Plus Minus Kerja Remote yang Perlu Diketahui

Plus Minus Kerja Remote yang Perlu Diketahui

Sistem kerja saat ini bisa dibilang lebih menyenangkan daripada sebelumnya. Jika dulu karyawan harus bekerja dari kantor, kini justru dapat bekerja secara remote dari rumah atau coffee shop. Sistem ini mulai berlaku sejak pandemi yang melanda seluruh dunia pada tahun 2020 silam, termasuk Indonesia.

Meski menyenangkan, kerja remote memiliki plus minus masing-masing. Tak heran apabila sebagian perusahaan tidak menerapkannya. Dengan alasan kurangnya efisiensi dan efektivitas saat bekerja. 

Apa Itu Kerja Remote?

Kerja remote adalah konsep kerja yang memperbolehkan seluruh karyawan untuk bekerja di lingkungan luar kantor, seperti coffee shop, restoran, rumah, hotel, dan lainnya. Konsep ini telah diterapkan di Amerika Serikat sejak tahun 1970-an silam. Akhirnya semakin populer sejak terjadi pandemi. 

Namun, tidak semua perusahaan menerapkan sistem kerja remote. Ada perusahaan yang kerja remote secara total, ada juga yang secara berkala. Semuanya tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan. 

Sistem kerja remote menggunakan sistem komunikasi jarak jauh untuk mendapatkan seluruh informasi yang berkaitan dengan pekerjaan. Hasilnya tak kalah maksimal kalau dibandingkan dengan bekerja dari kantor. Maka tak heran kalau sistem kerja remote digadang-gadang akan menjadi konsep kerja di masa depan nantinya.

Kelebihan Sistem Kerja Remote

Mengapa banyak karyawan bahagia dengan kebijakan kerja remote? Hal ini tidak lepas dari berbagai kelebihan yang bisa didapatkan. Adapun kelebihan kerja remote, antara lain.

1. Fleksibilitas Tinggi

Kerja remote memungkinkan karyawan untuk bekerja di mana saja. Bisa di rumah, cafe, co-working space, atau tempat lain yang diinginkan. Karyawan dapat memilih tempat mana saja yang membuatnya nyaman saat bekerja, sehingga target pekerjaan harian tercapai. 

2. Punya Banyak Waktu Bersama Keluarga

Sebagian besar karyawan yang bekerja remote memilih untuk bekerja dari rumah. Alhasil, ia memiliki banyak waktu bersama keluarga tercinta. Ia dapat berkomunikasi, berkumpul, maupun berbagi dengan keluarga untuk mempererat kekeluargaan.

3. Hidup Menjadi Seimbang

Jam dan tempat kerja yang fleksibel membuat karyawan dapat menyeimbangkan antara kehidupan pribadi dan kehidupan profesionalnya. Hal ini terjadi karena karyawan dapat mengatur kapan harus bekerja, berolahraga, menyelesaikan pekerjaan rumah, menekuni hobi, hingga bersantai. Keseimbangan ini membuat karyawan bebas dari stres, sehingga kemungkinan untuk jatuh sakit pun sangat kecil. 

4. Banyak yang Bisa Dihemat

Mulai dari waktu, tenaga, dan biaya yang biasa dikeluarkan saat bekerja dari kantor dapat dihemat. Semua kebutuhan pada hari tersebut dapat disiapkan sendiri di rumah agar tetap bertenaga saat bekerja. Alhasil, budget untuk biaya tertentu dapat dialokasikan untuk membiayai kebutuhan lain. 

5. Mampu Melakukan Pekerjaan Multi

Karyawan yang memiliki pekerjaan sampingan, seperti freelance dapat menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik tanpa mengganggu pekerjaan kantor. Ini karena waktu yang biasanya dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk bekerja freelance. Alhasil, karyawan mampu mendapatkan pundi-pundi rupiah yang lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Kelemahan Sistem Kerja Remote

Di samping kelebihan kerja remote, terdapat pula beberapa kelemahannya. Hal ini menjadi bahan pertimbangan bagi perusahaan maupun karyawan yang ingin bekerja di mana saja. Adapun kelemahan sistem kerja remote, antara lain.

1. Terlalu Banyak Distraksi

Hal ini sering terjadi saat bekerja secara remote, meskipun kerjanya dari tempat favorit. Misalnya saat mau mulai bekerja, tiba-tiba ada paket datang, muncul keinginan untuk bermain game atau mendengarkan musik. Kebiasaan untuk bermalas-malasan juga sering muncul, sehingga target kerja dalam satu hari menjadi tidak tercapai.

2. Rentan Terjadi Miskomunikasi

Menyampaikan sesuatu, khususnya yang berkaitan dengan prosedur lebih enak secara langsung. Tak heran apabila kerja remote sering menyebabkan terjadinya miskomunikasi yang akan mempengaruhi hasil kerja. Untuk itu, penyampaian secara detail sangat diperlukan agar pihak yang menerima informasi paham tentang apa yang disampaikan.

3. Masalah Kepercayaan

Mengingat tempat kerja berbeda-beda, maka produktivitas kerja karyawan pun sulit dinilai. Bahkan tidak sedikit atasan yang mengira karyawan tidak bekerja. Salah satu alasannya kemungkinan karena karyawan tidak fast respon saat di chat atau ditelepon. 

4. Produktivitas Kerja Menurun

Jika karyawan tidak mampu membuat skala prioritas kerja, maka produktivitas kerja otomatis menurun. Target kerja harian yang biasanya tercapai menjadi tidak tercapai, karena banyaknya distraksi. Hal ini akan mempengaruhi penilaian kinerja tahunan yang berdampak pada peluang karir dan besarnya bonus yang diterima. 

Baca Juga: 10 Tips Remote Working yang Hemat

Tips Agar Kerja Remote Menjadi produktif

Jangankan dari rumah, dari kantor pun karyawan ingin agar kerjanya produktif. Kurangnya kebebasan dalam berekspresi dan berkomunikasi sering menyebabkan karyawan merasa terisolasi dan kurang produktif. Untuk mengatasinya, lakukan beberapa tips kerja remote produktif berikut ini.

1. Memprioritaskan Pekerjaan

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah membuat visi yang jelas terkait hal-hal yang ingin dicapai dalam sehari. Asosiasikan dengan aksi nyata lengkap dengan fasilitas yang mendukung, sehingga tujuan dapat tercapai. Hal ini dapat dibicarakan dengan tim melalui meeting perencanaan proyek, agar semuanya dapat berkontribusi memberikan insight masing-masing.

Setelah itu, buatlah daftar prioritas kerja. Daftar ini adalah acuan saat bekerja, sehingga karyawan dapat mengedepankan tugas yang penting terlebih dahulu. Setelah itu, baru beranjak ke tugas lainya.

2. Buat Papan Visualiasi yang Menarik

Untuk setiap poin yang berhasil dirangkum dalam meeting, sebaiknya simpan dalam catatan khusus yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan, dan di mana saja. Banyak pilihan penyimpanan berbasis cloud yang tersedia saat ini, jadi karyawan bisa pilih salah satu yang terbaik. Beberapa cloud menawarkan board atau papan visualisasi dengan tampilan menarik.

Nah, yang menarik seperti ini bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan mood saat bekerja. Perbaharui board ini secara berkala sesuai daftar kerja yang ingin dijadikan prioritas. Dengan demikian, informasi di dalamnya dapat dijadikan sumber informasi bagi karyawan lain dalam satu tim.

3. Buatkan Checkpoint Kerja

Setelah membuat rangkuman terkait poin-poin yang ingin dicapai, selanjutnya adalah membuat checkpoint atau disebut rapat harian. Pelihara situasi yang kondusif agar rapat dapat berjalan dengan baik. Di sisi lain, pastikan koneksi internet stabil, sehingga informasi dapat disampaikan dengan jelas.

Agar meeting berjalan lancar, jangan lupa untuk membuat template rapat yang berisi beberapa pertanyaan. Misalnya, tentang rencana kerja hari ini atau pencapaian hari kemarin. Hal ini akan memudahkan pemantauan kerja karyawan, sehingga stigma karyawan malas-malasan saat bekerja dapat dihilangkan.

4. Adakan Diskusi Santai Secara Berkala

Beberapa topik sejatinya membutuhkan waktu diskusi yang lebih lama dari biasanya. Khusus untuk hal-hal yang berada di luar checkpoint harian, maka bisa dibahas dalam meeting terpisah. Agendakan diskusi lanjutan untuk membahas topik-topik tertentu, sehingga karyawan dapat menyampaikan idenya secara bebas terhadap hal yang perlu.

Diskusi dapat dilakukan secara remote atau bertatap muka di coffee shop atau co-working space. Intinya, pilih tempat diskusi yang santai dan minim distraksi agar diskusi bisa berjalan maksimal. Hasil terbaik pun bisa didapatkan demi perkembangan kinerja tim.

5. Selalu Berada dalam Zona Kerja

Tips terakhir yang tak kalah penting adalah memastikan diri berada dalam zona kerja. Mau kerja di mana saja, pastikan ada satu tempat yang membuat kerja menjadi nyaman dan tetap produktif. Sehingga target-target kerja yang dibuat dapat tercapai, bahkan lebih cepat dari waktu yang diprediksikan. 

Jika karyawan butuh fasilitas atau peralatan yang dapat membuat fokus kerja meningkat, apa salahnya disiapkan. Misalnya, musik yang slow, tanaman hias, atau apapun yang membuat kerja menjadi produktif. Hindari kebiasaan kerja sambil tiduran atau menonton film, karena ini justru membuat kinerja lambat dan tidak produktif.

Kerja Remote Tetap Harus Perhatikan Kesehatan

Bekerja remote memiliki plus minus juga, jadi tidak selamanya enak. Jika karyawan tidak mampu mengatur waktu kerja dengan baik dan tidak disiplin, sistem kerja remote justru menjadi malapetaka. Selain tidak tercapainya target kerja harian, karyawan juga rentan jatuh sakit.

Penting untuk memaksimalkan waktu kerja dengan baik, yaitu dengan fokus selama bekerja sehingga kemungkinan kerja overtime dapat diminimalisir. Bagaimanapun juga, masalah kesehatan karyawan tetap harus diperhatikan karena ini akan mempengaruhi produktivitas kerja. Selain tidur yang cukup, konsumsi juga makanan sehat dan bergizi agar tubuh mendapat asupan yang baik.

Untuk bisa melindungan karyawan Anda dimanapun mereka berada, dapatkan asuransi kesehatan karyawan terbaik dengan bisa langsung daftar lewat formulir di bawah ini.