeleanggaraan asuransi. Insurtech yang satu ini biasanya sudah memiliki platform digital untuk melayani para nasabah, termasuk untuk melakukan aktivitas promo dan berbagai transaksi yang dibutuhkan nasabah. |
Baca Juga: Jenis-Jenis Asuransi Pengiriman Barang
Sistem Kerja Insurtech
Berikut ini adalah sistem kerja yang diterapkan dalam insurtech:
1. Produk Asuransi
Sebagaimana perusahaan asuransi konvensional, insurtech juga menyediakan produk asuransi bagi nasabahnya. Perusahaan ini memiliki beberapa produk asuransi yang bisa dijadikan pilihan, antara lain: asuransi kesehatan, asurasi properti, asuransi perjalanan, asuransi jiwa, dan yang lainnya.
2. Pendaftaran
Untuk mengakses layanan insurtech, calon nasabah harus melakukan pendaftaran terlebih dahulu dengan cara memenuhi semua persyaratan yang diminta oleh perusahaan insurtech. Hal ini akan disesuaikan dengan kebijakan perusahaan tersebut dan dilakukan secara online.
Nasabah juga harus memilih produk asuransi yang tepat dan sesuai dengan kebutuhannya. Selain itu, penting bagi nasabah untuk memahami secara detail semua informasi terkait produk asuransi yang akan dibelinya, sebelum akhirnya melakukan transaksi pembelian/ pendaftaran.
3. Proses Klaim
Pengajuan klaim pada insurtech akan sangat tergantung pada kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan asuransi tersebut. Proses klaim ini bisa dilakukan secara online dengan memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan dengan baik olehh perusahaan asuransi.
Perusahaan asuransi akan memeriksa klaim dan mengambil keputusan dalam beberapa hari kerja. Jika sudah selesai, maka klaim akan dicairkan dan dikirimkan ke rekening nasabah yang bersangkutan.
Insurtech Bisa Diakses dengan Mudah dan Cepat
Insurtech merupakan produk layanan asuransi yang menggunakan teknologi digital. Selain canggih dan praktis, layanan asuransi yang satu ini bisa diakses dengan mudah oleh siapa saja secara online. Pilih dan gunakan insurtech yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan, agar produk tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal.
Insurtech telah membawa kemudahan dan inovasi di dunia asuransi digital, termasuk dalam mendukung sektor e-commerce. Untuk melindungi bisnis online dari berbagai risiko, Cermati Protect menyediakan asuransi e-commerce yang dirancang khusus untuk menjaga keamanan transaksi dan barang selama proses pengiriman. Dengan asuransi ini, pemilik bisnis e-commerce dapat fokus mengembangkan usaha tanpa khawatir akan risiko kerugian yang tidak terduga.
