Alat Berat Sewa vs Beli: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Proyek Anda?
Dalam menjalankan proyek konstruksi atau pertambangan, penggunaan alat berat adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, keputusan untuk menyewa atau membeli alat berat sering menjadi dilema bagi banyak perusahaan.
Kedua opsi ini memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing yang harus dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan proyek, anggaran, dan strategi bisnis. Berikut pembahasan secara mendalam perbandingan antara menyewa dan membeli alat berat, sehingga Anda dapat menentukan pilihan terbaik untuk proyek Anda.
Apa Itu Alat Berat?

Alat berat adalah mesin berukuran besar yang digunakan untuk memudahkan pekerjaan konstruksi dan pertambangan seperti menggali, mengangkut, meratakan tanah, dan pekerjaan berat lainnya. Contoh alat berat antara lain excavator, bulldozer, wheel loader, crane, dan motor grader.
Sewa Alat Berat: Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan Menyewa Alat Berat
- Biaya Awal Lebih Ringan Menyewa alat berat tidak membutuhkan investasi besar di awal. Anda cukup membayar biaya sewa per jam, harian, atau bulanan sesuai kebutuhan.
- Tidak Perlu Biaya Perawatan Jangka Panjang Pemeliharaan dan perbaikan biasanya menjadi tanggung jawab penyedia sewa. Hal ini mengurangi beban operasional dan risiko kerusakan alat.
- Fleksibilitas Tinggi Anda bisa memilih jenis alat berat sesuai kebutuhan proyek. Jika proyek berbeda membutuhkan alat berbeda, menyewa memberikan opsi yang lebih fleksibel.
- Akses ke Teknologi Terbaru Banyak penyedia sewa menawarkan alat berat terbaru dengan teknologi canggih yang dapat meningkatkan efisiensi kerja.
- Tidak Perlu Menyediakan Tempat Penyimpanan Setelah proyek selesai, alat dikembalikan ke penyedia sewa tanpa perlu memikirkan tempat penyimpanan jangka panjang.
Kekurangan Menyewa Alat Berat
- Biaya Jangka Panjang Bisa Lebih Mahal Jika proyek berlangsung lama, biaya sewa yang terus-menerus bisa melebihi biaya pembelian alat berat.
- Keterbatasan Ketersediaan Alat berat yang Anda butuhkan mungkin tidak tersedia saat proyek dimulai, terutama pada musim puncak konstruksi.
- Kurangnya Kendali Penuh Anda tidak bisa melakukan modifikasi atau penggunaan di luar ketentuan yang telah disepakati dengan penyedia sewa.
Beli Alat Berat: Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan Membeli Alat Berat
- Kepemilikan Penuh Alat berat menjadi aset perusahaan yang bisa digunakan kapan saja tanpa batasan waktu sewa.
- Lebih Ekonomis untuk Proyek Jangka Panjang Untuk proyek yang berlangsung bertahun-tahun, membeli alat bisa lebih hemat dibandingkan menyewa.
- Kebebasan dalam Penggunaan dan Modifikasi Anda bisa memodifikasi atau menyesuaikan alat sesuai kebutuhan proyek, tanpa harus izin dari pihak lain.
- Nilai Aset Tambahan Alat berat bisa menjadi aset tetap perusahaan yang meningkatkan nilai bisnis dan dapat dijual kembali jika tidak lagi dibutuhkan.
- Ketersediaan Selalu Terjamin Anda tidak perlu menunggu atau bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan alat tertentu.
Kekurangan Membeli Alat Berat
- Investasi Awal Besar Harga alat berat sangat mahal dan membutuhkan modal besar di awal.
- Biaya Perawatan dan Operasional Tinggi Seluruh biaya servis, perawatan rutin, dan perbaikan ditanggung oleh pemilik.
- Risiko Penyusutan Nilai Seiring waktu, nilai alat berat akan menyusut, terutama jika muncul teknologi baru.
- Butuh Tempat Penyimpanan Anda harus menyediakan gudang atau tempat penyimpanan yang aman untuk alat berat saat tidak digunakan.
- Terikat pada Jenis Alat Tertentu Membeli satu jenis alat membuat Anda kurang fleksibel jika proyek berikutnya membutuhkan alat berbeda.
Baca Juga: Tips Memilih Alat Berat untuk Proyek
Faktor Penentu: Sewa atau Beli?
| Faktor Penentu | Menyewa Alat Berat | Membeli Alat Berat |
| 1. Durasi Proyek | Jika proyek berdurasi pendek (di bawah 1 tahun), menyewa lebih ideal. | Jika proyek berlangsung lebih dari 2 tahun, membeli alat bisa lebih menguntungkan. |
| 2. Frekuensi Penggunaan | Untuk proyek yang membutuhkan alat berat secara sporadis, menyewa lebih hemat. | Jika alat digunakan hampir setiap hari, membeli adalah investasi jangka panjang yang tepat. |
| 3. Ketersediaan Modal | Perusahaan dengan keterbatasan modal lebih baik menyewa terlebih dahulu. | Perusahaan mapan dengan dana lebih bisa mempertimbangkan pembelian sebagai aset. |
| 4. Jenis Alat dan Ketersediaannya | Jika alat berat tertentu sulit ditemukan untuk disewa, membeli bisa menjadi pilihan. | |
| 5. Biaya Total | Hitung total biaya sewa (termasuk perawatan dan asuransi) untuk menentukan kelayakan. | Hitung total biaya beli (termasuk perawatan, penyimpanan, asuransi, dan depresiasi). |
Baca Juga: 10 Jenis Alat Berat yang Jarang Diketahui dan Perannya
Contoh Simulasi Biaya: Menyewa vs Membeli Excavator
Dalam menentukan apakah lebih baik menyewa atau membeli alat berat seperti excavator, penting untuk melakukan simulasi biaya. Berikut adalah perbandingan biaya antara menyewa dan membeli excavator selama satu tahun.
1. Menyewa Excavator Selama 12 Bulan
- Biaya Sewa per Bulan: Rp 30 juta
Ini adalah biaya yang harus dibayarkan setiap bulan untuk menyewa excavator. Biaya ini mencakup penggunaan alat tanpa tanggung jawab atas pemeliharaan dan penyimpanan. - Total Biaya Setahun:
Total Biaya=Biaya Sewa per Bulan×12Total Biaya=Rp30juta×12=Rp360jutaTotal Biaya=Rp30juta×12=Rp360juta
- Biaya Perawatan dan Penyimpanan:
Dalam skenario ini, tidak ada biaya tambahan untuk pemeliharaan dan penyimpanan, karena semua tanggung jawab tersebut ditanggung oleh penyedia sewa.
Total biaya sewa excavator selama satu tahun adalah Rp 360 juta.
2. Membeli Excavator Baru
- Harga Pembelian: Rp 1,2 miliar
Ini adalah biaya awal yang harus dikeluarkan untuk membeli excavator baru. - Biaya Perawatan Tahunan: Rp 50 juta
Setelah membeli, perusahaan harus mengeluarkan biaya tahunan untuk pemeliharaan alat agar tetap dalam kondisi baik. - Penyusutan Tahunan (20%):
Penyusutan adalah pengurangan nilai aset seiring berjalannya waktu. Dalam hal ini, nilai penyusutan tahunan dihitung sebagai berikut:
Penyusutan=Harga Pembelian×Persentase
= Rp1,2miliar×20%=Rp240juta
Nilai Jual Kembali Setelah 1 Tahun: Rp 960 juta
Setelah satu tahun, excavator diperkirakan memiliki nilai jual kembali sebesar Rp 960 juta.
- Total Biaya Setelah Dikurangi Nilai Jual:
Untuk menghitung total biaya yang sebenarnya setelah memperhitungkan nilai jual kembali, gunakan rumus berikut:
Total Biaya=(Harga Pembelian+Biaya Perawatan)−Nilai Jual Kembali
Substitusi angka ke dalam rumus:
Total Biaya=(Rp1,2miliar+Rp50juta)−Rp960juta Total Biaya=Rp1,250juta−Rp960juta=Rp290juta
Total biaya setelah membeli excavator baru dan dikurangi nilai jual kembali setelah satu tahun adalah Rp 290 juta.
Baca Juga: 8 Komponen Alat Berat yang Wajib Diservis
Memilih Strategi yang Tepat untuk Investasi Alat Berat
Memilih antara alat berat sewa vs beli membutuhkan analisis mendalam terhadap kebutuhan proyek, anggaran, durasi, dan frekuensi penggunaan. Menyewa lebih cocok untuk proyek jangka pendek, fleksibel, dan minim risiko operasional. Sedangkan membeli lebih menguntungkan untuk proyek jangka panjang dan intensif.
Selain itu, jangan abaikan pentingnya asuransi alat berat. Baik untuk alat yang disewa maupun dimiliki, perlindungan dari kerugian fisik dan finansial sangat penting dalam menjaga kelangsungan proyek. Gunakan layanan asuransi umum terbaik dari Cermati Protect yang bisa melindungi aset alat berat untuk memastikan bahwa setiap investasi alat berat Anda terlindungi dengan optimal.
Dengan memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan, Anda dapat membuat keputusan strategis yang mendukung kelancaran dan kesuksesan proyek perusahaan.
Untuk mendapatkan informasi selengkapnya mengenai layanan asuransi umum Cermati Protect dengan mengisi formulir dibawah ini!

2 comments
Comments are closed.